Pub Date : 2023-07-25DOI: 10.31001/jkireka.v4i1.59
Alfionita Lestiana Bolo, D. A. Arif Wibawa, Soebiyanto
The compound chemical name Borax is sodium tetraborate. Formalin is a chemical commonly used as a germ killer. In fact, there is a lot of abuse of borax and Formalin as a thickener in food such as meatballs, noodles, crackers and empek-empek and preservatives in food. The Borax is dangerous for health because it can cause impaired kidney, central nervous system, and liver function. Immediately visible symptoms include irritation, redness, tearing eyes, allergies, nausea, vomiting, burning sensation, stomach pain and dizziness This study aims to determine whether there are harmful ingredients such as borax and Formalin in meatballs and to determine their levels. This study used 10 meatball samples in the Mojosongo Village, Surakarta City, with the criteria of small, medium and large meatball traders. Qualitative testing methods for borax and Formalin use liquid curcumin and chromatophic acid and quantitative testing using UV-Vis Spectrophotometry.The results showed that all samples did not contain Formalin, 4 out of 10 samples contained borax. Meatball samples that were identified to contain borax were samples B, E, G and J with levels of 28.234 µg/g; 3.318 µg/g; 1.322µg/g; 2.156 µg/g. The conclusion of this study is that samples containing the highest levels of borax were found in meatball traders who were classified as wholesalers. AbstrakBoraks adalah senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat. Formalin merupakan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pembunuh kuman. Pada kenyataannya banyak terjadi penyalahgunaan Boraks dan Formalin pada produk pada pangan seperti bakso, kerupuk, mie, dan empek-empek sebagai pengenyal dan pengawet pada makanan. Boraks berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, susunan saraf pusat, dan hati. Gejala yang langsung terlihat misalnya iritasi, kemerahan, mata berai, alergi, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat bahan-bahan berbahaya seperti Boraks dan Formalin pada bakso serta menetapkan kadarnya. Penelitian ini menggunakan 10 sampel bakso yang terdapat di Kelurahan Mojosongo Kota Surakarta, dengan kriteria pedagang bakso kecil, menengah, dan besar. Metode pengujian Boraks dan Formalin secara kualitatif menggunakan kurkumin cair dan asam kromatofat dan pengujian secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan seluruh sampel tidak mengandung Formalin, 4 dari 10 sampel mengandung Boraks. Sampel bakso yang teridentifikasi mengandung Boraks adalah sampel B, E, G dan J dengan kadar 28,234 µg/g; 3,318 µg/g; 1,322 µg/g; 2,156 µg/g. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sampel yang mengandung Boraks dengan kadar paling tinggi terdapat pada pedangang bakso yang tergolong pedagang besar.
硼砂的化学名称是四硼酸钠。福尔马林是一种常用的杀菌剂。事实上,在肉丸、面条、薄脆饼干等食品中,硼砂和福尔马林被滥用为增稠剂,在食品中也被用作防腐剂。硼砂对健康有害,因为它会导致肾脏、中枢神经系统和肝脏功能受损。立即可见的症状包括刺激、发红、流泪、过敏、恶心、呕吐、烧灼感、胃痛和头晕。这项研究旨在确定肉丸中是否含有硼砂和福尔马林等有害成分,并确定它们的含量。本研究采用苏拉塔市Mojosongo村的10个肉丸样品,以小型、中型和大型肉丸贸易商为标准。硼砂和福尔马林的定性检测方法采用液体姜黄素和色谱酸,定量检测方法采用紫外可见分光光度法。结果显示,所有样本均不含福尔马林,10个样本中有4个含有硼砂。经鉴定含有硼砂的肉丸样品为样品B、E、G和J,含量为28.234µG / G;3.318µg / g;1.322µg / g;2.156µg / g。这项研究的结论是,硼砂含量最高的肉丸商被归类为批发商。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】福尔马林merupakan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pembunuh人。Pada kenyataannya banyak terjadi penyalahgunaan Boraks dan Formalin Pada产品Pada pangan seperti bakso, kerupuk, mie, dan empek-empek sebagai pengenyal dan pengawet Pada makanan。Boraks berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan gangguan真菌,gangguan真菌,sunan saraf pusat, dan hati。Gejala yang langsung terlihat misalnya iritasi, kemerahan, mata berai, alergi, muual, muntah, rasa terbakar, sakit perut, danpusing。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat bahan-bahan berbahaya seperti Boraks dan Formalin pada bakso serta menetapkan kadarya。Penelitian ini menggunakan 10个样本bakso yang terdapat di Kelurahan Mojosongo Kota Surakarta, dengan kria pedagang bakso keecil, menengah, dan besar。方法是用紫外可见分光光度法测量企鹅的数量。Hasil penelitian menunjukkan seluruh sample tidak mengandung foralin, 4 dari 10 sample mengandung Boraks。样品bakso yang鉴定kasi mengandung Boraks adalah样品B, E, G dan dengan kadar 28,234µG / G;3318µg / g;1322µg / g;2156µg / g。杨孟雄,杨孟雄,杨孟雄,杨孟雄,杨孟雄,杨孟雄,杨孟雄,杨孟雄,杨孟雄,杨孟雄。
