Gambaran Pemberian Ace Inhibitor atau Angiotensin Receptor Blocker pada Pasien Gagal Jantung di RSUD Ulin Banjarmasin

Nurazizah Yunus, Dwi Laksono Adiputro, Agung Biworo, Mohammad Rudiansyah, Oski Illiandri
{"title":"Gambaran Pemberian Ace Inhibitor atau Angiotensin Receptor Blocker pada Pasien Gagal Jantung di RSUD Ulin Banjarmasin","authors":"Nurazizah Yunus, Dwi Laksono Adiputro, Agung Biworo, Mohammad Rudiansyah, Oski Illiandri","doi":"10.20527/ht.v5i2.6276","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Heart failure is a clinical syndrome caused by impaired ventricular filling due to structural damage to the structure and function of the myocardium. At least 26 million people worldwide affected by heart failure and its prevalence is increasing. Treatment of heart failure, medical and non-medical therapy guidelines have been prepared as a guide and recommendation for doctors in providing therapy. There are various classes of drugs given in the treatment of heart failure, one of which is ACE Inhibitors and Angiotensin Receptor Blockers. The use of ACE inhibitors and angiotensin receptor blockers from several large clinical trials is believed to improve symptoms, reduce hospitalizations, and improve quality of life in heart failure patients. The aim of this study is to describe the administration of ACE Inhibitors or Angiotensin Receptor Blockers to Heart Failure Patients at Ulin Hospital Banjarmasin. This research is using descriptive research method. The research data is taken from the form of outpatient medical records of heart failure patients at Ulin Hospital Banjarmasin for the period February-July 2020. Total sampling method is used to collecting the data for this research. From this study, it shown that the highest percentage of heart failure patients was 72.73% male and aged 19-59 years at 67.27%. Drug therapy given from 165 samples showed that the most frequently administered drug was loop diuretic drug 75.15%. The result of this study is that the administration of the ACE inhibitor group of 23.03% was the most given ramipril 89.47%. The most giving of ARB group 52.73% is candesartan 98.85%. Keywords: ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker, heart failure Abstrak: Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang dipicu  oleh gangguan pengisian ventrikel karena terjadi kerusakan struktur pada stuktur dan fungsi miokardium. Gagal jantung termasuk penyakit global dengan jumlah penderita ditaksir sejumlah 26 juta orang diseluruh dunia dan prevalensinya terus meningkat. Penyembuhan gagal jantung juga telah memiliki susunan pedoman terapi medikamentosa maupun non medikamentosa sebagai rujukan dan rekomendasi bagi dokter dalam pemberian terapi. Terdapat berbagai macam golongan obat yang diberikan untuk penanganan dan pengobatan gagal jantung, satu diantaranya ialah ACE Inhibitor dan Angiotensin Receptor Blocker. Penggunaan ACE Inhibitor dan Angiotensin Receptor Blocker dari beberapa uji klinis besar diyakini dapat memperbaiki gejala, mengurangi rawat inap, dan meningkatkan kualitas hidup pada penderita gagal jantung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemberian ACE Inhibitor atau Angiotensin Receptor Blocker pada pasien Gagal Jantung di RSUD Ulin Banjarmasin. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dan data penelitian yang digunakan berupa rekam medik pasien gagal jantung rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin periode Februari-Juli 2020. Pengambilan data dilakukan dengan metode total sampling. Hasil studi menunjukan persentase pasien gagal jantung yang terbanyak adalah laki-laki 72,73% dan berusia 19-59 tahun sebesar 67,27%. Dari 165 sampel menunjukan bahwa mayoritas terapi obat yang diberikan berupa pemberian obat golongan loop diuretik 75,15%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian golongan ACE inhibitor 23,03% yang paling banyak diberikan ramipril 89,47%. Pemberian golongan ARB 52,73% yang paling banyak yaitu candesartan 98.85%. Kata-kata kunci: ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker, gagal jantung","PeriodicalId":77544,"journal":{"name":"Homeostasis in health and disease : international journal devoted to integrative brain functions and homeostatic systems","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Homeostasis in health and disease : international journal devoted to integrative brain functions and homeostatic systems","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/ht.v5i2.6276","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract: Heart failure is a clinical syndrome caused by impaired ventricular filling due to structural damage to the structure and function of the myocardium. At least 26 million people worldwide affected by heart failure and its prevalence is increasing. Treatment of heart failure, medical and non-medical therapy guidelines have been prepared as a guide and recommendation for doctors in providing therapy. There are various classes of drugs given in the treatment of heart failure, one of which is ACE Inhibitors and Angiotensin Receptor Blockers. The use of ACE inhibitors and angiotensin receptor blockers from several large clinical trials is believed to improve