MEMAHAMI KOMPLEKSITAS GROWTH TRIANGLES

Yusnarida Eka Nizmi
{"title":"MEMAHAMI KOMPLEKSITAS GROWTH TRIANGLES","authors":"Yusnarida Eka Nizmi","doi":"10.47313/PPL.V4I8.701","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini menganalisa beberapa konseptual utama dalam lingkup fenomena growth triangle yang dibagi menjadi beberapa pembahasan. Diawali dengan etimologi dari growth triangle dan membahas  apa yang membedakannya dengan bentuk kerjasama ekonomi regional lainnya. Terminologi Growth Triangles  muncul setelah deputi Pedana Menteri Singapura Goh Chok Tong menggunakannya pada Desember 1989 untuk menjabarkan kerjasama ekonomi subregional yang melibatkan Singapura, Selatan Johor dan Pulau Batam di Indonesia. Growth Triangles, mengeksploitasi komplementaritas diantara negara-negara yang berbeda secara geografis untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dalam rangka promosi ekspor. Growth Triangles menampilkan karakteristik-karakteristik mikrolinkages, namun dibedakan oleh komposisi tripartite. Mereka dianggap sebagai “transnational economic” dimana ekonomi-ekonomi yang memiliki perbedaan sumber daya dari ragam faktor produksi, jasa, tenaga kerja, modal, sumber daya alam,  efesiensi-efesiensi yang ada, dan kekuatan-kekuatan masing-masing negara. Dalam teori, lebih besar comaprative advantage yang ada, maka dapat menjamin anggota-anggota yang ada untuk bekerja secara bersama-sama diluar batas-batas negara mereka. Growth Triangle merujuk pada dimensi Comparative tersebut. Area-area ekonomi pinggiran, yang jauh dari pusat-pusat utama, secara khusus diuntungkan. Dalam Growth Triangle juga ditemukan insentif sosial-ekonomi yang meningkat yakni peluang-peluang mendapatkan pendapatan dan pekerjaan.  Kata Kunci: Kerjasama ekonomi, Growth Triangle, Prospek dan Pertumbuhan, Comparative Advantage, Keuntungan Kompetitif.","PeriodicalId":30812,"journal":{"name":"Wacana Jurnal Sosial dan Humaniora","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wacana Jurnal Sosial dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47313/PPL.V4I8.701","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tulisan ini menganalisa beberapa konseptual utama dalam lingkup fenomena growth triangle yang dibagi menjadi beberapa pembahasan. Diawali dengan etimologi dari growth triangle dan membahas  apa yang membedakannya dengan bentuk kerjasama ekonomi regional lainnya. Terminologi Growth Triangles  muncul setelah deputi Pedana Menteri Singapura Goh Chok Tong menggunakannya pada Desember 1989 untuk menjabarkan kerjasama ekonomi subregional yang melibatkan Singapura, Selatan Johor dan Pulau Batam di Indonesia. Growth Triangles, mengeksploitasi komplementaritas diantara negara-negara yang berbeda secara geografis untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dalam rangka promosi ekspor. Growth Triangles menampilkan karakteristik-karakteristik mikrolinkages, namun dibedakan oleh komposisi tripartite. Mereka dianggap sebagai “transnational economic” dimana ekonomi-ekonomi yang memiliki perbedaan sumber daya dari ragam faktor produksi, jasa, tenaga kerja, modal, sumber daya alam,  efesiensi-efesiensi yang ada, dan kekuatan-kekuatan masing-masing negara. Dalam teori, lebih besar comaprative advantage yang ada, maka dapat menjamin anggota-anggota yang ada untuk bekerja secara bersama-sama diluar batas-batas negara mereka. Growth Triangle merujuk pada dimensi Comparative tersebut. Area-area ekonomi pinggiran, yang jauh dari pusat-pusat utama, secara khusus diuntungkan. Dalam Growth Triangle juga ditemukan insentif sosial-ekonomi yang meningkat yakni peluang-peluang mendapatkan pendapatan dan pekerjaan.  Kata Kunci: Kerjasama ekonomi, Growth Triangle, Prospek dan Pertumbuhan, Comparative Advantage, Keuntungan Kompetitif.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
了解咆哮三角形的复杂性
这篇文章分析了growth三角现象的几个主要概念,该现象被分成几个讨论。从growth三角形的词源开始,并讨论它与其他区域经济合作的不同之处。《Growth三角报》的术语是在1989年12月,新加坡副部长邱吉尔·周克·通用它来描述新加坡、柔浮南部和印度尼西亚巴淡岛的次区域经济合作。增长三角,利用地理上不同国家之间的综合关税,获得出口推广的竞争优势。Growth三角形以微链特征为特征,但由三体组成加以区分。他们被认为是“跨国经济”,在这些经济体中,生产、服务、劳动力、资本、自然资源、效率和各国的权力各不相同。理论上,更大的共同优势可以保证现有的成员在其管辖范围内合作。Growth三角形指的是压缩维度。远离主要中心的郊区经济领域尤其受益。在《增长三角》中还发现了增加收入和就业机会的社会经济激励。关键词:经济合作、增长三角、发展前景、伙伴关系优势、竞争优势。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
10 weeks
期刊最新文献
Perencanaan Konten Media Sosial Dalam Event Road Tour Legacy Of Java X Sidji Batik Coffee Series Pengaruh komitmen dan kompensasi dengan kepuasan sebagai intervening terhadap Turn over karyawan perkebunan kelapa sawit PT Riani menggunakan PLS SEM How Does the Use of Shopee Live Affect Consumer Information Needs ? Pengembangan Wawasan Kebangsaan Melalui Media Sosial (Studi Kasus Warganet Indonesia dalam Isu yang Mengusik Nasionalisme) Fenomenologi Pola Komunikasi Interpersonal Pada Pasangan Menikah (Studi Love Language Dalam Usia Pernikahan 0-5 Tahun)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1