Three Sufi Communities Guarding the Earth: A Case Study of Mitigation and Adaptation to Climate Change in Indonesia

M. Ahmad
{"title":"Three Sufi Communities Guarding the Earth: A Case Study of Mitigation and Adaptation to Climate Change in Indonesia","authors":"M. Ahmad","doi":"10.14421/ajis.2019.572.359-396","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Prasenjet Duara (2015) accuses divine religions as the cause of the environmental crisis and natural disasters. Duara's thesis was counterattacked by scientists and religionists who stated that religion has the spirit and teachings of careness for the environment. Nevertheless, the arguments they built are still theological, normative and theoretical. This study is an antithesis to the Duara’s statement and at the same time presents evidence based on the primary data that occurred in three Sufi communities. The focus of this study analyzes Sufi activism in Indonesia in safeguarding the earth, as a form of substantial religious responses to the environmental crisis due to climate change. Through the principles and mechanism of qualitative research methods, researchers sought to analyze mitigation and adaptation actions to climate change carried out by the Majlis Zikir Kraton Pekalongan, Jamaah Aoulia Panggang and Pesan Trend Ilmu Giri. The data are obtained through interviews, observation and documentation and they are analyzed interactively. The results of the study revealed that climate change is believed by the Sufis as God’s authority due to human destructive behavior. For Sufis, overcoming climate change must begin with a change in the perspective of human relations, nature and God. In the case of three Sufi communities, religion is not just a doctrine of the relationship between God and humans, but also operational guidance on how to synergize with nature. Through a substantial religious spirit, the Sufis guard the earth through the re-actualization of the narratives of takhalli, tahalli and tajalli, as ecological repentance, ecological movements, and ecological campaigns in mitigating and adapting to climate change. [Prasenjet Duara (2015) menuduh agama-agama samawi sebagai penyebab terjadinya krisis lingkungan dan bencana alam. Tesis Duara mendapat serangan balik dari ilmuwan dan agamawan yang menyatakan bahwa agama memiliki spirit dan ajaran kepedulian terhadap lingkungan. Hanya saja argumen yang mereka bangun masih bersifat teologis, normatif dan teoritis. Kajian ini merupakan antitesa terhadap pernyataan Duara, dan sekaligus menyajikan bukti berdasarkan data-data lapangan  yang terjadi pada tiga komunitas sufi. Fokus kajian ini menganalisis aktivisme kaum sufi di Indonesia dalam menjaga bumi, sebagai bentuk respons kaum beragama subtansial terhadap krisis lingkungan akibat perubahan iklim.  Melalui prinsip dan mekanisme metode penelitian kualitatif, peneliti berusaha menganalisis tindakan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang dilakukan oleh Majelis Zikir Kraton Pekalongan, Jamaah Aoulia Panggang dan Pesan Trend Ilmu Giri Yogyakarta. Data-data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dan dianalisis secara interaktif. Hasil kajian mengungkap bahwa perubahan iklim diyakini oleh kaum sufi sebagai otoritas Tuhan yang disebabkan perilaku destruktif manusia. Bagi kaum sufi, mengatasi perubahan iklim harus dimulai dari perubahan cara pandang relasi manusia, alam dan Tuhan. Dalam kasus di tiga komunitas sufi, agama tidak sekedar menjadi doktrin tentang relasi Tuhan dan manusia, melainkan juga petunjuk operasional bagaimana bersinergi dengan alam. Melalui spirit agama yang subtansial, kaum sufi menjaga bumi melalui reaktualisasi narasi takhalli, tahalli dan tajalli, sebagai pertaubatan ekologi, gerakan ekologi, serta kampanye ekologi dalam perilaku mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.]","PeriodicalId":42231,"journal":{"name":"Al-Jamiah-Journal of Islamic Studies","volume":"11 1","pages":"359-396"},"PeriodicalIF":0.3000,"publicationDate":"2019-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Jamiah-Journal of Islamic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/ajis.2019.572.359-396","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"RELIGION","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7

