{"title":"Profil Sitologi Efusi Pleura di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh","authors":"Fitri Dewi Ismida, Budi Yanti, Cut Asmaul Husna, Istanul Badiri, Reno Keumalazia Kamarlis","doi":"10.24815/jks.v21i3.23805","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Efusi pleura merupakan problem diagnosticutama pada kelainanparukarena pleura merupakansuaturongga yang melapisiparutanpaadaaksesapapun. Analisissitologiefusi pleura seringkalidigunakansebagailinipertamapenapisandalampenegakan diagnosis dan tindakanpenatalaksananlebihlanjut. Pemeriksaansitologiefusi pleura sangatpentingkarenadapatmemberikaninformasiinflamasi, keganasan dan metastasis.Penelitianinimenggunakanmetodedeskriptif, mengamatiseluruhbahanefusi pleura yang dilakukananalisissitologiselamaperiodeduatahun dan diperoleh 697 kasusefusi pleura di laboratoriumPatologiAnatomiRumahSakitZainoelAbidin, Banda Aceh. Hasil pemeriksaansitologi 697 bahanefusi pleura ditemukan paling banyakmenunjukkan diagnosis klinistidakdapatdisimpulkan 344 efusi pleura dan diagnosis klinisbukansuatu proses keganasan 294 (total 91,52%), diantaranya paling banyakmenunjukkansuatuperadangankronisdengansebaransellimfosit yang dominanyaitu 124 (41.5%). Dan dari 59 bahanefusi pleura denganjeniskeganasanmenunjukkanbahwa paling banyakditemukan adenocarsinomayaitu 29 (49,1%) dan terdapat 22 (37,3%) bahanefusi pleura denganjeniskeganasan primer yaituSquamousCellCarsinoma. Sitologiefusi pleura merupakanmodalitasdiagnosticmudah dan sederhana yang sangatmembantudalammenegakkan diagnosis efusi pleura dan berperandalammelakukaneksplorasietiologi dan prognosis penyakit. Oleh karenaitu, semuakelainanefusi pleura yang belumterdiagnosissebaiknyadilakukanpemeriksaansitologiuntuk diagnosis awal dan manajemenpasienselanjutnya.","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.23805","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Efusi pleura merupakan problem diagnosticutama pada kelainanparukarena pleura merupakansuaturongga yang melapisiparutanpaadaaksesapapun. Analisissitologiefusi pleura seringkalidigunakansebagailinipertamapenapisandalampenegakan diagnosis dan tindakanpenatalaksananlebihlanjut. Pemeriksaansitologiefusi pleura sangatpentingkarenadapatmemberikaninformasiinflamasi, keganasan dan metastasis.Penelitianinimenggunakanmetodedeskriptif, mengamatiseluruhbahanefusi pleura yang dilakukananalisissitologiselamaperiodeduatahun dan diperoleh 697 kasusefusi pleura di laboratoriumPatologiAnatomiRumahSakitZainoelAbidin, Banda Aceh. Hasil pemeriksaansitologi 697 bahanefusi pleura ditemukan paling banyakmenunjukkan diagnosis klinistidakdapatdisimpulkan 344 efusi pleura dan diagnosis klinisbukansuatu proses keganasan 294 (total 91,52%), diantaranya paling banyakmenunjukkansuatuperadangankronisdengansebaransellimfosit yang dominanyaitu 124 (41.5%). Dan dari 59 bahanefusi pleura denganjeniskeganasanmenunjukkanbahwa paling banyakditemukan adenocarsinomayaitu 29 (49,1%) dan terdapat 22 (37,3%) bahanefusi pleura denganjeniskeganasan primer yaituSquamousCellCarsinoma. Sitologiefusi pleura merupakanmodalitasdiagnosticmudah dan sederhana yang sangatmembantudalammenegakkan diagnosis efusi pleura dan berperandalammelakukaneksplorasietiologi dan prognosis penyakit. Oleh karenaitu, semuakelainanefusi pleura yang belumterdiagnosissebaiknyadilakukanpemeriksaansitologiuntuk diagnosis awal dan manajemenpasienselanjutnya.