{"title":"NUANSA POLITIK DALAM MEMAHAMI HADIS: Analisa Metodologis-Historis","authors":"Abdul Haq Syawqi, Muhammad Khatibul Umam","doi":"10.21043/RIWAYAH.V7I1.9421","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini merupakan kajian terhadap adanya nuansa politis dalam memahami hadis. Kajian ini menjadi sangat penting karena karena ketika berbicara hadis, maka kita juga akan membincang mengenai orang-orang dan aliran politiknya dalam hadis tersebut yang berakibat pada kontroversi dalam memahami hadis. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dimana data-data yang ada kemudian dipahami dan dianalisa dengan menggunakan metode kritik dan historis hadis pada pendekatannya. Sejalan dengan itu tulisan ini memetakan berbagai aliran dalam hadis sekaligus bagaimana pemahaman mereka terhadap suatu hadis. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat setidaknya tiga atau lebih aliran politik dalam kesejarahan hadis yakni Sunni. Syiah, Muawiyah, Muktazilah dan lain lain. Perbedaan kelompok ini telah menstrukturkan pemahaman terhadap hadis dalam metodologis-historisnya. Perbedaan pemaknaan kelompok ini akan juga sekaligus berkosekuensi pada pemaknaan terhadap hadis itu sendiri. Penelitian ini menyimpulkan bahwa berdasarkan metode dalam ilmu hadis dan sejarahnya, terdapat perbedaan dalam faksi politik dimana perbedaan ini akan berpengaruh pada pemahaman hadis.[Political Nuances in Understanding Hadith: Methodological-Historical Analysis. This paper is a study of the political nuances in understanding hadith. This study is very important because when we talk about hadith, we will also talk about the people and their political flow in the hadith which results in controversy in understanding hadith. This research method uses qualitative research, where the existing data is then understood and analyzed using the critical and historical method of hadith as an approach. So this paper maps out the various schools of hadith as well as their understanding of a hadith. The results show that there are at least two political schools in the history of hadith, namely Sunni. Shia, Muawiyah. The differences in these groups have structured the understanding of hadith in its historical-methodological terms. The difference in the meaning of this group will also have consequences on the meaning of the hadith itself. This study concludes that based on the method in hadith science and its history, there are differences in political factions where these differences will affect the understanding of hadith.]","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21043/RIWAYAH.V7I1.9421","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tulisan ini merupakan kajian terhadap adanya nuansa politis dalam memahami hadis. Kajian ini menjadi sangat penting karena karena ketika berbicara hadis, maka kita juga akan membincang mengenai orang-orang dan aliran politiknya dalam hadis tersebut yang berakibat pada kontroversi dalam memahami hadis. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dimana data-data yang ada kemudian dipahami dan dianalisa dengan menggunakan metode kritik dan historis hadis pada pendekatannya. Sejalan dengan itu tulisan ini memetakan berbagai aliran dalam hadis sekaligus bagaimana pemahaman mereka terhadap suatu hadis. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat setidaknya tiga atau lebih aliran politik dalam kesejarahan hadis yakni Sunni. Syiah, Muawiyah, Muktazilah dan lain lain. Perbedaan kelompok ini telah menstrukturkan pemahaman terhadap hadis dalam metodologis-historisnya. Perbedaan pemaknaan kelompok ini akan juga sekaligus berkosekuensi pada pemaknaan terhadap hadis itu sendiri. Penelitian ini menyimpulkan bahwa berdasarkan metode dalam ilmu hadis dan sejarahnya, terdapat perbedaan dalam faksi politik dimana perbedaan ini akan berpengaruh pada pemahaman hadis.[Political Nuances in Understanding Hadith: Methodological-Historical Analysis. This paper is a study of the political nuances in understanding hadith. This study is very important because when we talk about hadith, we will also talk about the people and their political flow in the hadith which results in controversy in understanding hadith. This research method uses qualitative research, where the existing data is then understood and analyzed using the critical and historical method of hadith as an approach. So this paper maps out the various schools of hadith as well as their understanding of a hadith. The results show that there are at least two political schools in the history of hadith, namely Sunni. Shia, Muawiyah. The differences in these groups have structured the understanding of hadith in its historical-methodological terms. The difference in the meaning of this group will also have consequences on the meaning of the hadith itself. This study concludes that based on the method in hadith science and its history, there are differences in political factions where these differences will affect the understanding of hadith.]