Hadist Perintah Memperbanyak Keturunan Tinjuan Textual dan Kontekstual dalam Prespektif Ekonomi

W. Warsito
{"title":"Hadist Perintah Memperbanyak Keturunan Tinjuan Textual dan Kontekstual dalam Prespektif Ekonomi","authors":"W. Warsito","doi":"10.21043/riwayah.v4i1.3118","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Populasi manusia terus bertambah. Dalam menghadapi ini, sebagian orang bersifat pesimis, mereka menuntut pengendalian pertumbuhan populasi. Mereka mengikuti pendapat Thomas Robert Malthus yang berpendapat bahwa pertumbuhan jumlah manusia tidak seimbang dengan pertumbuhan bahan pangan, sehingga akan mengancam keamanan manusia. Kelompok ini mulai mencanangkan program pengendalian populasi pendduduk. Di Indonesia, pemerintah mulai mencanangkan program KB dengan slogan dua anak cukup. Sebagian sarjana muslim juga mencari legimitasi untuk membenarkan program nasional. Mereka mencoba merekuntruksi pemahaman hadist yang menyarankan umat Islam untuk memiliki keturunan yang banyak. Bagaimana konteks hadist terhadap fakta hari ini. Makalah ini mencoba mengurai permasalahan populasi dengan kegiatan ekonomi. Bagaimana jumlah populasi yang besar mempengaruhi ekonomi sebuah Negara. Beberapa ahli yang bersebrangan dengan Malthus berpendapat bahwa persoalan pangan bisa diatasi dengan ilmu teknologi dan pengetahuan. Selain itu, jumlah penduduk yang banyak akan merangsang orang untuk aktif dan kreatif supaya bisa survive. Orang yang bersemangat seperti ini akan menggerakkan ekonomi dan meningkatkan produksi. Jumlah penduduk yang banyak juga akan meningkatan kebutahan barang dan jasa, sehingga roda ekonomi dan berputar. Fakta yang terjadi bahwa Negara yang memiliki pertumbuhana ekonomi yang tinggi adalah Negara dengan populasi yang besar seperti Amerika, China dan India. Sementara Negara maju yang memiliki populasi yang kecil terancam ekonomi mereka, sehingga mereka merangsang warga Negara untuk menikah dan memiliki keturunan di atas tiga anak. Dari fakta ini, maka hadist tentang anjuran memiliki banyak anak tetap sesuai dengan zaman.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v4i1.3118","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Populasi manusia terus bertambah. Dalam menghadapi ini, sebagian orang bersifat pesimis, mereka menuntut pengendalian pertumbuhan populasi. Mereka mengikuti pendapat Thomas Robert Malthus yang berpendapat bahwa pertumbuhan jumlah manusia tidak seimbang dengan pertumbuhan bahan pangan, sehingga akan mengancam keamanan manusia. Kelompok ini mulai mencanangkan program pengendalian populasi pendduduk. Di Indonesia, pemerintah mulai mencanangkan program KB dengan slogan dua anak cukup. Sebagian sarjana muslim juga mencari legimitasi untuk membenarkan program nasional. Mereka mencoba merekuntruksi pemahaman hadist yang menyarankan umat Islam untuk memiliki keturunan yang banyak. Bagaimana konteks hadist terhadap fakta hari ini. Makalah ini mencoba mengurai permasalahan populasi dengan kegiatan ekonomi. Bagaimana jumlah populasi yang besar mempengaruhi ekonomi sebuah Negara. Beberapa ahli yang bersebrangan dengan Malthus berpendapat bahwa persoalan pangan bisa diatasi dengan ilmu teknologi dan pengetahuan. Selain itu, jumlah penduduk yang banyak akan merangsang orang untuk aktif dan kreatif supaya bisa survive. Orang yang bersemangat seperti ini akan menggerakkan ekonomi dan meningkatkan produksi. Jumlah penduduk yang banyak juga akan meningkatan kebutahan barang dan jasa, sehingga roda ekonomi dan berputar. Fakta yang terjadi bahwa Negara yang memiliki pertumbuhana ekonomi yang tinggi adalah Negara dengan populasi yang besar seperti Amerika, China dan India. Sementara Negara maju yang memiliki populasi yang kecil terancam ekonomi mereka, sehingga mereka merangsang warga Negara untuk menikah dan memiliki keturunan di atas tiga anak. Dari fakta ini, maka hadist tentang anjuran memiliki banyak anak tetap sesuai dengan zaman.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
圣训将在经济可及范围内传播更多的反情报和语境
人口继续增长。面对这一挑战,一些人是悲观主义者,他们要求控制人口增长。他们同意托马斯·罗伯特·马尔萨斯的观点,他认为人类数量的增长与粮食增长不平衡,因此对人类安全构成威胁。该组织开始实施pendsit人口控制计划。在印度尼西亚,政府开始实施计划生育,口号是“两个足够的孩子”。一些穆斯林学者还希望通过立法为国家项目辩护。他们试图重建圣训理解,建议穆斯林有多个后代。圣训是如何看待今天的事实的。它试图通过经济活动来解决人口问题。大量的人口如何影响一个国家的经济。一些与马尔萨斯结盟的专家认为,技术和科学可以解决粮食问题。此外,人口众多将鼓励人们积极和有创造力,以生存。像这样热情的人将推动经济并增加生产。更大的人口将增加商品和服务的需求,使经济和社会运转。美国、中国和印度等人口最多的国家往往是高经济增长国家。虽然人口很少的发达国家的经济受到威胁,但它们鼓励公民结婚生子。从这些事实中,鼓励有许多孩子的圣训是及时的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
13
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) AS A CUPPING MEDIA: A Living Hadith Discourse LIVING HADITH IN THE PERSPECTIVE OF THE HAQ NAQSHBANDI SUFI ORDER REINTERPRETATION OF THE MEANING OF THE HADITH ON PROHIBITION FOR WOMEN TO TRAVEL WITHOUT A MAHRAM: The Ma’na-cum-Maghza Approach THE DIFFERENCES IN INTERPRETATION OF THE HADITH: A Study of The Hadith al-Jannatu tahta Aqdam al-Ummahat SCIENTIFIC MIRACLES OF GRAPES IN THE QUR’AN AND HADITH: Perspectives on Religious Studies and Herbal Treatment
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1