{"title":"GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DI SDN 2 PERUMNAS WAY KANDIS","authors":"Ridho Hamidan, Amirudin, Subandi -","doi":"10.54892/jmpialidarah.v7i01.161","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak:Fokus penenelitian ini tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah SDN 2 Perumnas Waykandis Bandar Lampung . Tujuan diadakannya peneitian ini adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah SDN 2 Perumnas Waykandis. Seperti sudah diketahui bahwa gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh setiap kepala sekolah ialah berbeda-beda. Tidak ada gaya yag dikatakan paling tepat untuk diterakan mengingat beragamnya karakter masing-masing kepala sekolah hingga berbedanya tingkat kematangan atau maturity tiap-tiap bawahan. Sehingga sangat diperlukan kemampuan kepala sekolah untuk dapat mengetahui karakter atau kematangan masing-masing bawahan serta untuk memahami situasi agar kepala sekolah dapat memilih gaya kepemimpinan seperti apa yang tepat untuk diterapkan.Penelitian ini digali berdasarkan rumusan masalah meliputi: Bagaimana gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah SDN 2 Perumnas Waykandisterhadap tingkat kematangan teaga pendidik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Subjek dalam penellitian ini adalah kepala sekolah dan tenaga pendidik, dan objek penelitian ini adalah gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah SDN 2 Perumnas Waykandis Bandar Lampung. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepalasekolah SDN 2 Perumnas Waykandis dalam menghhadapi tingkat kematangan tenaga pendidik ialah menggunakan gaya kepemimpinan intruksional, untuk menghadapi tingkat kematangan kepala sekolah menggunakan gaya kepemimpinan konsultasi, untuk menghadapi tingkat kematangan kepala sekolah menggunakan gaya kepemimpinan partisipasi, dan untuk menghadapi pendidik tingkat kematangan kepala sekolah menggunakan gaya kepemimpinan delegasi. Semua gaya yang digunakan kepala sekolah dalam menghadapi tenaga pendidik mulai dari tingkat hingga sesuai dengan gaya kepemimpinan yang ada pada teori kepemimpinan situasional. Kepala sekolah juga menekankan pentinngnya pengawasan atau kontrol dalam menghadapi semua tingkat kematangan pendidik.","PeriodicalId":32950,"journal":{"name":"AlIdarah Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlIdarah Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54892/jmpialidarah.v7i01.161","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak:Fokus penenelitian ini tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah SDN 2 Perumnas Waykandis Bandar Lampung . Tujuan diadakannya peneitian ini adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah SDN 2 Perumnas Waykandis. Seperti sudah diketahui bahwa gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh setiap kepala sekolah ialah berbeda-beda. Tidak ada gaya yag dikatakan paling tepat untuk diterakan mengingat beragamnya karakter masing-masing kepala sekolah hingga berbedanya tingkat kematangan atau maturity tiap-tiap bawahan. Sehingga sangat diperlukan kemampuan kepala sekolah untuk dapat mengetahui karakter atau kematangan masing-masing bawahan serta untuk memahami situasi agar kepala sekolah dapat memilih gaya kepemimpinan seperti apa yang tepat untuk diterapkan.Penelitian ini digali berdasarkan rumusan masalah meliputi: Bagaimana gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah SDN 2 Perumnas Waykandisterhadap tingkat kematangan teaga pendidik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Subjek dalam penellitian ini adalah kepala sekolah dan tenaga pendidik, dan objek penelitian ini adalah gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah SDN 2 Perumnas Waykandis Bandar Lampung. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepalasekolah SDN 2 Perumnas Waykandis dalam menghhadapi tingkat kematangan tenaga pendidik ialah menggunakan gaya kepemimpinan intruksional, untuk menghadapi tingkat kematangan kepala sekolah menggunakan gaya kepemimpinan konsultasi, untuk menghadapi tingkat kematangan kepala sekolah menggunakan gaya kepemimpinan partisipasi, dan untuk menghadapi pendidik tingkat kematangan kepala sekolah menggunakan gaya kepemimpinan delegasi. Semua gaya yang digunakan kepala sekolah dalam menghadapi tenaga pendidik mulai dari tingkat hingga sesuai dengan gaya kepemimpinan yang ada pada teori kepemimpinan situasional. Kepala sekolah juga menekankan pentinngnya pengawasan atau kontrol dalam menghadapi semua tingkat kematangan pendidik.