{"title":"Efektivitas Penggunaan Nanopartikel Karbon Sebagai Pewarna Nodus Limfa Dalam Limfadenektomi Pada Kanker Kolorektal: Sebuah Kajian Sistematik","authors":"Jessica Audrey","doi":"10.53366/jimki.v9i2.277","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Kanker kolorektal (KKR) merupakan keganasan ketiga paling sering ditemukan di dunia yang menyebabkan setidaknya 881.000 nyawa hilang dalam setahunnya. Meskipun telah bermunculan beberapa opsi terapi baru, bedah reseksi tetaplah pengobatan pilihan untuk KKR. Mengingat kemungkinan terjadinya metastasis ke nodus limfa di sekitarnya, limfadenektomi yang lengkap merupakan faktor prognosis yang penting sekaligus menentukan stadium kanker. Baru-baru ini, nanopartikel karbon ini telah muncul sebagai pelacak nodus limfa untuk KKR. Namun, kajian mengenai efektivitasnya masih belum ditemui.Tujuan: Mengevaluasi efektivitas nanopartikel karbon dalam mendeteksi nodus limfa dan meningkatkan akurasi penahapan pada KKR.Metode: Kajian sistematik ini dilakukan dengan menelusuri PubMed, Scopus, EBSCOHost, dan Cochrane, mencari studi-studi yang mengimplementasikan nanopartikel karbon untuk melacak nodus limfa dalam reseksi KKR. Penilaian kualitas studi dilakukan dengan instrumen penilaian yang sesuai.Pembahasan: Kajian ini meliputi 10 studi dengan total subjek sebesar 1387 orang. Nanopartikel karbon terbukti efektiv dalam meningkatkan jumlah nodus limfa yang direseksi dan meningkatkan deteksi nodus limfa kecil yang berukuran <5 mm. Jumlah nodus limfa positif tidak berbeda signifikan dengan kontrol; namun, nanopartikel karbon meningkatkan akurasi penahapan stadium sehingga mengurangi risiko understaging. Selain itu, waktu bedah dan kehilangan darah pun berkurang dibandingkan dengan metode konvensional. Tidak ada efek samping signifikan yang dilaportan.Simpulan: Nanopartikel memberikan potensi yang menjanjikan sebagai pewarna nodus limfa untuk meningkatkan reseksi serta akurasi penahapan pasien KKR.","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53366/jimki.v9i2.277","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Kanker kolorektal (KKR) merupakan keganasan ketiga paling sering ditemukan di dunia yang menyebabkan setidaknya 881.000 nyawa hilang dalam setahunnya. Meskipun telah bermunculan beberapa opsi terapi baru, bedah reseksi tetaplah pengobatan pilihan untuk KKR. Mengingat kemungkinan terjadinya metastasis ke nodus limfa di sekitarnya, limfadenektomi yang lengkap merupakan faktor prognosis yang penting sekaligus menentukan stadium kanker. Baru-baru ini, nanopartikel karbon ini telah muncul sebagai pelacak nodus limfa untuk KKR. Namun, kajian mengenai efektivitasnya masih belum ditemui.Tujuan: Mengevaluasi efektivitas nanopartikel karbon dalam mendeteksi nodus limfa dan meningkatkan akurasi penahapan pada KKR.Metode: Kajian sistematik ini dilakukan dengan menelusuri PubMed, Scopus, EBSCOHost, dan Cochrane, mencari studi-studi yang mengimplementasikan nanopartikel karbon untuk melacak nodus limfa dalam reseksi KKR. Penilaian kualitas studi dilakukan dengan instrumen penilaian yang sesuai.Pembahasan: Kajian ini meliputi 10 studi dengan total subjek sebesar 1387 orang. Nanopartikel karbon terbukti efektiv dalam meningkatkan jumlah nodus limfa yang direseksi dan meningkatkan deteksi nodus limfa kecil yang berukuran <5 mm. Jumlah nodus limfa positif tidak berbeda signifikan dengan kontrol; namun, nanopartikel karbon meningkatkan akurasi penahapan stadium sehingga mengurangi risiko understaging. Selain itu, waktu bedah dan kehilangan darah pun berkurang dibandingkan dengan metode konvensional. Tidak ada efek samping signifikan yang dilaportan.Simpulan: Nanopartikel memberikan potensi yang menjanjikan sebagai pewarna nodus limfa untuk meningkatkan reseksi serta akurasi penahapan pasien KKR.