Nasionalisme Muhammadiyah: Konsep dan Tantangan

Fikri Pub Date : 2023-06-11 DOI:10.22373/sinthop.v2i1.2746
Fadlan Barakah, B. Bukhari, Sa'i Sa'i
{"title":"Nasionalisme Muhammadiyah: Konsep dan Tantangan","authors":"Fadlan Barakah, B. Bukhari, Sa'i Sa'i","doi":"10.22373/sinthop.v2i1.2746","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article discusses the concept of Muhammadiyah's nationalism and the challenges it faces in the present context. The research utilizes a literature-based approach, drawing from relevant sources. The study highlights Muhammadiyah's perspective that Islam and nationalism can coexist. Muhammadiyah's nationalism is rooted in religious beliefs and is based on Islam and the socio-historical context of Indonesia. The history of Muhammadiyah as an Islamic movement founded by KH Ahmad Dahlan demonstrates their commitment to the development of the Muslim community in Indonesia. However, Muhammadiyah and moderate Islamic movements encounter challenges in dealing with views that consider nationalism contradictory to Islamic teachings. The primary challenge faced by Muhammadiyah's nationalism today is the rapid advancement of technology, which has not been accompanied by the strong internalization of Muhammadiyah's nationalist ideology among the younger generation. Additionally, the rise of transnational Islamic movements that oppose nationalism poses a significant challenge. \nAbstrak \nArtikel ini membahas konsep nasionalisme Muhammadiyah dan tantangan yang dihadapinya dalam konteks masa kini. Pendekatan kepustakaan digunakan dalam penelitian ini dengan mengacu pada literatur-literatur yang relevan. Kajian ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah memandang bahwa ajaran Islam dan nasionalisme dapat berjalan seiring. Nasionalisme Muhammadiyah merupakan nasionalisme religius yang didasarkan pada ajaran Islam dan konteks sosio-historis Indonesia. Sejarah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan umat Islam di Indonesia. Namun, Muhammadiyah menghadapi tantangan dalam menghadapi pandangan yang menganggap nasionalisme bertentangan dengan ajaran Islam. Tantangan utama yang dihadapi nasionalisme Muhammadiyah saat ini adalah pesatnya perkembangan teknologi yang belum diimbangi dengan proses internalisasi paham nasionalisme Muhammadiyah yang kuat pada generasi muda Muhammadiyah, serta menguatnya gerakan Islam transnasional yang menentang nasionalisme. \n  \n ","PeriodicalId":34697,"journal":{"name":"Fikri","volume":"81 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fikri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/sinthop.v2i1.2746","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

This article discusses the concept of Muhammadiyah's nationalism and the challenges it faces in the present context. The research utilizes a literature-based approach, drawing from relevant sources. The study highlights Muhammadiyah's perspective that Islam and nationalism can coexist. Muhammadiyah's nationalism is rooted in religious beliefs and is based on Islam and the socio-historical context of Indonesia. The history of Muhammadiyah as an Islamic movement founded by KH Ahmad Dahlan demonstrates their commitment to the development of the Muslim community in Indonesia. However, Muhammadiyah and moderate Islamic movements encounter challenges in dealing with views that consider nationalism contradictory to Islamic teachings. The primary challenge faced by Muhammadiyah's nationalism today is the rapid advancement of technology, which has not been accompanied by the strong internalization of Muhammadiyah's nationalist ideology among the younger generation. Additionally, the rise of transnational Islamic movements that oppose nationalism poses a significant challenge. Abstrak Artikel ini membahas konsep nasionalisme Muhammadiyah dan tantangan yang dihadapinya dalam konteks masa kini. Pendekatan kepustakaan digunakan dalam penelitian ini dengan mengacu pada literatur-literatur yang relevan. Kajian ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah memandang bahwa ajaran Islam dan nasionalisme dapat berjalan seiring. Nasionalisme Muhammadiyah merupakan nasionalisme religius yang didasarkan pada ajaran Islam dan konteks sosio-historis Indonesia. Sejarah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan umat Islam di Indonesia. Namun, Muhammadiyah menghadapi tantangan dalam menghadapi pandangan yang menganggap nasionalisme bertentangan dengan ajaran Islam. Tantangan utama yang dihadapi nasionalisme Muhammadiyah saat ini adalah pesatnya perkembangan teknologi yang belum diimbangi dengan proses internalisasi paham nasionalisme Muhammadiyah yang kuat pada generasi muda Muhammadiyah, serta menguatnya gerakan Islam transnasional yang menentang nasionalisme.    
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
穆罕默德民族主义:概念和挑战
本文讨论了穆罕默德迪亚民族主义的概念及其在当前背景下所面临的挑战。本研究采用文献为基础的方法,从相关来源绘制。这项研究强调了穆罕默德迪亚的观点,即伊斯兰教和民族主义可以共存。穆罕默德迪亚的民族主义植根于宗教信仰,并以伊斯兰教和印度尼西亚的社会历史背景为基础。穆罕默德迪亚作为一个伊斯兰运动的历史,由艾哈迈德·达兰(KH Ahmad Dahlan)创立,证明了他们对印尼穆斯林社区发展的承诺。然而,穆罕默迪亚和温和的伊斯兰运动在处理认为民族主义与伊斯兰教义相矛盾的观点时遇到了挑战。穆罕默德迪亚的民族主义今天面临的主要挑战是技术的迅速进步,而这并没有伴随着穆罕默德迪亚的民族主义意识形态在年轻一代中的强烈内化。此外,反对民族主义的跨国伊斯兰运动的兴起也构成了重大挑战。[摘要]阿拉伯民族主义成员穆罕默德·穆罕默德·丹·坦坦·扬·迪哈达宾亚·达拉姆·康特克·马萨·基尼。Pendekatan kepusstakaan digunakan dalam penelitian ini dengan mengacu pada literature -文学杨相关。Kajian ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah memandang bahwa ajaran伊斯兰民族主义dapat berjalan seiring。民族主义是指印度尼西亚的社会历史。伊斯兰教教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教宗主教。Namun, Muhammadiyah, menghadapi dantangan dalam, menghadapi pandangan yang, menganggap民族主义bertentangan dengan ajaran Islam。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
16 weeks
期刊最新文献
Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya dalam Mensosialisasikan Pencegahan Stunting Accelerated Learning: Antara Idealitas dan Realitas The Problem of Relativism and Its Implication on Contemporary Issues in Islam Based on Al-Attas’ Worldview Theory The Repentant Bath of Abah Anom's Inabah: A Hydrotherapy for Drug Addicts in Muslim Society Dayah Modern Ar-Risalah dan Pengaruhnya terhadap Masyarakat Datar Luas, Krueng Sabee, Aceh Jaya
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1