Nazhif Gifari, Novita Sari Widyastiti, Rachmanida Nuzrina, Yulia Wahyuni
Latar Belakang: Kondisi Pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya perubahan pola makan pada masyarakat. Pengetahuan gizi khususnya saat pandemi sangat penting dalam menentukan perilaku seseorang dalam menentukan jenis makanan yang dipilih. Semakin baik pengetahuan gizi seseorang maka semakin baik pula dalam menentukan jenis dan jumlah makanan yang diperlukan bagi tubuh. Tujuan: mengetahui hubungan tingkat pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi sayur, buah dan suplemen di masa pandemi covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Salemba, Jakarta pada bulan April–Agustus 2021. Pemilihan responden dilakukan dengan cara simple random sampling dengan total 56 responden. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner pengetahuan gizi berisi 10 pertanyaan dan perilaku konsumsi 20 pertanyaan. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil: Berdasarkan hasil analisis bivariat, diketahui ada hubungan pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi sayur di masa pandemi covid-19 (p=0,014), ada hubungan pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi buah di masa pandemi covid-19 (p=0,019), dan tidak ada hubungan pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi suplemen di masa pandemi covid-19 (p=0,202). Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi sayur dan buah pada masa pandemi covid-19, dan tidak ada hubungan pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi suplemen di masa pandemi covid-19.
{"title":"Hubungan antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi sayur, buah dan suplemen pada masa pandemi Covid-19","authors":"Nazhif Gifari, Novita Sari Widyastiti, Rachmanida Nuzrina, Yulia Wahyuni","doi":"10.35842/ilgi.v7i2.425","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i2.425","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kondisi Pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya perubahan pola makan pada masyarakat. Pengetahuan gizi khususnya saat pandemi sangat penting dalam menentukan perilaku seseorang dalam menentukan jenis makanan yang dipilih. Semakin baik pengetahuan gizi seseorang maka semakin baik pula dalam menentukan jenis dan jumlah makanan yang diperlukan bagi tubuh. Tujuan: mengetahui hubungan tingkat pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi sayur, buah dan suplemen di masa pandemi covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Salemba, Jakarta pada bulan April–Agustus 2021. Pemilihan responden dilakukan dengan cara simple random sampling dengan total 56 responden. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner pengetahuan gizi berisi 10 pertanyaan dan perilaku konsumsi 20 pertanyaan. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil: Berdasarkan hasil analisis bivariat, diketahui ada hubungan pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi sayur di masa pandemi covid-19 (p=0,014), ada hubungan pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi buah di masa pandemi covid-19 (p=0,019), dan tidak ada hubungan pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi suplemen di masa pandemi covid-19 (p=0,202). Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi sayur dan buah pada masa pandemi covid-19, dan tidak ada hubungan pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi suplemen di masa pandemi covid-19.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"6 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140420912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Novinta Deva Dwitami, Widya Asih Lestari, Fitria Fitria
Latar Belakang: Remaja putri underweight berpotensi mengalami kekurangan energi kronik dan remaja putri overweight lebih berisiko mengalami sindrom metabolik serta penyakit tidak menular. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko underweight dan overweight yaitu tingginya intensitas penggunaan media sosial yang dapat memengaruhi pengetahuan dan citra tubuh serta perilaku konsumsi makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak, serta kurang konsumsi sayur dan buah. Tujuan: Menganalisis hubungan pengetahuan gizi, body image, perilaku konsumsi makanan, dan media sosial terhadap status gizi siswi SMA Negeri 98 Jakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah siswi SMA Negeri 98 Jakarta berusia 16−18 tahun sebanyak 75 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan gizi, Body Shape Questionnaire (BSQ), Social Networking Time Use Scale (SONTUS), Adolescent Food Habit Checklist (AFHC), timbangan berat badan digital, dan microtoise. Analisis hubungan di antara berbagai variabel dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Pengetahuan gizi (p=0,175) dan media sosial (p=1,000) tidak berhubungan dengan status gizi siswi. Body image (p=0,005) dan perilaku konsumsi makanan (p<0,001) berhubungan dengan status gizi siswi. Kesimpulan: Ada hubungan antara body image dan perilaku konsumsi makanan dengan status gizi siswi. Tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dan media sosial dengan status gizi siswi.
