Salah satu penyakit multifaktorial dengan prevalensi yang tinggi di Kota Palu pada tahun 2021 adalah diabetes mellitus, terdapat sebanyak 26.204 jiwa menderita diabetes mellitus tipe II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pengobatan terhadap kepuasan terapi pasien diabetes mellitus tipe II di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah di Kota Palu. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan metode cross sectional, sebanyak 100 responden digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pengambilan sampel ialah random sampling, pengambilan data menggunakan instrumen Beliefs about Medications Questionnaire (BMQ) general dan Diabetic Medication Statisfaction Tool (DMSAT). Hasil penelitian memperlihatkan persepsi pengobatan responden dalam kategori persepsi negatif (42%) dan kategori persepsi positif (58%), untuk kepuasan terapi diperoleh hasil pada kategori sangat puas (6%), kategori puas (86%) dan kategori cukup puas (8%). Dari hasil uji chi-square diperoleh nilai p adalah 0,042, artinya terdapat hubungan antara persepsi pengobatan terhadap kepuasan terapi responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor persepsi pengobatan mampu meningkatkan kepuasan terapi pada pasien diabetes mellitus tipe II. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian dalam memberikan terapi pengobatan pada pasien dengan penyakit kronis.
糖尿病是2021年帕卢市发病率较高的多因素疾病之一，该市共有26204名II型糖尿病患者。本研究旨在确定帕卢市一家地区综合医院的II型糖尿病患者的治疗感知与治疗满意度之间的关系。本研究采用的研究方法是观察法和横断面法，受访者多达 100 人，采用随机抽样技术，使用一般药物治疗信念问卷（BMQ）和糖尿病药物治疗满意度工具（DMSAT）收集数据。结果显示，受访者对治疗的看法分为消极看法类（42%）和积极看法类（58%），对治疗的满意度分为非常满意类（6%）、满意类（86%）和一般满意类（8%）。根据卡方检验结果，P 值为 0.042，这意味着治疗认知与受访者的治疗满意度之间存在关系。因此可以得出结论，治疗认知因素能够提高 II 型糖尿病患者的治疗满意度。本研究有望为改善慢性病患者治疗过程中的医药服务提供参考。
{"title":"PERSEPSI PENGOBATAN TERHADAP KEPUASAN TERAPI PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II","authors":"Nurul Ambianti, Amalia Purnamasari Zainal, Amelia Rumi, Khudriah Rezkia, Muhammad Tamrin","doi":"10.29313/jiff.v7i1.2853","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiff.v7i1.2853","url":null,"abstract":"Salah satu penyakit multifaktorial dengan prevalensi yang tinggi di Kota Palu pada tahun 2021 adalah diabetes mellitus, terdapat sebanyak 26.204 jiwa menderita diabetes mellitus tipe II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pengobatan terhadap kepuasan terapi pasien diabetes mellitus tipe II di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah di Kota Palu. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan metode cross sectional, sebanyak 100 responden digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pengambilan sampel ialah random sampling, pengambilan data menggunakan instrumen Beliefs about Medications Questionnaire (BMQ) general dan Diabetic Medication Statisfaction Tool (DMSAT). Hasil penelitian memperlihatkan persepsi pengobatan responden dalam kategori persepsi negatif (42%) dan kategori persepsi positif (58%), untuk kepuasan terapi diperoleh hasil pada kategori sangat puas (6%), kategori puas (86%) dan kategori cukup puas (8%). Dari hasil uji chi-square diperoleh nilai p adalah 0,042, artinya terdapat hubungan antara persepsi pengobatan terhadap kepuasan terapi responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor persepsi pengobatan mampu meningkatkan kepuasan terapi pada pasien diabetes mellitus tipe II. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian dalam memberikan terapi pengobatan pada pasien dengan penyakit kronis.","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":"1073 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140445907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bunga telang mempunyai khasiat sebagai antioksidan, antidiabetes, hepatoprotekstif, antiobesitas, anti-inflamasi dan antikanker. Untuk menjamin keamanan obat, perlu dilakukan uji toksisitas. Pengujian toksisitas akut adalah cara untuk menilai dampak toksisitas pada organ tertentu, dengan hati yang paling sering diteliti. Parameter toksisitas akut pada hati dapat diamati dengan cara mengukur kadar bilirubin, SGOT, serta SGPT. