EFEK TERAPI BRONKODILATOR DAN KORTIKOSTEROID TERHADAP PERUBAHAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE) PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

FORTE JOURNAL Pub Date : 2021-07-31 DOI:10.51771/fj.v1i2.81
Putu Rika Veryanti, I. D. Gede Wisesa Budiman
{"title":"EFEK TERAPI BRONKODILATOR DAN KORTIKOSTEROID TERHADAP PERUBAHAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE) PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)","authors":"Putu Rika Veryanti, I. D. Gede Wisesa Budiman","doi":"10.51771/fj.v1i2.81","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah gangguan yang terjadi pada saluran pernapasan, yang ditandai dengan adanya penyempitan, hambatan aliran pada jalan napas dan bersifat kronik sehingga menyebabkan sesak. Bronkodilator dan kortikosteroid merupakan terapi lini pertama untuk pasien PPOK. Tatalaksana terapi yang tepat dan efektif dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas PPOK. Namun, masih ditemui adanya permasalahan terkait efektivitas terapi pada pasien PPOK yang dirawat di rumah sakit. Salah satu parameter penting yang perlu dimonitoring pada pasien PPOK adalah arus puncak ekspirasi (APE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan bronkodilator dan kortikosteroid terhadap perubahan nilai APE pasien PPOK.  Penelitian ini dilakukan di RSUP Persahabatan Jakarta dengan desain studi cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik pasien periode tahun 2018 dengan kriteria inklusi: pasien didiagnosa PPOK, mendapatkan terapi bronkodilator dan kortikosteroid serta memiliki data APE yang lengkap. Jumlah sampel sebanyak 99 dan ditentukan melalui purposive sampling. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji t-berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi bronkodilator dan kortikosteroid dapat meningkatkan nilai APE pasien PPOK sebesar (49,85±43,61) L/menit atau (46,05±51,15) %. Sebanyak 94,95% pasien mengalami peningkatan nilai APE dan sebanyak 73,74% megalami peningkatan APE ≥ 15%. Terapi bronkodilator dan kortikosteroid memiliki efek yang signifikan terhadap perubahan nilai arus puncak ekspirasi (APE) pasien PPOK (p=0,000).","PeriodicalId":12464,"journal":{"name":"FORTE JOURNAL","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"FORTE JOURNAL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51771/fj.v1i2.81","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah gangguan yang terjadi pada saluran pernapasan, yang ditandai dengan adanya penyempitan, hambatan aliran pada jalan napas dan bersifat kronik sehingga menyebabkan sesak. Bronkodilator dan kortikosteroid merupakan terapi lini pertama untuk pasien PPOK. Tatalaksana terapi yang tepat dan efektif dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas PPOK. Namun, masih ditemui adanya permasalahan terkait efektivitas terapi pada pasien PPOK yang dirawat di rumah sakit. Salah satu parameter penting yang perlu dimonitoring pada pasien PPOK adalah arus puncak ekspirasi (APE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan bronkodilator dan kortikosteroid terhadap perubahan nilai APE pasien PPOK.  Penelitian ini dilakukan di RSUP Persahabatan Jakarta dengan desain studi cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik pasien periode tahun 2018 dengan kriteria inklusi: pasien didiagnosa PPOK, mendapatkan terapi bronkodilator dan kortikosteroid serta memiliki data APE yang lengkap. Jumlah sampel sebanyak 99 dan ditentukan melalui purposive sampling. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji t-berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi bronkodilator dan kortikosteroid dapat meningkatkan nilai APE pasien PPOK sebesar (49,85±43,61) L/menit atau (46,05±51,15) %. Sebanyak 94,95% pasien mengalami peningkatan nilai APE dan sebanyak 73,74% megalami peningkatan APE ≥ 15%. Terapi bronkodilator dan kortikosteroid memiliki efek yang signifikan terhadap perubahan nilai arus puncak ekspirasi (APE) pasien PPOK (p=0,000).
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
支气管炎和皮质类固醇治疗对慢性阻塞性肺病患者峰值变化的影响
慢性阻塞性肺病(PPOK)是一种呼吸道疾病,其特征是窒息、气道和慢性流动障碍导致窒息。支气管炎和皮质类固醇是PPOK病人的第一个疗程。正确有效的治疗方法可以降低PPOK的发病率和死亡率。然而,在医院PPOK患者的治疗有效性仍然存在问题。PPOK患者需要关注的一个重要参数是“人猿峰会”(APE)。本研究的目的是研究对PPOK患者体重变化的使用支气管扩张器和皮质类固醇的影响。该研究是在雅加达RSUP的友谊研究与分段设计。本研究采用的样本为患者提供了2018年药物内含标准的病史:PPOK诊断患者,获得支气管质和皮质类固醇治疗,并获得完全猿猴数据。样本数量为99人,并通过采样过程确定。收集的数据随后使用t对测试进行统计分析。研究结果表明,bronkodilator和皮质激素治疗病人可以增值,猿猴PPOK大小(49.85±43.61)L /分钟或(46.05±51.15)%。多达94,95%病人增加猿猴和价值增加多达忙73,74%猿猴≥15%。支气管炎和皮质类固醇治疗对PPOK患者峰值值的变化产生了重大影响。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK JAHE SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI DALAM PENINGKATAN KUALITAS MINYAK IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) UJI AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK BUAH KERSEN HIJAU (Muntingia calabura L.) PADA TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR POLA PERESEPAN ANTIBIOTIK DOKTER SPESIALIS KULIT DAN KELAMIN DI APOTEK KIAT WIJAYA PERIODE JULI-DESEMBER 2021 KARAKTERISTIK DAN UJI ANTIOKSIDAN SABUN TRANSPARAN EKSTRAK KULIT SALAK WEDI THE EFFECT OF EDUCATION LEVEL AND PUBLIC KNOWLEDGE ABOUT THE USE OF ANTIBIOTICS IN UMBULHARJO YOGYAKARTA
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1