背景:体重不足的少女面临慢性能量缺乏的风险,而体重超重的少女则面临代谢综合征和非传染性疾病的风险。增加体重不足和超重风险的一些因素包括:大量使用社交媒体,这会影响知识和身体形象;高糖、高盐、高脂肪的食物消费行为;以及缺乏蔬菜和水果的消费。目的:分析营养知识与超重之间的关系:分析营养知识、身体形象、食物消费行为和社交媒体对雅加达 SMA Negeri 98 女学生营养状况的影响。研究方法本研究是一项横断面定量研究。研究对象为雅加达 SMA Negeri 98 的 75 名高中生,年龄在 16-18 岁之间。抽样采用目的性抽样。使用的工具包括营养知识问卷、体形问卷(BSQ)、社交网络使用时间量表(SONTUS)、青少年饮食习惯检查表(AFHC)、电子体重秤和微量营养素。变量之间的关联采用 Chi-Square 检验进行分析。结果如下营养知识(p=0.175)和社交媒体(p=1.000)与女生的营养状况无关。身体形象(p=0.005)和食物消费行为(p<0.001)与女生的营养状况有关。结论身体形象和食物消费行为与女学生的营养状况有关。营养知识和社交媒体与女学生的营养状况没有关系。
{"title":"Hubungan pengetahuan gizi, body image, media sosial, dan perilaku konsumsi makanan terhadap status gizi siswi SMA Negeri 98 Jakarta","authors":"Novinta Deva Dwitami, Widya Asih Lestari, Fitria Fitria","doi":"10.35842/ilgi.v7i2.460","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i2.460","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Remaja putri underweight berpotensi mengalami kekurangan energi kronik dan remaja putri overweight lebih berisiko mengalami sindrom metabolik serta penyakit tidak menular. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko underweight dan overweight yaitu tingginya intensitas penggunaan media sosial yang dapat memengaruhi pengetahuan dan citra tubuh serta perilaku konsumsi makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak, serta kurang konsumsi sayur dan buah. Tujuan: Menganalisis hubungan pengetahuan gizi, body image, perilaku konsumsi makanan, dan media sosial terhadap status gizi siswi SMA Negeri 98 Jakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah siswi SMA Negeri 98 Jakarta berusia 16−18 tahun sebanyak 75 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan gizi, Body Shape Questionnaire (BSQ), Social Networking Time Use Scale (SONTUS), Adolescent Food Habit Checklist (AFHC), timbangan berat badan digital, dan microtoise. Analisis hubungan di antara berbagai variabel dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Pengetahuan gizi (p=0,175) dan media sosial (p=1,000) tidak berhubungan dengan status gizi siswi. Body image (p=0,005) dan perilaku konsumsi makanan (p<0,001) berhubungan dengan status gizi siswi. Kesimpulan: Ada hubungan antara body image dan perilaku konsumsi makanan dengan status gizi siswi. Tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dan media sosial dengan status gizi siswi.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"40 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140421473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Angka prevalensi anemia menurut WHO terjadi pada setengah miliar wanita usia reproduktif. Prevalensi ini dapat ditekan dengan mengonsumsi bahan makanan yang mengandung besi dan protein, seperti bayam dan kecambah kedelai. Cookies bayam dan kecambah kedelai (balai) menjadi alternatif snack selingan bagi penderita anemia sehingga dapat membantu menurunkan angka anemia pada remaja. Tujuan: Mengetahui efek penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai pada formulasi cookies terhadap karakteristik fisik dan kimia. Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan P0 (kontrol), dan P1, P2, P3 dengan penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai. Uji formulasi cookies, yaitu uji fisik dan kimia. Uji fisik meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur, dan uji kimia meliputi kadar air, abu, protein, lemak dan zat besi. Hasil kedua uji dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Penambahan bayam dan kecambah kedelai menghasilkan warna yang lebih hijau, aroma dan rasa yang khas yaitu perpaduan antara tepung bayam dan kecambah kedelai serta tekstur yang lebih renyah. Terdapat perbedaan signifikan pada atribut pengujian tersebut namun pada uji lanjutan tidak terdapat perbedaan nyata (p>0,05). Penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai memengaruhi kadar protein dan zat besi yang sudah sesuai dengan standar SNI yaitu > 9% dan mampu menyumbang kebutuhan kadar zat besi pada remaja putri sebesar 10%. Kesimpulan: Penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai memengaruhi karakteristik fisik dan kimia terutama kadar protein dan zat besi.
