KAJIAN PENGARUH PENGEMBANGAN SISTEM FITOSOM TERHADAP AKTIVITAS AGEN SITOTOKSIK HERBAL

Sani Ega Priani
{"title":"KAJIAN PENGARUH PENGEMBANGAN SISTEM FITOSOM TERHADAP AKTIVITAS AGEN SITOTOKSIK HERBAL","authors":"Sani Ega Priani","doi":"10.29313/jiff.v6i1.10891","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Prevalensi dan morbiditas penyakit kanker terus meningkat. Pencarian agen sitotoksik baru terus dilakukan termasuk yang berasal dari bahan alam. Pengembangan sistem penghantaran untuk meningkatkan aktivitas sitotoksik banyak dilakukan seperti dengan pembentukan  fitosom,  salah satu sistem nanovesikular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengembangan bahan-banan herbal dengan sistem penghantaran fitosom dan juga mengetahui pengaruhnya terhadap aktivitas sitoksik dari senyawa bahan alam tersebut. Penelitian dilakukan dengan melakukan kajian literatur dari artikel yang berasal dari database bereputasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sesuai tujuan penelitian. Dari hasil kajian  diketahui bahwa sistem fitosom sudah banyak dikembangkan untuk penghantaran agen sitoksik herbal seperti pada ekstrak aloe vera, celastrol, curcumin, curcuminoid, diosgenin, icariin, genistein, lycopene, mytomicin, propolis, silibinin, sinigrin, dan thymoquinone. Fitosom diformulasikan dengan menggunakan fosfatidilkolin pada perbandingan fitokonstituen: fosfolipid yakni 1:(1-3), dengan atau tanpa penambahan kolesterol. Pengembangan sediaan fitosom terbukti mampu meningkatkan aktivitas sitotoksik bahan herbal baik berdasarkan pengujian in-vitro atau in-vivo. Pada pengujian in-vitro peningkatan aktivitas ditandai dengan penurunan nilai IC50 dengan tingkat penurunan yang bervariasi dalam rentang 1,7-11 kalinya. Ukuran partikel yang lebih kecil dengan struktur fosfolipid bilayer diketahui menjadi penyebab utama terjadinya peningkatan aktivitas tersebut. Dari hasil kajian disimpulkan bahwa sistem fitosom potensial untuk mampu meningkatkan aktivitas sitotoksik senyawa herbal.","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/jiff.v6i1.10891","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Prevalensi dan morbiditas penyakit kanker terus meningkat. Pencarian agen sitotoksik baru terus dilakukan termasuk yang berasal dari bahan alam. Pengembangan sistem penghantaran untuk meningkatkan aktivitas sitotoksik banyak dilakukan seperti dengan pembentukan  fitosom,  salah satu sistem nanovesikular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengembangan bahan-banan herbal dengan sistem penghantaran fitosom dan juga mengetahui pengaruhnya terhadap aktivitas sitoksik dari senyawa bahan alam tersebut. Penelitian dilakukan dengan melakukan kajian literatur dari artikel yang berasal dari database bereputasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sesuai tujuan penelitian. Dari hasil kajian  diketahui bahwa sistem fitosom sudah banyak dikembangkan untuk penghantaran agen sitoksik herbal seperti pada ekstrak aloe vera, celastrol, curcumin, curcuminoid, diosgenin, icariin, genistein, lycopene, mytomicin, propolis, silibinin, sinigrin, dan thymoquinone. Fitosom diformulasikan dengan menggunakan fosfatidilkolin pada perbandingan fitokonstituen: fosfolipid yakni 1:(1-3), dengan atau tanpa penambahan kolesterol. Pengembangan sediaan fitosom terbukti mampu meningkatkan aktivitas sitotoksik bahan herbal baik berdasarkan pengujian in-vitro atau in-vivo. Pada pengujian in-vitro peningkatan aktivitas ditandai dengan penurunan nilai IC50 dengan tingkat penurunan yang bervariasi dalam rentang 1,7-11 kalinya. Ukuran partikel yang lebih kecil dengan struktur fosfolipid bilayer diketahui menjadi penyebab utama terjadinya peningkatan aktivitas tersebut. Dari hasil kajian disimpulkan bahwa sistem fitosom potensial untuk mampu meningkatkan aktivitas sitotoksik senyawa herbal.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
研究FITOSOM系统开发对其药用细胞毒性活性的影响
癌症的流行和发病率继续上升。新的sitotoksik代理仍在进行,包括来自自然材料的研究。为改善细胞毒性活动而开发的运输系统主要是通过建立纳米血管系统之一的fitosom来实现的。这项研究的目的是研究草药替代和试剂系统的发展,以及它们对天然化合物细胞毒性活动的影响。这项研究是通过对来自一个合格数据库的文章进行研究,该数据库符合研究目的的包容和排斥标准。据研究表明,fitosom系统是为芦荟提取物、celastrol、curcumin、curcuminoid、二恶英、icariin、genistein、lycomicin、mytomicin、黄素、sinigrin和thymoquinone等草药草药的运输而开发的。Fitosom是通过将磷酸二乙二醇比较为1:(1)而制成的。剂型药物开发被证明能够在体外或体内测试中促进细胞毒性草药活性。在体外进行的测试中,活动的增加标志着IC50值的下降率在第7-11次范围内有所不同。两层磷脂结构中较小的颗粒大小被认为是导致这种活动增加的主要原因。研究表明,fitosom系统有潜力促进其草药的细胞毒性活动。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
OPTIMASI LOTION EKSTRAK WORTEL DAN KULIT JERUK NIPIS ANALISIS BIAYA PASIEN SKIZOFRENIA MENGGUNAKAN TERAPI ANTIPSIKOTIK DI RSUD MADANI SULAWESI TENGAH KADAR BILIRUBIN, SGOT, DAN SGPT TIKUS PADA STUDI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) ANALISIS LOGAM Pb(II) DALAM LIPSTIK YANG BEREDAR SECARA ONLINE DI KOTA SAMARINDA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE PERSEPSI PENGOBATAN TERHADAP KEPUASAN TERAPI PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1