Fitriani Lekama, Wayan Nampa, Maria Fransiska Darlen
{"title":"Ketersediaan dan Pola Konsumsi Pangan Pokok Pada Rumah Tangga Petani di Desa Benu Kecamatan Takari Kabupaten Kupang","authors":"Fitriani Lekama, Wayan Nampa, Maria Fransiska Darlen","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i02.p10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketersediaan pangan pada tingkat rumah tangga menjadi salah satu indikator keberhasilan ketahanan pangan. Konsumsi pangan menjadi gambaran ketersediaan dan kemampuan rumah tangga untuk membeli dan memperoleh pangan. Tingginya ketersediaan pangan suatu daerah belum menjamin cukupnya ketersediaan pangan dalam rumah tangga. Masyarakat di lokasi penelitian memiliki tingkat gizi buruk sebanyak 9,3%, sehinga perlu diketahui bagaimana keersediaan dan pola konsumsi rumah tanggaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan dan pola konsumsi pangan, dengan mewawancarai 84 responden. Analisis data menggunakan persamaan kandungan kalori bahan makanan dan analisis pola pangan harapan. Hasil penelitian menunjukan rata-rata persediaan pangan pada rumah tangga petani mencapai 1.351 kg/tahun. Ketersediaan pangan untuk konsumsi termasuk dalam kategori cukup yaitu mencapai 533 hari/tahun. Namun demikian, dilihat dari sisi pola konsumsi petani belum beragam, terlihat dari capaian skor PPH hanya 63,7 dari skor maksimal 100 yang harus dicapai untuk pola konsumsi yang ideal. Untuk konsumsi pangan yang mendekati skor PPH ideal ada pada kelompok padi-padian, dan kelompok buah/biji berlemak sedangkan skor PPH terendah pada kelompok Pangan Hewani. Hal ini menjunjukkan bahwa meskipun dari sisi ketersediaan dalam kondisi cukup, namun masih rendah dalam keberagaman pangan. Kondisi ini yang diduga menyebabkan meskipun ketersediaan sudah cukup memenuhi kebutuhan pangan dalam satu tahun, masih dijumpai kasus gizi buruk di lokasi penelitian. \nKata Kunci : ketersediaan pangan, pola konsumsi, pola pangan harapan, gizi buruk, takari \n ","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"1 12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i02.p10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Ketersediaan pangan pada tingkat rumah tangga menjadi salah satu indikator keberhasilan ketahanan pangan. Konsumsi pangan menjadi gambaran ketersediaan dan kemampuan rumah tangga untuk membeli dan memperoleh pangan. Tingginya ketersediaan pangan suatu daerah belum menjamin cukupnya ketersediaan pangan dalam rumah tangga. Masyarakat di lokasi penelitian memiliki tingkat gizi buruk sebanyak 9,3%, sehinga perlu diketahui bagaimana keersediaan dan pola konsumsi rumah tanggaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan dan pola konsumsi pangan, dengan mewawancarai 84 responden. Analisis data menggunakan persamaan kandungan kalori bahan makanan dan analisis pola pangan harapan. Hasil penelitian menunjukan rata-rata persediaan pangan pada rumah tangga petani mencapai 1.351 kg/tahun. Ketersediaan pangan untuk konsumsi termasuk dalam kategori cukup yaitu mencapai 533 hari/tahun. Namun demikian, dilihat dari sisi pola konsumsi petani belum beragam, terlihat dari capaian skor PPH hanya 63,7 dari skor maksimal 100 yang harus dicapai untuk pola konsumsi yang ideal. Untuk konsumsi pangan yang mendekati skor PPH ideal ada pada kelompok padi-padian, dan kelompok buah/biji berlemak sedangkan skor PPH terendah pada kelompok Pangan Hewani. Hal ini menjunjukkan bahwa meskipun dari sisi ketersediaan dalam kondisi cukup, namun masih rendah dalam keberagaman pangan. Kondisi ini yang diduga menyebabkan meskipun ketersediaan sudah cukup memenuhi kebutuhan pangan dalam satu tahun, masih dijumpai kasus gizi buruk di lokasi penelitian.
Kata Kunci : ketersediaan pangan, pola konsumsi, pola pangan harapan, gizi buruk, takari