{"title":"PERAN SOSIAL HADITH DAN SIGNIFIKASI SEJARAHNYA MENURUT MUHAMMAD ASAD","authors":"Ahmad Nabil amir","doi":"10.37859/jsi.v4i2.2846","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" \nMakalah ini menyorot fikrah hadith Muhammad Asad (1990-1992) dan kontribusinya dalam pemahaman hadith kontemporer. Ia membincangkan kefahaman asas tentang hadith yang dirumuskan dalam karya-karyanya seperti Sahih al-Bukhari The Early Years of Islam; Islam at The Crossroads (bab “Hadith and Sunnah” dan “The Spirit of the Sunnah”); This Law of Ours and Other Essays; The Road to Mecca dan The Message of the Qur’an. Pengaruh hadith ini turut ditinjau daripada artikelnya dalam jurnal Arafat dan makalahnya yang lain terkait tema-tema hadith dan sunnah dan pemahaman serta cabarannya di abad moden, seperti tulisannya “Social and Cultural Realities of the Sunnah”. Reka bentuk kajian adalah bersifat deskriptif, analitis, historis dan komparatif. Kajian cuba mengembangkan ide dan fikrah hadith yang dirumuskan Asad dari perspektifnya yang moden dan membandingkannya dengan pemikiran-pemikiran sejarah yang krusial terkait prinsip hadith yang dibawakan oleh pemikir Islam yang lain. Dapatan kajian menyimpulkan bahawa Muhammad Asad telah memberikan sumbangan yang penting dalam pemikiran hadith di abad moden dengan hasil penulisannya yang prolifik dan substantif, termasuk terjemahan dan syarahannya yang ekstensif terhadap Sahih al-Bukhari yang memuatkan komentar-komentar yang baru dan analisis sejarahnya yang mendalam terhadap kitab ini. Ia merumuskan pertentangan-pertentangan hukum dan istinbat-istinbat fuqaha dan muhaddith dalam tradisi syarah hadith yang kritis. Ia turut merespon pertikaian-pertikaian asas yang dibangkitkan oleh golongan orientalis dan intelektual yang skeptis terhadap riwayat-riwayat sejarah dalam tradisi hadith","PeriodicalId":30609,"journal":{"name":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Hunafa Jurnal Studia Islamika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37859/jsi.v4i2.2846","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Makalah ini menyorot fikrah hadith Muhammad Asad (1990-1992) dan kontribusinya dalam pemahaman hadith kontemporer. Ia membincangkan kefahaman asas tentang hadith yang dirumuskan dalam karya-karyanya seperti Sahih al-Bukhari The Early Years of Islam; Islam at The Crossroads (bab “Hadith and Sunnah” dan “The Spirit of the Sunnah”); This Law of Ours and Other Essays; The Road to Mecca dan The Message of the Qur’an. Pengaruh hadith ini turut ditinjau daripada artikelnya dalam jurnal Arafat dan makalahnya yang lain terkait tema-tema hadith dan sunnah dan pemahaman serta cabarannya di abad moden, seperti tulisannya “Social and Cultural Realities of the Sunnah”. Reka bentuk kajian adalah bersifat deskriptif, analitis, historis dan komparatif. Kajian cuba mengembangkan ide dan fikrah hadith yang dirumuskan Asad dari perspektifnya yang moden dan membandingkannya dengan pemikiran-pemikiran sejarah yang krusial terkait prinsip hadith yang dibawakan oleh pemikir Islam yang lain. Dapatan kajian menyimpulkan bahawa Muhammad Asad telah memberikan sumbangan yang penting dalam pemikiran hadith di abad moden dengan hasil penulisannya yang prolifik dan substantif, termasuk terjemahan dan syarahannya yang ekstensif terhadap Sahih al-Bukhari yang memuatkan komentar-komentar yang baru dan analisis sejarahnya yang mendalam terhadap kitab ini. Ia merumuskan pertentangan-pertentangan hukum dan istinbat-istinbat fuqaha dan muhaddith dalam tradisi syarah hadith yang kritis. Ia turut merespon pertikaian-pertikaian asas yang dibangkitkan oleh golongan orientalis dan intelektual yang skeptis terhadap riwayat-riwayat sejarah dalam tradisi hadith