{"title":"Analysis of Borax and Formaline in Meatballs in Mojosongo Sub-District Surakarta City","authors":"Alfionita Lestiana Bolo, D. A. Arif Wibawa, Soebiyanto","doi":"10.31001/jkireka.v4i1.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v4i1.59","url":null,"abstract":"The compound chemical name Borax is sodium tetraborate. Formalin is a chemical commonly used as a germ killer. In fact, there is a lot of abuse of borax and Formalin as a thickener in food such as meatballs, noodles, crackers and empek-empek and preservatives in food. The Borax is dangerous for health because it can cause impaired kidney, central nervous system, and liver function. Immediately visible symptoms include irritation, redness, tearing eyes, allergies, nausea, vomiting, burning sensation, stomach pain and dizziness This study aims to determine whether there are harmful ingredients such as borax and Formalin in meatballs and to determine their levels. This study used 10 meatball samples in the Mojosongo Village, Surakarta City, with the criteria of small, medium and large meatball traders. Qualitative testing methods for borax and Formalin use liquid curcumin and chromatophic acid and quantitative testing using UV-Vis Spectrophotometry.The results showed that all samples did not contain Formalin, 4 out of 10 samples contained borax. Meatball samples that were identified to contain borax were samples B, E, G and J with levels of 28.234 µg/g; 3.318 µg/g; 1.322µg/g; 2.156 µg/g. The conclusion of this study is that samples containing the highest levels of borax were found in meatball traders who were classified as wholesalers. \u0000AbstrakBoraks adalah senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat. Formalin merupakan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pembunuh kuman. Pada kenyataannya banyak terjadi penyalahgunaan Boraks dan Formalin pada produk pada pangan seperti bakso, kerupuk, mie, dan empek-empek sebagai pengenyal dan pengawet pada makanan. Boraks berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, susunan saraf pusat, dan hati. Gejala yang langsung terlihat misalnya iritasi, kemerahan, mata berai, alergi, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat bahan-bahan berbahaya seperti Boraks dan Formalin pada bakso serta menetapkan kadarnya. Penelitian ini menggunakan 10 sampel bakso yang terdapat di Kelurahan Mojosongo Kota Surakarta, dengan kriteria pedagang bakso kecil, menengah, dan besar. Metode pengujian Boraks dan Formalin secara kualitatif menggunakan kurkumin cair dan asam kromatofat dan pengujian secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan seluruh sampel tidak mengandung Formalin, 4 dari 10 sampel mengandung Boraks. Sampel bakso yang teridentifikasi mengandung Boraks adalah sampel B, E, G dan J dengan kadar 28,234 µg/g; 3,318 µg/g; 1,322 µg/g; 2,156 µg/g. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sampel yang mengandung Boraks dengan kadar paling tinggi terdapat pada pedangang bakso yang tergolong pedagang besar.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115790085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-25DOI: 10.31001/jkireka.v4i1.63
Ani Purwanti, Mukasi Wahyu Kurniawati, Siswandi Waluyo
This research generated several qualitative data indicating the effects of temperature extraction and pH precipitation on spinach protein concentrates. The results shows that higher extraction temperature tend to increase protein yield. At an extraction temperature of 60°C, the spinach protein yield was 23%, while at 80°C, the protein yield increased to 28%. However, extraction temperatures above 80°C led to a decrease in protein yield due to significant protein denaturation. pH precipitation was observed to have significant influence on the quality of spinach protein. Precipitation at pH 4.5 resulted in a protein concentrate with higher brightness compared to precipitation at pH 5.5 and pH 6.5. This result indicates that acidic pH is more effective in spinach protein precipitation. Qualitative data indicated that spinach protein concentrate had good physicochemical characteristics. The protein concentrate had a greenish-yellow color and a distinctive aroma of spinach leaves. It had a neutral taste and a smooth texture. spinach protein concentrate consistency can be adjusted depends on user needs through the drying process. The results of this study demonstrated potential use of spinach protein concentrate in various food products. Spinach protein concentrate can be used as a manufacturing ingredient for a variety of food products such as pasta, cakes, and other processed products. Overall, this research provides evidence that protein extraction from spinach leaves with modified temperature extraction and pH precipitation can yield high-quality spinach protein concentrate. The results of this research will serve as a basis for the development of healthy and highly nutritious vegetable protein foods, and can contribute to the improvement of public health through the intake of highly nutritious foods. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membuat konsentrat protein dari daun bayam dengan pelarut KOH untuk mendapatkan hasil maksimal dengan variabel suhu ekstraksi dan konsentrasi pelarut yang digunakan. Daun bayam terlebih dahulu dibersihkan, tulang daunnya dibuang, kemudian dipotong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 50 gram. Proses awal yang dilakukan adalah proses ekstraksi pada suhu ekstraksi 700C dengan variasi konsentrasi pelarut KOH antara 0,1 N – 0,5 N dengan interval 0,1 N dan waktu ekstraksi yaitu antara 30 – 150 menit. Hasil yang diambil berupa filtrat. Selanjutnya dilakukan proses penggumpalan protein dengan penambahan larutan HCI 10 N pada suhu 750C, waktu 10 menit dan pH penggumpalan 4. Kemudian larutan didiamkan sampai terbentuk endapan konsentrat, disaring, dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 400C sampai berat konstan. Hasil analisa daun bayam segar adalah sebagai berikut: kadar air 78,68%, kadar abu 1,442%, dan kadar protein 6,46%. Dari penelitian diperoleh kondisi optimum yaitu proses dengan waktu ekstraksi 90 menit dengan berat konsentrat protein maksimal 6,326% dengan kesalahan rata-rata sebesar 6,99 % dan proses dengan kons
