Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.36052/andragogi.v10i1.306
Caswita Caswita, Selvi Noviyani
Latar belakang masalah dalam peneltiian ini yaitu lemahnya guru dalam memanfaatkan media pebelajaran berbasis Canva. Sedangkan tujuan penelitian ini uapaya kepala kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan media Canva untuk pembelajaran melalui In House Training (IHT). Metode penelitian yang digunakan yaitu pre-experimental design jenis one-group rates pasca tes design. Dikatakan pre-experimental design karena metode tersebut sering disebut juga dengan istilah “quasi eksperiment” desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan data yang diperoleh, dapat dinyatakan bahwa pada tahap I guru di SDN Syekh Tubagus Abdullah dapat menguasai materi pembuat video pembelajaran canva dengan baik. Hanya ada satu orang guru yang yang nilainya di bawah rata-rata. Namun demikian untuk memantapkan lagi keterampilan guru dalam membuat video pembelajaran animasi, penulis perlu melakukan Kembali kegiatan IHT tahap II. Sementara itu pada tahap II hasil pelaksanaan IHT berdasarkan instrumen yang diisi oleh responden sebanyak 11 peserta (Guru) dan mencapai rata-rata score 100, artinya sebagian besar indikator yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan sangat baik. Berdasarkan data yang ada dapat disimpulkan bahwa kegiatan In House Training (IHT) dalam pemanfaat video animasi pembelajaran yang dilaksanakan selama dua hari memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap pengetahuan dan keterampilan guru sebagai peserta. Selama proses In House Training (IHT), guru peserta menunjukkan antusias yang tinggi tentang rasa ingin tahu, sehingga sangat termotivasi dan semangat untuk mengikuti kegiatan. Selain itu, ilmu baru dan dibutuhkannya keterampilan membuat video animasi untuk pembelajaran mendorong peserta memiliki kemampuan dalam membuat video animasi sendiri.
{"title":"Upaya Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Media Digital Canva Melalui In-House Training","authors":"Caswita Caswita, Selvi Noviyani","doi":"10.36052/andragogi.v10i1.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.36052/andragogi.v10i1.306","url":null,"abstract":"Latar belakang masalah dalam peneltiian ini yaitu lemahnya guru dalam memanfaatkan media pebelajaran berbasis Canva. Sedangkan tujuan penelitian ini uapaya kepala kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan media Canva untuk pembelajaran melalui In House Training (IHT). Metode penelitian yang digunakan yaitu pre-experimental design jenis one-group rates pasca tes design. Dikatakan pre-experimental design karena metode tersebut sering disebut juga dengan istilah “quasi eksperiment” desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan data yang diperoleh, dapat dinyatakan bahwa pada tahap I guru di SDN Syekh Tubagus Abdullah dapat menguasai materi pembuat video pembelajaran canva dengan baik. Hanya ada satu orang guru yang yang nilainya di bawah rata-rata. Namun demikian untuk memantapkan lagi keterampilan guru dalam membuat video pembelajaran animasi, penulis perlu melakukan Kembali kegiatan IHT tahap II. Sementara itu pada tahap II hasil pelaksanaan IHT berdasarkan instrumen yang diisi oleh responden sebanyak 11 peserta (Guru) dan mencapai rata-rata score 100, artinya sebagian besar indikator yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan sangat baik. Berdasarkan data yang ada dapat disimpulkan bahwa kegiatan In House Training (IHT) dalam pemanfaat video animasi pembelajaran yang dilaksanakan selama dua hari memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap pengetahuan dan keterampilan guru sebagai peserta. Selama proses In House Training (IHT), guru peserta menunjukkan antusias yang tinggi tentang rasa ingin tahu, sehingga sangat termotivasi dan semangat untuk mengikuti kegiatan. Selain itu, ilmu baru dan dibutuhkannya keterampilan membuat video animasi untuk pembelajaran mendorong peserta memiliki kemampuan dalam membuat video animasi sendiri.","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"217 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136368339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.36052/andragogi.v11i1.309
Yudha Nata Saputra, Virginia Maradesa
Kehamilan di luar nikah menunjukkan bahwa remaja kurang mendapatkan pendidikan seks yang baik, yang berdampak negatif pada mereka sendiri dan hubungan mereka dengan masyarakat. Fakta bahwa kehamilan di luar nikah menyebabkan masalah psikologis, kesehatan, ekonomi, dan sosial telah menunjukkan betapa pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara tingkat pendidikan seks dengan frekuensi kehamilan di luar nikah di Gereja Masehi Injili di Talaud (GERMITA) Betel Alo Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 remaja yang merupakan keseluruhan populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan seks masih berada dalam kategori rendah (100%), sementara variabel frekuensi kehamilan di luar nikah pada remaja menunjukkan sebesar 65% responden memberikan data Frekuensi Kehamilan di Luar Nikah yang masuk kategori rendah. Sebesar 16.66 % responden memberikan data Frekuensi Kehamilan di Luar Nikah yang termasuk dalam kategori sedang. Sisanya sebanyak 18.33% responden memberikan data Frekuensi Kehamilan di Luar Nikah yang termasuk dalam kategori tinggi. Hubungan antara variabel tingkat pendidikan seks dengan variabel frekuensi kehamilan di luar nikah pada remaja sebesar 0.713 yang memiliki hubungan yang kuat.
