{"title":"CONTRIBUTIONS OF KAMPUNG INGGRIS PARE AND ITS IMPLICATIONS FOR UNSKILLED MOSLEM MIGRANT WORKERS","authors":"Helfi Helfi","doi":"10.30983/ISLAM_REALITAS.V5I1.936","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The advantages of becoming Indonesian moslem migrant workers abroad (known as TKI) are likely under expectation. Most of the workers engage in the informal sector without proper skills. The income generated from them is marked as the second largest income after the energy sector. Ironically, most of them are regarded as becoming unavailable to access appropriately all form of worker rights. This research is qualitative research that aimed to describe and analyze the problem which relates to the circumstance of the people of Kediri who have the hight interest of working abroad at informal sector particularly, but without proper skills. The establishment of Kampung Inggris (Village for Learning English) located in Pare, the district of Kediri in East Java offers the people of Kediri many business opportunities since many visitors come to spend their money and time to learn English in Kampung Inggris. It is a highly potential circumstance that can be managed to transform a new economic sector behind the existing sectors such as the existing agricultural sector. This research is qualitative research in the form of field research which is narrated analytically descriptively. This study attempts to capture directly how inequality occurs in Kediri people who have a strong interest in becoming an informal worker who does not have adequate skills abroad.The development of English villages in Kediri Regency is a promising business space for indigenous people and other communities around Kediri. The presence of academic tourists to study English has become a prospective economic gap. Ranging from regional tours to culinary, from lodging to bicycle sports, from laundry to stationery. A local potential that has gone international to change the agrarian economy towards a skill-based economy with various subsectors that can be developed with various variants in it. Ngaung indahnya jadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memang tidak semanis yang dirasakan. Terutama Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bergerak di sector informal tanpa skill yang memadai. Mereka dipuji negara karena dianggap penyumbang devisa yang signifikan. Uang yang mengalir ke Indonesia berada pada peringkat ke dua terbesar setelah devisa dari sector migas. Di negara sana, mereka dijajah lahir dan batin, tapi ketika meninggal, mereka “dibiarkan”. Sebuah resiko yang tidak berimbang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian lapangan yang dinarasikan secara deskriptif analitis. Penelitian ini mencoba memotret langsung bagaimana terjadinya ketimpangan dalam masyarakat Kediri yang mempunyai animo yang kuat untuk menjadi TKI/TKW informal yang tidak memiliki skill memadai ke luar negeri. Perkembangan kampung Inggeris di Kabupaten Kediri menjadi ruang usaha yang menjanjikan bagi pribumi dan masyarakat lain di sekitar Kediri. Kehadiran wisatawan akademik untuk belajar bahasa Inggeris menjadi celah ekonomi yang prospektif. Mulai dari wisata daerah hingga kuliner, dari penginapan hingga olah raga sepeda, dari laundry hingga alat-alat tulis. Sebuah potensi lokal yang telah go internasional untuk mengubah ekonomi agraris menuju ekonomi berbasis skill dengan berbagai subsector yang dapat dikembangkan dengan berbagai varian di dalamnya.","PeriodicalId":33314,"journal":{"name":"Islam Realitas Journal of Islamic Social Studies","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islam Realitas Journal of Islamic Social Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/ISLAM_REALITAS.V5I1.936","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
