Farouki Dinda Rassarandi, Oktavianto Gustin, Sudra Irawan, Wenang Anurogo, Siti Noor Chayati, R. Pratama, F. Putra, Rafly Aditia, Melia Wandanita
{"title":"Pemetaan Situasi Skala Besar (1:500) Kampus Politeknik Negeri Batam","authors":"Farouki Dinda Rassarandi, Oktavianto Gustin, Sudra Irawan, Wenang Anurogo, Siti Noor Chayati, R. Pratama, F. Putra, Rafly Aditia, Melia Wandanita","doi":"10.30871/ji.v14i1.3569","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peta situasi adalah peta topografi skala besar yang merupakan penyajian dari gambaran permukaan bumi baik detil alam maupun buatan manusia yang digambar pada bidang datar (kertas) dengan sistem proyeksi dan skala tertentu. Peta situasi dapat diperoleh dengan pemetaan terestris, yaitu proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan ukur tertentu. Pembuatan peta situasi skala besar 1:500 Kampus Politeknik Negeri Batam (Polibatam) melalui pengukuran terestris dan penggambaran menggunakan teknologi digital. Tahapan dalam pembuatan peta situasi dimulai dengan pembuatan kerangka dasar pemetaan yang meliputi pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) dan Kerangka Kontrol Vertikal (KKV), kemudian dilanjutkan pada tahapan pengukuran titik-titik detil yang meliputi detil planimetris dan detil tinggi, penghitungan data hasil pengukuran, dan pembuatan peta secara digital menggunakan perangkat software pengolah SIG. Data hasil pengukuran diwujudkan dalam bentuk peta situasi skala 1:500 yang terletak di kawasan kampus Polibatam, Kelurahan Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam dalam layout kertas ukuran A3. Peta situasi ini memuat informasi tentang kontur atau elevasi, beberapa situasi tata ruang dan bangunan atau eksisting di kawasan kampus Polibatam yang digunakan sebagai dasar landscape kawasan untuk menunjang pembangunan gedung perkuliahan baru Polibatam. Berdasarkan dari hasil pengolahan data detil dan situasi ini terdapat kontur atau elevasi paling tinggi terletak di utara Gedung Utama Polibatam yaitu setinggi 40 m dpl dan elevasi paling rendah terletak di arah tenggara Asrama Putra Polibatam setinggi 34 m dpl, yang mana lokasi tersebut adalah rawa yang didasarnya merupakan tanah jenis lumpur.","PeriodicalId":17757,"journal":{"name":"JURNAL INTEGRASI PROSES","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL INTEGRASI PROSES","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30871/ji.v14i1.3569","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Peta situasi adalah peta topografi skala besar yang merupakan penyajian dari gambaran permukaan bumi baik detil alam maupun buatan manusia yang digambar pada bidang datar (kertas) dengan sistem proyeksi dan skala tertentu. Peta situasi dapat diperoleh dengan pemetaan terestris, yaitu proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan ukur tertentu. Pembuatan peta situasi skala besar 1:500 Kampus Politeknik Negeri Batam (Polibatam) melalui pengukuran terestris dan penggambaran menggunakan teknologi digital. Tahapan dalam pembuatan peta situasi dimulai dengan pembuatan kerangka dasar pemetaan yang meliputi pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) dan Kerangka Kontrol Vertikal (KKV), kemudian dilanjutkan pada tahapan pengukuran titik-titik detil yang meliputi detil planimetris dan detil tinggi, penghitungan data hasil pengukuran, dan pembuatan peta secara digital menggunakan perangkat software pengolah SIG. Data hasil pengukuran diwujudkan dalam bentuk peta situasi skala 1:500 yang terletak di kawasan kampus Polibatam, Kelurahan Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam dalam layout kertas ukuran A3. Peta situasi ini memuat informasi tentang kontur atau elevasi, beberapa situasi tata ruang dan bangunan atau eksisting di kawasan kampus Polibatam yang digunakan sebagai dasar landscape kawasan untuk menunjang pembangunan gedung perkuliahan baru Polibatam. Berdasarkan dari hasil pengolahan data detil dan situasi ini terdapat kontur atau elevasi paling tinggi terletak di utara Gedung Utama Polibatam yaitu setinggi 40 m dpl dan elevasi paling rendah terletak di arah tenggara Asrama Putra Polibatam setinggi 34 m dpl, yang mana lokasi tersebut adalah rawa yang didasarnya merupakan tanah jenis lumpur.