{"title":"Studi Penggunaan Obat Untuk Menangani Gangguan Natrium dan Kalium Pasien Penyakit Ginjal Terminal di RS Muhammadiyah Bandung","authors":"Yunisa Friscia Yusri, Lia Amalia, Ida Lisni","doi":"10.25077/JSFK.5.3.233-242.2018","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit ginjal terminal dapat menyebabkan terganggunya pengaturan keseimbangan Natrium (Na) dan Kalium (K). Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh fungsi ginjal yang menurun dan pengaruh antihipertensi golongan penghambat SRAA (Sistem Renin Angiotensin Aldosteron) seperti ACEI (Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor) dan ARB (Angiotensin Receptor Blocker). Gangguan ini dapat menyebabkan aritmia, edema otak, henti jantung hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat serta pengaruh penggunaan antihipertensi ACEI dan ARB terhadap gangguan Na dan K pada kondisi pasien pradialisis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-potong lintang (cross-sectional) pada kondisi pasien pradialisis di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Dari penelitian diperoleh 22 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien yang memiliki hasil pengukuran kadar Na dan K pada kondisi pradialisis. Dari 22 pasien tersebut sebanyak 59,09% mengalami hiponatremia, 45,45% mengalami hiperkalemia, dan 4,55% mengalami hipokalemia. Untuk mengatasi kondisi hiponatremia digunakan infus NaCl 3%. Sedangkan untuk mengatasi kondisi hiperkalemia digunakan furosemid, kalsium glukonat, dan kalsium polistiren sulfonat baik tunggal maupun kombinasi. Gangguan Na dan K harus segera diatasi untuk mencegah terjadinya kerusakan sel. Penggunaan antihipertensi ACEI, ARB maupun kombinasi keduanya secara statistik tidak bermakna yang berarti tidak terdapat pengaruh penggunaan obat tersebut terhadap munculnya kondisi hiponatremia maupun hiperkalemia pada pasien.Kata kunci: Hiponatremia, Hiperkalemia, ACEI, ARB","PeriodicalId":17687,"journal":{"name":"Jurnal Sains Farmasi & Klinis","volume":"86 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains Farmasi & Klinis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25077/JSFK.5.3.233-242.2018","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penyakit ginjal terminal dapat menyebabkan terganggunya pengaturan keseimbangan Natrium (Na) dan Kalium (K). Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh fungsi ginjal yang menurun dan pengaruh antihipertensi golongan penghambat SRAA (Sistem Renin Angiotensin Aldosteron) seperti ACEI (Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor) dan ARB (Angiotensin Receptor Blocker). Gangguan ini dapat menyebabkan aritmia, edema otak, henti jantung hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat serta pengaruh penggunaan antihipertensi ACEI dan ARB terhadap gangguan Na dan K pada kondisi pasien pradialisis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-potong lintang (cross-sectional) pada kondisi pasien pradialisis di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Dari penelitian diperoleh 22 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien yang memiliki hasil pengukuran kadar Na dan K pada kondisi pradialisis. Dari 22 pasien tersebut sebanyak 59,09% mengalami hiponatremia, 45,45% mengalami hiperkalemia, dan 4,55% mengalami hipokalemia. Untuk mengatasi kondisi hiponatremia digunakan infus NaCl 3%. Sedangkan untuk mengatasi kondisi hiperkalemia digunakan furosemid, kalsium glukonat, dan kalsium polistiren sulfonat baik tunggal maupun kombinasi. Gangguan Na dan K harus segera diatasi untuk mencegah terjadinya kerusakan sel. Penggunaan antihipertensi ACEI, ARB maupun kombinasi keduanya secara statistik tidak bermakna yang berarti tidak terdapat pengaruh penggunaan obat tersebut terhadap munculnya kondisi hiponatremia maupun hiperkalemia pada pasien.Kata kunci: Hiponatremia, Hiperkalemia, ACEI, ARB