{"title":"KOH活性炭对Kluwak壳中亚甲基蓝的吸附研究","authors":"Yu Hr, Elizabet Alwina, Isma Ayu Ningsih Putri Zainal, Ida Adriani Idris, Haera Setiadi, Andi Musfira Adhar","doi":"10.31001/jkireka.v2i1.20","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kluwak is a plant whose meat is used as the main ingredient in making rawon. The flesh is located in the seed which taken of meat, leaves only the shell that has not been utilized and becomes waste. The use of kluwak shell directly as an adsorbent has not been maximized so that it is carbonized and activated using KOH. This study aims to utilize kluwak shell carbon without activation and KOH activation as adsorbent. Adsorption was carried out on methylene blue adsorption with 5 variations of concentration. Variations in KOH concentrations of 0, 1, 3 and 5 M and concentrations of methylene blue 20, 40, 60, 80 and 100 ppm. The study that was reviewed was how the effect of activation on the performance of the adsorbent by determining the Ce value using UV-Vis at a wavelength of 662 nm, calculating the % absorption, and maximum capacity (qm) using the Langmuir equation for each variable. Adsorption took place in a batch system for 90 minutes at a shaker speed of 300 rpm and the weight of kluwak shell carbon without activation (KTKTA) and Activation (KTKA) was 0.15 g. The results showed that the activation can improve the performance of the adsorbent. The average percent adsorbed for 0.15 g of adsorbent, 53.88% KTKTA and 99.96% KTKA. The maximum adsorption capacity (qm) for KTKTA was 15.86 mg/g and 36.19 mg/g for KTKA on 5M KOH activation. \nAbstrakKluwak merupakan tumbuhan yang dagingnya dimanfaatkan bahan utama dalam pembuatan rawon. Daging terletak dalam biji yang jika diambil isinya maka tertinggal hanyalah tempurung yang belum dimanfaatkan dan menjadi limbah. Penggunaan tempurung kluwak secara langsung sebagai bahan penjerap belum maksimal sehingga dikarbonkan dan diaktivasi menggunakan KOH. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi dan aktivasi KOH sebagai adsorben. Adsorpsi dilakukan pada penjerapan metilen biru dengan 5 variasi konsentrasi. Variasi konsentrasi KOH 0, 1, 3 dan 5 M dan konsentrasi metilen biru 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm. Kajian yang ditinjau yaitu bagaimana pengaruh aktivasi terhadap kinerja adsorben dengan menentukan nilai Ce menggunakan UV-Vis pada Panjang gelombang 662 nm, menghitung % penjeran, dan kapasitas maksimum (qm) menggunakan persamaan Langmuir pada tiap variabel. Adsorpsi berlangsung dengan system batch selama 90 menit pada kecepatan shaker 300 rpm dan berat karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi (KTKTA) dan Aktivasi (KTKA) sebanyak 0.15 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi dapat meningkatkan kinerja adsorben. Rata rata persen terjerap untuk 0.15 g adsorben, KTKTA 53.88 % dan KTKA sebesar 99.96%. Kapasitas adsorpsi maksimum (qm) untuk KTKTA sebesar 15.86 mg/g dan 36.19 mg/g untuk KTKA pada aktivasi KOH 5M.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Methylene Blue Adsorption With KOH Activated Carbon From Kluwak Shell\",\"authors\":\"Yu Hr, Elizabet Alwina, Isma Ayu Ningsih Putri Zainal, Ida Adriani Idris, Haera Setiadi, Andi Musfira Adhar\",\"doi\":\"10.31001/jkireka.v2i1.20\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kluwak is a plant whose meat is used as the main ingredient in making rawon. The flesh is located in the seed which taken of meat, leaves only the shell that has not been utilized and becomes waste. The use of kluwak