本研究产生了一些定性数据,表明温度提取和pH沉淀对菠菜浓缩蛋白的影响。结果表明,提取温度越高,蛋白质得率越高。提取温度为60℃时,菠菜蛋白得率为23%,提取温度为80℃时,菠菜蛋白得率提高到28%。然而,在80℃以上的萃取温度下,由于蛋白质变性显著,导致蛋白质产量下降。pH沉淀对菠菜蛋白品质有显著影响。与pH 5.5和pH 6.5的沉淀相比,pH 4.5的沉淀产生的蛋白质浓缩物具有更高的亮度。结果表明,酸性pH对菠菜蛋白质的沉淀更有效。定性数据表明,菠菜浓缩蛋白具有良好的理化特性。浓缩蛋白呈黄绿色,有菠菜叶的独特香气。它有一个中性的味道和光滑的质地。菠菜蛋白浓缩物的稠度可根据用户需要通过干燥过程进行调整。这项研究的结果证明了菠菜蛋白浓缩物在各种食品中的潜在用途。菠菜蛋白浓缩物可以作为多种食品的生产原料,如面食、蛋糕和其他加工产品。总的来说,本研究提供了证据,证明改良温度提取和pH沉淀可以从菠菜叶中提取高质量的菠菜浓缩蛋白。本研究结果将为开发健康和高营养植物蛋白食品提供依据,并可通过摄入高营养食物来改善公众健康。摘要/ abstract摘要:penelitian ini bertujuan untuk, konsentrat protein dari daun bayam dengan pelarut KOH untuk mendapatkan hasil maksimal dengan变量suhu ekstraksi dan konsentrasi pelarut yang digunakan。dun bayam terlebih daunnya dibuang, kemudian dipoong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 50克。处理awal yang dilakukan adalah处理ekstraksi pada suhu ekstraksi 700C dengan variasi konsentrasi pelarut KOH antara 0,1 N - 0,5 N dengan区间0,1 N danwaktu ekstraksi yaitu antara 30 - 150 min。哈西尔杨迪比勒滤液。Selanjutnya dilakukan加工penggumpalan蛋白dengan penambahan larutan HCI 10 N pada suhu 750C, waktu 10 menit和pH penggumpalan 4。Kemudian larutan didiamkan sampai terbentuk endapan konsentrat, disaring, dan dikeringkan dalam烤箱denengan suhu 400C sampai berat konstan。Hasil analisa daun bayam segar adalah sebagai berikut:卡达尔空气78,68%,卡达尔约1,442%,卡达尔蛋白6,46%。Dari penelitian diperoleh kondisi最优yitu处理dengan waktu ekstraksi 90 menmenit dengan berat konsentrat蛋白maksimal 6326% dengan kesalahan rata-rata sebesar 6,99% dengan berat konsentrasi pelarut KOH 0,4 N. dengan berat konsentrat蛋白maksimal sebanyak 5,956 % dengan kesalahan rata-rata 10,33%。
{"title":"The Influence of Extraction Time and Solvent Concentration on the Production of Spinach Leaf Protein Concentrate with KOH Solvent","authors":"Ani Purwanti, Mukasi Wahyu Kurniawati, Siswandi Waluyo","doi":"10.31001/jkireka.v4i1.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v4i1.63","url":null,"abstract":"This research generated several qualitative data indicating the effects of temperature extraction and pH precipitation on spinach protein concentrates. The results shows that higher extraction temperature tend to increase protein yield. At an extraction temperature of 60°C, the spinach protein yield was 23%, while at 80°C, the protein yield increased to 28%. However, extraction temperatures above 80°C led to a decrease in protein yield due to significant protein denaturation. pH precipitation was observed to have significant influence on the quality of spinach protein. Precipitation at pH 4.5 resulted in a protein concentrate with higher brightness compared to precipitation at pH 5.5 and pH 6.5. This result indicates that acidic pH is more effective in spinach protein precipitation. Qualitative data indicated that spinach protein concentrate had good physicochemical characteristics. The protein concentrate had a greenish-yellow color and a distinctive aroma of spinach leaves. It had a neutral taste and a smooth texture. spinach protein concentrate consistency can be adjusted depends on user needs through the drying process. The results of this study demonstrated potential use of spinach protein concentrate in various food products. Spinach protein concentrate can be used as a manufacturing ingredient for a variety of food products such as pasta, cakes, and other processed products. Overall, this research provides evidence that protein extraction from spinach leaves with modified temperature extraction and pH precipitation can yield high-quality spinach protein concentrate. The results of this research will serve as a basis for the development of healthy and highly nutritious vegetable protein foods, and can contribute to the improvement of public health through the intake of highly nutritious foods. \u0000AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membuat konsentrat protein dari daun bayam dengan pelarut KOH untuk mendapatkan hasil maksimal dengan variabel suhu ekstraksi dan konsentrasi pelarut yang digunakan. Daun bayam terlebih dahulu dibersihkan, tulang daunnya dibuang, kemudian dipotong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 50 gram. Proses awal yang dilakukan adalah proses ekstraksi pada suhu ekstraksi 700C dengan variasi konsentrasi pelarut KOH antara 0,1 N – 0,5 N dengan interval 0,1 N dan waktu ekstraksi yaitu antara 30 – 150 menit. Hasil yang diambil berupa filtrat. Selanjutnya dilakukan proses penggumpalan protein dengan penambahan larutan HCI 10 N pada suhu 750C, waktu 10 menit dan pH penggumpalan 4. Kemudian larutan didiamkan sampai terbentuk endapan konsentrat, disaring, dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 400C sampai berat konstan. Hasil analisa daun bayam segar adalah sebagai berikut: kadar air 78,68%, kadar abu 1,442%, dan kadar protein 6,46%. Dari penelitian diperoleh kondisi optimum yaitu proses dengan waktu ekstraksi 90 menit dengan berat konsentrat protein maksimal 6,326% dengan kesalahan rata-rata sebesar 6,99 % dan proses dengan kons","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115884219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-25DOI: 10.31001/jkireka.v4i1.61
