Mita Puspita Sari, Rizana Fajrunni’mah, Dewi Astuti, Kunti Wijiarti, Farida Murtiani
{"title":"Korelasi Antara Kadar Ferritin Serum dengan Procalcitonin Pada Pasien COVID-19","authors":"Mita Puspita Sari, Rizana Fajrunni’mah, Dewi Astuti, Kunti Wijiarti, Farida Murtiani","doi":"10.32667/ijid.v8i2.151","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Temuan laboratorium pada pasien COVID-19 yang parah melibatkan penanda inflamasi yang meningkat, termasuk feritin. Feritin adalah mediator kunci dari disregulasi imun, terutama di bawah hiperferitinemia ekstrim. Pasien COVID-19 dengan hiperferitinemia memiliki tingkat penanda inflamasi yang jauh lebih tinggi, salah satunya adalah prokalsitonin (PCT). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar feritin serum dengan PCT pada pasien COVID-19. Metode: Metode penelitian ini adalah analitik korelatif. Sampel adalah data rekam medik sebanyak 463 pasien COVID-19 di RS Persahabatan periode Januari – Desember 2021. Hubungan antara kadar feritin serum dengan kadar PCT dianalisis secara statistik menggunakan uji Spearman. Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh 240 (51,8%) pasien laki-laki dengan kelompok umur tertinggi 46-59 tahun sebanyak 160 (34,6%) pasien dan 60 tahun sebanyak 163 (35,0%) pasien. Rerata kadar feritin serum adalah 995.218 µg/L dengan kadar minimum 11,3 µg/L dan kadar maksimum 22.612,7 µg/L, sedangkan rerata kadar PCT adalah 0,3892 ng/mL dengan kadar minimum 0 ,00 ng/mL dan kadar maksimum 50,73 ng/mL. Hasil uji korelasi Spearman diperoleh nilai p 0,000 dan rho 0,573. Kesimpulan: Rumah sakit atau institusi pelayanan dapat menerapkan hasil penelitian ini dengan melakukan salah satu pemeriksaan kadar feritin serum atau PCT sambil memantau co-diagnosis pasien.","PeriodicalId":22572,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Infectious Diseases","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The Indonesian Journal of Infectious Diseases","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32667/ijid.v8i2.151","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Temuan laboratorium pada pasien COVID-19 yang parah melibatkan penanda inflamasi yang meningkat, termasuk feritin. Feritin adalah mediator kunci dari disregulasi imun, terutama di bawah hiperferitinemia ekstrim. Pasien COVID-19 dengan hiperferitinemia memiliki tingkat penanda inflamasi yang jauh lebih tinggi, salah satunya adalah prokalsitonin (PCT). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar feritin serum dengan PCT pada pasien COVID-19. Metode: Metode penelitian ini adalah analitik korelatif. Sampel adalah data rekam medik sebanyak 463 pasien COVID-19 di RS Persahabatan periode Januari – Desember 2021. Hubungan antara kadar feritin serum dengan kadar PCT dianalisis secara statistik menggunakan uji Spearman. Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh 240 (51,8%) pasien laki-laki dengan kelompok umur tertinggi 46-59 tahun sebanyak 160 (34,6%) pasien dan 60 tahun sebanyak 163 (35,0%) pasien. Rerata kadar feritin serum adalah 995.218 µg/L dengan kadar minimum 11,3 µg/L dan kadar maksimum 22.612,7 µg/L, sedangkan rerata kadar PCT adalah 0,3892 ng/mL dengan kadar minimum 0 ,00 ng/mL dan kadar maksimum 50,73 ng/mL. Hasil uji korelasi Spearman diperoleh nilai p 0,000 dan rho 0,573. Kesimpulan: Rumah sakit atau institusi pelayanan dapat menerapkan hasil penelitian ini dengan melakukan salah satu pemeriksaan kadar feritin serum atau PCT sambil memantau co-diagnosis pasien.