shell directly as an adsorbent has not been maximized so that it is carbonized and activated using KOH. This study aims to utilize kluwak shell carbon without activation and KOH activation as adsorbent. Adsorption was carried out on methylene blue adsorption with 5 variations of concentration. Variations in KOH concentrations of 0, 1, 3 and 5 M and concentrations of methylene blue 20, 40, 60, 80 and 100 ppm. The study that was reviewed was how the effect of activation on the performance of the adsorbent by determining the Ce value using UV-Vis at a wavelength of 662 nm, calculating the % absorption, and maximum capacity (qm) using the Langmuir equation for each variable. Adsorption took place in a batch system for 90 minutes at a shaker speed of 300 rpm and the weight of kluwak shell carbon without activation (KTKTA) and Activation (KTKA) was 0.15 g. The results showed that the activation can improve the performance of the adsorbent. The average percent adsorbed for 0.15 g of adsorbent, 53.88% KTKTA and 99.96% KTKA. The maximum adsorption capacity (qm) for KTKTA was 15.86 mg/g and 36.19 mg/g for KTKA on 5M KOH activation. \\nAbstrakKluwak merupakan tumbuhan yang dagingnya dimanfaatkan bahan utama dalam pembuatan rawon. Daging terletak dalam biji yang jika diambil isinya maka tertinggal hanyalah tempurung yang belum dimanfaatkan dan menjadi limbah. Penggunaan tempurung kluwak secara langsung sebagai bahan penjerap belum maksimal sehingga dikarbonkan dan diaktivasi menggunakan KOH. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi dan aktivasi KOH sebagai adsorben. Adsorpsi dilakukan pada penjerapan metilen biru dengan 5 variasi konsentrasi. Variasi konsentrasi KOH 0, 1, 3 dan 5 M dan konsentrasi metilen biru 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm. Kajian yang ditinjau yaitu bagaimana pengaruh aktivasi terhadap kinerja adsorben dengan menentukan nilai Ce menggunakan UV-Vis pada Panjang gelombang 662 nm, menghitung % penjeran, dan kapasitas maksimum (qm) menggunakan persamaan Langmuir pada tiap variabel. Adsorpsi berlangsung dengan system batch selama 90 menit pada kecepatan shaker 300 rpm dan berat karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi (KTKTA) dan Aktivasi (KTKA) sebanyak 0.15 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi dapat meningkatkan kinerja adsorben. Rata rata persen terjerap untuk 0.15 g adsorben, KTKTA 53.88 % dan KTKA sebesar 99.96%. Kapasitas adsorpsi maksimum (qm) untuk KTKTA sebesar 15.86 mg/g dan 36.19 mg/g untuk KTKA pada aktivasi KOH 5M.\",\"PeriodicalId\":107274,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kimia dan Rekayasa\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kimia dan Rekayasa\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31001/jkireka.v2i1.20\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v2i1.20","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
克鲁瓦克是一种植物,它的肉被用作制作小龙虾的主要原料。肉位于取肉的种子中,只留下未被利用的壳,成为废物。直接使用kluwak壳作为吸附剂还没有得到最大限度的利用,所以它是碳化和活化使用KOH。本研究的目的是利用未活化和KOH活化的克鲁瓦克壳碳作为吸附剂。对亚甲基蓝进行了5种不同浓度的吸附。0、1、3和5 M的KOH浓度和20、40、60、80和100 ppm的亚甲基蓝浓度的变化。本研究回顾了活化对吸附剂性能的影响,通过使用波长为662 nm的UV-Vis测定Ce值,使用Langmuir方程计算每个变量的吸收率百分比和最大容量(qm)。在间歇式系统中,摇床转速为300 rpm,吸附90分钟,未活化和活化的克鲁瓦克壳碳的重量为0.15 g。结果表明,活化可以提高吸附剂的性能。0.15 g吸附剂对KTKTA的平均吸附率为53.88%,KTKA的平均吸附率为99.96%。在5M KOH活化下,KTKTA的最大吸附量为15.86 mg/g, KTKA的最大吸附量为36.19 mg/g。摘要:kluwak merupakan tumbuhan yang dagingnya dimanfaatkan bahan utama dalam pembuatan rawon。大龄terletak dalam biji yang jika diambil isinya maka tertinggal hanyalah tempurung yang belum dimanfaatkan danmenjadi limba。