{"title":"Penyadapan Getah Damar Dan Nilai Manfaat Ekonomi Bagi Masyarakat Kampung Manggroholo Distrik Saifi Kabtupaten Sorong Selatan","authors":"Irnawati Irnawati, L. Nanlohy, Adam Sagisolo","doi":"10.33506/md.v14i1.1676","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Agathis disebut juga damar termasuk dalam famili Araucariaceae  Pohon muda biasanya bertajuk kerucut, hanya saat dewasa tegakannya menjadi lebih membulat atau tidak beraturan. Kawasan hutan kampung Manggroholo Distrik Saifi Kabupaten Sorong Selatan merupakan kawasan hutan adat yang cukup banyak ditumbuhi pohon Agarhis (Agthis labilardieri) secara alamiah yang menghasilkan gerah damar dan mempunyai nilai ekonomi yang prospektif. Aktifitas penyadapan dan pengumpulan getah damar dilakukan oleh masyarakat merupakan salah satu kegiatan pokok bagi masyarakat dalam menunjang social ekonomi keluarga.  Aktifitas dan pengumpulan getah damar kopal (masyarakat menyebut kopal) telah lama dilakukan oleh masyarakat di Kampung Manggrohol sebagai mata pencaharian pokok dan tenaga kejanya semua berasar dari anggota keluarga. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktifitas penyadapan Getah Damar dan Nilai Manfaat Ekonominya Bagi Masyarakat Kampung Manggroholo Distrik Saifi Kabupaten Sorong Selatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik survey terhadap Kepala Keluarga dan observasi secara langsung terhadap aktifitas masyarakat terkait penyadapan getah damar yang disertai wawancara. Penentuan sampel 10 % dari jumlah 123 KK jadi responden 12 KK yang berprofesi pencari getah damar. Hasil penelitian bahwa Proses dan cara pengambilan (pemanenan) getah damar sampai saat ini sebagian besar masyarakat masih menggunakan cara tradisional yaitu melukai pohon damar dengan menggunakan parang/kapak, jenis damar yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat kampong adalah damar putih dari pohon Agtahis Labilardieri dan damar merah dari pohon Vatica sp. Nilai ekonomi Petrdapatan masyarakat dari sekali mengambil getah damar berkisar antara Rp. 825.000-1.375.000. Total pendapatan masyarakat responden mencapai Rp. 12.632.000,- per aktivitas menyadap, dimana rata-rata pendapatan responden mencapai Rp. 1.052.000 per aktivitas menyadapan.","PeriodicalId":32099,"journal":{"name":"Eksakta Jurnal IlmuIlmu MIPA","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Eksakta Jurnal IlmuIlmu MIPA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33506/md.v14i1.1676","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Agathis disebut juga damar termasuk dalam famili Araucariaceae  Pohon muda biasanya bertajuk kerucut, hanya saat dewasa tegakannya menjadi lebih membulat atau tidak beraturan. Kawasan hutan kampung Manggroholo Distrik Saifi Kabupaten Sorong Selatan merupakan kawasan hutan adat yang cukup banyak ditumbuhi pohon Agarhis (Agthis labilardieri) secara alamiah yang menghasilkan gerah damar dan mempunyai nilai ekonomi yang prospektif. Aktifitas penyadapan dan pengumpulan getah damar dilakukan oleh masyarakat merupakan salah satu kegiatan pokok bagi masyarakat dalam menunjang social ekonomi keluarga.  Aktifitas dan pengumpulan getah damar kopal (masyarakat menyebut kopal) telah lama dilakukan oleh masyarakat di Kampung Manggrohol sebagai mata pencaharian pokok dan tenaga kejanya semua berasar dari anggota keluarga. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktifitas penyadapan Getah Damar dan Nilai Manfaat Ekonominya Bagi Masyarakat Kampung Manggroholo Distrik Saifi Kabupaten Sorong Selatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik survey terhadap Kepala Keluarga dan observasi secara langsung terhadap aktifitas masyarakat terkait penyadapan getah damar yang disertai wawancara. Penentuan sampel 10 % dari jumlah 123 KK jadi responden 12 KK yang berprofesi pencari getah damar. Hasil penelitian bahwa Proses dan cara pengambilan (pemanenan) getah damar sampai saat ini sebagian besar masyarakat masih menggunakan cara tradisional yaitu melukai pohon damar dengan menggunakan parang/kapak, jenis damar yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat kampong adalah damar putih dari pohon Agtahis Labilardieri dan damar merah dari pohon Vatica sp. Nilai ekonomi Petrdapatan masyarakat dari sekali mengambil getah damar berkisar antara Rp. 825.000-1.375.000. Total pendapatan masyarakat responden mencapai Rp. 12.632.000,- per aktivitas menyadap, dimana rata-rata pendapatan responden mencapai Rp. 1.052.000 per aktivitas menyadapan.