Respon Hadis Terhadap Budaya Masyarakat Arab

Zumrodi Zumrodi
{"title":"Respon Hadis Terhadap Budaya Masyarakat Arab","authors":"Zumrodi Zumrodi","doi":"10.21043/riwayah.v3i1.3441","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hadis Nabi, baik yang berupa ucapan (qauli), perbuatan (Fi’li) maupun persetujuan (taqriri) muncul tidak dari masyarakat yang hampa budaya. Hadis muncul sebagai respon terhadap berbagai peradaban dan kebudayan orang Arab pada waktu itu. Cara Hadis merespon peradaban dan kebudayaan pada waktu itu tidak dirombak begitu saja, tetapi Hadis merespon peradaban dan kebudayaan tersebut dengan melalui tiga model yaitu Model Tahmil, Taghyir dan Tahrim. Model Tahmil adalah menerima dan menyempurnakan budaya lokal dengan cara-cara yang elegan dan Islami. Model Taghyir adalah Menerima keberadaan tradisi, tetapi Hadis mengubah atau merekontruksi tata cara pelaksanaannya. Sedang model Tahrim adalah Hadis secara tegas melarang atau menghentikan pelaksanannya, karena tradisi ini bertentangan dengan ajaran Islam.The hadith of the Prophet, whether in the form of utterance (qauli), deed (Fi’li) and approval (taqriri) did not arise from a void society. The hadith emerged in response to the various civilizations and the culture of the Arabs at that time. The way the Hadith responded to civilization and culture at that time was not overhauled, but Hadis responded to civilization and culture through three models of Tahmil, Taghyir and Tahrim. Tahmil’s model is to accept and perfect the local culture in elegant and Islamic ways. Taghyir model is to accept the existence of tradition,but Hadith alter or reconstruct the procedure of its implementation. Moderate Tahrim model is the Hadith that strictly prohibit or stop its implementation, because the tradition is contrary to the teachings of Islam.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v3i1.3441","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Hadis Nabi, baik yang berupa ucapan (qauli), perbuatan (Fi’li) maupun persetujuan (taqriri) muncul tidak dari masyarakat yang hampa budaya. Hadis muncul sebagai respon terhadap berbagai peradaban dan kebudayan orang Arab pada waktu itu. Cara Hadis merespon peradaban dan kebudayaan pada waktu itu tidak dirombak begitu saja, tetapi Hadis merespon peradaban dan kebudayaan tersebut dengan melalui tiga model yaitu Model Tahmil, Taghyir dan Tahrim. Model Tahmil adalah menerima dan menyempurnakan budaya lokal dengan cara-cara yang elegan dan Islami. Model Taghyir adalah Menerima keberadaan tradisi, tetapi Hadis mengubah atau merekontruksi tata cara pelaksanaannya. Sedang model Tahrim adalah Hadis secara tegas melarang atau menghentikan pelaksanannya, karena tradisi ini bertentangan dengan ajaran Islam.The hadith of the Prophet, whether in the form of utterance (qauli), deed (Fi’li) and approval (taqriri) did not arise from a void society. The hadith emerged in response to the various civilizations and the culture of the Arabs at that time. The way the Hadith responded to civilization and culture at that time was not overhauled, but Hadis responded to civilization and culture through three models of Tahmil, Taghyir and Tahrim. Tahmil’s model is to accept and perfect the local culture in elegant and Islamic ways. Taghyir model is to accept the existence of tradition,but Hadith alter or reconstruct the procedure of its implementation. Moderate Tahrim model is the Hadith that strictly prohibit or stop its implementation, because the tradition is contrary to the teachings of Islam.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
伊斯兰教对阿拉伯社会文化的反应
先知的圣训,无论是口头上的(qauli),行为上的(Fi 'li),还是书面上的(taqriri),都不是来自一个文化真空的社会。圣训是对当时阿拉伯文明和文化的回应。圣训对当时文明和文化的反应不是表面上的改革,而是通过三种不同的方式对文明和文化做出回应,即塔什米尔、塔伊尔和塔希林。他的模型是接受和完善当地文化的优雅和伊斯兰的方式。Taghyir模型接受传统的存在,但圣训改变或修改了执行传统的方式。塔赫里姆的模式是严格禁止或停止该仪式的圣训,因为这一传统与伊斯兰教义相冲突。先知的存在无论是来自遥远的国家还是来自世界各地的人们当时,不同文明和阿拉伯文化的文化都受到影响。在这段时间里,对文明和文化的责任并没有被超越,而是对三种塔米尔、Taghyir和Tahrim的模式的文明和文化的责任。塔米尔的模型是接受和完善当地文化在优雅和伊斯兰方式。模型的强度是接受传统的存在,但Hadith改变了它实现的过程。现代模型的存在是严格地允许或阻止其实现的,因为传统是对伊斯兰教的教导的可信。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
13
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) AS A CUPPING MEDIA: A Living Hadith Discourse LIVING HADITH IN THE PERSPECTIVE OF THE HAQ NAQSHBANDI SUFI ORDER REINTERPRETATION OF THE MEANING OF THE HADITH ON PROHIBITION FOR WOMEN TO TRAVEL WITHOUT A MAHRAM: The Ma’na-cum-Maghza Approach THE DIFFERENCES IN INTERPRETATION OF THE HADITH: A Study of The Hadith al-Jannatu tahta Aqdam al-Ummahat SCIENTIFIC MIRACLES OF GRAPES IN THE QUR’AN AND HADITH: Perspectives on Religious Studies and Herbal Treatment
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1