{"title":"Pengaruh Kadar Air Dan Konsentrasi Metana Terhadap Unjuk Kerja Reaktor Bolak Balik Dengan Umpan Emisi Gas Tambang Batubara","authors":"Novan Prihasa, Teguh Kurniawan","doi":"10.36055/JIP.V10I1.10834","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Proses ekstraksi batubara dalam setiap penambangan batubara melepaskan sejumlah emisi gas buang ke udara berupa gas metana sebesar 0,1 – 1%. Emisi gas metana pada tambang batubara merupakan salah satu kontributor efek rumah kaca dalam pemanasan global. Ketahanan gas metana berada di atmosfer rata-rata sekitar 12 tahun. Gas metana mampu menangkap panas dengan kemampuan 20 kali lipat lebih besar dari karbondioksida. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengoksidasi gas metana menjadi karbondioksida dengan konsentrasi rendah di bawah 1% adalah menggunakan Reverse Flow Reactor (RFR) . Dalam penelitian ini akan dipaparkan mengenai pengaruh konsentrasi gas umpan metana, kandungan kadar air pada aliran gas umpan metana, dan pemilihan nilai switching time terhadap unjuk kerja reaktor terkait sifat auto-thermal dan kestabilan panas RFR, dengan metode simulasi pengamatan kelakuan dinamik berupa profil temperatur reaktor dan konversi metana menggunakan software FlexPDE versi 7. Nilai konsentrasi gas umpan metana berbanding lurus terhadap nilai temperatur yang dihasilkan reaktor. Sementara nilai komposisi air pada gas umpan metana dan nilai switching time berbanding terbalik terhadap nilai temperatur yang dihasilkan reaktor. Nilai konversi metana sangat dipengaruhi oleh kondisi operasi auto-thermal dan kestabilan panas dari RFR. Jika kondisi operasi auto-thermal dapat terjadi atau dengan kata lain reaktor tidak padam, maka nilai konversi metana mampu mencapai 100%.","PeriodicalId":17757,"journal":{"name":"JURNAL INTEGRASI PROSES","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL INTEGRASI PROSES","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36055/JIP.V10I1.10834","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Proses ekstraksi batubara dalam setiap penambangan batubara melepaskan sejumlah emisi gas buang ke udara berupa gas metana sebesar 0,1 – 1%. Emisi gas metana pada tambang batubara merupakan salah satu kontributor efek rumah kaca dalam pemanasan global. Ketahanan gas metana berada di atmosfer rata-rata sekitar 12 tahun. Gas metana mampu menangkap panas dengan kemampuan 20 kali lipat lebih besar dari karbondioksida. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengoksidasi gas metana menjadi karbondioksida dengan konsentrasi rendah di bawah 1% adalah menggunakan Reverse Flow Reactor (RFR) . Dalam penelitian ini akan dipaparkan mengenai pengaruh konsentrasi gas umpan metana, kandungan kadar air pada aliran gas umpan metana, dan pemilihan nilai switching time terhadap unjuk kerja reaktor terkait sifat auto-thermal dan kestabilan panas RFR, dengan metode simulasi pengamatan kelakuan dinamik berupa profil temperatur reaktor dan konversi metana menggunakan software FlexPDE versi 7. Nilai konsentrasi gas umpan metana berbanding lurus terhadap nilai temperatur yang dihasilkan reaktor. Sementara nilai komposisi air pada gas umpan metana dan nilai switching time berbanding terbalik terhadap nilai temperatur yang dihasilkan reaktor. Nilai konversi metana sangat dipengaruhi oleh kondisi operasi auto-thermal dan kestabilan panas dari RFR. Jika kondisi operasi auto-thermal dapat terjadi atau dengan kata lain reaktor tidak padam, maka nilai konversi metana mampu mencapai 100%.