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda akut keracunan pada hewan percobaan setelah diberikan ekstrak etanol dari bunga telang, menentukan nilai LD50 ekstrak etanol bunga telang dalam uji keracunan akut, dan menilai dampak pemberian ekstrak etanol bunga telang dalam uji keracunan akut. bunga telang terhadap kadar bilirubin pada hewan uji. Etanol diekstraksi dari bunga telang menggunakan proses remaserasi, dan pendekatan dosis tetap digunakan untuk melakukan Fixed dose method. Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa dosis 2000 mg per kilogram berat badan ekstrak bunga telang tidak menyebabkan toksisitas akut, kemudian nilai LD50 dosis 2000mg/kgBB merupakan klasifikasi toksik sedang dan pada kadar bilirubin terdapat pengaruh yang bermakna dengan nilai sig. (2-tailed) <0,05 yaitu 0,003 sedangkan kadar SGOT dan SGPT tidak terdapat pengaruh yang bermakna dengan nilai >0,05 yaitu SGOT 0,759 dan SGPT 0,324.
{"title":"KADAR BILIRUBIN, SGOT, DAN SGPT TIKUS PADA STUDI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.)","authors":"Sri Widianti, Sunarti, Dina Febrina","doi":"10.29313/jiff.v7i1.3149","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiff.v7i1.3149","url":null,"abstract":"Bunga telang mempunyai khasiat sebagai antioksidan, antidiabetes, hepatoprotekstif, antiobesitas, anti-inflamasi dan antikanker. Untuk menjamin keamanan obat, perlu dilakukan uji toksisitas. Pengujian toksisitas akut adalah cara untuk menilai dampak toksisitas pada organ tertentu, dengan hati yang paling sering diteliti. Parameter toksisitas akut pada hati dapat diamati dengan cara mengukur kadar bilirubin, SGOT, serta SGPT. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda akut keracunan pada hewan percobaan setelah diberikan ekstrak etanol dari bunga telang, menentukan nilai LD50 ekstrak etanol bunga telang dalam uji keracunan akut, dan menilai dampak pemberian ekstrak etanol bunga telang dalam uji keracunan akut. bunga telang terhadap kadar bilirubin pada hewan uji. Etanol diekstraksi dari bunga telang menggunakan proses remaserasi, dan pendekatan dosis tetap digunakan untuk melakukan Fixed dose method. Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa dosis 2000 mg per kilogram berat badan ekstrak bunga telang tidak menyebabkan toksisitas akut, kemudian nilai LD50 dosis 2000mg/kgBB merupakan klasifikasi toksik sedang dan pada kadar bilirubin terdapat pengaruh yang bermakna dengan nilai sig. (2-tailed) <0,05 yaitu 0,003 sedangkan kadar SGOT dan SGPT tidak terdapat pengaruh yang bermakna dengan nilai >0,05 yaitu SGOT 0,759 dan SGPT 0,324.","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":"1033 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140445749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar, penuaan dini dan kanker kulit. Wortel dan kulit jeruk nipis merupakan tanaman yang mempunyai aktivitas perlindungan sinar matahari alami dengan adanya kandungan β-karoten dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi lotion dari ekstrak wortel dan kulit jeruk nipis yang paling optimum berdasarkan metode simplex lattice design yaitu, berbagai perbedaan jumlah komposisi bahan dimana jumlah total bahan dibuat sama. Lotion dari ekstrak wortel dan KJN dibuat dengan perbandingan FI (12,5% kulit jeruk nipis : 0% wortel), FII (6,25% kulit jeruk nipis : 6,25% wortel), FIII (0% kulit jeruk nipis : 12,5% wortel) dengan jumlah total bahan sama. Lotion ekstrak wortel dan kulit jeruk nipis (FI, FII, FIII) memiliki pH yang sesuai dengan persyaratan yaitu, 7,26 – 7,43 dengan aktivitas antioksidan berkisar 344,39 ppm – 525,68 ppm. Lotion FI (6,66) memiliki nilai SPF lotion lebih besar dibandingkan dengan FII (3,46) dan FIII (1,31). Formulasi paling optimum lotion ekstrak wortel dan kulit jeruk nipis berdasarkan perhitungan normalitas (pH, antioksidan dan nilai SPF) yaitu, FI (12,5% kulit jeruk nipis : 0% wortel).