Anggi Mukromin, Yari Mukti Wibowo
Coastal areas are areas that often experience difficulties in obtaining clean water. In this coastal area sea water intrusion often occurs, so that the chloride content in fresh water is high. Researchers wanted to determine the levels of chloride ions in samples of dug well water in the Kaliwungu District, Kendal Regency. This research was conducted using the Argentometry Mohr titration method. The sample population obtained is 6 from different points, where each sample has a coordinate point. Determination of the distance between the coordinates of each of the wells to the coastal area or ponds is taken from 4 directions, then the closest distance is taken. The research results obtained chloride levels from 6 well water samples S1, S2, S3, S4, S5, S6 in units of mg/L respectively: 74.28; 106.63; 102.15; 127.03; 112.60 and 72.62. The results of the study stated that the well water samples closest to the coast had the highest levels of chloride ions. This is possible because of the large amount of seawater seeping into the dug well water. Based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 492/Menkes/Per/IV/2010 the maximum limit for chloride ions for drinking water is 250 mg/L. The levels of the samples from the six wells obtained met the predetermined requirements, so it can be concluded that the 6 well water samples had good quality, when viewed from their chloride ion levels. AbstrakDaerah pesisir pantai merupakan salah satu daerah yang sering mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih. Pada daerah pesisir pantai ini sering terjadi intrusi air laut, sehingga kadar klorida dalam air tawarnya tinggi. Peneliti ingin menentukan kadar ion klorida pada sampel air sumur gali di daerah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode titrasi Argentometri Mohr. Populasi sampel yang didapatkan berjumlah 6 dari titik berbeda, dimana masing-masing sampel memiliki titik koordinat. Penentuan jarak antara titik koordinat dari masing-masing dari masing-masing sumur terhadap wilayah pesisir atau tambak diambil dari 4 arah, kemudian diambil jarak yang terdekat. Hasil penelitian diperoleh kadar klorida dari 6 sampel air sumur S1, S2, S3, S4, S5, S6 dalam satuan mg/L berturut-turut sebesar : 74,28; 106,63; 102,15; 127,03; 112,60 dan 72,62. Hasil penelitian menyatakan bahwa sampel air sumur yang paling dekat dengan pesisir pantai mempunyai kadar ion klorida paling besar. Hal ini dimungkinkan karena banyaknya air laut yang merembes masuk ke air sumur gali. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 batasan paling banyak ion klorida untuk air minum sebesar 250 mg/L. Kadar sampel dari keenam sumur yang diperoleh memenuhi syarat yang telah ditetapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa 6 sampel air sumur mempunyai kualitas yang baik, jika dilihat dari kadar ion kloridanya.
沿海地区是在获得清洁水方面经常遇到困难的地区。这一沿海地区经常发生海水入侵,使淡水中氯化物含量高。研究人员想要确定肯德尔县Kaliwungu地区挖井水样本中氯离子的含量。本研究采用阿根廷计量莫尔滴定法进行。从不同的点得到的样本总体为6,其中每个样本有一个坐标点。从4个方向确定每个井的坐标到沿海区域或池塘的距离,然后取最近的距离。研究结果表明,6个井水样品S1、S2、S3、S4、S5、S6的氯化物含量单位分别为:74.28 mg/L;106.63;102.15;127.03;112.60和72.62。研究结果表明,离海岸最近的井水样本氯离子含量最高。这可能是因为大量海水渗入了挖出的井水。根据印度尼西亚共和国卫生部第492/Menkes/Per/IV/2010号条例,饮用水中氯离子的最大限量为250毫克/升。6口井水样品的氯离子含量均达到预定要求,从样品的氯离子含量来看,6口井水水质良好。[摘要]巴基斯坦总统潘泰·梅鲁帕坎(pantai merupakan salah),巴基斯坦总统杨(dalerah yang),蒙古总统(mengalami kesulitan untuk),巴基斯坦空军(air bersih)。巴基斯坦空军司令潘泰尼在空军基地服役,他说,巴基斯坦空军基地是巴基斯坦空军基地。Peneliti ingingin menentukan kadar ion klorida pada样本air sumur gali di daerah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal。Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan方法titrasi Argentometri Mohr。Populasi sampel yang didapatkan berjumlah 6 dari titik berbeda, dimana masing-masing sampel memiliki titik协调。Penentuan jarak antara titik ordinordindari masing-masing dari masing-masing sumur terhadap wilayah pesisir tambak diambil dari 4 arah, kemudian diambil jarak yang terdekat。空气质量S1, S2, S3, S4, S5, S6 dalam satuan mg/L -turut sebesar: 74,28;106年,63年;102年,15;127年,03年;112,60丹72,62。哈西尔·潘尼利安·孟亚塔坎·巴哈瓦样本空气苏穆尔·杨·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安·巴哈尼安。Hal ini dimungkinkan karena banyaknya air laut yang记得masuk ke air sumur gali。Berdasarkan Peraturan menenteri Kesehatan共和国印度尼西亚noor 492/Menkes/Per/IV/2010 batasan paling banyak klorida untuk空气最低浓度为250 mg/L。6 .样本空气,样本空气,样本空气,样本空气,样本空气,样本空气,样本空气,样本空气。