{"title":"Formulasi cookies balai (tepung bayam dan kecambah kedelai) sebagai kudapan sehat penderita anemia pada remaja","authors":"Nafilah Nafilah, Widia Pangestika","doi":"10.35842/ilgi.v7i2.447","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i2.447","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Angka prevalensi anemia menurut WHO terjadi pada setengah miliar wanita usia reproduktif. Prevalensi ini dapat ditekan dengan mengonsumsi bahan makanan yang mengandung besi dan protein, seperti bayam dan kecambah kedelai. Cookies bayam dan kecambah kedelai (balai) menjadi alternatif snack selingan bagi penderita anemia sehingga dapat membantu menurunkan angka anemia pada remaja. Tujuan: Mengetahui efek penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai pada formulasi cookies terhadap karakteristik fisik dan kimia. Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan P0 (kontrol), dan P1, P2, P3 dengan penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai. Uji formulasi cookies, yaitu uji fisik dan kimia. Uji fisik meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur, dan uji kimia meliputi kadar air, abu, protein, lemak dan zat besi. Hasil kedua uji dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Penambahan bayam dan kecambah kedelai menghasilkan warna yang lebih hijau, aroma dan rasa yang khas yaitu perpaduan antara tepung bayam dan kecambah kedelai serta tekstur yang lebih renyah. Terdapat perbedaan signifikan pada atribut pengujian tersebut namun pada uji lanjutan tidak terdapat perbedaan nyata (p>0,05). Penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai memengaruhi kadar protein dan zat besi yang sudah sesuai dengan standar SNI yaitu > 9% dan mampu menyumbang kebutuhan kadar zat besi pada remaja putri sebesar 10%. Kesimpulan: Penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai memengaruhi karakteristik fisik dan kimia terutama kadar protein dan zat besi.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"93 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140421223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Pada umumnya wanita akan mengalami haid atau menstruasi setiap bulan. Pada saat menstruasi, terdapat wanita yang mengalami nyeri atau dismenorea. Dismenorea diketahui memiliki klasifikasi derajat mulai dari ringan hingga berat. Dismenorea derajat sedang hingga berat dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Ada beberapa zat gizi yang mampu meringankan derajat dismenorea yaitu asam lemak omega-3 dan vitamin B1. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 dengan derajat dismenorea pada mahasiswi di Program Studi Ilmu Gizi di UHAMKA. Metode: Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling. Data asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 diperoleh dengan wawancara menggunakan semi quantitative-food frequency questionnaire (SQ-FFQ). Data kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Responden mengalami dismenorea derajat sedang−berat sebanyak 78,3%. Terdapat hubungan antara asupan asam lemak omega-3 (p=0,017) dan asupan vitamin B1 (p=0,034) dengan derajat dismenorea. Terdapat hubungan antara asupan asupan asam lemak dengan derajat dismenorea pada mahasiswi di Program Studi Ilmu Gizi di UHAMKA. Kesimpulan: Asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 berhubungan dengan derajat dismenorea sehingga dapat meringankan derajat keparahan dismenorea.
{"title":"Hubungan antara asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 dengan derajat dismenorea pada mahasiswi di Program Studi Ilmu Gizi UHAMKA","authors":"R. Aini, Sally Nastiti Indriati, L. Rahayu","doi":"10.35842/ilgi.v7i2.480","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i2.480","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pada umumnya wanita akan mengalami haid atau menstruasi setiap bulan. Pada saat menstruasi, terdapat wanita yang mengalami nyeri atau dismenorea. Dismenorea diketahui memiliki klasifikasi derajat mulai dari ringan hingga berat. Dismenorea derajat sedang hingga berat dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Ada beberapa zat gizi yang mampu meringankan derajat dismenorea yaitu asam lemak omega-3 dan vitamin B1. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 dengan derajat dismenorea pada mahasiswi di Program Studi Ilmu Gizi di UHAMKA. Metode: Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling. Data asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 diperoleh dengan wawancara menggunakan semi quantitative-food frequency questionnaire (SQ-FFQ). Data kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Responden mengalami dismenorea derajat sedang−berat sebanyak 78,3%. Terdapat hubungan antara asupan asam lemak omega-3 (p=0,017) dan asupan vitamin B1 (p=0,034) dengan derajat dismenorea. Terdapat hubungan antara asupan asupan asam lemak dengan derajat dismenorea pada mahasiswi di Program Studi Ilmu Gizi di UHAMKA. Kesimpulan: Asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 berhubungan dengan derajat dismenorea sehingga dapat meringankan derajat keparahan dismenorea.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"88 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140423881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rachmanida Nuzrina, Dhea Mardani Nur Mardani, Mury Kuswari, Laras Sitoayu, L. P. Dewanti
Latar Belakang: Picky eater merupakan suatu gangguan pola makan yang sering terjadi pada anak usia sekolah. Kurangnya paparan edukasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman mengenai Picky Eater pada anak usia sekolah. Inovasi metode edukasi dengan modifikasi permainan anak “Nutrihocky Board Game” dapat menjadi alternatif inovasi media edukasi untuk anak usia sekolah. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Nutrihocky Board Game terhadap pengetahuan dan sikap picky eater anak usia sekolah dasar usia 9−11 tahun. Metode: Penelitian ini menggunakan disain Quasi Experimental dengan rancangan pre−posttest control grup desain yang melibatkan 56 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan Paired Sampel T-Test, uji Wilcoxon untuk menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi dan Independent T-Test untuk mengetahui perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil: Terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap terhadap picky eater yang signifikan (p<0,05) sebelum dan sesudah dilakukan intervensi menggunakan media Nutrihocky Board Game pada kelompok intervensi. Terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap terhadap picky eater yang signifikan (p<0,05) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Permainan Nutrihocky Board Game dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap anak usia sekolah sehingga dapat digunakan sebagai media edukasi.
