D. Bahrin, D. Despa, Trisya Septiana, S. Selpiana, Muhammad Rizwan, F. Fauzan, Agustina Agustina, Conniwanti
{"title":"Pembuatan dan Karakterisasi γ-Al2O3-SiO2 sebagai Penyangga Adsorben untuk Penyisihan SO2 dari Gas Cerobong PLTU-Batubara","authors":"D. Bahrin, D. Despa, Trisya Septiana, S. Selpiana, Muhammad Rizwan, F. Fauzan, Agustina Agustina, Conniwanti","doi":"10.23960/snip.v3i1.371","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembakaran batubara dengan kadar sulfur lebih dari 0,23%-berat (dry basis) dengan udara pembakaran berlebih 50% pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara dapat menghasilkan SO2 diatas baku mutu emisi yang ditetapkan oleh pemerintah. Penyisihan gas SO2 dari gas cerobong PLTU-batubara dapat melalui proses adsorpsi menggunakan adsorben padat dengan fasa aktif seperti CuO, MgO, CaO, CeO2 yang ditempelkan pada penyangga berbasis oksida logam baik tunggal maupun campuran diantaranya adalah g-Al2O3, SiO2, TiO2. Penggunaan campuran g-Al2O3 dan SiO2 sebagai penyangga didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya adalah luas permukaan dan volume pori-pori yang besar dan stabilitas termal yang baik. Campuran senyawa g-Al2O3-SiO2 dibuat dengan metode sol gel menggunakan senyawa AlCl3.6H2O dan boehmite sebagai sumber g-Al2O3 dan natrium silikat dan Siral-10 sebagai sumber SiO2. Variabel penelitian meliputi komposisi campuran g-Al2O3 dan SiO2 diperoleh dengan memvariasikan konsentrasi SiO2 dalam larutan natrium silikat (4, 6, 8 dan 10 % v/v) dan temperatur kalsinasi (550, 650 dan 750°C). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variasi konsentrasi SiO2 (% v/v) dalam larutan natrium silikat menghasilkan penyangga dengan sifat pori yang cenderung mirip. Kenaikan temperatur kalsinasi mempengaruhi sifat pori penyangga γ-Al2O3-SiO2. Luas permukaan, total volume pori dan radius pori rata-rata penyangga γ-Al2O3-SiO2 terbaik diperoleh pada temperatur kalsinasi 550°C masing-masing sebesar 293,724 m2/g; 1,0580 cc/g; dan 67,33Å","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.371","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pembakaran batubara dengan kadar sulfur lebih dari 0,23%-berat (dry basis) dengan udara pembakaran berlebih 50% pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara dapat menghasilkan SO2 diatas baku mutu emisi yang ditetapkan oleh pemerintah. Penyisihan gas SO2 dari gas cerobong PLTU-batubara dapat melalui proses adsorpsi menggunakan adsorben padat dengan fasa aktif seperti CuO, MgO, CaO, CeO2 yang ditempelkan pada penyangga berbasis oksida logam baik tunggal maupun campuran diantaranya adalah g-Al2O3, SiO2, TiO2. Penggunaan campuran g-Al2O3 dan SiO2 sebagai penyangga didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya adalah luas permukaan dan volume pori-pori yang besar dan stabilitas termal yang baik. Campuran senyawa g-Al2O3-SiO2 dibuat dengan metode sol gel menggunakan senyawa AlCl3.6H2O dan boehmite sebagai sumber g-Al2O3 dan natrium silikat dan Siral-10 sebagai sumber SiO2. Variabel penelitian meliputi komposisi campuran g-Al2O3 dan SiO2 diperoleh dengan memvariasikan konsentrasi SiO2 dalam larutan natrium silikat (4, 6, 8 dan 10 % v/v) dan temperatur kalsinasi (550, 650 dan 750°C). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variasi konsentrasi SiO2 (% v/v) dalam larutan natrium silikat menghasilkan penyangga dengan sifat pori yang cenderung mirip. Kenaikan temperatur kalsinasi mempengaruhi sifat pori penyangga γ-Al2O3-SiO2. Luas permukaan, total volume pori dan radius pori rata-rata penyangga γ-Al2O3-SiO2 terbaik diperoleh pada temperatur kalsinasi 550°C masing-masing sebesar 293,724 m2/g; 1,0580 cc/g; dan 67,33Å