symptoms, reduce hospitalizations, and improve quality of life in heart failure patients. The aim of this study is to describe the administration of ACE Inhibitors or Angiotensin Receptor Blockers to Heart Failure Patients at Ulin Hospital Banjarmasin. This research is using descriptive research method. The research data is taken from the form of outpatient medical records of heart failure patients at Ulin Hospital Banjarmasin for the period February-July 2020. Total sampling method is used to collecting the data for this research. From this study, it shown that the highest percentage of heart failure patients was 72.73% male and aged 19-59 years at 67.27%. Drug therapy given from 165 samples showed that the most frequently administered drug was loop diuretic drug 75.15%. The result of this study is that the administration of the ACE inhibitor group of 23.03% was the most given ramipril 89.47%. The most giving of ARB group 52.73% is candesartan 98.85%. Keywords: ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker, heart failure Abstrak: Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang dipicu  oleh gangguan pengisian ventrikel karena terjadi kerusakan struktur pada stuktur dan fungsi miokardium. Gagal jantung termasuk penyakit global dengan jumlah penderita ditaksir sejumlah 26 juta orang diseluruh dunia dan prevalensinya terus meningkat. Penyembuhan gagal jantung juga telah memiliki susunan pedoman terapi medikamentosa maupun non medikamentosa sebagai rujukan dan rekomendasi bagi dokter dalam pemberian terapi. Terdapat berbagai macam golongan obat yang diberikan untuk penanganan dan pengobatan gagal jantung, satu diantaranya ialah ACE Inhibitor dan Angiotensin Receptor Blocker. Penggunaan ACE Inhibitor dan Angiotensin Receptor Blocker dari beberapa uji klinis besar diyakini dapat memperbaiki gejala, mengurangi rawat inap, dan meningkatkan kualitas hidup pada penderita gagal jantung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemberian ACE Inhibitor atau Angiotensin Receptor Blocker pada pasien Gagal Jantung di RSUD Ulin Banjarmasin. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dan data penelitian yang digunakan berupa rekam medik pasien gagal jantung rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin periode Februari-Juli 2020. Pengambilan data dilakukan dengan metode total sampling. Hasil studi menunjukan persentase pasien gagal jantung yang terbanyak adalah laki-laki 72,73% dan berusia 19-59 tahun sebesar 67,27%. Dari 165 sampel menunjukan bahwa mayoritas terapi obat yang diberikan berupa pemberian obat golongan loop diuretik 75,15%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian golongan ACE inhibitor 23,03% yang paling banyak diberikan ramipril 89,47%. Pemberian golongan ARB 52,73% yang paling banyak yaitu candesartan 98.85%. Kata-kata kunci: ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker, gagal jantung
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
摘要:心力衰竭是由于心肌结构和功能的结构性损伤导致心室充盈受损而引起的一种临床综合征。全世界至少有2600万人患有心力衰竭,其患病率正在上升。制定了治疗心力衰竭的医疗和非医疗指南,作为医生提供治疗的指南和建议。治疗心力衰竭有多种药物,其中一种是ACE抑制剂和血管紧张素受体阻滞剂。在一些大型临床试验中,ACE抑制剂和血管紧张素受体阻滞剂的使用被认为可以改善心衰患者的症状,减少住院时间,提高生活质量。本研究的目的是描述在Banjarmasin Ulin医院对心衰患者应用ACE抑制剂或血管紧张素受体阻滞剂的情况。本研究采用描述性研究方法。研究数据取自Banjarmasin乌林医院2020年2月至7月期间心力衰竭患者的门诊医疗记录。本研究采用全抽样方法收集数据。从本研究中可以看出,心力衰竭患者中男性的比例最高,为72.73%,年龄在19-59岁的占67.27%。165例患者用药频次最高的药物为循环利尿剂(75.15%)。本研究结果显示,ACE抑制剂组给药率为23.03%,以雷米普利给药率为89.47%。ARB组给药最多的是坎地沙坦(98.85%)。关键词:ACE抑制剂,血管紧张素受体阻滞剂,心力衰竭,心衰,心衰。Gagal jantung termasuk penyakit global dengan jumlah penderita ditaksir sejumlah 26 juta猩猩diseluruh dunia和prevalsinya terus meningkat。Penyembuhan gagal jantung juga telah memoriliki susunan pedoman terapi medikamentosa maupun非medikamentosa sebagai rujukan dan rekomendasi bagi dokter dalam pemberian terapi。Terdapat berbagai macam golongan obat yang diberikan untuk penanganan dan pengobatan gagal janttung, satu diantaranya iala ACE抑制剂和血管紧张素受体阻滞剂。彭家南ACE抑制剂、血管紧张素受体阻滞剂、血管紧张素受体阻滞剂、血管紧张素受体阻滞剂、血管紧张素受体阻滞剂、血管紧张素受体阻滞剂、血管紧张素受体阻滞剂。血管紧张素受体阻滞剂,血管紧张素受体阻滞剂,血管紧张素受体阻滞剂,血管紧张素受体阻滞剂。在2020年2月至7月期间,巴基斯坦的penelitian ini digunakan方法描述了数据penelitian yang digunakan berupa rekam medik pasien gagal jantung rawat jalan di Ulin Banjarmasin。彭甘比兰的数据是dilakukan dengan方法的总抽样。Hasil研究menunjukan代表了pasien gagal jantung yang terbanyak adalah laki-laki 72,73% dan berusia 19-59 tahun sebesar 67,27%。Dari 165样品menunjukan bahwa mayoritas terapi obat yang diberikan berupa pemberian obat golongan loop diuretik 75,15%。kespulpan dari penelitian ini adalah pemberian golongan ACE抑制剂23,03% yang paling banyak diberikan ramipri4 89,47%。Pemberian golongan ARB 52,73%, yang paling榕树yitu candesartan 98.85%。血管紧张素受体阻滞剂,血管紧张素受体阻滞剂
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
HUBUNGAN FREKUENSI DAN JUMLAH PENGGUNAAN COTTON BUD UNTUK TOILET TELINGA TERHADAP DERAJAT KELUHAN NYERI HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN DERAJAT INSOMNIA DAN KUALITAS TIDUR HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN HEMOROID INTERNA HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 PADA PEDAGANG PASAR BAUNTUNG KOTA BANJARBARU PERBEDAAN KADAR MCV DAN MCHC PADA PASIEN KANKER SERVIKS SEBELUM DAN SESUDAH KEMOTERAPI
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1