{"title":"Inkarnasi Sebagai Dasar Pengembangan Kepemimpinan Gembala Sidang Berdasarkan Yohanes 1:14 Dan Filipi 2:5-11","authors":"Stefanus Yulli Sapto Ajie","doi":"10.59177/veritas.v5i1.203","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Incarnation in writing this journal refers to the figure of the existence of Jesus Christ either personally the Lord Jesus or the work of the Lord Jesus. The essence of incarnation in the Lord Jesus Christ is understood according to John 1:14, the Lord Jesus as God the Son descended into the world to become human and then became the human savior, serving, training and forming human beings who have lost the image and likeness of God, to become similar and likeness to God again. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it is found that the incarnation as the basis for the development of pastoral leadership based on John 1:14 and Philippians 2:5-11 has the highest motive, commitment, behavior and actions of Jesus, who was incarnated into a human context. Jesus did not become an authoritarian leader, but led with love, humility, integrity and a servant's heart. Jesus' leadership is ministry-based, so nothing is personal gain.AbstrakInkarnasi dalam penulisan jurnal ini menunjuk kepada sosok kepada keberadaan Yesus Kristus baik secara pribadi Tuhan Yesus atau karya Tuhan Yesus. Hakekat inkarnasi dalam diri Tuhan Yesus Kristus dipahami menurut Yohanes 1:14, Tuhan Yesus sebagai Allah Anak turun kedunia menjadi manusia kemudian menjadi juru selamat manusia, melayani, melatih dan membentuk manusia yang kehilangan gambar dan rupa Allah, menjadi kembali serupa dan segambar dengan Allah. Mengunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literature didapatka bahwa inkarnasi sebagai dasar pengembangan kepemimpinan gembala sidang berdasarkan Yohanes 1:14 dan Filipi 2:5-11 memiliki Motif tertinggi, komitmen, perilaku dan tindakan Yesus, yang berinkarnasi ke dalam konteks manusia. Yesus tidak menjadi seseorang pemimpin yang otoriter, melainkan memimpin dengan kasih, kerendahan hati, integritas serta berhati hamba. Kepemimpinan Yesus berbasis pelayanan, sehingga tidak ada hal yang bersifat menguntungkan pribadi.","PeriodicalId":33647,"journal":{"name":"Veritas Jurnal Teologi dan Pelayanan","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Veritas Jurnal Teologi dan Pelayanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59177/veritas.v5i1.203","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Incarnation in writing this journal refers to the figure of the existence of Jesus Christ either personally the Lord Jesus or the work of the Lord Jesus. The essence of incarnation in the Lord Jesus Christ is understood according to John 1:14, the Lord Jesus as God the Son descended into the world to become human and then became the human savior, serving, training and forming human beings who have lost the image and likeness of God, to become similar and likeness to God again. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it is found that the incarnation as the basis for the development of pastoral leadership based on John 1:14 and Philippians 2:5-11 has the highest motive, commitment, behavior and actions of Jesus, who was incarnated into a human context. Jesus did not become an authoritarian leader, but led with love, humility, integrity and a servant's heart. Jesus' leadership is ministry-based, so nothing is personal gain.AbstrakInkarnasi dalam penulisan jurnal ini menunjuk kepada sosok kepada keberadaan Yesus Kristus baik secara pribadi Tuhan Yesus atau karya Tuhan Yesus. Hakekat inkarnasi dalam diri Tuhan Yesus Kristus dipahami menurut Yohanes 1:14, Tuhan Yesus sebagai Allah Anak turun kedunia menjadi manusia kemudian menjadi juru selamat manusia, melayani, melatih dan membentuk manusia yang kehilangan gambar dan rupa Allah, menjadi kembali serupa dan segambar dengan Allah. Mengunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literature didapatka bahwa inkarnasi sebagai dasar pengembangan kepemimpinan gembala sidang berdasarkan Yohanes 1:14 dan Filipi 2:5-11 memiliki Motif tertinggi, komitmen, perilaku dan tindakan Yesus, yang berinkarnasi ke dalam konteks manusia. Yesus tidak menjadi seseorang pemimpin yang otoriter, melainkan memimpin dengan kasih, kerendahan hati, integritas serta berhati hamba. Kepemimpinan Yesus berbasis pelayanan, sehingga tidak ada hal yang bersifat menguntungkan pribadi.
在写这本日记时,道成肉身指的是耶稣基督存在的形象,要么是主耶稣本人,要么是主耶稣的工作。主耶稣基督道成肉身的本质是根据约翰福音1:14来理解的,主耶稣作为神的儿子降世成为人类,然后成为人类的救主,服侍、训练和塑造失去了神的形象和样式的人类,使他们再次变得与神相似和相似。采用描述性定性方法和文献研究法,根据约翰福音1:14和腓立比书2:5-11,发现道成肉身作为牧师领导发展的基础,具有耶稣道成肉身进入人类环境的最高动机、承诺、行为和行动。耶稣没有成为一个专制的领袖,而是用爱、谦卑、正直和仆人的心来领导。耶稣的领导是以事工为基础的,所以没有什么是个人的利益。[摘要]〔摘要〕中国科学院科学院期刊《中国科学院科学院学报》(inkarnasi dalam penulisjournal)。Hakekat inkarnasi dalam diri Tuhan Yesus Kristus dipahami menurut Yohanes 1:14, Tuhan Yesus sebagai Allah Anak turun kedunia menjadi manusia kemudian menjadi juru selamat manusia, melayani, melatih dan membentuk manusia yang kehilangan gambar dan rupa Allah, menjadi kembali serupa dan segambar dengan Allah。孟unakan方法,素质研究,文学didapatka bahwa inkarnasi sebagai dasar pengembangan kepemimpinan gembala sidang berdasarkan Yohanes 1:14 dan Filipi 2:5-11 memiliki Motif tertinggi, komitmen, peraku dan tindakan Yesus, yang berinkarnasi ke dalam konteks手稿。Yesus tidak menjadi sesseseang pemimpin yang, melainkan memimpin dengan kasih, kerendahan hati, integritas serta berhati hamba。keep emimpinan Yesus berbasis pelayanan, sehinga tidak ada hal yang bersifat menguntunkan pribadi。