背景介绍挑食是一种经常发生在学龄儿童身上的饮食失调症。缺乏教育接触是导致学龄儿童对挑食认识不足的因素之一。利用改良的儿童游戏 "Nutrihocky 桌游 "创新教育方法,可以成为学龄儿童的另一种教育媒体创新。研究目的本研究旨在分析 Nutrihocky 桌面游戏对 9-11 岁小学生挑食知识和态度的影响。研究方法本研究采用前测对照组的准实验设计,共有 56 名受访者参与。所得数据通过配对样本 T 检验、Wilcoxon 检验分析干预前后在知识和态度方面的差异,并通过独立 T 检验确定干预组与对照组之间的差异。结果:干预组在使用 Nutrihocky 棋盘游戏媒体进行干预前后,对挑食儿童的认识和态度有明显差异(P<0.05)。干预组与对照组在对挑食儿童的认识和态度方面存在明显差异(P<0.05)。结论Nutrihocky棋盘游戏可以改善学龄儿童的知识和态度,因此可以用作教育媒体。
{"title":"Nutrihocky Board Game meningkatkan pengetahuan dan sikap picky eater pada anak sekolah dasar","authors":"Rachmanida Nuzrina, Dhea Mardani Nur Mardani, Mury Kuswari, Laras Sitoayu, L. P. Dewanti","doi":"10.35842/ilgi.v7i2.442","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i2.442","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Picky eater merupakan suatu gangguan pola makan yang sering terjadi pada anak usia sekolah. Kurangnya paparan edukasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman mengenai Picky Eater pada anak usia sekolah. Inovasi metode edukasi dengan modifikasi permainan anak “Nutrihocky Board Game” dapat menjadi alternatif inovasi media edukasi untuk anak usia sekolah. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Nutrihocky Board Game terhadap pengetahuan dan sikap picky eater anak usia sekolah dasar usia 9−11 tahun. Metode: Penelitian ini menggunakan disain Quasi Experimental dengan rancangan pre−posttest control grup desain yang melibatkan 56 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan Paired Sampel T-Test, uji Wilcoxon untuk menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi dan Independent T-Test untuk mengetahui perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil: Terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap terhadap picky eater yang signifikan (p<0,05) sebelum dan sesudah dilakukan intervensi menggunakan media Nutrihocky Board Game pada kelompok intervensi. Terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap terhadap picky eater yang signifikan (p<0,05) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Permainan Nutrihocky Board Game dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap anak usia sekolah sehingga dapat digunakan sebagai media edukasi.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"83 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140423624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Getha Puji Lestari, D. Puspaningtyas, P. Sari, Silvia Dewi Styaningrum, Adi Sucipto
Latar Belakang: Growol adalah makanan tradisional Kulon Progo, Yogyakarta. Fermentasi singkong menjadi growol terbukti dapat menurunkan kadar gula total, gula reduksi, dan sukrosa, serta meningkatkan kadar serat pangan yang berpotensi sebagai sumber prebiotik. Potensi prebiotik tepung growol sudah dilakukan pada Lactobacillus sp. Potensi prebiotik tepung growol perlu dilakukan pada bakteri probiotik lain. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi prebiotik tepung growol yang mendukung pertumbuhan dan aktivitas bakteri probiotik, seperti Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus, dibandingkan dengan bakteri Escherichia coli. Metode: Bahan yang digunakan adalah tepung growol sebagai substrat kontrol bahan baku, inulin sebagai kontrol prebiotik dan glukosa sebagai kontrol substrat. Pengujian dilakukan secara in vitro pada Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, Lactobacillus acidophilus, dan Escherechia coli. Analisis in vitro dilakukan dengan metode Huebner dengan mengukur pertumbuhan bakteri pada masing-masing substrat pada jam ke–0 dan jam 24–48. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk membandingkan skor aktivitas prebiotik antara tepung growol dengan inulin. Hasil: Skor aktivitas prebiotik tepung growol pada Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus dibanding Escherichia coli adalah 0,19; 0,06; dan -0,07 secara berurutan. Skor aktivitas prebiotik inulin pada Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus dibanding Escherichia coli adalah 0,64; 0,28; dan 0,33 secara berurutan. Kesimpulan: Tepung growol berpotensi sebagai sumber prebiotik yang dapat meningkatkan pertumbuhan aktivitas bakteri probiotik khususnya Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, meskipun hasilnya tidak lebih baik dari inulin.
