{"title":"POTENSI KOMBINASI NANOPARTIKEL FULLERENOL DAN INHIBITOR UREASE DALAM TATALAKSANA FARMAKOLOGIS INFEKSI HELICOBACTER PYLORI","authors":"Nathaniel Gilbert Dyson, Aldithya Fakhri","doi":"10.53366/jimki.v9i2.441","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Helicobacter pylori menginfeksi lebih dari 50% populasi manusia di dunia. Hingga saat ini, tatalaksana farmakologis untuk infeksi Helicobacter pylori masih memiliki banyak tantangan, terutama resistensi antibiotik dan efek samping penggunaan PPI. Berbagai studi terbaru mengungkap bahwa nanopartikel fullerenol yang dimodifikasi dan dikombinasikan dengan inhibitor urease memiliki kemampuan untuk mengeradikasi Helicobacter pylori. \nMetode: Pencarian literatur dilakukan pada tiga database, yaitu PubMed, Scopus, dan Google Scholar, secara independen dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil pencarian dengan metode tersebut didapatkan 5 studi yang terpilih yang digunakan dalam kajian literatur ini. \nPembahasan: Nanopartikel fullerenol dapat mengalami proses pinacol rearrangement dan memiliki gugus fungsional karboksil atau karbonil yang dapat berperan menyerupai aktivitas enzim peroksidase untuk menghancurkan polisakarida pada dinding sel Helicobacter pylori. Biotoksisitas dari nanopartikel fullerenol termodifikasi pada uji toksisitas dengan Drosophila melanogaster menunjukkan tidak adanya efek samping yang berarti. Inhibitor urease, seperti katekol dan p-benzonequinol, dapat menurunkan sintesis ammonia sehingga menurunkan pH lumen lambung. Kondisi ini akan menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori dan meningkatkan kerja nanopartikel fullerenol termodifikasi. Biotoksisitas dari inhibitor urease juga sangat rendah dibuktikan dengan terjadinya perubahan morfologis sel glioblastoma (GL-15) manusia secara in vitro konsentrasi di atas 200 μM. \nSimpulan: Nanopartikel fullerenol memiliki sifat seperti enzim peroksidase yang dapat menghancurkan dinding sel Helicobacter pylori. Sedangkan inhibitor urease mampu menurunkan sintesis ammonia sehingga menurunkan pH dan mencegah infeksi. Kombinasi antara FNP dan inhibitor urease sangat potensial sebagai alternatif tatalaksana farmakologis infeksi Helicobacter pylori.","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53366/jimki.v9i2.441","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Helicobacter pylori menginfeksi lebih dari 50% populasi manusia di dunia. Hingga saat ini, tatalaksana farmakologis untuk infeksi Helicobacter pylori masih memiliki banyak tantangan, terutama resistensi antibiotik dan efek samping penggunaan PPI. Berbagai studi terbaru mengungkap bahwa nanopartikel fullerenol yang dimodifikasi dan dikombinasikan dengan inhibitor urease memiliki kemampuan untuk mengeradikasi Helicobacter pylori.
Metode: Pencarian literatur dilakukan pada tiga database, yaitu PubMed, Scopus, dan Google Scholar, secara independen dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil pencarian dengan metode tersebut didapatkan 5 studi yang terpilih yang digunakan dalam kajian literatur ini.
Pembahasan: Nanopartikel fullerenol dapat mengalami proses pinacol rearrangement dan memiliki gugus fungsional karboksil atau karbonil yang dapat berperan menyerupai aktivitas enzim peroksidase untuk menghancurkan polisakarida pada dinding sel Helicobacter pylori. Biotoksisitas dari nanopartikel fullerenol termodifikasi pada uji toksisitas dengan Drosophila melanogaster menunjukkan tidak adanya efek samping yang berarti. Inhibitor urease, seperti katekol dan p-benzonequinol, dapat menurunkan sintesis ammonia sehingga menurunkan pH lumen lambung. Kondisi ini akan menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori dan meningkatkan kerja nanopartikel fullerenol termodifikasi. Biotoksisitas dari inhibitor urease juga sangat rendah dibuktikan dengan terjadinya perubahan morfologis sel glioblastoma (GL-15) manusia secara in vitro konsentrasi di atas 200 μM.
Simpulan: Nanopartikel fullerenol memiliki sifat seperti enzim peroksidase yang dapat menghancurkan dinding sel Helicobacter pylori. Sedangkan inhibitor urease mampu menurunkan sintesis ammonia sehingga menurunkan pH dan mencegah infeksi. Kombinasi antara FNP dan inhibitor urease sangat potensial sebagai alternatif tatalaksana farmakologis infeksi Helicobacter pylori.