{"title":"PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MENURUT NURCHOLISH MADJID","authors":"Lesti Lestari","doi":"10.36671/andragogi.v3i3.231","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pendidikan agama dalam keluarga menurut Nurcholish Madjid. Adapun metode penelitian penyusunan skripsi ini penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Yaitu pemecahan masalah yang ada dengan usaha menganalisis dan menjelaskan dengan teliti kenyataan-kenyataan faktual dari subjek yang diteliti sehingga diperoleh gambaran yang utuh berdasarkan fakta. Pendekatan yang penulis gunakan yaitu pendekatan content analisis, yaitu metode analisis yang menitik beratkan pada pemahaman isi dan maksud yang sebenarnya dari sebuah data. Dari hasil penelitian yang penulis temukan menurut Nurcholish Madjid bahwasanya peranan pendidikan agama dalam keluarga tidak dapat sepenuhnya dilakukan oleh guru ngaji yang didatangkan kerumah. Pendidikan tersebut melibatkan peran orang tua dan seluruh anggota keluarga. Dan peran orang tua dalam memberikan pendidikan agama islam dalam keluarga tidak perlu berbentuk pengajaran (yang notabene dapat “diwakilkan” kepada orang lain). Peran orang tua adalah berupa tingkah laku, tualada atau teladan, dan pola-pola hubungannya dengan anak yang dijiwai dan disemangati oleh nilai-nilai keagamaan secara menyeluruh. Pendidikan agama baru mempunyai makna yang hakiki jika menghantarkan orang yang bersangkutan kepada tujuannya yang hakiki pula, yaitu kedekatan (taqarrub) kepada Allah dan kebaikan kepada sesama manusia (akhlaq karimah), Adapun nilai-nilai keagamaan yang harus ditanamkan pada anak dalam keluarga adalah: (a.) Shalat berjama’ah, (b.) Taqwa, (c.) Iman, (d.) Islam, (e.) Tawakal, (f.) Syukur, (g.) Sabar, dan (h.) Akhlakul karimah","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36671/andragogi.v3i3.231","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pendidikan agama dalam keluarga menurut Nurcholish Madjid. Adapun metode penelitian penyusunan skripsi ini penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Yaitu pemecahan masalah yang ada dengan usaha menganalisis dan menjelaskan dengan teliti kenyataan-kenyataan faktual dari subjek yang diteliti sehingga diperoleh gambaran yang utuh berdasarkan fakta. Pendekatan yang penulis gunakan yaitu pendekatan content analisis, yaitu metode analisis yang menitik beratkan pada pemahaman isi dan maksud yang sebenarnya dari sebuah data. Dari hasil penelitian yang penulis temukan menurut Nurcholish Madjid bahwasanya peranan pendidikan agama dalam keluarga tidak dapat sepenuhnya dilakukan oleh guru ngaji yang didatangkan kerumah. Pendidikan tersebut melibatkan peran orang tua dan seluruh anggota keluarga. Dan peran orang tua dalam memberikan pendidikan agama islam dalam keluarga tidak perlu berbentuk pengajaran (yang notabene dapat “diwakilkan” kepada orang lain). Peran orang tua adalah berupa tingkah laku, tualada atau teladan, dan pola-pola hubungannya dengan anak yang dijiwai dan disemangati oleh nilai-nilai keagamaan secara menyeluruh. Pendidikan agama baru mempunyai makna yang hakiki jika menghantarkan orang yang bersangkutan kepada tujuannya yang hakiki pula, yaitu kedekatan (taqarrub) kepada Allah dan kebaikan kepada sesama manusia (akhlaq karimah), Adapun nilai-nilai keagamaan yang harus ditanamkan pada anak dalam keluarga adalah: (a.) Shalat berjama’ah, (b.) Taqwa, (c.) Iman, (d.) Islam, (e.) Tawakal, (f.) Syukur, (g.) Sabar, dan (h.) Akhlakul karimah