{"title":"Determination of Chloride Ion (Cl-) Conditions In Dog Well Water In Kecamatan Kaliwungu, Kendal Using Mohr Argentometry Method","authors":"Anggi Mukromin, Yari Mukti Wibowo","doi":"10.31001/jkireka.v4i1.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v4i1.61","url":null,"abstract":"Coastal areas are areas that often experience difficulties in obtaining clean water. In this coastal area sea water intrusion often occurs, so that the chloride content in fresh water is high. Researchers wanted to determine the levels of chloride ions in samples of dug well water in the Kaliwungu District, Kendal Regency. This research was conducted using the Argentometry Mohr titration method. The sample population obtained is 6 from different points, where each sample has a coordinate point. Determination of the distance between the coordinates of each of the wells to the coastal area or ponds is taken from 4 directions, then the closest distance is taken. The research results obtained chloride levels from 6 well water samples S1, S2, S3, S4, S5, S6 in units of mg/L respectively: 74.28; 106.63; 102.15; 127.03; 112.60 and 72.62. The results of the study stated that the well water samples closest to the coast had the highest levels of chloride ions. This is possible because of the large amount of seawater seeping into the dug well water. Based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 492/Menkes/Per/IV/2010 the maximum limit for chloride ions for drinking water is 250 mg/L. The levels of the samples from the six wells obtained met the predetermined requirements, so it can be concluded that the 6 well water samples had good quality, when viewed from their chloride ion levels. \u0000AbstrakDaerah pesisir pantai merupakan salah satu daerah yang sering mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih. Pada daerah pesisir pantai ini sering terjadi intrusi air laut, sehingga kadar klorida dalam air tawarnya tinggi. Peneliti ingin menentukan kadar ion klorida pada sampel air sumur gali di daerah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode titrasi Argentometri Mohr. Populasi sampel yang didapatkan berjumlah 6 dari titik berbeda, dimana masing-masing sampel memiliki titik koordinat. Penentuan jarak antara titik koordinat dari masing-masing dari masing-masing sumur terhadap wilayah pesisir atau tambak diambil dari 4 arah, kemudian diambil jarak yang terdekat. Hasil penelitian diperoleh kadar klorida dari 6 sampel air sumur S1, S2, S3, S4, S5, S6 dalam satuan mg/L berturut-turut sebesar : 74,28; 106,63; 102,15; 127,03; 112,60 dan 72,62. Hasil penelitian menyatakan bahwa sampel air sumur yang paling dekat dengan pesisir pantai mempunyai kadar ion klorida paling besar. Hal ini dimungkinkan karena banyaknya air laut yang merembes masuk ke air sumur gali. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 batasan paling banyak ion klorida untuk air minum sebesar 250 mg/L. Kadar sampel dari keenam sumur yang diperoleh memenuhi syarat yang telah ditetapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa 6 sampel air sumur mempunyai kualitas yang baik, jika dilihat dari kadar ion kloridanya.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129257743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-25DOI: 10.31001/jkireka.v4i1.62
P. Rukmini, Dewi Astuti Herawati
This research aims to determine characteristics of ecoenzyme made from organic matters sweet orange peels, ginger (Zingiber ofcinale Rosc), turmeric (Curcuma Longa), fart ((Kaempferia galangal), galangal (Alpinia galanga), molasses, and water. Organic materials with a certain composition are mixed with molasses and water in a ratio of 3 : 1 : 10 in 7 bioreactors. Fermentation was carried out for 90 days (3 months) and observed changes in pH, color and odor. The results showed that the pH of the seven bioreactors showed the number 4. The color of the eco-enzyme liquid from the seven reactors showed a change in the appearance of the color of the liquid to become more brown than the initial fermentation and cloudy. The eco-enzyme liquid from the rhizome is light brown in color. Changes in the smell of the seven eco-enzyme liquids in the bioreactor also show changes, which are increasingly acidic in the second month and are typical of the organic matter they come from. During the eco-enzyme fermentation accompanied by the growth of microbes or fungi. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik eco-enzyme yang berbahan organik kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis) dan beberapa jenis rimpang seperti jahe (Zingiber ofcinale Rosc), Kunyit (Curcuma Longa), kencur (Kaempferia galangal), Laos (Alpinia galanga), molase, dan air. Bahan organik dengan komposisi tertentu dicampur dengan molase dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10 di dalam 7 buah bioreaktor. Fermentasi dilakukan selama 90 hari (3 bulan) dan diamatii perubahan pH, warna, dan bau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH dari ketujuh bioreaktor menunjukkan angka 4. Warna cairan eco-enzyme dari ketujuh buah reaktor menunjukkan ada perubahan kenampakan warna cairan menjadi lebih coklat daripada awal fermentasi dan keruh. Cairan eco-enzyme dari rimpang berwarna coklat muda terang. Perubahan bau dari ketujuh cairan eco-enyzme dalam bioreaktor juga menunjukkan perubahan, yaitu semakin asam padai bulan kedua dan khas bahan organik asalnya.Selama fermentasi eco-enzyme disertai dengan tumbuhnya mikroba atau jamur.
