{"title":"Perjuangan Wanita dari Masa ke Masa","authors":"Ru'fah Abdullah","doi":"10.32678/jsga.v8i01.5853","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada masa jahiliyah wanita dianggap sebagai pelengkap dalam kehidupan, namun setelah Allah SWT mengutus Muhammad sebagai Rasul dan ditugaskan untuk menda’wahkan Islam di seantero dunia ini, wanita diberi kedudukan yang sangat besar, serta kedudukan yang terhormat, perbuatan dan amal shalehnya sama dengan laki-laki, baik dari segi ibadah ataupun dalam sosial kemasyarakatan. Perbedaan hanya dalam kudratnya masing-masing, wanita, yaitu mengandung, melahirkan dan menyusui.Sedangkan laki-laki kewajiban memberikan nafkah dan membina keluarga. \nPerjuangan wanita diabadikan dalam al-Qur’an, seperti Hajar, Asiah, Maryam dan lain-lain, bahkan ada yang dijadikan sebagai ritual dalam ibadah haji.Demikian juga para pejuang wanita di Indonesia, tidaklah kalah semangatnya dengan laki-laki dalam mempertahankan dan membela negaranya dari cengkraman penjajah, memajukan dunia pendidikan khusus wanita, mengajarkan kepada para wanita keterampilan-keterampilan, agar terbebas dari belenggu kehidupan yang feodalisme jawa, memaksa wanita tidak mendapatkan kehidupan yang segar sesuai dengan hak-haknya wanita, sebagaimana bebasnya laki-laki dalam menjalankan kehidupan, Namun demikian bukan berarti menghilangkan kudratnya yang asli.","PeriodicalId":33408,"journal":{"name":"Yinyang Jurnal Studi Islam Gender dan Anak","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Yinyang Jurnal Studi Islam Gender dan Anak","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32678/jsga.v8i01.5853","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada masa jahiliyah wanita dianggap sebagai pelengkap dalam kehidupan, namun setelah Allah SWT mengutus Muhammad sebagai Rasul dan ditugaskan untuk menda’wahkan Islam di seantero dunia ini, wanita diberi kedudukan yang sangat besar, serta kedudukan yang terhormat, perbuatan dan amal shalehnya sama dengan laki-laki, baik dari segi ibadah ataupun dalam sosial kemasyarakatan. Perbedaan hanya dalam kudratnya masing-masing, wanita, yaitu mengandung, melahirkan dan menyusui.Sedangkan laki-laki kewajiban memberikan nafkah dan membina keluarga.
Perjuangan wanita diabadikan dalam al-Qur’an, seperti Hajar, Asiah, Maryam dan lain-lain, bahkan ada yang dijadikan sebagai ritual dalam ibadah haji.Demikian juga para pejuang wanita di Indonesia, tidaklah kalah semangatnya dengan laki-laki dalam mempertahankan dan membela negaranya dari cengkraman penjajah, memajukan dunia pendidikan khusus wanita, mengajarkan kepada para wanita keterampilan-keterampilan, agar terbebas dari belenggu kehidupan yang feodalisme jawa, memaksa wanita tidak mendapatkan kehidupan yang segar sesuai dengan hak-haknya wanita, sebagaimana bebasnya laki-laki dalam menjalankan kehidupan, Namun demikian bukan berarti menghilangkan kudratnya yang asli.