Raissa Fitri, Alfi Sapitri, Eva Diansari Marbun, Siti Hawa
{"title":"POLA PERESEPAN ANTIBIOTIK DOKTER SPESIALIS KULIT DAN KELAMIN DI APOTEK KIAT WIJAYA PERIODE JULI-DESEMBER 2021","authors":"Raissa Fitri, Alfi Sapitri, Eva Diansari Marbun, Siti Hawa","doi":"10.51771/fj.v3i2.623","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit kulit akibat infeksi sering disebabkan oleh bakteri. Obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan bakteri yaitu antibiotik. Peresepan antibiotik yang cukup tinggi akan meningkatkan kejadian resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan dan untuk mengetahui kesesuaian pola peresepan antibiotik dari dokter spesialis kulit dan kelamin di Apotek Kiat Wijaya periode Juli-Desember 2021 yang ditinjau dari indikator WHO. Penelitian ini merupakan survei retrospektif bersifat deskriptif yang mengkaji informasi dan mengumpulkan data yang telah ada sebelumnya lalu data tersebut ditelaah untuk mengamati pola peresepan dari dokter spesialis kulit dan kelamin pada Apotek Kiat Wijaya periode Juli-Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peresepan obat berdasarkan indikator peresepan WHO di Apotek Kiat Wijaya, yaitu rata-rata jumlah item obat perlembar resep adalah 4,18 item obat tiap lembar resep dan persentase peresepan antibiotik sebesar 100% sehingga hasil tersebut belum memenuhi standar WHO. Adapun pola peresepan antibiotik di Apotek Kiat Wijaya, jumlah resep yang diperoleh sebanyak 122 resep, jenis dan golongan antibiotik yang sering diresepkan antibiotik clindamisin sebanyak 34,07% dan diikuti obat yang paling sering kedua diresepkan ialah golongan tetrasiklin sebanyak 16,30% yang terdiri dari doksisiklin. Berdasarkan bentuk sediaan antibiotik yang sering digunakan adalah bentuk sediaan kapsul dengan pesentase sebesar 52,60%, diikuti sediaan tablet dan sedian sirup. Berdasarkan kriteria aturan pakai, yang paling sering diresepkan adalah penggunaan antbiotik dengan aturan pakai 2 x sehari sebanyak 47,41%. Berdasarkan Jumlah resep yang diperoleh, jenis dan golongan antibiotik yang sering diresepkan antibiotik clindamisin sebanyak (34,07%) dan diikuti paling sering kedua diresepkan golongan tetrasiklin sebanyak (16,30%) yang terdiri dari doksisiklin.","PeriodicalId":12464,"journal":{"name":"FORTE JOURNAL","volume":"113 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"FORTE JOURNAL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51771/fj.v3i2.623","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penyakit kulit akibat infeksi sering disebabkan oleh bakteri. Obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan bakteri yaitu antibiotik. Peresepan antibiotik yang cukup tinggi akan meningkatkan kejadian resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan dan untuk mengetahui kesesuaian pola peresepan antibiotik dari dokter spesialis kulit dan kelamin di Apotek Kiat Wijaya periode Juli-Desember 2021 yang ditinjau dari indikator WHO. Penelitian ini merupakan survei retrospektif bersifat deskriptif yang mengkaji informasi dan mengumpulkan data yang telah ada sebelumnya lalu data tersebut ditelaah untuk mengamati pola peresepan dari dokter spesialis kulit dan kelamin pada Apotek Kiat Wijaya periode Juli-Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peresepan obat berdasarkan indikator peresepan WHO di Apotek Kiat Wijaya, yaitu rata-rata jumlah item obat perlembar resep adalah 4,18 item obat tiap lembar resep dan persentase peresepan antibiotik sebesar 100% sehingga hasil tersebut belum memenuhi standar WHO. Adapun pola peresepan antibiotik di Apotek Kiat Wijaya, jumlah resep yang diperoleh sebanyak 122 resep, jenis dan golongan antibiotik yang sering diresepkan antibiotik clindamisin sebanyak 34,07% dan diikuti obat yang paling sering kedua diresepkan ialah golongan tetrasiklin sebanyak 16,30% yang terdiri dari doksisiklin. Berdasarkan bentuk sediaan antibiotik yang sering digunakan adalah bentuk sediaan kapsul dengan pesentase sebesar 52,60%, diikuti sediaan tablet dan sedian sirup. Berdasarkan kriteria aturan pakai, yang paling sering diresepkan adalah penggunaan antbiotik dengan aturan pakai 2 x sehari sebanyak 47,41%. Berdasarkan Jumlah resep yang diperoleh, jenis dan golongan antibiotik yang sering diresepkan antibiotik clindamisin sebanyak (34,07%) dan diikuti paling sering kedua diresepkan golongan tetrasiklin sebanyak (16,30%) yang terdiri dari doksisiklin.