{"title":"Interaksi Kelembagaan dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Ekologis Bentang Alam Karst Sukolilo di Kabupaten Pati","authors":"Wildansyah Firdaus Adiguna, Hadi Wahyono","doi":"10.21043/jobe.v4i1.10249","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kawasan karst memberikan perlindungan dalam menjaga keseimbangan alam maupun penyediaan simpanan air bersih. Hasil olahan citra landsat 8 tahun 2019, persentase vegetasi KBAK Sukolilo di Kabupaten Pati sebesar 27,96%, Kabupaten Grobogan sebesar 36,16%, vegetasi terbaik di Kabupaten Blora seluas 49,93%. Kabupaten Pati memiliki persentase vegetasi paling rendah. Dampaknya, kawasan di bawahnya mengalami banjir akibat limpasan air dari pegunungan. Hal ini menjadi indikasi bahwa diperlukan optimalisasi kerjasama antar instansi dalam pengaturan regulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jejaring interaksi antar lembaga yang terkait dalam pengelolaan KBAK Sukolilo di Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengukur kepentingan dan pengaruh lembaga serta jejaring interaksi antar lembaga. Penentuan subjek penelitian melalui purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 23 lembaga terlibat. Berdasarkan klasifikasi matriks kepentingan dan pengaruh diperoleh key players 4 lembaga; subject tidak ada lembaga terklasifikasi; context setters 4 lembaga; dan crowds 15 lembaga. Hubungan antar lembaga diperoleh mayoritas lembaga tidak menunjukkan adanya interaksi. Interaksi dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya: komunikasi dan pertukaran informasi; sumber daya; pembagian peran; pengambilan keputusan; manfaat yang dihasilkan/diperoleh; komitmen; dan stuktur hierarki jaringan interaksi. Dapat disimpulkan bahwa interaksi antar lembaga dalam pengelolaan dan pemanfaatan KBAK Sukolilo di Kabupaten Pati belum mencapai kolaborasi kelembagaan, hanya jaringan kerja dan koordinasi.","PeriodicalId":53330,"journal":{"name":"Unnes Journal of Biology Education","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Unnes Journal of Biology Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21043/jobe.v4i1.10249","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kawasan karst memberikan perlindungan dalam menjaga keseimbangan alam maupun penyediaan simpanan air bersih. Hasil olahan citra landsat 8 tahun 2019, persentase vegetasi KBAK Sukolilo di Kabupaten Pati sebesar 27,96%, Kabupaten Grobogan sebesar 36,16%, vegetasi terbaik di Kabupaten Blora seluas 49,93%. Kabupaten Pati memiliki persentase vegetasi paling rendah. Dampaknya, kawasan di bawahnya mengalami banjir akibat limpasan air dari pegunungan. Hal ini menjadi indikasi bahwa diperlukan optimalisasi kerjasama antar instansi dalam pengaturan regulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jejaring interaksi antar lembaga yang terkait dalam pengelolaan KBAK Sukolilo di Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengukur kepentingan dan pengaruh lembaga serta jejaring interaksi antar lembaga. Penentuan subjek penelitian melalui purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 23 lembaga terlibat. Berdasarkan klasifikasi matriks kepentingan dan pengaruh diperoleh key players 4 lembaga; subject tidak ada lembaga terklasifikasi; context setters 4 lembaga; dan crowds 15 lembaga. Hubungan antar lembaga diperoleh mayoritas lembaga tidak menunjukkan adanya interaksi. Interaksi dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya: komunikasi dan pertukaran informasi; sumber daya; pembagian peran; pengambilan keputusan; manfaat yang dihasilkan/diperoleh; komitmen; dan stuktur hierarki jaringan interaksi. Dapat disimpulkan bahwa interaksi antar lembaga dalam pengelolaan dan pemanfaatan KBAK Sukolilo di Kabupaten Pati belum mencapai kolaborasi kelembagaan, hanya jaringan kerja dan koordinasi.