彭家南天普隆kluwak secara langsung sebagai bahan penjerap belum maksimal sehinga dikarbonkan dan diaktivasi menggunakan KOH。Penelitian ini bertujuan memanfaatkan炭,tempurung kluwak tanpa aktivasi和aktivasi KOH sebagai吸附。吸附剂的研究进展与应用。Variasi konsentrasi KOH 0、1、3、5 M旦konsentrasi metilen biru 20、40、60、80旦100 ppm。Kajian yang ditinjau yitu bagaimana pengaruh aktivasi terhadap kinerja吸附dengan menentukan nilai Ce menggunakan UV-Vis pada Panjang gelombang 662 nm, menghitung % penjeran, dan kapasitas maksimum (qm) menggunakan persamaan and Langmuir pada tiap变量。吸附吸附系统批量selama 90分钟,保温振动筛300转/分钟,含碳量为0.15 g,分别为KTKTA和KTKA。吸附剂的用法和样例:吸附量为0.15 g, KTKTA为53.88%,KTKA为99.96%。Kapasitas对KTKTA的最大吸附量(qm)为15.86 mg/g, KTKA的最大吸附量为36.19 mg/g。
Methylene Blue Adsorption With KOH Activated Carbon From Kluwak Shell
Kluwak is a plant whose meat is used as the main ingredient in making rawon. The flesh is located in the seed which taken of meat, leaves only the shell that has not been utilized and becomes waste. The use of kluwak shell directly as an adsorbent has not been maximized so that it is carbonized and activated using KOH. This study aims to utilize kluwak shell carbon without activation and KOH activation as adsorbent. Adsorption was carried out on methylene blue adsorption with 5 variations of concentration. Variations in KOH concentrations of 0, 1, 3 and 5 M and concentrations of methylene blue 20, 40, 60, 80 and 100 ppm. The study that was reviewed was how the effect of activation on the performance of the adsorbent by determining the Ce value using UV-Vis at a wavelength of 662 nm, calculating the % absorption, and maximum capacity (qm) using the Langmuir equation for each variable. Adsorption took place in a batch system for 90 minutes at a shaker speed of 300 rpm and the weight of kluwak shell carbon without activation (KTKTA) and Activation (KTKA) was 0.15 g. The results showed that the activation can improve the performance of the adsorbent. The average percent adsorbed for 0.15 g of adsorbent, 53.88% KTKTA and 99.96% KTKA. The maximum adsorption capacity (qm) for KTKTA was 15.86 mg/g and 36.19 mg/g for KTKA on 5M KOH activation.
AbstrakKluwak merupakan tumbuhan yang dagingnya dimanfaatkan bahan utama dalam pembuatan rawon. Daging terletak dalam biji yang jika diambil isinya maka tertinggal hanyalah tempurung yang belum dimanfaatkan dan menjadi limbah. Penggunaan tempurung kluwak secara langsung sebagai bahan penjerap belum maksimal sehingga dikarbonkan dan diaktivasi menggunakan KOH. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi dan aktivasi KOH sebagai adsorben. Adsorpsi dilakukan pada penjerapan metilen biru dengan 5 variasi konsentrasi. Variasi konsentrasi KOH 0, 1, 3 dan 5 M dan konsentrasi metilen biru 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm. Kajian yang ditinjau yaitu bagaimana pengaruh aktivasi terhadap kinerja adsorben dengan menentukan nilai Ce menggunakan UV-Vis pada Panjang gelombang 662 nm, menghitung % penjeran, dan kapasitas maksimum (qm) menggunakan persamaan Langmuir pada tiap variabel. Adsorpsi berlangsung dengan system batch selama 90 menit pada kecepatan shaker 300 rpm dan berat karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi (KTKTA) dan Aktivasi (KTKA) sebanyak 0.15 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi dapat meningkatkan kinerja adsorben. Rata rata persen terjerap untuk 0.15 g adsorben, KTKTA 53.88 % dan KTKA sebesar 99.96%. Kapasitas adsorpsi maksimum (qm) untuk KTKTA sebesar 15.86 mg/g dan 36.19 mg/g untuk KTKA pada aktivasi KOH 5M.