{"title":"OPTIMASI LOTION EKSTRAK WORTEL DAN KULIT JERUK NIPIS","authors":"Wahyunita Sari, Definingsih Yuliastuti, Malikhatul Munifah","doi":"10.29313/jiff.v7i1.2849","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiff.v7i1.2849","url":null,"abstract":"Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar, penuaan dini dan kanker kulit. Wortel dan kulit jeruk nipis merupakan tanaman yang mempunyai aktivitas perlindungan sinar matahari alami dengan adanya kandungan β-karoten dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi lotion dari ekstrak wortel dan kulit jeruk nipis yang paling optimum berdasarkan metode simplex lattice design yaitu, berbagai perbedaan jumlah komposisi bahan dimana jumlah total bahan dibuat sama. Lotion dari ekstrak wortel dan KJN dibuat dengan perbandingan FI (12,5% kulit jeruk nipis : 0% wortel), FII (6,25% kulit jeruk nipis : 6,25% wortel), FIII (0% kulit jeruk nipis : 12,5% wortel) dengan jumlah total bahan sama. Lotion ekstrak wortel dan kulit jeruk nipis (FI, FII, FIII) memiliki pH yang sesuai dengan persyaratan yaitu, 7,26 – 7,43 dengan aktivitas antioksidan berkisar 344,39 ppm – 525,68 ppm. Lotion FI (6,66) memiliki nilai SPF lotion lebih besar dibandingkan dengan FII (3,46) dan FIII (1,31). Formulasi paling optimum lotion ekstrak wortel dan kulit jeruk nipis berdasarkan perhitungan normalitas (pH, antioksidan dan nilai SPF) yaitu, FI (12,5% kulit jeruk nipis : 0% wortel).","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":"8 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139958293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kiki Mulkiya Yuliawati, Yani Lukmayani, Irene Yuliani Trinita
Penggunaan sediaan yang mengandung antibiotika untuk pengobatan termasuk dalam pengobatan jerawat berpotensi meimbulkan resistensi. Oleh karenanya, pengobatan jerawat dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman obat, salah satunya adalah kulit buah sirsak yang dianggap sebagai limbah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian dan penentuan sifat aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah sirsak terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acne. Ekstrak kulit buah sirsak dibuat menggunakan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) pada frekuensi 50 Hz selama 45 menit. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan sumuran, pada konsentrasi 0,25%, 0.5%, 1%, 2%, 4% dan 8%. sedangkan untuk penentuan sifat aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode turbidimetri menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Dari proses ekstraksi diperoleh rendemen ekstrak sebesar 21.26%. Pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan nilai KHM ekstrak uji terhadap bakteri P. acne sebesar 1% dan bersifat bakteriostatik.
