{"title":"Pemaknaan Fashion Thrift sebagai Komunikasi","authors":"Tia Nurapriyanti, Fransiskus Christopher Hartono","doi":"10.47709/jbsi.v3i01.2772","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fashion bukan hanya untuk gaya, melainkan ada pesan khusus yang di sampaikan lewat apa yang dikenakan. Makna komunikasi Verbal dan Non-Verbal tak luput dari fashion. Oleh karena itu sangat menarik untuk diteliti bagaimana pelanggan sevensix.store dalam memaknai apa yang mereka pakai. Terlebih toko Sevensix.store ini menjual fashion jenis trift. Penelitian ini menggunakan pendekatan Fenomenologi dengan metode jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara serta dokumentasi. Penulis menggunakan teori Pemaknaan, Komunikasi Non Verbal dan Gaya Hidup. Adapun hasil penelitiannya adalah makna yang tersirat dari Fashion thrift sebagaikomunikasi adalah Emblems of the soul: pakaian menjadi “perlambang jiwa”, The language of Fashion “busana selayaknya bahasa”, Use value: Memakai busana bukan karena kegunaan, Fashion and clothing are form of non-verbal dan communication in that they do not use spoken or written words, A culture of spectacle: Ingin melihat tapi sekaligus juga dilihat. Dan kesimpulannya, Thrift bukan hanya tentang pakaian bekas, akan tetapi Thrift memiliki value tersendiri dalam pemaknaan dari setiap orang yang memakainya. Mereka memakai thrift ini merasa keren saat menggunakanya, serta menurut mereka memakai trifh adalah salah satu bentuk melindungi bumi dari limbah.","PeriodicalId":31290,"journal":{"name":"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47709/jbsi.v3i01.2772","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Fashion bukan hanya untuk gaya, melainkan ada pesan khusus yang di sampaikan lewat apa yang dikenakan. Makna komunikasi Verbal dan Non-Verbal tak luput dari fashion. Oleh karena itu sangat menarik untuk diteliti bagaimana pelanggan sevensix.store dalam memaknai apa yang mereka pakai. Terlebih toko Sevensix.store ini menjual fashion jenis trift. Penelitian ini menggunakan pendekatan Fenomenologi dengan metode jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara serta dokumentasi. Penulis menggunakan teori Pemaknaan, Komunikasi Non Verbal dan Gaya Hidup. Adapun hasil penelitiannya adalah makna yang tersirat dari Fashion thrift sebagaikomunikasi adalah Emblems of the soul: pakaian menjadi “perlambang jiwa”, The language of Fashion “busana selayaknya bahasa”, Use value: Memakai busana bukan karena kegunaan, Fashion and clothing are form of non-verbal dan communication in that they do not use spoken or written words, A culture of spectacle: Ingin melihat tapi sekaligus juga dilihat. Dan kesimpulannya, Thrift bukan hanya tentang pakaian bekas, akan tetapi Thrift memiliki value tersendiri dalam pemaknaan dari setiap orang yang memakainya. Mereka memakai thrift ini merasa keren saat menggunakanya, serta menurut mereka memakai trifh adalah salah satu bentuk melindungi bumi dari limbah.
时尚不仅仅是为了时尚,它还通过着装传达了一个特别的信息。语言交流和非语言交流的意义也不能幸免于时尚。因此,研究顾客如何看待自己的方式是非常有趣的。商店里有他们穿的衣服。尤其是第七店。这家商店卖的是时尚版的三分球。本研究采用的是定性研究类型的表现学方法。数据收集技术包括观察、采访和记录。作者使用推导理论、非语言交流和生活方式。至于研究结果是时尚的隐含意义thrift sebagaikomunikasi是灵魂之Emblems: language》成为“灵魂的象征”的衣服,时尚时装应有的语言”,利用价值:穿着时尚,时尚和服装的用途不是因为他们做的每件事是form of communication in和非语言不是用说话或就读的话,A culture of奇观:想看,但同时也看到。总之,惊悚片不仅仅是关于旧衣服,而且惊悚片在每个穿它的人的营销中都有其价值。他们在使用惊悚片的时候感觉很酷,他们认为使用trifh是一种保护地球不受污染的形式。