{"title":"Hubungan antara Tingkat Pendidikan Kesehatan Reproduksi dengan Frekuensi Kehamilan di Luar Nikah pada Remaja","authors":"Yudha Nata Saputra, Virginia Maradesa","doi":"10.36052/andragogi.v11i1.309","DOIUrl":"https://doi.org/10.36052/andragogi.v11i1.309","url":null,"abstract":"Kehamilan di luar nikah menunjukkan bahwa remaja kurang mendapatkan pendidikan seks yang baik, yang berdampak negatif pada mereka sendiri dan hubungan mereka dengan masyarakat. Fakta bahwa kehamilan di luar nikah menyebabkan masalah psikologis, kesehatan, ekonomi, dan sosial telah menunjukkan betapa pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara tingkat pendidikan seks dengan frekuensi kehamilan di luar nikah di Gereja Masehi Injili di Talaud (GERMITA) Betel Alo Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 remaja yang merupakan keseluruhan populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan seks masih berada dalam kategori rendah (100%), sementara variabel frekuensi kehamilan di luar nikah pada remaja menunjukkan sebesar 65% responden memberikan data Frekuensi Kehamilan di Luar Nikah yang masuk kategori rendah. Sebesar 16.66 % responden memberikan data Frekuensi Kehamilan di Luar Nikah yang termasuk dalam kategori sedang. Sisanya sebanyak 18.33% responden memberikan data Frekuensi Kehamilan di Luar Nikah yang termasuk dalam kategori tinggi. Hubungan antara variabel tingkat pendidikan seks dengan variabel frekuensi kehamilan di luar nikah pada remaja sebesar 0.713 yang memiliki hubungan yang kuat.","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136367919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.36052/andragogi.v11i1.314
Amalia Puspayanti, I Wayan Lasmawan, I Gusti Putu Suharta
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep Tri Hita Karana untuk membangun harmoni melalui pendidikan karakter. Hubungan harmonis antara manusia dan manusia sudah tidak ada lagi seperti dulu. Konsep Tri Hita Karana dalam agama Hindu mengajarkan bahwa hubungan kerjasama harus diciptakan agar ada kebahagiaan di dunia ini. Keharmonisan ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia dan lingkungannya, serta keberlangsungan kehidupan manusia dan lingkungannya menjadi lebih baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui penelitian pustaka menggunakan sumber data dari beberapa jurnal dan buku. Berdasarkan kajian pustaka yang dikumpulkan dapat dideskripsikan secara kualitatif gambaran tentang ajaran Tri Hita Karana yang dapat dijadikan landasan dalam membangun harmoni melalui pendidikan karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah pembangunan pendidikan Indonesia telah sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Salah satu prioritas pembangunan adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter fokus pada pembentukan generasi Indonesia yang berakhlak mulia dan berilmu, bersumber pada agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Generasi berkarakter diharapkan mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup tertinggi yakni di dunia dan di akhirat. Tujuan tersebut selaras dengan konsep harmoni dalam ajaran Tri Hita Karana. Tri Hita Karana mengajarkan untuk menjaga keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan (Parhyangan), manusia dengan sesama (Pawongan), dan manusia dengan alam (Palemahan). Proses belajar dan interaksi sosial yang terjadi dalam membangun karakter melibatkan ketiga konsep yang ada dalam ajaran Tri Hita Karana. Implementasi pendidikan karakter dijalankan dalam bentuk projek penguatan profil pelajar sebagai sarana enkulturasi dan sosialisasi nilai-nilai.
{"title":"Konsep Tri Hita Karana untuk Pengembangan Budaya Harmoni melalui Pendidikan Karakter","authors":"Amalia Puspayanti, I Wayan Lasmawan, I Gusti Putu Suharta","doi":"10.36052/andragogi.v11i1.314","DOIUrl":"https://doi.org/10.36052/andragogi.v11i1.314","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep Tri Hita Karana untuk membangun harmoni melalui pendidikan karakter. Hubungan harmonis antara manusia dan manusia sudah tidak ada lagi seperti dulu. Konsep Tri Hita Karana dalam agama Hindu mengajarkan bahwa hubungan kerjasama harus diciptakan agar ada kebahagiaan di dunia ini. Keharmonisan ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia dan lingkungannya, serta keberlangsungan kehidupan manusia dan lingkungannya menjadi lebih baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui penelitian pustaka menggunakan sumber data dari beberapa jurnal dan buku. Berdasarkan kajian pustaka yang dikumpulkan dapat dideskripsikan secara kualitatif gambaran tentang ajaran Tri Hita Karana yang dapat dijadikan landasan dalam membangun harmoni melalui pendidikan karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah pembangunan pendidikan Indonesia telah sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Salah satu prioritas pembangunan adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter fokus pada pembentukan generasi Indonesia yang berakhlak mulia dan berilmu, bersumber pada agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Generasi berkarakter diharapkan mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup tertinggi yakni di dunia dan di akhirat. Tujuan tersebut selaras dengan konsep harmoni dalam ajaran Tri Hita Karana. Tri Hita Karana mengajarkan untuk menjaga keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan (Parhyangan), manusia dengan sesama (Pawongan), dan manusia dengan alam (Palemahan). Proses belajar dan interaksi sosial yang terjadi dalam membangun karakter melibatkan ketiga konsep yang ada dalam ajaran Tri Hita Karana. Implementasi pendidikan karakter dijalankan dalam bentuk projek penguatan profil pelajar sebagai sarana enkulturasi dan sosialisasi nilai-nilai.","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136368133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.36052/andragogi.v11i1.312
Ahmad Lutfi, Epa Elfitriadi
Kemampuan komunikasi matematis sangat dibutuhkan oleh siswa dalam proses pembelajaran matematika. Namun kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis masih kurang dikembangkan dan digunakan oleh siswa. Matematika dianggap sulit bagi siswa karena melibatkan rumus dan perhitungan yang rumit. Siswa dengan tipe kepribadian Percaya Diri juga mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan menerapkan kemampuan komunikasi matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematika siswa yang memiliki kepercayaan diri dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu siswa SMP kelas VIII tipe optimis, menggunakan tes kepribadian, menggunakan teknik diskusi kelompok untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika, dan merekam wawancara langsung. Kami menggunakan transkrip wawancara untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa optimis dan membimbing mereka melalui proses pembelajaran matematika dengan metode diskusi kelompok. Hasilnya, ditemukan bahwa siswa dengan tipe kepribadian percaya diri cenderung tidak mampu mengungkapkan pemahaman matematisnya melalui komunikasi matematis dalam proses pembelajaran matematika menggunakan metode diskusi kelompok. Guru mata pelajaran matematika khususnya yang mengajar kelas VIII harus mampu mempelajari dan memahami situasi dan ciri-ciri siswa tipe percaya diri terutama dalam hal kemampuan komunikasi matematisnya. Siswa dengan Tipe Kepribadian Percaya Diri membutuhkan perhatian, bimbingan, dan bimbingan guru yang lebih dalam proses pembelajaran matematika agar mereka dapat menyerap dan memahami pelajaran dengan baik, serta mampu menggunakan kemampuan komunikasi matematika dengan sukses.