本研究旨在确定有机物质甜橙皮、生姜(Zingiber ofcinale Rosc)、姜黄(Curcuma Longa)、臭气(Kaempferia galangal)、高良姜(Alpinia galanga)、糖蜜和水制成的辅酶的特性。将具有一定组成的有机材料与糖蜜和水按3:1:10的比例在7个生物反应器中混合。发酵90天(3个月),观察pH、颜色和气味的变化。结果表明,7个生物反应器的pH值均为4。七个反应器的生态酶液的颜色呈现出液体颜色的变化,比初始发酵时变得更棕色和浑浊。从根茎中提取的生态酶液呈浅棕色。生物反应器中7种生态酶液体的气味也发生了变化,在第二个月变得越来越酸,这是它们所来自的有机物的典型特征。在生态酶发酵过程中伴随着微生物或真菌的生长。摘要:penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik生态酶yang berbahan organik kulit buah jeruk manis(柑橘)、beberapa jenis rimpang seperti jahe(柑橘)、Kunyit(姜黄)、kencur(山柑)、lao(高良姜)、molase、dan air。巴汉有机登干、komposisi tertentu、dicampur登干、molase登干、空气登干、perbandingan、3:1:10、didalam 7、buah生物反应器。2 . Fermentasi dilakukan selama 90 hari (3 bulan) dan diamatii perubahan pH, warna, dan bau。4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH dari ketujuh生物反应器menunjukkan angka。云南生态酶dari ketujuh buah reaktor menunjukkan ada perubahan kenampakan云南生态酶menjadi lebih coklat daripada awal fermentasi dan keruh。凯里安生态酶达林蓬berwarna coklat muda terang。秘鲁生态酶,秘鲁生物酶,秘鲁生物酶,秘鲁生物酶,秘鲁生物酶,秘鲁生物酶。发酵菌群的生态酶解。
{"title":"Eco-enzyme from Organic Waste (Fruit and Rhizome Waste) Fermentation","authors":"P. Rukmini, Dewi Astuti Herawati","doi":"10.31001/jkireka.v4i1.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v4i1.62","url":null,"abstract":"This research aims to determine characteristics of ecoenzyme made from organic matters sweet orange peels, ginger (Zingiber ofcinale Rosc), turmeric (Curcuma Longa), fart ((Kaempferia galangal), galangal (Alpinia galanga), molasses, and water. Organic materials with a certain composition are mixed with molasses and water in a ratio of 3 : 1 : 10 in 7 bioreactors. Fermentation was carried out for 90 days (3 months) and observed changes in pH, color and odor. The results showed that the pH of the seven bioreactors showed the number 4. The color of the eco-enzyme liquid from the seven reactors showed a change in the appearance of the color of the liquid to become more brown than the initial fermentation and cloudy. The eco-enzyme liquid from the rhizome is light brown in color. Changes in the smell of the seven eco-enzyme liquids in the bioreactor also show changes, which are increasingly acidic in the second month and are typical of the organic matter they come from. During the eco-enzyme fermentation accompanied by the growth of microbes or fungi. \u0000AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik eco-enzyme yang berbahan organik kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis) dan beberapa jenis rimpang seperti jahe (Zingiber ofcinale Rosc), Kunyit (Curcuma Longa), kencur (Kaempferia galangal), Laos (Alpinia galanga), molase, dan air. Bahan organik dengan komposisi tertentu dicampur dengan molase dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10 di dalam 7 buah bioreaktor. Fermentasi dilakukan selama 90 hari (3 bulan) dan diamatii perubahan pH, warna, dan bau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH dari ketujuh bioreaktor menunjukkan angka 4. Warna cairan eco-enzyme dari ketujuh buah reaktor menunjukkan ada perubahan kenampakan warna cairan menjadi lebih coklat daripada awal fermentasi dan keruh. Cairan eco-enzyme dari rimpang berwarna coklat muda terang. Perubahan bau dari ketujuh cairan eco-enyzme dalam bioreaktor juga menunjukkan perubahan, yaitu semakin asam padai bulan kedua dan khas bahan organik asalnya.Selama fermentasi eco-enzyme disertai dengan tumbuhnya mikroba atau jamur.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122929259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-25DOI: 10.31001/jkireka.v4i1.60
Elisa Puspita Anggraeni, Fithnatia Khoirunnisa, A. Aktawan
From the beginning to the refinement process, the batik production process is indicated using chemicals that contain heavy metal elements so that the waste also still contains these heavy metal elements. If the waste material is not treated correctly, then the waste material can pollute the environment. Batik waste has carcinogenic properties because synthetic dyes still contain many heavy metals. Heavy metal pollution causes environmental damage and is dangerous to health. Chicken bones can be used as heavy metal adsorbents because, chemically, the main composition contains about 85% of minerals: calcium phosphate, 14% calcium carbonate, and 1% magnesium. The results showed that the chicken bone charcoal could adsorb the color from deep blue to clear yellow, a decrease in pH from 12 to pH 7, and a decrease in Cu metal content decrease by 50.19% and 19.36% for Cd metal. The metal content of the adsorption results has met the waste requirements with SNI 6889.67-2009 for Cu metal <0.003 mg/l and SNI 6989.16:2009 for Cd metal <0.01 mg/l. AbstrakProses produksi batik dari awal hingga proses penyempurnaan diindikasikan menggunakan bahan kimia yang mengandung unsur logam berat, sehingga limbahnya juga masih mengandung unsur logam berat tersebut. Limbah cair dari produksi batik perlu diolah dengan baik, agar limbah cair tersebut tidak memberikan dampak buruk atau mencemari lingkungan. Limbah batik memiliki sifat karsinogenik karena pewarna sintetis yang digunakan masih banyak mengandung logam berat. Pencemaran logam berat menyebabkan kerusakan lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan. Tulang ayam dapat digunakan sebagai adsorben logam berat karena secara kimia komposisi utama mengandung sekitar 85% mineral yaitu kalsium karbonat, kalsium fosfat, dan magnesium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang tulang ayam mampu menyerap warna dari biru tua menjadi kuning jernih, penurunan pH dari 12 menjadi pH 7 dan penurunan kandungan logam Cu sebesar 50,19% dan logam Cd sebesar 19,36%. Kandungan logam hasil adsorpsi telah memenuhi persyaratan limbah dengan SNI 6889.67-2009 untuk logam Cu <0,003 mg/l dan SNI 6989.16:2009 untuk logam Cd <0,01 mg/l.
