{"title":"HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI UPT PUSKESMAS AJANGALE","authors":"Pattola Ola_mjn","doi":"10.56836/journaliskb.v7i1.35","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract.Latar Belakang : Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar haemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Penyebab anemia bisa karena kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kejadian anemia dalam kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil.Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study, sehingga ditentukan jumlah sampel yang memenuhi kriteria yaitu sebanyak 40 responden.Hasil :Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh tertinggi dalam kategori tidak megalami anemia dan tidak mengalami abortus sebanyak 18 responden (60%). Sedangkan terendah dalam kategori tidak anemia dan mengalami abortus sebanyak 1 responden (3%). Berdasarkan hasil uji chi square test didapatkan ρ-value = 0,004 a<0,05 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus.Kesimpulan : Ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus di UPT Puskesmas Ajangale. \n \nAbstrak. Background: Anemia is a condition where there is a decrease in hemoglobin, hematocrit and erythrocyte counts below normal values. The cause of anemia can be due to a lack of iron for blood formation, for example iron, folic acid and vitamin B12, but what often happens is anemia due to iron deficiency.Objective: To determine the relationship between anemia in pregnancy and abortion in pregnant women.Methods: The type of research used in this study was an analytic survey with a cross sectional study design, so that the number of samples that met the criteria was determined, namely as many as 40 respondents.Results: The results showed that of the 40 respondents, the highest was in the category of not having anemia and no abortion as many as 18 respondents (60%). Meanwhile, the lowest category was not anemic and experienced abortion by 1 respondent (3%). Based on the results of the chi square test, it was found that ρ-value = 0.004 a <0.05, which means that Ha is accepted and H0 is rejected, so it can be concluded that there is a relationship between anemia and the incidence of abortion.Conclusion: There is a relationship between anemia and the incidence of abortion at Puskesmas Ajangale.","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"80 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56836/journaliskb.v7i1.35","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract.Latar Belakang : Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar haemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Penyebab anemia bisa karena kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kejadian anemia dalam kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil.Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study, sehingga ditentukan jumlah sampel yang memenuhi kriteria yaitu sebanyak 40 responden.Hasil :Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh tertinggi dalam kategori tidak megalami anemia dan tidak mengalami abortus sebanyak 18 responden (60%). Sedangkan terendah dalam kategori tidak anemia dan mengalami abortus sebanyak 1 responden (3%). Berdasarkan hasil uji chi square test didapatkan ρ-value = 0,004 a<0,05 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus.Kesimpulan : Ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus di UPT Puskesmas Ajangale.
Abstrak. Background: Anemia is a condition where there is a decrease in hemoglobin, hematocrit and erythrocyte counts below normal values. The cause of anemia can be due to a lack of iron for blood formation, for example iron, folic acid and vitamin B12, but what often happens is anemia due to iron deficiency.Objective: To determine the relationship between anemia in pregnancy and abortion in pregnant women.Methods: The type of research used in this study was an analytic survey with a cross sectional study design, so that the number of samples that met the criteria was determined, namely as many as 40 respondents.Results: The results showed that of the 40 respondents, the highest was in the category of not having anemia and no abortion as many as 18 respondents (60%). Meanwhile, the lowest category was not anemic and experienced abortion by 1 respondent (3%). Based on the results of the chi square test, it was found that ρ-value = 0.004 a <0.05, which means that Ha is accepted and H0 is rejected, so it can be concluded that there is a relationship between anemia and the incidence of abortion.Conclusion: There is a relationship between anemia and the incidence of abortion at Puskesmas Ajangale.