{"title":"Skor aktivitas prebiotik tepung growol terhadap Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus dibanding Escherichia coli","authors":"Getha Puji Lestari, D. Puspaningtyas, P. Sari, Silvia Dewi Styaningrum, Adi Sucipto","doi":"10.35842/ilgi.v7i2.508","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i2.508","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Growol adalah makanan tradisional Kulon Progo, Yogyakarta. Fermentasi singkong menjadi growol terbukti dapat menurunkan kadar gula total, gula reduksi, dan sukrosa, serta meningkatkan kadar serat pangan yang berpotensi sebagai sumber prebiotik. Potensi prebiotik tepung growol sudah dilakukan pada Lactobacillus sp. Potensi prebiotik tepung growol perlu dilakukan pada bakteri probiotik lain. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi prebiotik tepung growol yang mendukung pertumbuhan dan aktivitas bakteri probiotik, seperti Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus, dibandingkan dengan bakteri Escherichia coli. Metode: Bahan yang digunakan adalah tepung growol sebagai substrat kontrol bahan baku, inulin sebagai kontrol prebiotik dan glukosa sebagai kontrol substrat. Pengujian dilakukan secara in vitro pada Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, Lactobacillus acidophilus, dan Escherechia coli. Analisis in vitro dilakukan dengan metode Huebner dengan mengukur pertumbuhan bakteri pada masing-masing substrat pada jam ke–0 dan jam 24–48. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk membandingkan skor aktivitas prebiotik antara tepung growol dengan inulin. Hasil: Skor aktivitas prebiotik tepung growol pada Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus dibanding Escherichia coli adalah 0,19; 0,06; dan -0,07 secara berurutan. Skor aktivitas prebiotik inulin pada Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus dibanding Escherichia coli adalah 0,64; 0,28; dan 0,33 secara berurutan. Kesimpulan: Tepung growol berpotensi sebagai sumber prebiotik yang dapat meningkatkan pertumbuhan aktivitas bakteri probiotik khususnya Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, meskipun hasilnya tidak lebih baik dari inulin.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"570 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140417126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amalia Khoirunnisa Putriwati, Desiani Rizki Purwaningtyas, I. Iswahyudi
Latar Belakang: Remaja putri sangat rentan terhadap anemia karena kekurangan mineral yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Kajian terkait konsumsi pangan inhibitor penting dilakukan sebagai gambaran risiko kejadian anemia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan sehubungan dengan asupan protein, vitamin C, dan zat besi (Fe), serta konsumsi makanan inhibitor Fe. Metode: Quota sampling digunakan dalam penelitian kuantitatif ini dengan menggunakan desain cross-sectional. Selama penelitian ini, 155 siswi SMA dijadikan sebagai subjek. Easy Touch GCHb digunakan untuk menguji kadar hemoglobin oleh staf medis. Konsumsi makanan inhibitor zat besi diperiksa menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), sementara asupan protein, vitamin C, dan Fe diukur menggunakan recall 3x24 jam. Analisis data menggunakan uji Chi-Square (x²). Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa asupan protein (p=0,042), asupan vitamin C (p=0,043), asupan Fe (p=0,037), frekuensi konsumsi pangan inhibitor Fe yang tidak berdekatan waktu makan (p=0,016), asupan kafein (p=0,040), dan asupan tanin (p=0,046) secara signifikan berhubungan dengan kejadian anemia. Kesimpulan: Anemia dapat terjadi akibat kekurangan Fe, protein, dan vitamin C; seringnya konsumsi faktor inhibitor besi walaupun tidak mendekati waktu makan; serta tingginya asupan kafein dan tanin.
背景:少女极易因缺乏形成血红蛋白所需的矿物质而患贫血症。研究抑制剂食物的摄入量以评估贫血风险非常重要。研究目的本研究旨在确定 SMAN 6 Tambun Selatan 的少女贫血症发病率与蛋白质、维生素 C 和铁(Fe)摄入量以及铁抑制剂食物摄入量的关系。研究方法在这项定量研究中,采用了配额抽样的横断面设计。在这项研究中,共有 155 名高中生作为研究对象。医务人员使用 Easy Touch GCHb 测试血红蛋白水平。使用半定量食物频率问卷(SQ-FFQ)调查铁抑制剂食物的摄入量,同时使用 3x24 小时回忆法测量蛋白质、维生素 C 和铁的摄入量。数据采用 Chi-Square (x²) 检验进行分析。结果统计检验表明,蛋白质摄入量(p=0.042)、维生素 C 摄入量(p=0.043)、铁摄入量(p=0.037)、非进餐时间铁抑制剂食物摄入频率(p=0.016)、咖啡因摄入量(p=0.040)和鞣酸摄入量(p=0.046)与贫血发生率显著相关。结论缺乏铁、蛋白质和维生素 C,经常食用铁抑制剂食物(不靠近进餐时间),以及摄入大量咖啡因和鞣酸,都可能导致贫血。