在蜡染生产过程中,从一开始到提炼过程,都要使用含有重金属元素的化学品,这样废料中也仍然含有这些重金属元素。如果废物处理不正确,那么废物就会污染环境。蜡染废料具有致癌性,因为合成染料仍然含有许多重金属。重金属污染对环境造成破坏,危害人体健康。鸡骨头可以用作重金属吸附剂,因为从化学上讲,鸡骨头的主要成分含有约85%的矿物质:磷酸钙、14%的碳酸钙和1%的镁。结果表明:鸡骨炭对鸡肉的吸附效果较好,鸡肉的颜色由深蓝变为清黄,对鸡肉的pH值由12降至7,对金属铜和金属镉的吸附效果分别为50.19%和19.36%。SNI 6889.67-2009对Cu金属的吸附量<0.003 mg/l, SNI 6989.16:2009对Cd金属的吸附量<0.01 mg/l,符合废水处理要求。【摘要】毛纺产品:毛纺、毛纺、毛纺、毛纺、毛纺、毛纺、毛纺、毛纺、毛纺、毛纺、毛纺、毛纺、毛纺、毛纺。林巴椅子生产的产品是蜡染perlu diolah dengan baik,琼脂林巴椅子生产的产品是林巴椅子,但林巴椅子生产的成员是丹巴buruk和lingkungan。林巴蜡染纪念品是一种蜡染纪念品,是一种蜡染纪念品,是一种蜡染纪念品。潘塞马兰·罗甘·拜纳姆·拜纳姆·拜纳姆·拜纳姆·拜纳姆·拜纳姆·拜纳姆·拜纳姆Tulang ayam dapat digunakan sebagai吸附物85%矿物yyitu碳酸钾,磷酸钾,丹镁。Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang tulang ayam manpu menyerap warna dari biru tua menjadi kunning jernih, penurunan pH达12 menjadi pH 7丹penurunan kandungan logam Cu sebesar 50,19%丹logam Cd sebesar 19,36%。甘东甘芦笋吸附微量元素甘东甘芦笋SNI 6889.67-2009 untuk logam Cu < 0.003 mg/l但SNI 6989.16:2009 untuk logam Cd < 0.01 mg/l。
{"title":"Adsorption of Cu and Cd Metals in Batik Liquid Waste Using Adsorbents from Chicken Bone Waste","authors":"Elisa Puspita Anggraeni, Fithnatia Khoirunnisa, A. Aktawan","doi":"10.31001/jkireka.v4i1.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v4i1.60","url":null,"abstract":"From the beginning to the refinement process, the batik production process is indicated using chemicals that contain heavy metal elements so that the waste also still contains these heavy metal elements. If the waste material is not treated correctly, then the waste material can pollute the environment. Batik waste has carcinogenic properties because synthetic dyes still contain many heavy metals. Heavy metal pollution causes environmental damage and is dangerous to health. Chicken bones can be used as heavy metal adsorbents because, chemically, the main composition contains about 85% of minerals: calcium phosphate, 14% calcium carbonate, and 1% magnesium. The results showed that the chicken bone charcoal could adsorb the color from deep blue to clear yellow, a decrease in pH from 12 to pH 7, and a decrease in Cu metal content decrease by 50.19% and 19.36% for Cd metal. The metal content of the adsorption results has met the waste requirements with SNI 6889.67-2009 for Cu metal <0.003 mg/l and SNI 6989.16:2009 for Cd metal <0.01 mg/l. AbstrakProses produksi batik dari awal hingga proses penyempurnaan diindikasikan menggunakan bahan kimia yang mengandung unsur logam berat, sehingga limbahnya juga masih mengandung unsur logam berat tersebut. Limbah cair dari produksi batik perlu diolah dengan baik, agar limbah cair tersebut tidak memberikan dampak buruk atau mencemari lingkungan. Limbah batik memiliki sifat karsinogenik karena pewarna sintetis yang digunakan masih banyak mengandung logam berat. Pencemaran logam berat menyebabkan kerusakan lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan. Tulang ayam dapat digunakan sebagai adsorben logam berat karena secara kimia komposisi utama mengandung sekitar 85% mineral yaitu kalsium karbonat, kalsium fosfat, dan magnesium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang tulang ayam mampu menyerap warna dari biru tua menjadi kuning jernih, penurunan pH dari 12 menjadi pH 7 dan penurunan kandungan logam Cu sebesar 50,19% dan logam Cd sebesar 19,36%. Kandungan logam hasil adsorpsi telah memenuhi persyaratan limbah dengan SNI 6889.67-2009 untuk logam Cu <0,003 mg/l dan SNI 6989.16:2009 untuk logam Cd <0,01 mg/l.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125710643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-09DOI: 10.31001/jkireka.v3i2.48
Ni’matus Sabila, Dyah Setyaningrum
Water is a natural resource that is very important for the needs of many people, even for all living things. Therefore, clean water is a requirement for health assurance. The purpose of this analysis is to determine the number of Coliform and Colifecal bacteria contained in a body of water and to find out whether the quality of the water meets the requirements and is suitable for use in daily needs according to Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 22 of 2021 concerning the implementation of environmental protection and management life. Coliform and Colifecal analysis was carried out in two stages, namely the predictor test and the confirmatory test with different media. The method used in this research is the Most Probable Number (MPN) to detect and count the number of bacteria. Based on the results obtained for 9 test samples. samples A and B did not contain Coliform and Colicefal bacteria, while samples C, D, E, F, G, H and I contained Coliform and Colifecal bacteria in water bodies. The conclusion of this study is that the water quality of all samples is still quite good according to the Class II water quality standards, namely 5000 MPN index/100 ml.AbstrakAir merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk keperluan hidup orang banyak, bahkan untuk semua makhluk hidup. Oleh karena itu, kebersihan air menjadi syarat bagi terjaminnya kesehatan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui jumlah bakteri Coliform dan Colifecal yang terkadung dalam badan air dan untuk mengetahui apakah kualitas air tersebut memenuhi persyaratan dan layak untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Analisis Coliform dan Colifecal dilakukan dengan dua tahap yaitu uji penduga dan uji penegas dengan medium yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Most Probable Number (MPN) untuk mendeteksi dan menghitung jumlah bakteri. Berdasarkan hasil yang diperoleh terhadap 9 sampel uji. sampel A dan B tidak mengandung bakteri Coliform dan Colicefal, sedangkan sampel C,D,E,F,G,H dan I mengandung bakteri Coliform dan Colifecal pada badan air. Kesimpulan penelitian ini kualitas air semua sampel masih cukup baik sesuai dengan standar baku mutu air Kelas II yaitu 5000 indeks MPN/100 ml.
