Fayyadh Siregar, Inanpi Hidayati Sumiasih, Mutiara Dewi Puspitawati
{"title":"Aplikasi Pupuk Kompos Limbah Belimbing Tasikmadu untuk Pertumbuhan dan Hasil Pakcoy (Brassica rapa L.)","authors":"Fayyadh Siregar, Inanpi Hidayati Sumiasih, Mutiara Dewi Puspitawati","doi":"10.20884/1.agrin.2022.26.2.681","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Attaqie Farm dikenal sebagai kawasan agropolitan budidaya belimbing. Belimbing Tasikmadu memiliki rasa yang manis dan gurih. Kebun Attaqie Farm memproduksi 1.000 kg buah per hari dan menghasilkan limbah yaitu daun, buah sisa penjarangan, dan ranting-ranting, hasil limbah tersebut mencapai 5-10 kg. Jika diolah maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat seperti pupuk organik. Usaha yang dapat meningkatkan mutu atau produksi pakcoy salah satunya dengan penganekaragaman pola budidaya agar menjaga kesuburan lahan dan juga untuk pertanian berkelanjutan. Metode dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada satu faktor, perlakuan diulang sebanyak 4 kali, setiap ulangan diberikan 3 unit percobaan, 5 taraf yang diaplikasikan dosis yaitu: 0 ton/ha, 10 ton/ha, 20 ton/ha, 30 ton/ha, dan 40 ton/ha. Unsur hara pupuk kompos memiliki kandungan N, P, K masing-masing dengan nilai 2.78%, 0.88%, dan 2.70%. Dosis optimum untuk sayur pakcoy yaitu 20 ton/ha (setara dengan 40 g/polybag). Hal tersebut dibuktikan dengan parameter lebar daun yang berpengaruh nyata dengan nilai 5.17 cm. Kata Kunci: Attaqie Farm, limbah belimbing tasikmadu, pakcoy, pupuk organik ","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/1.agrin.2022.26.2.681","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK Attaqie Farm dikenal sebagai kawasan agropolitan budidaya belimbing. Belimbing Tasikmadu memiliki rasa yang manis dan gurih. Kebun Attaqie Farm memproduksi 1.000 kg buah per hari dan menghasilkan limbah yaitu daun, buah sisa penjarangan, dan ranting-ranting, hasil limbah tersebut mencapai 5-10 kg. Jika diolah maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat seperti pupuk organik. Usaha yang dapat meningkatkan mutu atau produksi pakcoy salah satunya dengan penganekaragaman pola budidaya agar menjaga kesuburan lahan dan juga untuk pertanian berkelanjutan. Metode dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada satu faktor, perlakuan diulang sebanyak 4 kali, setiap ulangan diberikan 3 unit percobaan, 5 taraf yang diaplikasikan dosis yaitu: 0 ton/ha, 10 ton/ha, 20 ton/ha, 30 ton/ha, dan 40 ton/ha. Unsur hara pupuk kompos memiliki kandungan N, P, K masing-masing dengan nilai 2.78%, 0.88%, dan 2.70%. Dosis optimum untuk sayur pakcoy yaitu 20 ton/ha (setara dengan 40 g/polybag). Hal tersebut dibuktikan dengan parameter lebar daun yang berpengaruh nyata dengan nilai 5.17 cm. Kata Kunci: Attaqie Farm, limbah belimbing tasikmadu, pakcoy, pupuk organik