Fortifikasi Antioksidan Beras Analog Kombinasi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) dan Kelor (Moringa oleifera) sebagai Upaya Diversifikasi Pangan Penderita Diabetes Melitus
I. Putra Nugraha, I. M. S. Dwidhananta, Ni Kadek Rai Nining Sonia Dewi, I. M. A. Gelgel Wirasuta
{"title":"Fortifikasi Antioksidan Beras Analog Kombinasi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) dan Kelor (Moringa oleifera) sebagai Upaya Diversifikasi Pangan Penderita Diabetes Melitus","authors":"I. Putra Nugraha, I. M. S. Dwidhananta, Ni Kadek Rai Nining Sonia Dewi, I. M. A. Gelgel Wirasuta","doi":"10.24843/jfu.2021.v10.i01.p08","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang Penelitian: Diabetes melitus (DM) tergolong sebagai silent killer di masyarakat. Terapi insulin umumnya menjadi solusi penanganan DM, namun terdapat efek samping kenaikan berat badan akibat dampak hipoglikemik. Solusi lain yang diterapkan yaitu diet makanan berindeks glikemik rendah berupa beras analog. Bahan yang berpotensi dikembangkan sebagai beras analog yaitu umbi ubi jalar (Ipomoea batatas L.), dengan dietary fiber tinggi dan indeks glikemik rendah, serta fortifikasi antioksidan daun kelor (Moringa oleifera). Tujuan: Untuk memperbaharui pengetahuan terkini masyarakat terkait komposisi kimia bahan baku dan manfaat kesehatan untuk penderita DM, beserta teknologi pembuatan beras analog guna memperoleh hasil terbaik. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan metode studi literatur (literature review) yang tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif secara sistematis. Hasil: Berbagai penelitian menunjukkan kedua bahan baku dilaporkan memiliki beragam senyawa kimia dan komponen nutrisi, indeks glikemik rendah, aktivitas antioksidan, serta anti-DM. Teknologi ekstrusi panas memberikan hasil terbaik dalam pembuatan beras analog. Kesimpulan: Produksi beras analog berbahan dasar umbi ubi jalar dan fortifikasi antioksidan daun kelor dengan ekstrusi panas berpotensi dikembangkan guna menghasilkan produk herbal fungsional sebagai upaya diversifikasi pangan penderita DM. \nKata kunci: Ipomoea batatas L., Moringa oleifera, beras analog, fortifikasi, dan diabetes melitus","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"220 3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jfu.2021.v10.i01.p08","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Latar Belakang Penelitian: Diabetes melitus (DM) tergolong sebagai silent killer di masyarakat. Terapi insulin umumnya menjadi solusi penanganan DM, namun terdapat efek samping kenaikan berat badan akibat dampak hipoglikemik. Solusi lain yang diterapkan yaitu diet makanan berindeks glikemik rendah berupa beras analog. Bahan yang berpotensi dikembangkan sebagai beras analog yaitu umbi ubi jalar (Ipomoea batatas L.), dengan dietary fiber tinggi dan indeks glikemik rendah, serta fortifikasi antioksidan daun kelor (Moringa oleifera). Tujuan: Untuk memperbaharui pengetahuan terkini masyarakat terkait komposisi kimia bahan baku dan manfaat kesehatan untuk penderita DM, beserta teknologi pembuatan beras analog guna memperoleh hasil terbaik. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan metode studi literatur (literature review) yang tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif secara sistematis. Hasil: Berbagai penelitian menunjukkan kedua bahan baku dilaporkan memiliki beragam senyawa kimia dan komponen nutrisi, indeks glikemik rendah, aktivitas antioksidan, serta anti-DM. Teknologi ekstrusi panas memberikan hasil terbaik dalam pembuatan beras analog. Kesimpulan: Produksi beras analog berbahan dasar umbi ubi jalar dan fortifikasi antioksidan daun kelor dengan ekstrusi panas berpotensi dikembangkan guna menghasilkan produk herbal fungsional sebagai upaya diversifikasi pangan penderita DM.
Kata kunci: Ipomoea batatas L., Moringa oleifera, beras analog, fortifikasi, dan diabetes melitus