Urgensi Pengembangan Wisata dalam Perencanaan Wilayah di Pulau Muna Provinsi Sulawesi Tenggara

Fadhil Surur, Zulhinas Nyilam Cahya, Malikuddin Surgani Wahid
{"title":"Urgensi Pengembangan Wisata dalam Perencanaan Wilayah di Pulau Muna Provinsi Sulawesi Tenggara","authors":"Fadhil Surur, Zulhinas Nyilam Cahya, Malikuddin Surgani Wahid","doi":"10.29239/j.akuatikisle.3.2.1-7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Percepatan pemanfaatan berbagai potensi setiap daerah sangat perlu dilakukan untuk mewujudkan kemandirian daerah. Terdapat tiga kabupaten di Pulau Muna, Sulawesi tenggara yang memiliki potensi karena kekayaan pesisir dan keberadaan pulau-pulau kecilnya akan tetapi pengelolaannya masih dilakukan secara parsial. Akselerasi perlu dilakukan pada keterpaduan pengelolaan objek wisata di pulau Muna untuk mewujudkan kemadirian ketiga daerah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kesamaan kebijakan pengembangan wisata dan potensi wisata unggulan serta menyusun arah kebijakan pengembangan wisata melalui pendekatan kekhasan wilayah geografis Pulau Muna. Penelitian dilakukan melalui survey lapangan dan penelesuruan dokumen perencanaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan pendekatan mix metodh. Analisis yang digunakan meliputi analisis konten, skoring dan deksriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengembangan wisata di Pulau Muna telah diarahkan pada RTRW Kabupaten Muna dan RTRW Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai pengembangan ekowisata, sehingga Kabupaten Muna Barat dan Buton Tengah dapat mensinergikan konsep ekowisata tersebut dalam rencana tata ruangnya. Potensi wisata dapat diklasifikasikan pada kategori rendah dan sedang. Kategori rendah berada pada objek wisata Pulau Gala Kecil, sedangkan tiga belas objek wisata lainnya termasuk dalam kategori potensi sedang. Urgensi pengembangan objek wisata di Pulau Muna perlu mengedepankan konsep pengembangan ekowisata berbasis pesisir dan pulau-pulau kecil melalui percepatan pengelolaan objek wisata kategori sedang.","PeriodicalId":7395,"journal":{"name":"Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29239/j.akuatikisle.3.2.1-7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Percepatan pemanfaatan berbagai potensi setiap daerah sangat perlu dilakukan untuk mewujudkan kemandirian daerah. Terdapat tiga kabupaten di Pulau Muna, Sulawesi tenggara yang memiliki potensi karena kekayaan pesisir dan keberadaan pulau-pulau kecilnya akan tetapi pengelolaannya masih dilakukan secara parsial. Akselerasi perlu dilakukan pada keterpaduan pengelolaan objek wisata di pulau Muna untuk mewujudkan kemadirian ketiga daerah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kesamaan kebijakan pengembangan wisata dan potensi wisata unggulan serta menyusun arah kebijakan pengembangan wisata melalui pendekatan kekhasan wilayah geografis Pulau Muna. Penelitian dilakukan melalui survey lapangan dan penelesuruan dokumen perencanaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan pendekatan mix metodh. Analisis yang digunakan meliputi analisis konten, skoring dan deksriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengembangan wisata di Pulau Muna telah diarahkan pada RTRW Kabupaten Muna dan RTRW Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai pengembangan ekowisata, sehingga Kabupaten Muna Barat dan Buton Tengah dapat mensinergikan konsep ekowisata tersebut dalam rencana tata ruangnya. Potensi wisata dapat diklasifikasikan pada kategori rendah dan sedang. Kategori rendah berada pada objek wisata Pulau Gala Kecil, sedangkan tiga belas objek wisata lainnya termasuk dalam kategori potensi sedang. Urgensi pengembangan objek wisata di Pulau Muna perlu mengedepankan konsep pengembangan ekowisata berbasis pesisir dan pulau-pulau kecil melalui percepatan pengelolaan objek wisata kategori sedang.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
紧急发展旅游规划在苏拉威西东南部的穆纳岛
加速每个区域的潜在利用是实现该地区自力更生的迫切需要。苏拉威西东南部的穆纳岛有三个地区,其潜力在于沿海财富和岛屿的存在,但该区仍在部分控制之下。加速度需要在穆纳岛上对旅游景点的协调协调中进行,以实现这三个地区的独特性。本研究的目标是确定旅游发展政策的相似性和令人印象深刻的旅游潜力,并通过穆纳岛地理区域的独特性来规划旅游发展政策。调查是通过实地调查和跟踪规划文件进行的。然后使用方法得方法分析获得的数据。所使用的分析包括内容分析、悬挂和分拣分析。研究结果表明,穆纳岛的旅游发展政策是针对南苏拉威西省的穆纳区和鲁特鲁区作为生态旅游发展目标,因此西穆纳区和布顿区可以在其规划中对生态旅游概念进行平衡。旅游潜力可分为较低和中等类别。属于小型加拉岛的旅游景点,其他13个具有中等潜力。穆纳岛旅游景点发展的紧迫性需要通过加快对主流旅游景点的管理,推动以沿海为基础的生态旅游和小岛的发展理念。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Analysis of shoreline changes on the northeast coast of Nunukan Island, Nunukan Regency, North Kalimantan Province Identification of mangrove species based on substrate characteristics in Borimasunggu Village, Labakkang District, Pangkep Regency Utilization of the coastal area of Miangas Island as the outermost small island of Indonesia Sea urchins in the intertidal zone on Karanrang Island, Pangkep Regency; Density, abundance, community structure, and distribution patterns Analysis of priority locations for the development of Fishery Ports in the Southern of Java Island
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1