{"title":"HUBUNGAN ANTARA BERAT LAHIR DENGAN REFLUKS GASTROESOFAGUS PADA BAYI USIA 0–1 TAHUN","authors":"Hamzah Haryo Prakoso, Evi Rokhayati, Dwi Hidayah","doi":"10.53366/jimki.v9i1.426","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Bayi berat lahir rendah merupakan populasi yang berisiko mengalami refluks gastroesofagus dan komplikasinya karena sistem pencernaan yang belum sempurna. Namun, hubungan tersebut masih bersifat kontroversial. Keterbaruan penelitian ini adalah tidak ada penelitian serupa yang dilakukan di Kota Surakarta dan belum banyak yang menggunakan populasi dengan rentang usia 0–1 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat lahir dengan refluks gastroesofagus pada bayi usia 0–1 tahun. \nMetode: Penelitian kasus kontrol pada bayi usia 0–1 tahun yang dibawa ke Puskesmas Ngoresan, Surakarta. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling pada bulan April–Mei 2021 dengan instrumen penelitian berupa kuesioner karakteristik bayi dan infant-gastroesophageal reflux questionnaire. \nHasil: Didapatkan 60 sampel yang terbagi menjadi kelompok kasus dan kontrol dengan perbandingan 1:1. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara berat lahir dengan refluks gastroesofagus (p = 0,612). \nPembahasan: Penelitian yang dilakukan di Semarang dan Italia menyatakan tidak terdapat hubungan antara berat lahir dengan refluks gastroesofagus. Hubungan tersebut lebih terlihat pada kasus bayi dengan berat lahir <1.500 gram dan riwayat faktor penyakit atau gangguan lain seperti displasia bronkopulmoner atau penyakit paru kronik. \nSimpulan: Tidak terdapat hubungan antara berat lahir dengan refluks gastroesofagus pada bayi usia 0–1 tahun.","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53366/jimki.v9i1.426","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Bayi berat lahir rendah merupakan populasi yang berisiko mengalami refluks gastroesofagus dan komplikasinya karena sistem pencernaan yang belum sempurna. Namun, hubungan tersebut masih bersifat kontroversial. Keterbaruan penelitian ini adalah tidak ada penelitian serupa yang dilakukan di Kota Surakarta dan belum banyak yang menggunakan populasi dengan rentang usia 0–1 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat lahir dengan refluks gastroesofagus pada bayi usia 0–1 tahun.
Metode: Penelitian kasus kontrol pada bayi usia 0–1 tahun yang dibawa ke Puskesmas Ngoresan, Surakarta. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling pada bulan April–Mei 2021 dengan instrumen penelitian berupa kuesioner karakteristik bayi dan infant-gastroesophageal reflux questionnaire.
Hasil: Didapatkan 60 sampel yang terbagi menjadi kelompok kasus dan kontrol dengan perbandingan 1:1. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara berat lahir dengan refluks gastroesofagus (p = 0,612).
Pembahasan: Penelitian yang dilakukan di Semarang dan Italia menyatakan tidak terdapat hubungan antara berat lahir dengan refluks gastroesofagus. Hubungan tersebut lebih terlihat pada kasus bayi dengan berat lahir <1.500 gram dan riwayat faktor penyakit atau gangguan lain seperti displasia bronkopulmoner atau penyakit paru kronik.
Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara berat lahir dengan refluks gastroesofagus pada bayi usia 0–1 tahun.