{"title":"Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Tipe Kepribadian Sanguin (Percaya Diri) dalam Proses Pembelajaran Matematika","authors":"Ahmad Lutfi, Epa Elfitriadi","doi":"10.36052/andragogi.v11i1.312","DOIUrl":"https://doi.org/10.36052/andragogi.v11i1.312","url":null,"abstract":"Kemampuan komunikasi matematis sangat dibutuhkan oleh siswa dalam proses pembelajaran matematika. Namun kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis masih kurang dikembangkan dan digunakan oleh siswa. Matematika dianggap sulit bagi siswa karena melibatkan rumus dan perhitungan yang rumit. Siswa dengan tipe kepribadian Percaya Diri juga mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan menerapkan kemampuan komunikasi matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematika siswa yang memiliki kepercayaan diri dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu siswa SMP kelas VIII tipe optimis, menggunakan tes kepribadian, menggunakan teknik diskusi kelompok untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika, dan merekam wawancara langsung. Kami menggunakan transkrip wawancara untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa optimis dan membimbing mereka melalui proses pembelajaran matematika dengan metode diskusi kelompok. Hasilnya, ditemukan bahwa siswa dengan tipe kepribadian percaya diri cenderung tidak mampu mengungkapkan pemahaman matematisnya melalui komunikasi matematis dalam proses pembelajaran matematika menggunakan metode diskusi kelompok. Guru mata pelajaran matematika khususnya yang mengajar kelas VIII harus mampu mempelajari dan memahami situasi dan ciri-ciri siswa tipe percaya diri terutama dalam hal kemampuan komunikasi matematisnya. Siswa dengan Tipe Kepribadian Percaya Diri membutuhkan perhatian, bimbingan, dan bimbingan guru yang lebih dalam proses pembelajaran matematika agar mereka dapat menyerap dan memahami pelajaran dengan baik, serta mampu menggunakan kemampuan komunikasi matematika dengan sukses.","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136368130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.36052/andragogi.v11i1.325
Eko Ariwidodo
Current research supports the significance of critical consciousness development in the educational process. The research on reflective participatory learning and critical consciousness to foster critical consciousness in higher education may be far superior, notwithstanding a few shortcomings. More research is needed to determine the nature of critical consciousness in the higher education curriculum's philosophy of education and the best ways to support these students' vital development of consciousness. The critical consciousness technique was used in this investigation, and critical consciousness as a theoretical paradigm in education philosophy seeks to address multi-systemic oppression. All educational initiatives, including curricular decisions are grounded on philosophy. Critical consciousness encourages educators and students to consider other identities' viewpoints when reading and evaluating texts. It extends the goal of education to a more excellent social environment; this content critique and analysis method humanizes the learning process. Philosophy looks for and makes visible the good that all people should pursue and focus their deliberate education toward. In philosophy, the curriculum is prescriptive since it specifies the broad guidelines, courses, and disciplines that should be completed to earn a particular grade or standard. Like philosophy, the curriculum is normative and has guiding ideas and theories. Philosophy becomes a benchmark by which to evaluate the objectives, curriculum choices, and education delivery methods. Curriculum must be understood that they are constantly faced with making decisions about curricula and that philosophy plays a significant role in the decision-making process.
{"title":"An Educational Philosophy Perspective On Teaching in Contemporary Curriculum Development","authors":"Eko Ariwidodo","doi":"10.36052/andragogi.v11i1.325","DOIUrl":"https://doi.org/10.36052/andragogi.v11i1.325","url":null,"abstract":"Current research supports the significance of critical consciousness development in the educational process. The research on reflective participatory learning and critical consciousness to foster critical consciousness in higher education may be far superior, notwithstanding a few shortcomings. More research is needed to determine the nature of critical consciousness in the higher education curriculum's philosophy of education and the best ways to support these students' vital development of consciousness. The critical consciousness technique was used in this investigation, and critical consciousness as a theoretical paradigm in education philosophy seeks to address multi-systemic oppression. All educational initiatives, including curricular decisions are grounded on philosophy. Critical consciousness encourages educators and students to consider other identities' viewpoints when reading and evaluating texts. It extends the goal of education to a more excellent social environment; this content critique and analysis method humanizes the learning process. Philosophy looks for and makes visible the good that all people should pursue and focus their deliberate education toward. In philosophy, the curriculum is prescriptive since it specifies the broad guidelines, courses, and disciplines that should be completed to earn a particular grade or standard. Like philosophy, the curriculum is normative and has guiding ideas and theories. Philosophy becomes a benchmark by which to evaluate the objectives, curriculum choices, and education delivery methods. Curriculum must be understood that they are constantly faced with making decisions about curricula and that philosophy plays a significant role in the decision-making process.","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135155435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-22DOI: 10.36052/andragogi.v11i1.310
Agus Akhmadi
Implementing the independent curriculum is a government policy in the development of education. Guidelines for the performance of the independent curriculum were socialized by the government to be understood and implemented by education units. This study aims to describe madrasa teachers' understanding of the independent curriculum guidelines, how to implement a separate curriculum, and the obstacles to implementing an independent curriculum in madrasas. This research method uses a descriptive qualitative approach. The research narasumberts were 20 teachers participating in implementing the independent curriculum at Madrasah Ibtidaiyah, Blitar City, East Java. Data collection is done by questionnaire. The research instrument is uploaded in the Google form and sent via WhatsApp—data analysis with descriptive statistics. The results of this study indicate that the independent curriculum guidelines have been adequately understood; the independent curriculum has been implemented in the pilot project madrasah ibtidaiyah, while in other madrasas, it has not been implemented. Planning and learning process according to the characteristics of the madrasah. There are several obstacles to implementing the independent curriculum: lack of socialization, teacher competence, facilities, and infrastructure.
