{"title":"BIOAVAILABILITAS DAN KANDUNGAN Pb, Cu PADA TANAH DAN SAWI PUTIH DI DESA BATURITI","authors":"I. M. Siaka, P. Udayani, I. W. B. Suyasa","doi":"10.24843/jchem.2021.v15.i01.p04","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Faktor geologis dan cara pengolahan tanah pertanian serta penggunaan pupuk secara berlebih dalam proses pertanian berpengaruh pada kandungan logam berat dalam tanah, sehingga dapat menyebabkan tanah dan hasil pertaniannya tercemar oleh cemaran logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran dan bioavailabilitas logam Pb dan Cu dalam tanah pertanian di Desa Baturiti serta menentukan kandungan logam berat tersebut dalam daunsawi putih hasil pertanian didaerah tersebut. Metode yang digunakan adalah metode ekstraksi bertahap dan pengukuran logamnya menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Kandungan Pb total pada tanah sebelum penanaman dan saat panen berturut-turut 132,4190–236,1381 mg/kg dan 185,2171–273,1228 mg/kg. Begitu juga kandungan Cu total berturut-turut 73,0249–100,3995 mg/kg dan 84,7515–101,0791 mg/kg. Bioavailabilitas logam Pb dan Cudalam tanah pertanian sebelum penanaman yang terdiri dari: serta merta bioavailable, berpotensi bioavailable dan non bioavailable berturut-turut 25,47-40,22%, 40,62-53,67% dan 19,16-21,80% untuk Pb,2,42-3,11%, 49,42-74,73% dan 22,85-48,13% untuk Cu. Kandungan Pb dan Cu total dalam daun sawi putih berturut-turut 29,3278-40,8476 mg/kg dan28,3933-36,2952 mg/kg atau setaradengan 60,54-66,15% dan 60,24-66,75% dari kandungan logam dalam seluruh bagian tanamannya. Dengan demikian, tanah pertanian di Desa Baturiti tergolong tidak tercemar logam Pb dan Cu menurut nilai the farmer Greater London Council serta logam beratnya dominan berpotensi bioavailable. Sementara itu, daunsawi putih tergolong tercemar logam Pb dan Cu karena melebihi ambang batas yang telah ditentukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. \nKata Kunci: bioavailabilitas, logam total, Pb dan Cu, sawi putih, tanah pertanian","PeriodicalId":17780,"journal":{"name":"Jurnal Kimia","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jchem.2021.v15.i01.p04","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Faktor geologis dan cara pengolahan tanah pertanian serta penggunaan pupuk secara berlebih dalam proses pertanian berpengaruh pada kandungan logam berat dalam tanah, sehingga dapat menyebabkan tanah dan hasil pertaniannya tercemar oleh cemaran logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran dan bioavailabilitas logam Pb dan Cu dalam tanah pertanian di Desa Baturiti serta menentukan kandungan logam berat tersebut dalam daunsawi putih hasil pertanian didaerah tersebut. Metode yang digunakan adalah metode ekstraksi bertahap dan pengukuran logamnya menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Kandungan Pb total pada tanah sebelum penanaman dan saat panen berturut-turut 132,4190–236,1381 mg/kg dan 185,2171–273,1228 mg/kg. Begitu juga kandungan Cu total berturut-turut 73,0249–100,3995 mg/kg dan 84,7515–101,0791 mg/kg. Bioavailabilitas logam Pb dan Cudalam tanah pertanian sebelum penanaman yang terdiri dari: serta merta bioavailable, berpotensi bioavailable dan non bioavailable berturut-turut 25,47-40,22%, 40,62-53,67% dan 19,16-21,80% untuk Pb,2,42-3,11%, 49,42-74,73% dan 22,85-48,13% untuk Cu. Kandungan Pb dan Cu total dalam daun sawi putih berturut-turut 29,3278-40,8476 mg/kg dan28,3933-36,2952 mg/kg atau setaradengan 60,54-66,15% dan 60,24-66,75% dari kandungan logam dalam seluruh bagian tanamannya. Dengan demikian, tanah pertanian di Desa Baturiti tergolong tidak tercemar logam Pb dan Cu menurut nilai the farmer Greater London Council serta logam beratnya dominan berpotensi bioavailable. Sementara itu, daunsawi putih tergolong tercemar logam Pb dan Cu karena melebihi ambang batas yang telah ditentukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Kata Kunci: bioavailabilitas, logam total, Pb dan Cu, sawi putih, tanah pertanian