Abstract

Prasenjet Duara (2015) accuses divine religions as the cause of the environmental crisis and natural disasters. Duara's thesis was counterattacked by scientists and religionists who stated that religion has the spirit and teachings of careness for the environment. Nevertheless, the arguments they built are still theological, normative and theoretical. This study is an antithesis to the Duara’s statement and at the same time presents evidence based on the primary data that occurred in three Sufi communities. The focus of this study analyzes Sufi activism in Indonesia in safeguarding the earth, as a form of substantial religious responses to the environmental crisis due to climate change. Through the principles and mechanism of qualitative research methods, researchers sought to analyze mitigation and adaptation actions to climate change carried out by the Majlis Zikir Kraton Pekalongan, Jamaah Aoulia Panggang and Pesan Trend Ilmu Giri. The data are obtained through interviews, observation and documentation and they are analyzed interactively. The results of the study revealed that climate change is believed by the Sufis as God’s authority due to human destructive behavior. For Sufis, overcoming climate change must begin with a change in the perspective of human relations, nature and God. In the case of three Sufi communities, religion is not just a doctrine of the relationship between God and humans, but also operational guidance on how to synergize with nature. Through a substantial religious spirit, the Sufis guard the earth through the re-actualization of the narratives of takhalli, tahalli and tajalli, as ecological repentance, ecological movements, and ecological campaigns in mitigating and adapting to climate change. [Prasenjet Duara (2015) menuduh agama-agama samawi sebagai penyebab terjadinya krisis lingkungan dan bencana alam. Tesis Duara mendapat serangan balik dari ilmuwan dan agamawan yang menyatakan bahwa agama memiliki spirit dan ajaran kepedulian terhadap lingkungan. Hanya saja argumen yang mereka bangun masih bersifat teologis, normatif dan teoritis. Kajian ini merupakan antitesa terhadap pernyataan Duara, dan sekaligus menyajikan bukti berdasarkan data-data lapangan  yang terjadi pada tiga komunitas sufi. Fokus kajian ini menganalisis aktivisme kaum sufi di Indonesia dalam menjaga bumi, sebagai bentuk respons kaum beragama subtansial terhadap krisis lingkungan akibat perubahan iklim.  Melalui prinsip dan mekanisme metode penelitian kualitatif, peneliti berusaha menganalisis tindakan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang dilakukan oleh Majelis Zikir Kraton Pekalongan, Jamaah Aoulia Panggang dan Pesan Trend Ilmu Giri Yogyakarta. Data-data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dan dianalisis secara interaktif. Hasil kajian mengungkap bahwa perubahan iklim diyakini oleh kaum sufi sebagai otoritas Tuhan yang disebabkan perilaku destruktif manusia. Bagi kaum sufi, mengatasi perubahan iklim harus dimulai dari perubahan cara pandang relasi manusia, alam dan Tuhan. Dalam kasus di tiga komunitas sufi, agama tidak sekedar menjadi doktrin tentang relasi Tuhan dan manusia, melainkan juga petunjuk operasional bagaimana bersinergi dengan alam. Melalui spirit agama yang subtansial, kaum sufi menjaga bumi melalui reaktualisasi narasi takhalli, tahalli dan tajalli, sebagai pertaubatan ekologi, gerakan ekologi, serta kampanye ekologi dalam perilaku mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.]
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
三个苏菲派社区守护地球:印度尼西亚减缓和适应气候变化的案例研究
Prasenjet Duara(2015)指责神圣的宗教是造成环境危机和自然灾害的原因。Duara的论点遭到了科学家和宗教人士的反击,他们声称宗教具有关心环境的精神和教义。然而,他们所建立的论点仍然是神学的、规范的和理论的。这项研究与Duara的说法相反,同时根据三个苏菲社区的主要数据提供了证据。本研究的重点是分析印尼苏菲主义在保护地球上的行动,作为对气候变化造成的环境危机的一种实质性宗教反应。通过定性研究方法的原则和机制,研究人员试图分析Majlis Zikir Kraton Pekalongan、Jamaah aoullia Panggang和Pesan Trend Ilmu Giri针对气候变化采取的减缓和适应行动。数据是通过访谈、观察和记录获得的,并进行交互式分析。研究结果表明,由于人类的破坏性行为,苏菲派认为气候变化是上帝的权威。对于苏菲派来说,克服气候变化必须从改变人类关系、自然和上帝的观点开始。在三个苏菲团体的例子中,宗教不仅仅是关于神与人之间关系的教义,也是关于如何与自然协同的操作指导。通过一种实质性的宗教精神,苏菲派通过重新实现takhalli, tahalli和tajalli的叙述来保护地球,作为减轻和适应气候变化的生态忏悔,生态运动和生态运动。Prasenjet Duara (2015) menuduh agama-agama samawi sebagai penyebab terjadinya krisis lingkungan dan bencana alam。这是神的恩赐,是神的恩赐,是神的恩赐,是神的恩赐,是神的恩赐,是神的恩赐。汉雅·萨迦论证杨·梅里卡·班冈·马西克的理论、规范和理论。中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:在印尼,印尼人民对经济危机的反应是:经济危机的实质是经济危机的实质。日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹。数据与数据的相互作用,观测与文献的相互作用,分析与数据的相互作用。Hasil kajian mengungkap bahwa perubahan iklim diyakini oleh kaum sufi sebagai otoritas Tuhan yang disebabkan peraku摧枯拉谷。Bagi kaum sufi, mengatasi perubahan iklim harus dimulai dari perubahan cara pandang relasi manusia, alam dan Tuhan。Dalam kasus di tiga komunitas苏菲,蜥蜴有些sekedar menjadi doktrin tentang relasi Tuhan dan manusia melainkan轭petunjuk operasional bagaimana bersinergi dengan阿拉姆。[m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m]。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
CiteScore
1.80
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
6 weeks
期刊最新文献
Ismail Mundu on Islamic Law ff Inheritance: A Content Analysis of Majmū‘ al-Mīrāth fī Ḥukm al-Farā’iḍ The Impact of Al-Albānī’s Revolutionary Approach to Hadith on Islamic Militancy in Indonesia The Politics of Moderate Islam in Indonesia: Between International Pressure and Domestic Contestations A Critical Approach to Prophetic Traditions: Contextual Criticism in Understanding Hadith The Minority and the State: Chinese Muslims in the Modern History of Indonesia
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1