(Implementasi kurikulum merdeka merupakan kebijakan pemerintah dalam pengembangan Pendidikan. Pedoman implementasi kurikulum merdeka disosialisasikan oleh pemerintah untuk dipahami dan dilaksanakan satuan Pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru madrasah terhadap pedoman kurikulum merdeka, bagaimana implementasi kurikulum merdeka, dan hambatan implementasi kurikulum merdeka di madrasah. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Narasumber penelitian sebanyak 20 orang guru peserta pelatihan implementasi kurikulum merdeka Madrasah Ibtidaiyah Kota Blitar Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Instrumen penelitian diunggah dalam google formulir dan dikirimkan melalui WhatsApp. Analisis data dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedoman kurikulum merdeka telah dipahami secara cukup, kurikulum merdeka diimplementasikan di madrasah ibtidaiyah pilot proyek, sedangkan di madrasah lain belum diimplementasikan. Perencanaan dan proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik madrasah. Terdapat beberapa hambatan pelaksanaan kurikulum merdeka yaitu sosialisasi yang kurang, kompetensi guru, sarana dan prasarana).
实施自主课程是政府在教育发展中的一项政策。独立课程实施的指导方针被政府社会化,以便教育单位理解和实施。本研究旨在描述伊斯兰学校教师对独立课程指导方针的理解,如何实施独立课程,以及在伊斯兰学校实施独立课程的障碍。本研究方法采用描述性定性方法。研究对象是20名在东爪哇省布里塔市伊比提达耶伊斯兰学校参与实施独立课程的教师。数据收集是通过问卷调查完成的。研究工具以谷歌表格上传,并通过whatsapp发送-数据分析与描述性统计。本研究的结果表明,独立课程指南已被充分理解;独立课程已在试点项目伊斯兰学校实施,而在其他伊斯兰学校则没有实施。根据伊斯兰学校的特点规划和学习过程。实施独立课程有几个障碍:缺乏社会化、教师能力、设施和基础设施。
【翻译】实现自己的梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想。土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施土人实施。Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru madrasah terhadap pedoman kurikulum merdeka, bagaimana implementasi kurikulum merdeka, dan hambatan implementasi kurikulum merdeka di madrasah。方法:在蒙古纳克和蒙古纳克之间进行定性分析。Narasumber penelitian sebanyak 20名猩猩导师,在独立的Madrasah Ibtidaiyah Kota Blitar Jawa Timur上执行。彭普兰的数据是:dilakukan dengan angket。工具penelitian diunggah dalam谷歌公式丹dikirikan melalui WhatsApp。分析数据登根统计文件。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedoman kurikulum merdeka telah dipahami secara cuup, kurikulum merdeka diimplementasikan di madrasah ibtidaiyah pilot proyek, sedangkan di madrasah lain belum diimplementasikan。perencananan danproses pembelajaran sesuai dengan karakteristik madrasah。Terdapat beberapa hambatan pelaksanaan kurikulum merdeka yitu sosialisasi yang kurang, kompetensi guru, sarana dan prasana)。
{"title":"Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah Ibtidaiyah","authors":"Agus Akhmadi","doi":"10.36052/andragogi.v11i1.310","DOIUrl":"https://doi.org/10.36052/andragogi.v11i1.310","url":null,"abstract":"Implementing the independent curriculum is a government policy in the development of education. Guidelines for the performance of the independent curriculum were socialized by the government to be understood and implemented by education units. This study aims to describe madrasa teachers' understanding of the independent curriculum guidelines, how to implement a separate curriculum, and the obstacles to implementing an independent curriculum in madrasas. This research method uses a descriptive qualitative approach. The research narasumberts were 20 teachers participating in implementing the independent curriculum at Madrasah Ibtidaiyah, Blitar City, East Java. Data collection is done by questionnaire. The research instrument is uploaded in the Google form and sent via WhatsApp—data analysis with descriptive statistics. The results of this study indicate that the independent curriculum guidelines have been adequately understood; the independent curriculum has been implemented in the pilot project madrasah ibtidaiyah, while in other madrasas, it has not been implemented. Planning and learning process according to the characteristics of the madrasah. There are several obstacles to implementing the independent curriculum: lack of socialization, teacher competence, facilities, and infrastructure.
 (Implementasi kurikulum merdeka merupakan kebijakan pemerintah dalam pengembangan Pendidikan. Pedoman implementasi kurikulum merdeka disosialisasikan oleh pemerintah untuk dipahami dan dilaksanakan satuan Pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru madrasah terhadap pedoman kurikulum merdeka, bagaimana implementasi kurikulum merdeka, dan hambatan implementasi kurikulum merdeka di madrasah. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Narasumber penelitian sebanyak 20 orang guru peserta pelatihan implementasi kurikulum merdeka Madrasah Ibtidaiyah Kota Blitar Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Instrumen penelitian diunggah dalam google formulir dan dikirimkan melalui WhatsApp. Analisis data dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedoman kurikulum merdeka telah dipahami secara cukup, kurikulum merdeka diimplementasikan di madrasah ibtidaiyah pilot proyek, sedangkan di madrasah lain belum diimplementasikan. Perencanaan dan proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik madrasah. Terdapat beberapa hambatan pelaksanaan kurikulum merdeka yaitu sosialisasi yang kurang, kompetensi guru, sarana dan prasarana).","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136287256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-21DOI: 10.36052/andragogi.v11i1.311
Desvita Astari Djamion
This study aims to determine: (1) Procedures for implementing the SCORONA method in learning science. (2) The benefits of implementing the SCORONA method can increase the activity and learning outcomes of MTs Muhammadiyah Jayapura students. The method in this study is a mixed methods research model embedded. The results of the data analysis obtained were n-Gain analysis, the average learning outcomes of the experimental class were 0.81 in the high concept mastery category, and the control class was 0.66 in the medium concept mastery category. The results of the final analysis for the difference test show that the sig F count for Equal Variance assumed is 0.914; because the sig F count > 0.05, then Ho is accepted, meaning that there is a difference in concept mastery between the experimental class taught using the SCORONA method and the control class which not conducted using the SCORONA method. The average result of the descriptive analysis value for the SCORONA method from the 1st – 3rd lesson plans has a score of 3 in the excellent category and 4 in the outstanding variety, so the SCORONA method is effectively used in learning.(Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Prosedur implementasi metode SCORONA dalam pembelajaran IPA. (2) Manfaat implementasi metode SCORONA dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa MTs Muhammadiyah Jayapura. Metode dalam penelitian ini adalah mixed methods research model embedded. Hasil analisis data yang diperoleh adalah analisis n-Gain rata-rata hasil belajar kelas eksperimenn 0,81 kategori penguasaan konsep tinggi dan kelas kontrol 0,66 kategori penguasaan konsep sedang. Hasil analisis akhir untuk uji perbedaan, terlihat bahwa siq F hitung untuk Equal Variance assumed adalah 0.914, oleh karena siq F hitung > 0,05, maka Ho diterima, artinya ada perbedaan penguasaan konsep antara kelas eksperimen yang diajar menggunakan metode SCORONA dengan kelas kontrol yang tidak diajar menggunakan metode SCORONA. Hasil rata-rata nilai analisis deskriptif untuk metode SCORONA dari RPP ke-1 – RPP ke-3 memiliki nilai 3 dengan kategori baik dan nilai 4 dengan kategori sangat baik, sehingga metode SCORONA efektif digunakan dalam pembelajaran).
