Emisi Co2 pada Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut yang Telah Mengalami Pemupukan

IF 0.2 Q4 MARINE & FRESHWATER BIOLOGY Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Pub Date : 2021-11-30 DOI:10.26418/pipt.2021.8
Meilany Chantique Stephanie, Evi Gusmayanti, Muhammad Pramulya
{"title":"Emisi Co2 pada Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut yang Telah Mengalami Pemupukan","authors":"Meilany Chantique Stephanie, Evi Gusmayanti, Muhammad Pramulya","doi":"10.26418/pipt.2021.8","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanaman kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan di lahan gambut saat ini. Kegiatan budidaya kelapa sawit ini mengubah kondisi alamiah gambut yang selalu tergenang menjadi relatif lebih kering. Selain itu, budidaya kelapa sawit memerlukan pemupukan untuk memperbaiki status hara lahan gambut agar dapat menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal. Sisi lingkungan, aktivitas budidaya tersebut dapat mempengaruhi laju dekomposisi bahan organik gambut yang selanjutnya menentukan laju emisi CO2 yang dilepaskan ke atmosfer. Emisi CO2 yang diakibatkan oleh fluktuasi muka air tanah sudah banyak dilaporkan, namun data emisi CO2 sebagai dampak pemupukan belum banyak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur emisi CO2 pada lahan gambut yang telah dipupuk menggunakan pupuk hayati dan pupuk NPK. Penelitian dilaksanakan di salah satu perkebunan swasta di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat selama dua bulan, Oktober sampai November 2020. Pengukuran emisi CO2 dilakukan dengan metode sungkup tertutup, dengan sensor Vaisala GMP343, dan dilakukan setiap minggu. Bersamaan dengan pengukuran emisi CO2 juga dilakukan pengukuran variabel lingkungan dan beberapa sifat gambut. Hasil penelitian ini menunjukkan emisi CO2 pada lahan kelapa sawit yang telah dipupuk berkisar antara 50-110 ton CO2 ha-1 . Ada kecenderungan peningkatan emisi CO2 pada minggu pertama setelah pemupukan NPK, namun peningkatan ini tidak signifikan.","PeriodicalId":42469,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.2000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26418/pipt.2021.8","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"MARINE & FRESHWATER BIOLOGY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tanaman kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan di lahan gambut saat ini. Kegiatan budidaya kelapa sawit ini mengubah kondisi alamiah gambut yang selalu tergenang menjadi relatif lebih kering. Selain itu, budidaya kelapa sawit memerlukan pemupukan untuk memperbaiki status hara lahan gambut agar dapat menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal. Sisi lingkungan, aktivitas budidaya tersebut dapat mempengaruhi laju dekomposisi bahan organik gambut yang selanjutnya menentukan laju emisi CO2 yang dilepaskan ke atmosfer. Emisi CO2 yang diakibatkan oleh fluktuasi muka air tanah sudah banyak dilaporkan, namun data emisi CO2 sebagai dampak pemupukan belum banyak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur emisi CO2 pada lahan gambut yang telah dipupuk menggunakan pupuk hayati dan pupuk NPK. Penelitian dilaksanakan di salah satu perkebunan swasta di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat selama dua bulan, Oktober sampai November 2020. Pengukuran emisi CO2 dilakukan dengan metode sungkup tertutup, dengan sensor Vaisala GMP343, dan dilakukan setiap minggu. Bersamaan dengan pengukuran emisi CO2 juga dilakukan pengukuran variabel lingkungan dan beberapa sifat gambut. Hasil penelitian ini menunjukkan emisi CO2 pada lahan kelapa sawit yang telah dipupuk berkisar antara 50-110 ton CO2 ha-1 . Ada kecenderungan peningkatan emisi CO2 pada minggu pertama setelah pemupukan NPK, namun peningkatan ini tidak signifikan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
泥炭沼泽中二氧化碳排放量已经过施肥
棕榈油是当今泥炭沼泽最发达的商品之一。棕榈油养殖活动,这些改变自然状态总是被淹没变得相对干燥的泥炭。此外,油棕养殖需要施肥来改善泥炭沼泽的土壤状况,以最佳地维持植物生长。环境,一边养殖活动可以影响泥炭分解有机物的速度下一个定义速度释放的二氧化碳排放到大气中。地下水的脸波动所造成的二氧化碳排放数据报道了很多,但二氧化碳排放量作为培养没有许多可用的影响。本研究旨在测量二氧化碳排放的泥炭地培养使用了生物肥料和NPK肥料。这项研究是在加里曼丹西部土拉大省的一个私人种植园进行的,为期两个月,即10月至11月。对二氧化碳排放的测量是使用闭面成像方法,使用Vaisala GMP343传感器,每周进行。除了二氧化碳排放测量外,还进行了环境变量和泥炭性质的测量。这项研究的结果显示,培育出的油棕地的二氧化碳排放量约为50-110吨二氧化碳-1。有了二氧化碳排放的增加趋势施肥NPK后的第一周,然而这微不足道的增加。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis MARINE & FRESHWATER BIOLOGY-
自引率
33.30%
发文量
26
期刊最新文献
STUDY OF GIANT CLAMS RESOURCES AND CORAL REEF ECOSYTEM FOR MARINE ECOTURISM MANAGEMENT FLUKTUASI ANGIN DAN CURAH HUJAN PERIODE 2012-2020 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKSI IKAN DI PELABUHAN PAOTERE MAKASSAR KLASIFIKASI HABITAT DASAR BERBASIS OBJEK DI PERAIRAN DANGKAL KARANG LEBAR DAN PULAU LANCANG RANCANG BANGUN MINI ROV DENGAN PENGGUNAAN PWM SPEED CONTROLLER MODULE SEBAGAI SISTEM KENDALI SPATIAL ANALYSIS OF COASTAL CHANGE AND DISASTER MITIGATION ON MASAKAMBING ISLAND, SUMENEP REGENCY
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1