Fenomena Perempuan sebagai Pemimpin di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: Antara Patriarki dan Feminisme

Nasrulloh Nasrulloh, Khusniyah Utami
{"title":"Fenomena Perempuan sebagai Pemimpin di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: Antara Patriarki dan Feminisme","authors":"Nasrulloh Nasrulloh, Khusniyah Utami","doi":"10.24090/yinyang.v17i1.5196","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, banyak dijumpai pimpinan fakultas maupun jurusan dari kalangan perempuan. Pada dasarnya saat ini bukan tidak mungkin seorang perempuan menjadi pemimpin, dengan berkembangnya paham feminisme di masyarakat maka kepemimpinan perempuan bukanlah hal yang langka. Meski demikian, kebolehan perempuan menempati jabatan tertinggi sebagai pemimpin yang membawahi laki-laki masih menjadi perdebatan. Paham patriarki meragukan posisi perempuan sebagai pemimpin dan beranggapan bahwa tidak semua jabatan pemimpin bisa ditempati perempuan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hukum kebolehan perempuan sebagai pemimpin dengan batasan tertentu. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti akan menganalisis data secara bertahap setelah terjun ke lapangan untuk melakukan observasi melalui wawancara dengan para perempuan yang menempati jabatan pemimpin dan non pemimpin di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hasil wawancara kemudian didukung dengan studi pustaka dari buku dan penelitian ilmiah untuk mendapatkan hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan induktif, karena membutuhkan analisa mendalam untuk menemukan hukum dari permasalahan yang diusung dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat ditemukan bahwa hukum perempuan sebagai pemimpin adalah diperbolehkan dan anggapan bahwa perempuan adalah kaum yang lemah tidaklah jauh berbeda dengan pandangan masyarakat jahiliyah dimasa lalu. Oleh karena itu, jika seorang perempuan memiliki kualitas yang baik dan jiwa leadership yang mumpuni maka tidak ada larangan baginya untuk menempati posisi pemimpin.","PeriodicalId":33408,"journal":{"name":"Yinyang Jurnal Studi Islam Gender dan Anak","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Yinyang Jurnal Studi Islam Gender dan Anak","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24090/yinyang.v17i1.5196","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, banyak dijumpai pimpinan fakultas maupun jurusan dari kalangan perempuan. Pada dasarnya saat ini bukan tidak mungkin seorang perempuan menjadi pemimpin, dengan berkembangnya paham feminisme di masyarakat maka kepemimpinan perempuan bukanlah hal yang langka. Meski demikian, kebolehan perempuan menempati jabatan tertinggi sebagai pemimpin yang membawahi laki-laki masih menjadi perdebatan. Paham patriarki meragukan posisi perempuan sebagai pemimpin dan beranggapan bahwa tidak semua jabatan pemimpin bisa ditempati perempuan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hukum kebolehan perempuan sebagai pemimpin dengan batasan tertentu. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti akan menganalisis data secara bertahap setelah terjun ke lapangan untuk melakukan observasi melalui wawancara dengan para perempuan yang menempati jabatan pemimpin dan non pemimpin di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hasil wawancara kemudian didukung dengan studi pustaka dari buku dan penelitian ilmiah untuk mendapatkan hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan induktif, karena membutuhkan analisa mendalam untuk menemukan hukum dari permasalahan yang diusung dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat ditemukan bahwa hukum perempuan sebagai pemimpin adalah diperbolehkan dan anggapan bahwa perempuan adalah kaum yang lemah tidaklah jauh berbeda dengan pandangan masyarakat jahiliyah dimasa lalu. Oleh karena itu, jika seorang perempuan memiliki kualitas yang baik dan jiwa leadership yang mumpuni maka tidak ada larangan baginya untuk menempati posisi pemimpin.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
在伊斯兰国立大学(madr . Maulana Malik Ibrahim),许多女性教员和专业人士都在那里。在当今社会,女性成为领导者并不是不可能的,随着女权主义的发展,女性领导力并不是一件罕见的事情。尽管如此,女性的支持率仍然处于领导地位,这使得男性处于争议之中。父权制对女性作为领导者的地位提出了质疑,并认为并不是所有的男性领导职位都适合女性。这项研究的目的是明确规定女性作为领导者的能力法则。该研究具有描述性质的性质,研究人员将在进入该领域进行观察后,对在UIN Maulana Malik Ibrahim马哈茂德的女性和非领导人职位进行采访,进一步分析数据。然后,采访结果以对书籍的库研究和科学研究为基础。本研究采用的方法是一种定性的归纳方法,因为它需要深入的分析来找到研究中提出的问题的法律依据。根据收集到的数据,可以发现女性作为领导人的法律是允许的,认为女性是弱者的观点与jahiliyah过去的观点没有太大的不同。因此,如果一个女人有良好的品质和宽恕的领导精神,那么她就没有权利成为一个领导者。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
9
审稿时长
4 weeks
期刊最新文献
Masifnya Lgbt Memantik Masalah Baru, Adopsi Anak Mengancam Pesikis Belalek: Feminisasi Pekerjaan dan Peran Ganda Perempuan dalam Budaya Pertanian di Desa Makrampai Words Produced by Sundanese-Indonesian Bilingual Babies The Effect of Toilet Training To Introduce Sex Education In Early Childhood Perebutan Otoritas Menikahkan Perempuan
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1