{"title":"Platform Tik Tok Sebagai Media Dakwah Di Kalangan Remaja Milenial (Studi Analisis Konten Dakwah Akun @Bayasman00 Milik Husain Basyaiban)","authors":"Tsalits Maratun Nafiah, Hazmi Ihkamuddin, Syaif Uddin","doi":"10.24952/hik.v16i2.6609","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKAdanya new media ini juga berpengaruh pada pola komunikasi para pendakwah yang sebelumnya menggunakan media konvensional dengan cara ceramah secara langsung maupun tidak langsung. Transisi media ke zaman digital tidak terlepas dari pengaruh internet, sehingga internet menjadi sangat penting dan berpengaruh di era ini. Digitalisasi media yang terjadi menyebabkan banyak platform – platform yang menyediakan banyak fitur dalam menyajikan konten-konten yang dibuat oleh user dalam berbagai kebutuhan contohnya adalah Tik Tok. Salah satu kreator yang menyajikan konten-konten dakwah adalah Husain Basyaban pemilik akun tiktok @basyasman00. Husain Basyaban merupakan remaja asal Bangkalan Jawa Timur yang lahir di Mekkah pada tahun 2002. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan Teori Uses and Gratification Model yang merupakan pergeseran fokus dari tujuan komunikator kepada tujuan komunikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk pemanfaatan tik-tok dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah seperti pada akun @basyasman00 dengan menggunakan kelebihan dari platform yakni fitur-fitur yang disediakan. Pesan dakwah yang di sampaikan oleh Husain Basyaiban adalah sesuai syariat islam yang berdasarkan dengan Al-Quran dan Hadist, contoh kontennya adalah tentang pentingnya Toleransi. Adapun kekurangan dari platform tik-tok adalah keterbatasan audio visual dan durasi yakni maksimal 3 menit. Adapun pesan yang disampaikan oleh Husain dalam konten berjudul “Toleransi” adalah anjuran kepada umat muslim untuk saling menghargai dan tidak menghina kepercayaan agama lain. Analisis khalayak dari proses perencanaan komunikasi pada dakwah ini adalah kaum remaja milenial memiliki keterbukaan befikir dan diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap orang-orang disekitarnya. ","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24952/hik.v16i2.6609","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAKAdanya new media ini juga berpengaruh pada pola komunikasi para pendakwah yang sebelumnya menggunakan media konvensional dengan cara ceramah secara langsung maupun tidak langsung. Transisi media ke zaman digital tidak terlepas dari pengaruh internet, sehingga internet menjadi sangat penting dan berpengaruh di era ini. Digitalisasi media yang terjadi menyebabkan banyak platform – platform yang menyediakan banyak fitur dalam menyajikan konten-konten yang dibuat oleh user dalam berbagai kebutuhan contohnya adalah Tik Tok. Salah satu kreator yang menyajikan konten-konten dakwah adalah Husain Basyaban pemilik akun tiktok @basyasman00. Husain Basyaban merupakan remaja asal Bangkalan Jawa Timur yang lahir di Mekkah pada tahun 2002. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan Teori Uses and Gratification Model yang merupakan pergeseran fokus dari tujuan komunikator kepada tujuan komunikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk pemanfaatan tik-tok dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah seperti pada akun @basyasman00 dengan menggunakan kelebihan dari platform yakni fitur-fitur yang disediakan. Pesan dakwah yang di sampaikan oleh Husain Basyaiban adalah sesuai syariat islam yang berdasarkan dengan Al-Quran dan Hadist, contoh kontennya adalah tentang pentingnya Toleransi. Adapun kekurangan dari platform tik-tok adalah keterbatasan audio visual dan durasi yakni maksimal 3 menit. Adapun pesan yang disampaikan oleh Husain dalam konten berjudul “Toleransi” adalah anjuran kepada umat muslim untuk saling menghargai dan tidak menghina kepercayaan agama lain. Analisis khalayak dari proses perencanaan komunikasi pada dakwah ini adalah kaum remaja milenial memiliki keterbukaan befikir dan diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap orang-orang disekitarnya.