本研究旨在确定:(1)SCORONA方法在科学学习中的实施程序。(2)实施SCORONA方法的好处是可以增加MTs Muhammadiyah Jayapura学生的活动和学习成果。本研究的方法是一种嵌入式的混合方法研究模型。数据分析结果采用n-Gain分析,实验组在高概念掌握类别的平均学习成绩为0.81,对照组在中等概念掌握类别的平均学习成绩为0.66。差异检验的最终分析结果表明,假设相等方差的sig F计数为0.914;因为签名F计数>0.05,则Ho被接受,即采用SCORONA方法教学的实验班与未采用SCORONA方法教学的对照班在概念掌握上存在差异。在第1 - 3个教案中,SCORONA方法的描述分析值的平均值在优秀类别中为3分,在优秀类别中为4分,因此SCORONA方法在学习中得到了有效的应用。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1)检察官执行方法SCORONA dalam pembelajaran IPA。(2) Manfaat实施方法SCORONA dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa MTs Muhammadiyah Jayapura。Metode dalam penelitian ini adalah混合方法研究模型嵌入。分析数据yang diperoleh adalah分析n-Gain - rata-rata Hasil belajar kelas实验0,81种企鹅和konsep tinggi和kelas对照0,66种企鹅和konsep sedang。Hasil分析akhir untuk uji perbedaan, terlih hahak siq untuk等方差假设值为0.914,oleh karea siq fhitung >2005, maka Ho diterima, artinya ada perbedaan penguin and konsep antara kelas eksperen yang diajar menggunakan meocona登干kelas控制yang tidak diajar menggunakan meocona。Hasil - rata-rata - nilai分析系统描述了一种新的方法:SCORONA dari RPP ke-1 - RPP ke-3 memiliki nilai 3 dengan kategori baik dan nilai 4 dengan kategori sangat baik, sehinga方法:SCORONA efektif digunakan dalam pembelajaran。
{"title":"Implementasi Metode Scorona dalam Pembelajaran IPA di MTs Muhammadiyah Jayapura","authors":"Desvita Astari Djamion","doi":"10.36052/andragogi.v11i1.311","DOIUrl":"https://doi.org/10.36052/andragogi.v11i1.311","url":null,"abstract":"This study aims to determine: (1) Procedures for implementing the SCORONA method in learning science. (2) The benefits of implementing the SCORONA method can increase the activity and learning outcomes of MTs Muhammadiyah Jayapura students. The method in this study is a mixed methods research model embedded. The results of the data analysis obtained were n-Gain analysis, the average learning outcomes of the experimental class were 0.81 in the high concept mastery category, and the control class was 0.66 in the medium concept mastery category. The results of the final analysis for the difference test show that the sig F count for Equal Variance assumed is 0.914; because the sig F count > 0.05, then Ho is accepted, meaning that there is a difference in concept mastery between the experimental class taught using the SCORONA method and the control class which not conducted using the SCORONA method. The average result of the descriptive analysis value for the SCORONA method from the 1st – 3rd lesson plans has a score of 3 in the excellent category and 4 in the outstanding variety, so the SCORONA method is effectively used in learning.(Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Prosedur implementasi metode SCORONA dalam pembelajaran IPA. (2) Manfaat implementasi metode SCORONA dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa MTs Muhammadiyah Jayapura. Metode dalam penelitian ini adalah mixed methods research model embedded. Hasil analisis data yang diperoleh adalah analisis n-Gain rata-rata hasil belajar kelas eksperimenn 0,81 kategori penguasaan konsep tinggi dan kelas kontrol 0,66 kategori penguasaan konsep sedang. Hasil analisis akhir untuk uji perbedaan, terlihat bahwa siq F hitung untuk Equal Variance assumed adalah 0.914, oleh karena siq F hitung > 0,05, maka Ho diterima, artinya ada perbedaan penguasaan konsep antara kelas eksperimen yang diajar menggunakan metode SCORONA dengan kelas kontrol yang tidak diajar menggunakan metode SCORONA. Hasil rata-rata nilai analisis deskriptif untuk metode SCORONA dari RPP ke-1 – RPP ke-3 memiliki nilai 3 dengan kategori baik dan nilai 4 dengan kategori sangat baik, sehingga metode SCORONA efektif digunakan dalam pembelajaran).","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135089646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-20DOI: 10.36052/andragogi.v11i1.313
Samsul Zali, None Hiryanto
The purpose of this research is to obtain information about the integration of Andragogy and Islamic Education. This study is qualitative research in the category of literature review with content analysis. The research findings reveal that the concept of Andragogy in Education is both an art and a science of teaching adults to learn, assisting adult learners according to their needs, and motivating them to learn by utilizing their experiences to achieve new learning experiences. There are four key assumptions in Andragogy, which include the concept of learners, the function of experience, readiness to learn, and learning orientation. The conclusion drawn is that in Islamic Education, the concept of Andragogy is a relevant learning method that is supported by the learning environment for adults found in the Qur'an and Hadith, such as the methods of awareness, practice, and learning mentioned in the teachings of the Prophet Muhammad (Peace be Upon Him).
(Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang Integrasi Andragogi dan Pendidikan Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan analisis isi yang bersifat kualitatif. Temuan penelitian ini mengungkap bahwa Pendidikan Andragogi merupakan kombinasi antara seni dan ilmu mengajar orang dewasa agar mereka dapat belajar dengan efektif. Pendekatan ini melibatkan bantuan dalam belajar yang sesuai dengan kebutuhan individu, serta usaha untuk memotivasi orang dewasa dengan memanfaatkan pengalaman mereka guna mencapai pembelajaran yang baru. Terdapat empat asumsi pokok dalam pendidikan andragogi, yaitu peserta didik, fungsi pengalaman, kesiapan belajar, dan orientasi belajar. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa konsep Andragogi dalam Pendidikan Islam merupakan metode pembelajaran yang relevan dengan suasana pembelajaran orang dewasa yang terdapat dalam al-Qur'an dan hadis. Metode-metode ini mencakup penyadaran, praktik, dan pembelajaran yang terdapat dalam Hadits Nabi SAW).
本研究的目的是获取关于人类学与伊斯兰教育整合的信息。本研究属文献回顾与内容分析范畴的质性研究。研究结果表明,教育中的教育学概念既是一门艺术,也是一门科学,它教导成人学习,根据成人学习者的需要帮助成人学习者,并通过利用他们的经验来激励他们学习,以获得新的学习体验。安卓学有四个关键假设,包括学习者的概念、经验的功能、学习准备和学习取向。得出的结论是,在伊斯兰教育中,安道学的概念是一种相关的学习方法,它是由古兰经和圣训中为成年人提供的学习环境所支持的,例如先知穆罕默德(愿主福安之)教导中提到的意识、实践和学习方法。
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentani Integrasi Andragogi dan Pendidikan伊斯兰教。方法penpentian yang diunakan adalah研究文献登根分析是yang bersifat quality。Temuan penelitian ini mengungkap bawa Pendidikan Andragogi merupakan kombinasi antara seni dan ilmu mengajar orang dewasa agar mereka dapat belajar dengan efektif。Pendekatan ini melibatkan bantuan dalam belajar yang sessui dengan kebutuhan个人,serta usha untuka memotivi orang dewasa dengan menanfaatkan pengalaman mereka guna menbeajan yang baru。Terdapat empat asumsi pokok dalam pendidikan andragogi, yitu peserta didik,真菌pengalaman, kesiapan belajar, danorientasbelajar。这句话的意思是:“我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。”Metode-metode ini menencakup penyadaran, praktik, dan pembelajaran yang terdapat dalam Hadits Nabi SAW)。
{"title":"Studi Literatur: Integrasi Andragogi dan Pendidikan Islam","authors":"Samsul Zali, None Hiryanto","doi":"10.36052/andragogi.v11i1.313","DOIUrl":"https://doi.org/10.36052/andragogi.v11i1.313","url":null,"abstract":"The purpose of this research is to obtain information about the integration of Andragogy and Islamic Education. This study is qualitative research in the category of literature review with content analysis. The research findings reveal that the concept of Andragogy in Education is both an art and a science of teaching adults to learn, assisting adult learners according to their needs, and motivating them to learn by utilizing their experiences to achieve new learning experiences. There are four key assumptions in Andragogy, which include the concept of learners, the function of experience, readiness to learn, and learning orientation. The conclusion drawn is that in Islamic Education, the concept of Andragogy is a relevant learning method that is supported by the learning environment for adults found in the Qur'an and Hadith, such as the methods of awareness, practice, and learning mentioned in the teachings of the Prophet Muhammad (Peace be Upon Him).
 (Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang Integrasi Andragogi dan Pendidikan Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan analisis isi yang bersifat kualitatif. Temuan penelitian ini mengungkap bahwa Pendidikan Andragogi merupakan kombinasi antara seni dan ilmu mengajar orang dewasa agar mereka dapat belajar dengan efektif. Pendekatan ini melibatkan bantuan dalam belajar yang sesuai dengan kebutuhan individu, serta usaha untuk memotivasi orang dewasa dengan memanfaatkan pengalaman mereka guna mencapai pembelajaran yang baru. Terdapat empat asumsi pokok dalam pendidikan andragogi, yaitu peserta didik, fungsi pengalaman, kesiapan belajar, dan orientasi belajar. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa konsep Andragogi dalam Pendidikan Islam merupakan metode pembelajaran yang relevan dengan suasana pembelajaran orang dewasa yang terdapat dalam al-Qur'an dan hadis. Metode-metode ini mencakup penyadaran, praktik, dan pembelajaran yang terdapat dalam Hadits Nabi SAW).","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135288030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-20DOI: 10.36052/andragogi.v11i1.308
Saeful Nurdin, Hikmawati Hanurani
This study aims to determine the comparison of tasks of analyzing graduate competency standards, core competencies, essential competencies, and learning outcomes in distance training of science teachers of Madrasah Tsanawiyah and training in the thematic learning work area of Madrasah Ibtidaiyah. The method used was a comparative method with a qualitative approach. The nature of the research used was the ex post facto model. The sample used was 68 active teachers who participated in the training, which was then divided into five groups. Learning by assignment can facilitate interaction, communication, and knowledge transfer with online and offline patterns. Assignments in education and training activities, either in online or offline learning, can improve the competence of training participants' knowledge, skills, and attitudes to a level higher than the learning outcomes before receiving training or pre-training materials. Providing assignments to analyze graduate competency standards and learning outcomes can stimulate training participants to do other assignments in the same training and improve learning outcomes. Several factors can affect learning outcomes in offline and online learning, including work culture, namely commitment to learning from trainees, achievement of learning objectives, training strategies, rewards, and supporting technology.
(Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komparasi tugas analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan capaian pembelajaran pada pelatihan jarak jauh guru IPA Madrasah Tsanawiyah dan pelatihan di wilayah kerja pembelajaran tematik Madrasah Ibtidaiyah. Metode yang digunakan adalah metode komparatif dengan pendekatan kualitatif, sifat penelitian yang digunakan yaitu model ex post facto. Sampel yang digunakan sebanyak 68 orang guru aktif mengikuti pelatihan yang terbagi ke dalam lima kelompok. Pembelajaran dengan penugasan baik itu pada pembelajaran online maupun offline dapat memfasilitasi interaksi, komunikasi dan transfers pengetahuan baik yang dilaksanakan dengan pola online maupun offline. Pemberian tugas dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan baik itu online ataupun offline dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta diklat setingkat lebih tinggi dari capaian pembelajaran sebelum mendapatkan materi pelatihan atau prapelatihan. Pemberian tugas analisis standar kompetensi lulusan dan capaian pembelajaran dapat menstimulasi peserta diklat dalam mengerjakan tugas-tugas mata pelatihan lainnya pada diklat yang sama dan meningkatkan capaian pembelajaran. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi capaian pembelajaran, baik pada pembelajaran online maupun offline, diantaranya budaya kerja yakni komitmen untuk belajar dari peserta pelatihan, capaian tujuan pembelajaran, strategi pelatihan, pemberian reward, dan teknologi yang mendukung).
本研究旨在确定Tsanawiyah伊斯兰学校科学教师远程培训与Ibtidaiyah伊斯兰学校专题学习工作领域培训的毕业生胜任力标准、核心胜任力、基本胜任力和学习成果分析任务的比较。所采用的方法是比较方法与定性方法。所使用的研究性质是事后模型。使用的样本是68名参加培训的在职教师,然后被分为五组。通过作业学习可以促进在线和离线模式的互动、交流和知识转移。教育和培训活动中的作业,无论是在线学习还是离线学习,都可以将培训参与者的知识、技能和态度的能力提高到比接受培训或培训前材料之前的学习成果更高的水平。提供任务来分析毕业生的能力标准和学习成果,可以激励培训参与者在同一培训中完成其他任务,从而提高学习成果。有几个因素可以影响离线和在线学习的学习成果,包括工作文化,即向学员学习的承诺,学习目标的实现,培训策略,奖励和支持技术。
【翻译】Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komparasi tugas分析标准,kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan capan penbelajan padpadelatian janak jaja大师IPA Madrasah Tsanawiyah, dan pelatihan di wilayah kerja penbelajan tematiza Madrasah Ibtidaiyah。杨Metode digunakan adalah Metode komparatif dengan pendekatan kualitatif, sifat penelitian杨digunakan yaitu事后的模型。Sampel yang digunakan sebanyak 68猩猩大师aktif mengikuti pelatihan yang terbagi ke dalam lima kelompok。penbelajaran dengan penugasan baik tu pata penbelajaran online maupun offline dapat memfasilitasi interaksi, komunikasi dan transfer pengetahuan baik yang dilaksanakan dengan pola online maupun offline。penberian tugas dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan baik i online ataupun offline dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta diklat setingkat lebih tinggi dari capan penbelajan sebelum mendapatkan materi pelatihan atau prapelatihan。Pemberian tugas分析标准kompetensi lulusan an capaian pembelajan dapat menstimulasi peserta diklat dalam mengerjakan tugas-tugas mata pelatihan lainnya pada diklat yang sama dan mengkatkan capaian pembelajan。Ada beberapa ftor yang dapat mempengaruhi capaian penbelajajan online maupun offline, diantaranya budaya kerja yakni komitmen untuk belajar dari peserta pelatian, capantujuan penbelajan, strategi pelatihan, penbelajan reward, dan technologii yang mendukung)。
{"title":"Analisis Tugas Standar Kompetensi Lulusan Pelatihan Teknis Pendidikan dan Keagamaan pada Balai Diklat Keagamaan Bandung","authors":"Saeful Nurdin, Hikmawati Hanurani","doi":"10.36052/andragogi.v11i1.308","DOIUrl":"https://doi.org/10.36052/andragogi.v11i1.308","url":null,"abstract":"This study aims to determine the comparison of tasks of analyzing graduate competency standards, core competencies, essential competencies, and learning outcomes in distance training of science teachers of Madrasah Tsanawiyah and training in the thematic learning work area of Madrasah Ibtidaiyah. The method used was a comparative method with a qualitative approach. The nature of the research used was the ex post facto model. The sample used was 68 active teachers who participated in the training, which was then divided into five groups. Learning by assignment can facilitate interaction, communication, and knowledge transfer with online and offline patterns. Assignments in education and training activities, either in online or offline learning, can improve the competence of training participants' knowledge, skills, and attitudes to a level higher than the learning outcomes before receiving training or pre-training materials. Providing assignments to analyze graduate competency standards and learning outcomes can stimulate training participants to do other assignments in the same training and improve learning outcomes. Several factors can affect learning outcomes in offline and online learning, including work culture, namely commitment to learning from trainees, achievement of learning objectives, training strategies, rewards, and supporting technology.
 (Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komparasi tugas analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan capaian pembelajaran pada pelatihan jarak jauh guru IPA Madrasah Tsanawiyah dan pelatihan di wilayah kerja pembelajaran tematik Madrasah Ibtidaiyah. Metode yang digunakan adalah metode komparatif dengan pendekatan kualitatif, sifat penelitian yang digunakan yaitu model ex post facto. Sampel yang digunakan sebanyak 68 orang guru aktif mengikuti pelatihan yang terbagi ke dalam lima kelompok. Pembelajaran dengan penugasan baik itu pada pembelajaran online maupun offline dapat memfasilitasi interaksi, komunikasi dan transfers pengetahuan baik yang dilaksanakan dengan pola online maupun offline. Pemberian tugas dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan baik itu online ataupun offline dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta diklat setingkat lebih tinggi dari capaian pembelajaran sebelum mendapatkan materi pelatihan atau prapelatihan. Pemberian tugas analisis standar kompetensi lulusan dan capaian pembelajaran dapat menstimulasi peserta diklat dalam mengerjakan tugas-tugas mata pelatihan lainnya pada diklat yang sama dan meningkatkan capaian pembelajaran. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi capaian pembelajaran, baik pada pembelajaran online maupun offline, diantaranya budaya kerja yakni komitmen untuk belajar dari peserta pelatihan, capaian tujuan pembelajaran, strategi pelatihan, pemberian reward, dan teknologi yang mendukung).","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135288031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-19DOI: 10.36052/andragogi.v11i1.304
Hari Soesanto, Radite Teguh Handalani
Knowledge management is essential for an organization, especially in managing the knowledge possessed by its human resources to be more effective in achieving its goals. In its development, research trends on global knowledge management have crossed national borders (across countries). However, research written by authors whose affiliates are from Indonesia is exciting and essential to study in research mapping based on the author's country affiliation and its various findings. This study aims to map an outline of the current state of research on knowledge management based on author affiliations from Indonesia and see future research opportunities, especially related to research trends and novelties. The method used is bibliometric analysis with the help of VOSviewer software and the Scopus database. The co-authorship and co-occurrence of keywords were analyzed on 125 documents in 2017-2021. The results showed 12 author network clusters and five keyword clusters. The most dominant keywords that emerged included knowledge management, knowledge, Indonesia, knowledge management systems, and e-learning.
