{"title":"Profil Keterampilan Pemecahan Masalah Peserta Didik SMP","authors":"Zakiah Arsyad, U. Santoso, Mustika Wati","doi":"10.20527/jipf.v6i3.6683","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keterampilan pemecahan masalah menjadi tuntutan abad 21, namun masih banyak peserta didik yang belum terlatih untuk memecahkan masalah. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan pemecahan masalah peserta didik SMP di Banjarmasin. Penelitian dilakukan sebagai studi awal dalam tahapan pertama model 4-D (Define) bersama 20 peserta didik SMP. Data didapatkan dari tes keterampilan pemecahan masalah. Hasil tes keterampilan pemecahan masalah menunjukkan bahwa rata-rata pada tahapan memahami masalah yaitu 21,06 dengan kategori kurang baik, membuat rencana dengan rata-rata 4,72 berkategori tidak baik, melaksanakan rencana dengan rata-rata 3,33 berkategori tidak baik dan mengecek kembali dengan rata-rata 4,17 berkategori tidak baik. Dengan demikian, peserta didik masih belum terampil dalam memecahkan masalah. Sehingga perlu adanya upaya dari guru dan sekolah untuk melatihkan peserta didik memecahkan masalah. Problem-solving skills are the demands of the 21st century, but many students still have not been trained to solve problems. Therefore, this study aims to analyze the problem-solving skills of junior high school students in Banjarmasin. The research was conducted as an initial study in the first stage of the 4-D model (Define) with 20 junior high school students. The data was obtained from the problem-solving skills test. The results of the problem-solving skills test show that the average at the stage of understanding the problem is 21.06 with a bad category, making plans with an average of 4.72 in the bad category, implementing plans with an average of 3.33 in the bad category and checking returned with an average of 4.17 in the bad category. Thus, students are still not skilled in solving problems. So there needs to be an effort from teachers and schools to train students to solve problems. ","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"130 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.6683","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Keterampilan pemecahan masalah menjadi tuntutan abad 21, namun masih banyak peserta didik yang belum terlatih untuk memecahkan masalah. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan pemecahan masalah peserta didik SMP di Banjarmasin. Penelitian dilakukan sebagai studi awal dalam tahapan pertama model 4-D (Define) bersama 20 peserta didik SMP. Data didapatkan dari tes keterampilan pemecahan masalah. Hasil tes keterampilan pemecahan masalah menunjukkan bahwa rata-rata pada tahapan memahami masalah yaitu 21,06 dengan kategori kurang baik, membuat rencana dengan rata-rata 4,72 berkategori tidak baik, melaksanakan rencana dengan rata-rata 3,33 berkategori tidak baik dan mengecek kembali dengan rata-rata 4,17 berkategori tidak baik. Dengan demikian, peserta didik masih belum terampil dalam memecahkan masalah. Sehingga perlu adanya upaya dari guru dan sekolah untuk melatihkan peserta didik memecahkan masalah. Problem-solving skills are the demands of the 21st century, but many students still have not been trained to solve problems. Therefore, this study aims to analyze the problem-solving skills of junior high school students in Banjarmasin. The research was conducted as an initial study in the first stage of the 4-D model (Define) with 20 junior high school students. The data was obtained from the problem-solving skills test. The results of the problem-solving skills test show that the average at the stage of understanding the problem is 21.06 with a bad category, making plans with an average of 4.72 in the bad category, implementing plans with an average of 3.33 in the bad category and checking returned with an average of 4.17 in the bad category. Thus, students are still not skilled in solving problems. So there needs to be an effort from teachers and schools to train students to solve problems.