{"title":"PENENTUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT SIRSAK (ANONNA MURICATA Linn) TERHADAP PROPIONICACTERIUM ACNE","authors":"Kiki Mulkiya Yuliawati, Yani Lukmayani, Irene Yuliani Trinita","doi":"10.29313/jiff.v7i1.3175","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiff.v7i1.3175","url":null,"abstract":"Penggunaan sediaan yang mengandung antibiotika untuk pengobatan termasuk dalam pengobatan jerawat berpotensi meimbulkan resistensi. Oleh karenanya, pengobatan jerawat dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman obat, salah satunya adalah kulit buah sirsak yang dianggap sebagai limbah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian dan penentuan sifat aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah sirsak terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acne. Ekstrak kulit buah sirsak dibuat menggunakan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) pada frekuensi 50 Hz selama 45 menit. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan sumuran, pada konsentrasi 0,25%, 0.5%, 1%, 2%, 4% dan 8%. sedangkan untuk penentuan sifat aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode turbidimetri menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Dari proses ekstraksi diperoleh rendemen ekstrak sebesar 21.26%. Pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan nilai KHM ekstrak uji terhadap bakteri P. acne sebesar 1% dan bersifat bakteriostatik.","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":"208 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140447187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Region transmembran merupakan bagian protein yang terletak pada keseluruhan membran sel. Region transmembran ini salah satunya dapat ditemukan pada protein L1, yang merupakan protein penyusun kapsid ikosahedral Human Papillomavirus (HPV). HPV (Human Papillomavirus) merupakan virus yang menyebabkan banyaknya kasus kanker serviks baik di Indonesia maupun di dunia. Kanker serviks menempati urutan ketiga sebagai penyebab utama kanker wanita di dunia dan menempati urutan pertama di Indonesia. Salah satu tipe HPV yang paling banyak menyebabkan kanker serviks di Indonesia adalah HPV tipe 52, dengan prevalensi tertinggi sekita r 23.2%. Pengembangan vaksin berbasis VLP dengan menggunakan template HPV 52 isolat Indonesia. VLP diperoleh dari hasil perakitan protein kapsid L1. Namun, protein L1 memiliki region transmembran yang sebagian besar memiliki sifat hidrofobik dan biasanya akan membentuk suatu agregat jika dilakukan tahap purifikasi protein. Agregat tersebut akan menyebabkan protein target mengendap dalam air. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis region transmembran pada protein L1 HPV tipe 52 yang sudah mengalami pemotongan beberapa basa pada bagian N-terminal dan C-terminal. Hasil menunjukkan bahwa protein rekombinan L1 HPV 52 yang merupakan truncated segment tidak memiliki region transmembran jika dibandingkan dengan protein L1 HPV 52 native. Kata kunci: Hidrofobik, L1 HPV 52, dan Region transmembran.
{"title":"ANALISIS REGION TRANSMEMBRAN PROTEIN L1 HPV TIPE 52 ISOLAT INDONESIA SECARA IN-SILICO","authors":"HENIK ANJAYATI","doi":"10.29313/jiff.v7i1.3195","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiff.v7i1.3195","url":null,"abstract":"Region transmembran merupakan bagian protein yang terletak pada keseluruhan membran sel. Region transmembran ini salah satunya dapat ditemukan pada protein L1, yang merupakan protein penyusun kapsid ikosahedral Human Papillomavirus (HPV). HPV (Human Papillomavirus) merupakan virus yang menyebabkan banyaknya kasus kanker serviks baik di Indonesia maupun di dunia. Kanker serviks menempati urutan ketiga sebagai penyebab utama kanker wanita di dunia dan menempati urutan pertama di Indonesia. Salah satu tipe HPV yang paling banyak menyebabkan kanker serviks di Indonesia adalah HPV tipe 52, dengan prevalensi tertinggi sekita r 23.2%. Pengembangan vaksin berbasis VLP dengan menggunakan template HPV 52 isolat Indonesia. VLP diperoleh dari hasil perakitan protein kapsid L1. Namun, protein L1 memiliki region transmembran yang sebagian besar memiliki sifat hidrofobik dan biasanya akan membentuk suatu agregat jika dilakukan tahap purifikasi protein. Agregat tersebut akan menyebabkan protein target mengendap dalam air. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis region transmembran pada protein L1 HPV tipe 52 yang sudah mengalami pemotongan beberapa basa pada bagian N-terminal dan C-terminal. Hasil menunjukkan bahwa protein rekombinan L1 HPV 52 yang merupakan truncated segment tidak memiliki region transmembran jika dibandingkan dengan protein L1 HPV 52 native. \u0000Kata kunci: Hidrofobik, L1 HPV 52, dan Region transmembran.","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140447516","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alberta Intan, Nurillahi Febria Leswana, Maria Elvina Tresia Butar-Butar
Lipstik merupakan sediaan kosmetika yang berfungsi memberikan warna pada bibir. Timbal (Pb) merupakan logam berat yang bersifat akumulatif dan toksik. Timbal memiliki sifat dapat larut dalam minyak sehingga mudah diserap melalui selaput atau lapisan kulit apabila logam timbal (Pb) tersebut dicampurkan secara sengaja dalam produk kosmetik dan secara langsung bersentuhan dengan kulit manusia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kandungan timbal (Pb) dan mengetahui kadar timbal (Pb) pada lipstik yang dijual secara online di Kota Samarinda menggunakan metode spektrofotometri UV-Visible. Hasil penelitian yang didapatkan dari 15 sampel lipstik yang dianalisis menunjukkan terdapat 6 sampel lipstik, yaitu sampel A7 (207 mg/kg), B1 (91,65 mg/kg), B2 (40,8 mg/kg), B3 (103,95 mg/kg), B4 (113,55 mg/kg), B5 (119,5 mg/kg) yang mempunyai kadar Timbal (Pb) melebihi persyaratan BPOM, yaitu ≤ 20 mg/kg. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih banyaknya lipstik yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan dapat membahayakan bagi kesehatan konsumen.
{"title":"ANALISIS LOGAM Pb(II) DALAM LIPSTIK YANG BEREDAR SECARA ONLINE DI KOTA SAMARINDA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE","authors":"Alberta Intan, Nurillahi Febria Leswana, Maria Elvina Tresia Butar-Butar","doi":"10.29313/jiff.v7i1.3026","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiff.v7i1.3026","url":null,"abstract":"Lipstik merupakan sediaan kosmetika yang berfungsi memberikan warna pada bibir. Timbal (Pb) merupakan logam berat yang bersifat akumulatif dan toksik. Timbal memiliki sifat dapat larut dalam minyak sehingga mudah diserap melalui selaput atau lapisan kulit apabila logam timbal (Pb) tersebut dicampurkan secara sengaja dalam produk kosmetik dan secara langsung bersentuhan dengan kulit manusia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kandungan timbal (Pb) dan mengetahui kadar timbal (Pb) pada lipstik yang dijual secara online di Kota Samarinda menggunakan metode spektrofotometri UV-Visible. Hasil penelitian yang didapatkan dari 15 sampel lipstik yang dianalisis menunjukkan terdapat 6 sampel lipstik, yaitu sampel A7 (207 mg/kg), B1 (91,65 mg/kg), B2 (40,8 mg/kg), B3 (103,95 mg/kg), B4 (113,55 mg/kg), B5 (119,5 mg/kg) yang mempunyai kadar Timbal (Pb) melebihi persyaratan BPOM, yaitu ≤ 20 mg/kg. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih banyaknya lipstik yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan dapat membahayakan bagi kesehatan konsumen.","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":"1020 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140445761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gagal Jantung Kongestif (GJK) adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrisi dan oksigen secara adekuat. Terapi farmakologi yang dilakukan pada Pengobatan terapi penderita GJK dapat memungkinkan terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Identifikasi DRPs menggunakan Klasifikasi Strand meliputi beberapa kriteria yaitu indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi, obat salah, dosis obat kurang, dosis obat berlebih, reaksi obat merugikan, dan interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian DRPs pada terapi pasien rawat Inap penderita gagal jantung kongestif di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan metode Retrospektif dengan pengambilan data pasien rawat inap GJK di RSUP H. Adam Malik Medan mulai dari Juli-Desember 2020 pada data rekam medis pasien. Data tersebut di analisis menggunakan IBM SPSS Statistics. Hasil identifikasi DRPs pada penatalaksanaan terapi pasien dengan Diagnosis Utama GJK tanpa komplikasi dan komorbiditas di instalasi rawat Inap RSUP H. Adam Malik Medan menunjukkan bahwa dari 10 pasien, terdapat 9 pasien (90 %) mengalami DRPs dan 1 pasien (10%) yang tidak mengalami DRPs. Terdiri dari indikasi tanpa obat 2 kasus (11,8 %), interaksi obat 15 kasus (88,2 %), sementara obat tanpa indikasi, obat tidak tepat,dosis obat kurang, dosis obat lebih, dan reaksi obat yang merugikan tidak ditemukan (0%). Dapat disimpulkan bahwa adanya kejadian DRPs pada terapi pasien Gagal Jantung Kongestif di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan periode Juli – Desember 2020. Kata kunci: Gagal Jantung Kongestif, Drug Related Problems, RSUP H. Adam Malik Medan
充血性心力衰竭（CHF）是指心脏无法泵出血液以满足人体细胞对充足营养和氧气的需求。对充血性心力衰竭患者进行药物治疗时，可能会出现药物相关问题（DRPs）。使用 Strand 分类法识别 DRP 包括几个标准，即无药物适应症、无适应症药物、错误药物、药物剂量不足、药物剂量过大、药物不良反应和药物相互作用。本研究旨在确定亚当-马利克棉兰医院治疗充血性心力衰竭住院病人的 DRP 发生率。本研究采用回顾性方法，收集了亚当-马利克棉兰医院自 2020 年 7 月至 12 月期间充血性心力衰竭住院患者的病历数据。数据使用 IBM SPSS 统计软件进行分析。亚当-马利克棉兰医院（H. Adam Malik Medan Hospital）住院部主要诊断为先天性心脏病（CHD）且无并发症和合并症的患者治疗管理中DRP的识别结果显示，在10名患者中，有9名患者（90%）经历过DRP，1名患者（10%）未经历过DRP。其中，无药物适应症 2 例（11.8%），药物相互作用 15 例（88.2%），而无药物适应症、用药不当、药物剂量减少、药物剂量增加和药物不良反应未发现（0%）。由此可以得出结论，在2020年7月至12月期间，亚当-马利克棉兰中央综合医院的充血性心力衰竭患者在治疗过程中出现了药物不良反应。关键词充血性心力衰竭、药物相关问题、H. Adam Malik棉兰综合医院。
{"title":"DRUG RELATED PROBLEMS PADA TERAPI PENDERITA GAGAL JANTUNG KONGESTIF PERIODE JULI DESEMBER 2020 DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN","authors":"Missiary Harmat Tarigan","doi":"10.29313/jiff.v7i1.3101","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiff.v7i1.3101","url":null,"abstract":"Gagal Jantung Kongestif (GJK) adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrisi dan oksigen secara adekuat. Terapi farmakologi yang dilakukan pada Pengobatan terapi penderita GJK dapat memungkinkan terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Identifikasi DRPs menggunakan Klasifikasi Strand meliputi beberapa kriteria yaitu indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi, obat salah, dosis obat kurang, dosis obat berlebih, reaksi obat merugikan, dan interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian DRPs pada terapi pasien rawat Inap penderita gagal jantung kongestif di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan metode Retrospektif dengan pengambilan data pasien rawat inap GJK di RSUP H. Adam Malik Medan mulai dari Juli-Desember 2020 pada data rekam medis pasien. Data tersebut di analisis menggunakan IBM SPSS Statistics. Hasil identifikasi DRPs pada penatalaksanaan terapi pasien dengan Diagnosis Utama GJK tanpa komplikasi dan komorbiditas di instalasi rawat Inap RSUP H. Adam Malik Medan menunjukkan bahwa dari 10 pasien, terdapat 9 pasien (90 %) mengalami DRPs dan 1 pasien (10%) yang tidak mengalami DRPs. Terdiri dari indikasi tanpa obat 2 kasus (11,8 %), interaksi obat 15 kasus (88,2 %), sementara obat tanpa indikasi, obat tidak tepat,dosis obat kurang, dosis obat