Studi kasus mengenai konsumsi pangan reaktif, food neophobia dan perilaku anak autistik di SD Inklusi Salsabila Purwakarta

M. Ula, Muhammad Ammar, Iin Fatmawati Imrar
{"title":"Studi kasus mengenai konsumsi pangan reaktif, food neophobia dan perilaku anak autistik di SD Inklusi Salsabila Purwakarta","authors":"M. Ula, Muhammad Ammar, Iin Fatmawati Imrar","doi":"10.35842/ilgi.v5i1.179","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Di samping hambatan perkembangan, beban hidup anak autistik bertambah berat dengan gangguan metabolisme pencernaan. Upaya penekanan beban sistem biologis akan membantu meringankan beban anak dalam waktu yang relatif lebih cepat. Oleh sebab itu, diet yang sehat (khususnya menghindari pangan reaktif) merupakan prinsip utama pada anak autistik untuk memperbaiki kondisi food neophobia dan perilaku anak autistik. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan reaktif, food neophobia dan perilaku anak autistik. Metode: Penelitian dilakukan di SD Inklusi Salsabila Purwakarta. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi concurrent embedded dengan metode primer berupa metode kualitatif dan metode sekunder berupa metode kuantitatif. Untuk memeroleh data kualitatif, dilakukan wawancara mendalam kepada lima orang tua dan enam guru dari anak autistik dan dokumentasi serta observasi aktivitas keseharian lima anak autistik selama kurun waktu 18 hari. Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ) digunakan untuk memeroleh data kuantitatif kebiasaan makan. Hasil: Setiap pangan reaktif yang dikonsumsi berpengaruh terhadap gejala perilaku autistik. Semakin banyak dan sering jenis pangan reaktif yang dikonsumsi diduga berpengaruh terhadap durasi dan kemunculan tantrum juga gejala food neophobia. Kesimpulan: Pangan yang reaktif terhadap satu anak belum tentu reaktif terhadap anak autistik lainnya. Pengecekan data pangan reaktif dalam tubuh anak autistik berguna untuk mengukur ketepatan dalam penentuan diet yang sehat melalui upaya eliminasi maupun substitusi secara bertahap.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ilmu Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v5i1.179","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Di samping hambatan perkembangan, beban hidup anak autistik bertambah berat dengan gangguan metabolisme pencernaan. Upaya penekanan beban sistem biologis akan membantu meringankan beban anak dalam waktu yang relatif lebih cepat. Oleh sebab itu, diet yang sehat (khususnya menghindari pangan reaktif) merupakan prinsip utama pada anak autistik untuk memperbaiki kondisi food neophobia dan perilaku anak autistik. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan reaktif, food neophobia dan perilaku anak autistik. Metode: Penelitian dilakukan di SD Inklusi Salsabila Purwakarta. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi concurrent embedded dengan metode primer berupa metode kualitatif dan metode sekunder berupa metode kuantitatif. Untuk memeroleh data kualitatif, dilakukan wawancara mendalam kepada lima orang tua dan enam guru dari anak autistik dan dokumentasi serta observasi aktivitas keseharian lima anak autistik selama kurun waktu 18 hari. Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ) digunakan untuk memeroleh data kuantitatif kebiasaan makan. Hasil: Setiap pangan reaktif yang dikonsumsi berpengaruh terhadap gejala perilaku autistik. Semakin banyak dan sering jenis pangan reaktif yang dikonsumsi diduga berpengaruh terhadap durasi dan kemunculan tantrum juga gejala food neophobia. Kesimpulan: Pangan yang reaktif terhadap satu anak belum tentu reaktif terhadap anak autistik lainnya. Pengecekan data pangan reaktif dalam tubuh anak autistik berguna untuk mengukur ketepatan dalam penentuan diet yang sehat melalui upaya eliminasi maupun substitusi secara bertahap.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Salsabila Purwakarta SD中关于反应性食物、神经恐惧症和自闭症儿童行为的个案研究
背景:除了发育障碍外,自闭症儿童的生活负担随着消化不良而增加。对生物系统负荷的强调努力将有助于在相对更快的时间内减轻儿童的负担。因此,健康的饮食(特别是避免反应性食物)是自闭症儿童改善食物恐惧症和自闭症儿童行为的主要原则。目的:研究旨在了解反应性食品、食品恐惧症和自闭症儿童行为模式。方法:在Salsabila Purwakarta SD进行的研究。本研究采用嵌入式的混合方法与主要定性方法和次要定量方法方法相结合。为了查看定性数据,对5名自闭症儿童的家长和6名教师进行了深入采访,并对5名自闭症儿童日常活动进行了记录和观察,为期18天。春季食物频率问题(SQFFQ)用于盘点定量饮食习惯数据。结果:每一种反应性食物都会影响自闭症行为。被消费的反应性食物的数量和频繁被认为会影响持续时间和繁荣,以及食物恐惧症的症状。结论:对一个孩子反应活跃的饮食不一定对其他自闭症儿童反应活跃。通过渐进的消除和替换来衡量自闭症儿童的反应性饮食数据是有用的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Skor aktivitas prebiotik tepung growol terhadap Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus dibanding Escherichia coli Hubungan antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi sayur, buah dan suplemen pada masa pandemi Covid-19 Formulasi cookies balai (tepung bayam dan kecambah kedelai) sebagai kudapan sehat penderita anemia pada remaja Hubungan pengetahuan gizi, body image, media sosial, dan perilaku konsumsi makanan terhadap status gizi siswi SMA Negeri 98 Jakarta Hubungan asupan gizi dan konsumsi pangan inhibitor zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1