{"title":"Hubungan asupan gizi dan konsumsi pangan inhibitor zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan","authors":"Amalia Khoirunnisa Putriwati, Desiani Rizki Purwaningtyas, I. Iswahyudi","doi":"10.35842/ilgi.v7i2.455","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i2.455","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Remaja putri sangat rentan terhadap anemia karena kekurangan mineral yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Kajian terkait konsumsi pangan inhibitor penting dilakukan sebagai gambaran risiko kejadian anemia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan sehubungan dengan asupan protein, vitamin C, dan zat besi (Fe), serta konsumsi makanan inhibitor Fe. Metode: Quota sampling digunakan dalam penelitian kuantitatif ini dengan menggunakan desain cross-sectional. Selama penelitian ini, 155 siswi SMA dijadikan sebagai subjek. Easy Touch GCHb digunakan untuk menguji kadar hemoglobin oleh staf medis. Konsumsi makanan inhibitor zat besi diperiksa menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), sementara asupan protein, vitamin C, dan Fe diukur menggunakan recall 3x24 jam. Analisis data menggunakan uji Chi-Square (x²). Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa asupan protein (p=0,042), asupan vitamin C (p=0,043), asupan Fe (p=0,037), frekuensi konsumsi pangan inhibitor Fe yang tidak berdekatan waktu makan (p=0,016), asupan kafein (p=0,040), dan asupan tanin (p=0,046) secara signifikan berhubungan dengan kejadian anemia. Kesimpulan: Anemia dapat terjadi akibat kekurangan Fe, protein, dan vitamin C; seringnya konsumsi faktor inhibitor besi walaupun tidak mendekati waktu makan; serta tingginya asupan kafein dan tanin.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"119 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140422197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Evita Dwi Safitri, I. Aritonang, Susilo Wirawan, Almira Sitasari
Latar Belakang: Anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi dalam tubuh yang sangat berperan dalam membentuk hemoglobin. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap anemia. Tujuan: Mengetahui efektivitas media video animasi tentang anemia dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap pada remaja putri SMA di wilayah Sleman. Metode: Penelitian ini adalah quasy experiment selama dua minggu dengan menggunakan pretest and posttest with control group design. Subjek penelitian adalah siswa remaja putri kelas XI MIPA sebanyak 30 siswa. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen (menggunakan video animasi) dan kelompok kontrol (menggunakan leaflet) berdasarkan skor pretest dan posttest. Analisis data menggunakan uji Independent Sample T-test dan uji Paired Sample T-test. Hasil: Terjadi kenaikan skor pengetahuan remaja putri pada kelompok eksperimen sebesar 25,22 dan kelompok kontrol sebesar 20. Demikian pula terjadi kenaikan skor sikap remaja putri pada kelompok eksperimen sebesar 15,94 dan kelompok kontrol sebesar 8,8. Ada perbedaan yang signifikan pada peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p<0,005). Kesimpulan: Media video animasi lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang anemia pada siswa remaja putri. Saran: Media tersebut dapat diterapkan untuk penggunaan media pada kegiatan penyuluhan atau konseling di sekolah.
背景:贫血是由于体内铁元素摄入不足引起的一种疾病,而铁元素在形成血红蛋白方面起着至关重要的作用。少女是易患贫血症的群体之一。目的确定有关贫血的动画视频媒体在改善斯莱曼高中女生的知识和态度方面的效果。研究方法本研究是一项为期两周的前测和后测对照组实验。研究对象为 MIPA 第十一班的 30 名女生。研究变量为实验组(使用动画视频)和对照组(使用传单)根据前测和后测得分得出的知识和态度。数据分析采用独立样本 T 检验和配对样本 T 检验。结果实验组少女的知识得分提高了 25.22 分,对照组提高了 20 分;同样,实验组少女的态度得分提高了 15.94 分,对照组提高了 8.8 分。实验组和对照组少女在知识和态度方面的提高有明显差异(P<0.005)。结论动画视频媒体能更有效地提高少女对贫血症的认识和态度。建议:该媒体可用于学校的推广或咨询活动。
{"title":"Efektifitas penggunaan media video animasi tentang anemia pada remaja putri","authors":"Evita Dwi Safitri, I. Aritonang, Susilo Wirawan, Almira Sitasari","doi":"10.35842/ilgi.v7i2.443","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i2.443","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi dalam tubuh yang sangat berperan dalam membentuk hemoglobin. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap anemia. Tujuan: Mengetahui efektivitas media video animasi tentang anemia dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap pada remaja putri SMA di wilayah Sleman. Metode: Penelitian ini adalah quasy experiment selama dua minggu dengan menggunakan pretest and posttest with control group design. Subjek penelitian adalah siswa remaja putri kelas XI MIPA sebanyak 30 siswa. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen (menggunakan video animasi) dan kelompok kontrol (menggunakan leaflet) berdasarkan skor pretest dan posttest. Analisis data menggunakan uji Independent Sample T-test dan uji Paired Sample T-test. Hasil: Terjadi kenaikan skor pengetahuan remaja putri pada kelompok eksperimen sebesar 25,22 dan kelompok kontrol sebesar 20. Demikian pula terjadi kenaikan skor sikap remaja putri pada kelompok eksperimen sebesar 15,94 dan kelompok kontrol sebesar 8,8. Ada perbedaan yang signifikan pada peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p<0,005). Kesimpulan: Media video animasi lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang anemia pada siswa remaja putri. Saran: Media tersebut dapat diterapkan untuk penggunaan media pada kegiatan penyuluhan atau konseling di sekolah.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"131 15","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140423822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Pada awal tahun 2022 terjadi kenaikan harga minyak goreng hampir dua kali lipat. Sementara itu, penggunaan minyak goreng tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-sehari masyarakat. Di sisi lain, terlalu banyak konsumsi makanan yang digoreng berdampak buruk bagi kesehatan. Saat ini belum tersedia kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur konsumsi minyak goreng pada rumah tangga yang telah dilakukan uji validitas isi atau konten. Uji validitas isi merupakan tahap awal dalam pengembangan kuesioner. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas isi dari kuesioner perubahan pola konsumsi minyak goreng rumah tangga. Metode: Penelitian termasuk jenis penelitian pengembangan yang dilakukan pada Juli – Oktober 2022. Kuesioner dimodifikasi dari beberapa penelitian sebelumnya terkait dengan pola konsumsi bahan makanan. Validitas isi diuji oleh empat orang expert yang ahli dalam bidang ilmu perilaku, ilmu gizi, dan kesehatan masyarakat. Penilaian item kuesioner menggunakan empat skala, yaitu 1 (tidak relevan), 2 (kurang relevan), 3 (cukup relevan) dan 4 (sangat relevan). Hasil: Dari uji tahap pertama, diperoleh satu item pertanyaan yang tidak relevan sehingga didapatkan mean I-CVI (item-content validity)=0,96. Selanjutnya, dilakukan revisi kuesioner dan dilakukan uji expert tahap kedua. Hasilnya, semua item kuesioner dinilai relevan oleh semua expert (nilai 3 atau 4) atau mean I-CVI=1,00. Kesimpulan: Kuesioner ini sudah dapat digunakan untuk menguji perubahan pola konsumsi minyak goreng pada rumah tangga, tetapi sebaiknya dilakukan uji validitas konstruk terlebih dahulu kepada calon responden. Adanya data perubahan pola konsumsi minyak goreng yang valid diharapkan menjadi pertimbangan dalam menentukan kenaikan harga sebagai alternatif langkah untuk mengurangi konsumsi minyak goreng pada tingkat individu.
{"title":"Implementasi uji validitas isi: Pengembangan kuesioner perubahan pola konsumsi minyak goreng pada rumah tangga","authors":"Endri Yuliati, Siska Puspita Sari, Metty Metty","doi":"10.35842/ilgi.v7i1.412","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i1.412","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pada awal tahun 2022 terjadi kenaikan harga minyak goreng hampir dua kali lipat. Sementara itu, penggunaan minyak goreng tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-sehari masyarakat. Di sisi lain, terlalu banyak konsumsi makanan yang digoreng berdampak buruk bagi kesehatan. Saat ini belum tersedia kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur konsumsi minyak goreng pada rumah tangga yang telah dilakukan uji validitas isi atau konten. Uji validitas isi merupakan tahap awal dalam pengembangan kuesioner. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas isi dari kuesioner perubahan pola konsumsi minyak goreng rumah tangga. Metode: Penelitian termasuk jenis penelitian pengembangan yang dilakukan pada Juli – Oktober 2022. Kuesioner dimodifikasi dari beberapa penelitian sebelumnya terkait dengan pola konsumsi bahan makanan. Validitas isi diuji oleh empat orang expert yang ahli dalam bidang ilmu perilaku, ilmu gizi, dan kesehatan masyarakat. Penilaian item kuesioner menggunakan empat skala, yaitu 1 (tidak relevan), 2 (kurang relevan), 3 (cukup relevan) dan 4 (sangat relevan). Hasil: Dari uji tahap pertama, diperoleh satu item pertanyaan yang tidak relevan sehingga didapatkan mean I-CVI (item-content validity)=0,96. Selanjutnya, dilakukan revisi kuesioner dan dilakukan uji expert tahap kedua. Hasilnya, semua item kuesioner dinilai relevan oleh semua expert (nilai 3 atau 4) atau mean I-CVI=1,00. Kesimpulan: Kuesioner ini sudah dapat digunakan untuk menguji perubahan pola konsumsi minyak goreng pada rumah tangga, tetapi sebaiknya dilakukan uji validitas konstruk terlebih dahulu kepada calon responden. Adanya data perubahan pola konsumsi minyak goreng yang valid diharapkan menjadi pertimbangan dalam menentukan kenaikan harga sebagai alternatif langkah untuk mengurangi konsumsi minyak goreng pada tingkat individu.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135135092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nabila Nabila, Lintang Purwara Dewanti, Vitria Melani, Laras Sitoayu