lebih, dan reaksi obat yang merugikan tidak ditemukan (0%). Dapat disimpulkan bahwa adanya kejadian DRPs pada terapi pasien Gagal Jantung Kongestif di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan periode Juli – Desember 2020. \u0000Kata kunci: Gagal Jantung Kongestif, Drug Related Problems, RSUP H. Adam Malik Medan","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":"592 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140446201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arya Dibyo Adisaputra, Muhammad Rinaldhi Tandah, Ruth Aruanlebok, Khusnul Diana
Pengobatan skizofrenia tidak lepas dari beban biaya yang harus ditanggung oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata biaya medik langsung dengan lama rawat ≤14 hari dan >14 hari dari skizofrenia yang tak tergolongkan (YTT), skizofrenia tak terperinci dan skizofrenia paranoid, mengetahui rata-rata biaya pengobatan antipsikotik monoterapi, kombinasi 2, kombinasi 3, kombinasi 4 dan kombinasi 5 obat dari pasien skizofrenia dan mengetahui rata-rata biaya komponen medik langsung pasien skizofrenia di RSUD Madani Sulawesi Tengah tahun 2019. Penelitian ini adalah jenis penelitian non eksperimental dianalisis secara deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari data rekam medik pasien skizofrenia tahun 2019. Hasil yang diperoleh dari analisis biaya ialah biaya rata-rata medik langsung dari berbagai jenis skizofrenia yaitu skizofrenia yang tak tergolongkan (YTT) lama rawat ≤ 14 hari rata-rata Rp 3.192.799±1.750.585 dan lama rawat >14 hari Rp 6.107.006±2.465.655; skizofrenia tak terperinci lama rawat ≤ 14 hari rata-rata Rp 2.743.787±792.356 dan lama rawat >14 hari rata-rata Rp 6.207.815±1.994.428 dan skizofrenia paranoid lama rawat ≤ 14 hari rata-rata Rp 3.145.466±3.145.466 dan lama rawat >14 hari rata-rata Rp 9.547.824±0; rata-rata biaya pengobatan antipsikotik pasien skizofrenia yaitu pengobatan monoterapi rata-rata Rp 36.266±8.457, kombinasi 2 obat rata-rata Rp 74.428, kombinasi 3 obat rata-rata Rp 44.279±32.746, kombinasi 4 obat rata-rata Rp 169.755±133.268, dan kombinasi 5 obat rata-rata Rp 297.030±0 serta rata-rata biaya komponen medik langsung yang paling banyak dikeluarkan oleh pasien skizofrenia ialah biaya tindakan medis dengan rata-rata Rp 1.468.907, atau 33%.
{"title":"ANALISIS BIAYA PASIEN SKIZOFRENIA MENGGUNAKAN TERAPI ANTIPSIKOTIK DI RSUD MADANI SULAWESI TENGAH","authors":"Arya Dibyo Adisaputra, Muhammad Rinaldhi Tandah, Ruth Aruanlebok, Khusnul Diana","doi":"10.29313/jiff.v7i1.2867","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiff.v7i1.2867","url":null,"abstract":"Pengobatan skizofrenia tidak lepas dari beban biaya yang harus ditanggung oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata biaya medik langsung dengan lama rawat ≤14 hari dan >14 hari dari skizofrenia yang tak tergolongkan (YTT), skizofrenia tak terperinci dan skizofrenia paranoid, mengetahui rata-rata biaya pengobatan antipsikotik monoterapi, kombinasi 2, kombinasi 3, kombinasi 4 dan kombinasi 5 obat dari pasien skizofrenia dan mengetahui rata-rata biaya komponen medik langsung pasien skizofrenia di RSUD Madani Sulawesi Tengah tahun 2019. Penelitian ini adalah jenis penelitian non eksperimental dianalisis secara deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari data rekam medik pasien skizofrenia tahun 2019. Hasil yang diperoleh dari analisis biaya ialah biaya rata-rata medik langsung dari berbagai jenis skizofrenia yaitu skizofrenia yang tak tergolongkan (YTT) lama rawat ≤ 14 hari rata-rata Rp 3.192.799±1.750.585 dan lama rawat >14 hari Rp 6.107.006±2.465.655; skizofrenia tak terperinci lama rawat ≤ 14 hari rata-rata Rp 2.743.787±792.356 dan lama rawat >14 hari rata-rata Rp 6.207.815±1.994.428 dan skizofrenia paranoid lama rawat ≤ 14 hari rata-rata Rp 3.145.466±3.145.466 dan lama rawat >14 hari