Merita Meliyafara Pratiwi, Triatmi Andri Yanuarini, E. Yani
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN BICARA DAN BAHASA PADA ANAK BALITA: STUDI LITERATUR","authors":"Merita Meliyafara Pratiwi, Triatmi Andri Yanuarini, E. Yani","doi":"10.35328/kebidanan.v11i2.2193","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nKeterlambatan bicara dan bahasa merupakan permasalahan perkembangan yang dapat terjadi pada anak balita. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari faktor anak atau faktor orang tua. Tujuan studi literatur ini untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa pada anak balita. Penelitian studi literatur ini menggunakan desain studi systematic mapping study dengan sumber literatur yang didapatkan dari database Pubmed, Wiley, Science Direct, Proquest, SINTA dan Google Scholar. Strategi pengumpulan literatur menggunakan PEOS selanjutnya diseleksi sehingga menghasilkan 27 artikel yang sesuai dengan kriteria penelitian menggunakan tahun publikasi 2017-2021. Berdasarkan 27 artikel yang dianalisis menghasilkan faktor jenis kelamin dapat mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa pada anak balita yaitu jenis kelamin laki-laki, riwayat prenatal dan perinatal yang mempengaruhi yaitu kelahiran premature dan berat badan lahir rendah, penerapan pola asuh yang dapat mempengaruhi yaitu penerapan asuh yang kurang tepat, durasi penggunaan gadget yang mempengaruhi yaitu lebih dari 30 menit/hari, dan pemberian stimulasi yang dapat mempengaruhi yaitu kurangnya ketepatan pemberian stimulasi. \nTerdapat hubungan antara faktor jenis kelamin, riwayat prenatal dan perinatal, penerapan pola asuh, durasi penggunaan gadget, pemberian stimulasi dengan keterlambatan bicara dan bahasa. Pentingnya melakukan pemantauan saat kehamilan, melakukan persiapan menjadi calon orang tua, dan melakukan deteksi dini tumbuh kembang setelah anak lahir.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Midwifery Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i2.2193","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK
Keterlambatan bicara dan bahasa merupakan permasalahan perkembangan yang dapat terjadi pada anak balita. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari faktor anak atau faktor orang tua. Tujuan studi literatur ini untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa pada anak balita. Penelitian studi literatur ini menggunakan desain studi systematic mapping study dengan sumber literatur yang didapatkan dari database Pubmed, Wiley, Science Direct, Proquest, SINTA dan Google Scholar. Strategi pengumpulan literatur menggunakan PEOS selanjutnya diseleksi sehingga menghasilkan 27 artikel yang sesuai dengan kriteria penelitian menggunakan tahun publikasi 2017-2021. Berdasarkan 27 artikel yang dianalisis menghasilkan faktor jenis kelamin dapat mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa pada anak balita yaitu jenis kelamin laki-laki, riwayat prenatal dan perinatal yang mempengaruhi yaitu kelahiran premature dan berat badan lahir rendah, penerapan pola asuh yang dapat mempengaruhi yaitu penerapan asuh yang kurang tepat, durasi penggunaan gadget yang mempengaruhi yaitu lebih dari 30 menit/hari, dan pemberian stimulasi yang dapat mempengaruhi yaitu kurangnya ketepatan pemberian stimulasi.
Terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin, riwayat prenatal dan perinatal, penerapan pola asuh, durasi penggunaan gadget, pemberian stimulasi dengan keterlambatan bicara dan bahasa. Pentingnya melakukan pemantauan saat kehamilan, melakukan persiapan menjadi calon orang tua, dan melakukan deteksi dini tumbuh kembang setelah anak lahir.