Latar Belakang: Anak usia sekolah adalah salah satu modal utama pertumbuhan dan perkembangan serta bibit unggul untuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, perlu diperhatikan serta dibina dalam meningkatkan kesehatannya. Salah satu yang merupakan faktor penting dalam mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan makan anak/individu. Kebiasaan makan anak yang tidak sehat dan tidak bergizi akan memberikan dampak lebih besar terkait dengan kesehatan. Konsumsi makanan jajanan sehat diharapkan memiliki kontribusi penting dalam menyalurkan energi serta zat gizi lainnya yang dapat menjadi penunjang pesrtumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dasar. Tujuan: Menganalisis pengaruh edukasi gizi dengan media kotak pensil gizi (Nutri Case) terhadap perubahan pengetahuan dan sikap pada anak usia sekolah dasar kelas 3 di Global Sukses Mulia Islamic School. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis quasi eksperimental dan desain one group pre-test post-test yang melibatkan 40 siswa sekolah dasar kelas 3 yang berusia 8-9 tahun. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon Signed Ranks. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap yang diteliti secara langsung. Hasil: Adanya perubahan pengetahuan dan sikap dengan nilai p value 0.0001 setelah diberikan intervensi gizi dengan media kotak pensil gizi (Nutri Case). Kesimpulan: Media kotak pensil gizi (Nutri Case) merupakan media yang dapat digunakan sebagai media edukasi gizi baru yang bisa diterima oleh kalangan anak-anak dalam proses pembelajaran mengenai gizi terutama mengenai pemilihan makanan jajanan yang sehat.
背景:学龄儿童是国家未来发展和繁荣的主要资本之一。因此,改善健康是必要的。影响儿童营养状况的一个重要因素是儿童的饮食习惯。不健康、营养不良的儿童饮食习惯会对健康产生更大的影响。健康食品的消费被期望对能源和其他营养物质的供应做出重要贡献,这些营养物质可以支持学龄儿童的发展。目标:分析营养铅笔盒中的营养教育对全球伊斯兰学校三年级学生知识和态度的改变的影响。方法:本研究是一种实验quasi类型和一组产前测试的定量研究,涉及40名8-9岁的三年级学生。使用Wilcoxon Signed Ranks测试进行这项研究的数据分析。数据收集使用对科学和态度的研究问卷。结果:在与营养铅笔盒(Nutri Case)进行营养干预后,知识和态度发生了变化。结论:营养铅笔盒媒体(Nutri Case)是一种可以作为一种新的营养教育媒介使用的媒体,儿童可以在学习营养的过程中接受这种媒体,尤其是在选择健康的零食时。
{"title":"Edukasi media Nutri Case terhadap pengetahuan dan sikap tentang konsumsi jajanan sehat pada anak usia sekolah di Bogor","authors":"Nabila Nabila, Lintang Purwara Dewanti, Vitria Melani, Laras Sitoayu","doi":"10.35842/ilgi.v7i1.380","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i1.380","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Anak usia sekolah adalah salah satu modal utama pertumbuhan dan perkembangan serta bibit unggul untuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, perlu diperhatikan serta dibina dalam meningkatkan kesehatannya. Salah satu yang merupakan faktor penting dalam mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan makan anak/individu. Kebiasaan makan anak yang tidak sehat dan tidak bergizi akan memberikan dampak lebih besar terkait dengan kesehatan. Konsumsi makanan jajanan sehat diharapkan memiliki kontribusi penting dalam menyalurkan energi serta zat gizi lainnya yang dapat menjadi penunjang pesrtumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dasar. Tujuan: Menganalisis pengaruh edukasi gizi dengan media kotak pensil gizi (Nutri Case) terhadap perubahan pengetahuan dan sikap pada anak usia sekolah dasar kelas 3 di Global Sukses Mulia Islamic School. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis quasi eksperimental dan desain one group pre-test post-test yang melibatkan 40 siswa sekolah dasar kelas 3 yang berusia 8-9 tahun. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon Signed Ranks. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap yang diteliti secara langsung. Hasil: Adanya perubahan pengetahuan dan sikap dengan nilai p value 0.0001 setelah diberikan intervensi gizi dengan media kotak pensil gizi (Nutri Case). Kesimpulan: Media kotak pensil gizi (Nutri Case) merupakan media yang dapat digunakan sebagai media edukasi gizi baru yang bisa diterima oleh kalangan anak-anak dalam proses pembelajaran mengenai gizi terutama mengenai pemilihan makanan jajanan yang sehat.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135135097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}