(Manajemen pengetahuan sangat penting bagi suatu organisasi terutama dalam mengelola pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia pada organisasi supaya lebih efektif dalam mencapai tujuannya. Dalam perkembangannya, tren penelitian tentang manajemen pengetahuan secara global telah melampaui batas negara (lintas negara). Akan tetapi penelitian yang ditulis oleh penulis yang afiliasinya dari Indonesia menarik dan penting dan relatif baru, untuk diteliti dalam rangka pemetaan penelitian berdasarkan afiliasi negara penulis beserta berbagai temuannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan garis besar keadaan penelitian terkini tentang manajemen pengetahuan berdasarkan afiliasi penulis dari Indonesia dan melihat peluang penelitian ke depan terutama berkaitan trend penelitian dan kebaruan (novelty). Metode yang digunakan yaitu analisis bibliometrik dengan bantuan perangkat lunak VOSviewer dan database Scopus. Analisis co-authorship dan co-occurrence kata kunci dilakukan terhadap 125 dokumen pada tahun 2017-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 klaster jejaring penulis dan terdapat 5 klaster kata kunci. Kata kunci yang paling dominan muncul antara lain knowledge management, knowledge, Indonesia, knowledge management system, dan e-learning).
知识管理对于一个组织来说是必不可少的,特别是在管理人力资源所拥有的知识以更有效地实现其目标方面。在其发展过程中,全球知识管理的研究趋势已经跨越国界(跨国家)。然而,隶属于印度尼西亚的作者所写的研究是令人兴奋的,对于基于作者的隶属关系及其各种发现的研究地图研究至关重要。本研究的目的是根据作者在印度尼西亚的从属关系,勾勒出知识管理研究的现状,并看到未来的研究机会,特别是与研究趋势和新事物有关的研究机会。采用文献计量学分析方法,借助VOSviewer软件和Scopus数据库。分析了2017-2021年125篇文献中关键词的合著性和共现性。结果显示,作者网络集群为12个,关键词集群为5个。出现的最主要关键词包括知识管理、知识、印度尼西亚、知识管理系统和电子学习。
[中文]:管理学家彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环,彭格塔环Dalam perkembangannya,是一名来自世界各地的管理人员。Akan tetapi penelitian yang ditulis oleh penulis yang afiliasinya dari印度尼西亚menarik danpenting dan relatifbaru, untuk diteliti dalam rangka pemetaan penelitian berdasarkan afiliasi negara penulis beserta berbagai temuannya。Penelitian ini bertujuan untuk memetakan garis besar keadaan Penelitian terkini tententenmanagemen pengetahuan berdasarkan afiliasi penulis dari Indonesia, Penelitian Penelitian ke depan terutama berkaitan趋势Penelitian dan kebaruan(新奇)。Metode yang digunakan yitu分析文献计量学,登安bantuan perangkat lunak VOSviewer数据库Scopus。分析共同作者和共现kata kunci dilakukan terhadap 125 dokumen padtahun 2017-2021。Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 klaster jejjaing penulis dan terdapat 5 klaster kata kunci。知识管理,知识,印尼,知识管理系统,电子学习)。
{"title":"Analisis Bibliometrik Tentang Tren Penelitian Mengenai Manajemen Pengetahuan Berdasarkan Afiliasi Penulis dari Indonesia","authors":"Hari Soesanto, Radite Teguh Handalani","doi":"10.36052/andragogi.v11i1.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.36052/andragogi.v11i1.304","url":null,"abstract":"Knowledge management is essential for an organization, especially in managing the knowledge possessed by its human resources to be more effective in achieving its goals. In its development, research trends on global knowledge management have crossed national borders (across countries). However, research written by authors whose affiliates are from Indonesia is exciting and essential to study in research mapping based on the author's country affiliation and its various findings. This study aims to map an outline of the current state of research on knowledge management based on author affiliations from Indonesia and see future research opportunities, especially related to research trends and novelties. The method used is bibliometric analysis with the help of VOSviewer software and the Scopus database. The co-authorship and co-occurrence of keywords were analyzed on 125 documents in 2017-2021. The results showed 12 author network clusters and five keyword clusters. The most dominant keywords that emerged included knowledge management, knowledge, Indonesia, knowledge management systems, and e-learning.
 (Manajemen pengetahuan sangat penting bagi suatu organisasi terutama dalam mengelola pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia pada organisasi supaya lebih efektif dalam mencapai tujuannya. Dalam perkembangannya, tren penelitian tentang manajemen pengetahuan secara global telah melampaui batas negara (lintas negara). Akan tetapi penelitian yang ditulis oleh penulis yang afiliasinya dari Indonesia menarik dan penting dan relatif baru, untuk diteliti dalam rangka pemetaan penelitian berdasarkan afiliasi negara penulis beserta berbagai temuannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan garis besar keadaan penelitian terkini tentang manajemen pengetahuan berdasarkan afiliasi penulis dari Indonesia dan melihat peluang penelitian ke depan terutama berkaitan trend penelitian dan kebaruan (novelty). Metode yang digunakan yaitu analisis bibliometrik dengan bantuan perangkat lunak VOSviewer dan database Scopus. Analisis co-authorship dan co-occurrence kata kunci dilakukan terhadap 125 dokumen pada tahun 2017-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 klaster jejaring penulis dan terdapat 5 klaster kata kunci. Kata kunci yang paling dominan muncul antara lain knowledge management, knowledge, Indonesia, knowledge management system, dan e-learning).","PeriodicalId":7839,"journal":{"name":"Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135420107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}