The advantages of becoming Indonesian moslem migrant workers abroad (known as TKI) are likely under expectation. Most of the workers engage in the informal sector without proper skills. The income generated from them is marked as the second largest income after the energy sector. Ironically, most of them are regarded as becoming unavailable to access appropriately all form of worker rights. This research is qualitative research that aimed to describe and analyze the problem which relates to the circumstance of the people of Kediri who have the hight interest of working abroad at informal sector particularly, but without proper skills. The establishment of Kampung Inggris (Village for Learning English) located in Pare, the district of Kediri in East Java offers the people of Kediri many business opportunities since many visitors come to spend their money and time to learn English in Kampung Inggris. It is a highly potential circumstance that can be managed to transform a new economic sector behind the existing sectors such as the existing agricultural sector. This research is qualitative research in the form of field research which is narrated analytically descriptively. This study attempts to capture directly how inequality occurs in Kediri people who have a strong interest in becoming an informal worker who does not have adequate skills abroad.The development of English villages in Kediri Regency is a promising business space for indigenous people and other communities around Kediri. The presence of academic tourists to study English has become a prospective economic gap. Ranging from regional tours to culinary, from lodging to bicycle sports, from laundry to stationery. A local potential that has gone international to change the agrarian economy towards a skill-based economy with various subsectors that can be developed with various variants in it. Ngaung indahnya jadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memang tidak semanis yang dirasakan. Terutama Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bergerak di sector informal tanpa skill yang memadai. Mereka dipuji negara karena dianggap penyumbang devisa yang signifikan. Uang yang mengalir ke Indonesia berada pada peringkat ke dua terbesar setelah devisa dari sector migas. Di negara sana, mereka dijajah lahir dan batin, tapi ketika meninggal, mereka “dibiarkan”. Sebuah resiko yang tidak berimbang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian lapangan yang dinarasikan secara deskriptif analitis. Penelitian ini mencoba memotret langsung bagaimana terjadinya ketimpangan dalam masyarakat Kediri yang mempunyai animo yang kuat untuk menjadi TKI/TKW informal yang tidak memiliki skill memadai ke luar negeri. Perkembangan kampung Inggeris di Kabupaten Kediri menjadi ruang usaha yang menjanjikan bagi pribumi dan masyarakat lain di sekitar Kediri. Kehadiran wisatawan akademik untuk belajar bahasa Inggeris menjadi celah ekonomi yang prospektif. Mulai dari wisata daerah hingga kuliner, dari penginapan hingga olah raga sepeda, dari laundry hingga alat-alat tulis. Sebuah potensi lokal yang telah go internasional untuk mengubah ekonomi agraris menuju ekonomi berbasis skill dengan berbagai subsector yang dapat dikembangkan dengan berbagai varian di dalamnya.
成为海外印尼穆斯林移民工人(被称为TKI)的好处可能在意料之外。大多数工人在非正规部门工作,没有适当的技能。他们创造的收入被标记为仅次于能源部门的第二大收入。具有讽刺意味的是,他们中的大多数被认为无法适当地获得所有形式的工人权利。本研究是定性研究,旨在描述和分析与Kediri人的情况有关的问题,Kediri人特别有兴趣在国外非正式部门工作,但没有适当的技能。Kampung Inggris(英语学习村)位于东爪哇Kediri区的Pare,为Kediri的人们提供了许多商业机会,因为许多游客来Kampung Inggris花他们的钱和时间学习英语。这是一个非常有潜力的环境,可以在现有的农业等现有部门之后转变新的经济部门。本研究为定性研究,采用实地调查的形式,以分析描述的方式叙述。这项研究试图直接捕捉不平等是如何在Kediri人身上发生的,这些人有强烈的兴趣成为一名非正式工人,但在国外没有足够的技能。Kediri Regency的英语村的发展为Kediri周围的土著居民和其他社区提供了一个有前途的商业空间。学习英语的学术游客的存在已经成为一种潜在的经济差距。从地区旅游到烹饪,从住宿到自行车运动,从洗衣到文具。一种已经走向国际的地方潜力,将农业经济转变为以技能为基础的经济,其中可以发展各种各样的分部门。Ngaung indahnya jadi Tenaga Kerja印度尼西亚(TKI) memang tidak semanis yang diasakan。Terutama Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bergerak di sector非正式舞蹈技能yang memadai。Mereka dipuji negara karena dianggap penyumbang devisa yang signfikan。独角仙杨mengalir ke印尼berada篇peringkat ke dua terbesar setelah devisa达里语部门米。Di negara sana, mereka dijajah lahir dan batin, tapi ketika meninggal, mereka " dibiarkan "。Sebuah resiko yang tidak berimbang。Penelitian ini merupakan Penelitian kualititan dalam bentuk Penelitian lapangan yang dinarasian secara deskriptif analitis。Penelitian ini mencoba memotret langsung bagaimana terjadinya ketimpangan dalam masyarakat Kediri yang mempunyai animo yang kuat untuk menjadi TKI/TKW非正式yang tidak memiliki skill memadai ke luar negeri。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Kehadiran wisatawan院士untuk belajar bahasa Inggeris menjadi celah经济杨前景。Mulai dari wisata daerah hinga kuliner, dari penginapan hinga olah raga sepeda, dari laundry hinga alat-alat tulis。Sebuah潜在的地方yang telah go国际untuk mengubah经济农业menuju经济基础技能dengan berbagai子行业yang dapat dikembangkan dengan berbagai varian di dalamnya。