{"title":"Implikasi Perenial Kekayaan dalam Sunnah Nabi","authors":"N. Said","doi":"10.21043/riwayah.v3i1.3437","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandangan dunia (world view) umat Islam banyak dipengaruhi oleh Sunnah Nabi disamping tentu Al Qur’an sebagai sumber utama dalam Islam. Demikian juga dalam menyikapi kekayaan dan kemiskinan dalam orientasi hidup umat Islam. Artikel ini akan melakukaan telaah kritis atas doktrin hadis sebagai produk sunnah Nabi terkait implikasi kekayaan (harta) antara kelompok miskin/fakir dan kaya yang termaktub dalam sejumlah hadis terkait. Sebagai bagian dari proses takhrij, maka di dalamnya menganalisis kebersambungan sanad, kualitas individu perawi, hingga telaah matan. Kesimpulannya menunjukkan hadis terkait implikasi perenial dalam tahapan hisab ditemukan semua sanad yang muttas}il dan terhindar dari syaz| dan ’illat, sehingga sanad hadis ini adalah muttas}il-marfu‘, artinya sifat-sifat yang ada pada sanad dan cara periwatannya bersambung sampai kepada Nabi SAW. Dalam telaah perbandingan atas hadis yang hampir serupa dan memiliki informasi keadaan sosio-historis menunjukkan penegasan bahwa tahapan hisab (hari perhitungan) adalah suatu proses eskatologis yang dilewati setiap hamba. Bukan faktor fakir atau kaya yang menentukan seseorang masuk surga, tetapi untuk apa kekayaan tersebut dimanfaatkan bagi kehidupan yang bersifat perenialis.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v3i1.3437","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pandangan dunia (world view) umat Islam banyak dipengaruhi oleh Sunnah Nabi disamping tentu Al Qur’an sebagai sumber utama dalam Islam. Demikian juga dalam menyikapi kekayaan dan kemiskinan dalam orientasi hidup umat Islam. Artikel ini akan melakukaan telaah kritis atas doktrin hadis sebagai produk sunnah Nabi terkait implikasi kekayaan (harta) antara kelompok miskin/fakir dan kaya yang termaktub dalam sejumlah hadis terkait. Sebagai bagian dari proses takhrij, maka di dalamnya menganalisis kebersambungan sanad, kualitas individu perawi, hingga telaah matan. Kesimpulannya menunjukkan hadis terkait implikasi perenial dalam tahapan hisab ditemukan semua sanad yang muttas}il dan terhindar dari syaz| dan ’illat, sehingga sanad hadis ini adalah muttas}il-marfu‘, artinya sifat-sifat yang ada pada sanad dan cara periwatannya bersambung sampai kepada Nabi SAW. Dalam telaah perbandingan atas hadis yang hampir serupa dan memiliki informasi keadaan sosio-historis menunjukkan penegasan bahwa tahapan hisab (hari perhitungan) adalah suatu proses eskatologis yang dilewati setiap hamba. Bukan faktor fakir atau kaya yang menentukan seseorang masuk surga, tetapi untuk apa kekayaan tersebut dimanfaatkan bagi kehidupan yang bersifat perenialis.