rata-rata Rp 9.547.824±0; rata-rata biaya pengobatan antipsikotik pasien skizofrenia yaitu pengobatan monoterapi rata-rata Rp 36.266±8.457, kombinasi 2 obat rata-rata Rp 74.428, kombinasi 3 obat rata-rata Rp 44.279±32.746, kombinasi 4 obat rata-rata Rp 169.755±133.268, dan kombinasi 5 obat rata-rata Rp 297.030±0 serta rata-rata biaya komponen medik langsung yang paling banyak dikeluarkan oleh pasien skizofrenia ialah biaya tindakan medis dengan rata-rata Rp 1.468.907, atau 33%.","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":"1035 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140445747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. H. Fathurrahman, I. Herawati, Lisna Dewi, Ita Inayah
Antioxidant plays an important role in the body's defense against various diseases, because antioxidant compounds were able to prevent the bad effects caused by free radicals. Phenolic compounds and flavonoids are known as natural antioxidant o from plants. Jalantir (Coryza sumatrensis) is known contain phenolic and flavonoid. The aim of this study was to determine total phenolic content, flavonoid content and antioxidant activity using the 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) method. The results showed that jalantir extract had a total phenolic content of 38.27 mg GAE/g and flavonoid content of 56.60 mg QE/g. Meanwhile, for the antioxidant activity, value of IC50 for extract, water fraction, ethyl acetate, and n-hexane were 9.76; 45.91; 60.75; and 74.31 ppm respectively. Jalantir extract was the strongest antioxidant category compared to other fractions.Keywords: phenolics, flavonoids, antioxidant, jalantir
{"title":"TOTAL PHENOLIC CONTENT, FLAVONOIDS, AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF JALANTIR LEAVES (Coryza sumatrensis)","authors":"M. H. Fathurrahman, I. Herawati, Lisna Dewi, Ita Inayah","doi":"10.29313/jiff.v7i1.3156","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiff.v7i1.3156","url":null,"abstract":"Antioxidant plays an important role in the body's defense against various diseases, because antioxidant compounds were able to prevent the bad effects caused by free radicals. Phenolic compounds and flavonoids are known as natural antioxidant o from plants. Jalantir (Coryza sumatrensis) is known contain phenolic and flavonoid. The aim of this study was to determine total phenolic content, flavonoid content and antioxidant activity using the 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) method. The results showed that jalantir extract had a total phenolic content of 38.27 mg GAE/g and flavonoid content of 56.60 mg QE/g. Meanwhile, for the antioxidant activity, value of IC50 for extract, water fraction, ethyl acetate, and n-hexane were 9.76; 45.91; 60.75; and 74.31 ppm respectively. Jalantir extract was the strongest antioxidant category compared to other fractions.Keywords: phenolics, flavonoids, antioxidant, jalantir","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":"496 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140448207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-09DOI: 10.29313/jiff.v6i2.10062
Aris Widayati, E. Wulandari, Putu Dyana Christasani, Yosef Wijoyo, Titien Siwi Hartayu, Barnabas Bagus Aditya Abadi
{"title":"IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL DI KALANGAN MASYARAKAT DESA NGLANGGERAN, GUNUNG KIDUL: STUDI PENDAHULUAN DENGAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR","authors":"Aris Widayati, E. Wulandari, Putu Dyana Christasani, Yosef Wijoyo, Titien Siwi Hartayu, Barnabas Bagus Aditya Abadi","doi":"10.29313/jiff.v6i2.10062","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiff.v6i2.10062","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17775,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87588393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：