{"title":"PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI HINDU DI DESA ADAT DUKUH PENABAN","authors":"I. K. Widiantana, A. Indrayani","doi":"10.25078/pariwisata.v8i1.1704","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Adat Dukuh Penaban Karangasem mengembangkan desa wisata berbasis kearifan lokal, dengan memanfaatkan warisan lontar yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Berbekal warisan lontar yang dimiliki oleh masyarakat, kemudian mampu berdiri sebuah museum yang diberi nama Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban. Pendirian Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban kemudian sampai melahirkan beragam penghargaan. Pengembangan desa wisata ini diharapkan menjadi salah satu model pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal Oleh karenanya perlu diadakan penelusuran mendalam berkaitan dengan model pengembangan desa wisata tersebut, sehingga bisa menjadi contoh di dalam pengembangan desa wisata di tempat lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban merupakan model museum lontar dengan ekosistem budaya lontar yang hidup. Ekosistem budaya lontar yang hidup dalam artian, segala sesuatu yang berkaitan dengan lontar bisa dijumpai di Museum, dari proses pembuatan bahan lontar, sampai pada pengaplikasian dari isi lontar. Segala hal ikhwal berkaitan dengan lontar dan pengaplikasiannya dapat dilihat di Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban, Karangasem. Melalui itu pula mampu menjadi daya tarik tersendiri dan pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. \nKata kunci : Desa Wisata, Museum Lontar, Kearifan Lokal.","PeriodicalId":32045,"journal":{"name":"Religious Jurnal Studi AgamaAgama dan Lintas Budaya","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Religious Jurnal Studi AgamaAgama dan Lintas Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/pariwisata.v8i1.1704","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Desa Adat Dukuh Penaban Karangasem mengembangkan desa wisata berbasis kearifan lokal, dengan memanfaatkan warisan lontar yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Berbekal warisan lontar yang dimiliki oleh masyarakat, kemudian mampu berdiri sebuah museum yang diberi nama Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban. Pendirian Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban kemudian sampai melahirkan beragam penghargaan. Pengembangan desa wisata ini diharapkan menjadi salah satu model pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal Oleh karenanya perlu diadakan penelusuran mendalam berkaitan dengan model pengembangan desa wisata tersebut, sehingga bisa menjadi contoh di dalam pengembangan desa wisata di tempat lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban merupakan model museum lontar dengan ekosistem budaya lontar yang hidup. Ekosistem budaya lontar yang hidup dalam artian, segala sesuatu yang berkaitan dengan lontar bisa dijumpai di Museum, dari proses pembuatan bahan lontar, sampai pada pengaplikasian dari isi lontar. Segala hal ikhwal berkaitan dengan lontar dan pengaplikasiannya dapat dilihat di Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban, Karangasem. Melalui itu pula mampu menjadi daya tarik tersendiri dan pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.
Kata kunci : Desa Wisata, Museum Lontar, Kearifan Lokal.