水是一种自然资源,对许多人,甚至对所有生物的需求都非常重要。因此,清洁的水是保证健康的必要条件。这项分析的目的是确定水体中大肠菌群和大肠杆菌的数量,并根据印度尼西亚共和国关于实施环境保护和管理生活的2021年第22号政府法规,确定水质是否符合要求,是否适合日常使用。大肠菌群和大肠杆菌分析分两个阶段进行,即不同培养基的预测试验和验证试验。本研究采用最可能数法(MPN)对细菌数量进行检测和计数。根据9个测试样品的结果。样品A和B不含大肠菌群和大肠杆菌,而样品C、D、E、F、G、H和I在水体中含有大肠菌群和大肠杆菌。本研究的结论是,所有样品的水质仍符合二级水质标准,即5000 MPN指数/100 ml。摘要:空气merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk keperluan hidup orangbanyak, bahkan untuk semua makhluk hidup。Oleh karena itu, kebersihan air menjadi syarat bagi terjaminya kesehatan。Tujuan dari分析ini adalah untuk mengetahui jumlah bakteri大细菌dan Colifecal yang terkadung dalam badan air danuntuk mengetahui apakah kualitas air tersebut memenuhi persyaratan danlayak untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari menurut Peraturan penemerintah共和国印度尼西亚11月22日,2021年7月22日,tentanpenyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup。大肠菌群;大肠菌群;大肠菌群;大肠菌群;大肠菌群;大肠菌群;Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah最可能数(MPN) untuk mendeteksi dan menghitung jumlah bakteri。Berdasarkan hasil yang diperoleh terhadap 9样品uji。样品A、B、D、E、F、G、H、C、D、E、F、G、H、I、D、D、E、F、G、H。kespulpan penelitian ini kualitas air semua样品masih cucuup baik sesuaian标准bakumutuair Kelas II yitu 5000墨水MPN/100 ml。
{"title":"Coliform and Colifecal Analysis In Water Form Various Sources Using The MPN (Most Probable Numbers) Method","authors":"Ni’matus Sabila, Dyah Setyaningrum","doi":"10.31001/jkireka.v3i2.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v3i2.48","url":null,"abstract":"Water is a natural resource that is very important for the needs of many people, even for all living things. Therefore, clean water is a requirement for health assurance. The purpose of this analysis is to determine the number of Coliform and Colifecal bacteria contained in a body of water and to find out whether the quality of the water meets the requirements and is suitable for use in daily needs according to Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 22 of 2021 concerning the implementation of environmental protection and management life. Coliform and Colifecal analysis was carried out in two stages, namely the predictor test and the confirmatory test with different media. The method used in this research is the Most Probable Number (MPN) to detect and count the number of bacteria. Based on the results obtained for 9 test samples. samples A and B did not contain Coliform and Colicefal bacteria, while samples C, D, E, F, G, H and I contained Coliform and Colifecal bacteria in water bodies. The conclusion of this study is that the water quality of all samples is still quite good according to the Class II water quality standards, namely 5000 MPN index/100 ml.AbstrakAir merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk keperluan hidup orang banyak, bahkan untuk semua makhluk hidup. Oleh karena itu, kebersihan air menjadi syarat bagi terjaminnya kesehatan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui jumlah bakteri Coliform dan Colifecal yang terkadung dalam badan air dan untuk mengetahui apakah kualitas air tersebut memenuhi persyaratan dan layak untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Analisis Coliform dan Colifecal dilakukan dengan dua tahap yaitu uji penduga dan uji penegas dengan medium yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Most Probable Number (MPN) untuk mendeteksi dan menghitung jumlah bakteri. Berdasarkan hasil yang diperoleh terhadap 9 sampel uji. sampel A dan B tidak mengandung bakteri Coliform dan Colicefal, sedangkan sampel C,D,E,F,G,H dan I mengandung bakteri Coliform dan Colifecal pada badan air. Kesimpulan penelitian ini kualitas air semua sampel masih cukup baik sesuai dengan standar baku mutu air Kelas II yaitu 5000 indeks MPN/100 ml.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127030309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-09DOI: 10.31001/jkireka.v3i2.49
Dewy Susanti, D. A. Arif Wibawa
Milk cracker is kind of snacks favored by children and adult, which are made from dairy ingredient so have high nutritional value because contains protein, fat and vitamin needed by human body. Nutritional substances contained in it have perfect comparison, easy to digest and no residual waste. This study was aimed to determine the content of fat level before and after fried in milk cracker compared to fat level in prawn cracker.The sample used in this study using prawn cracker and milk cracker before fried and after fried that had been mashed to form powder, the sample that has been form powder weighed and added with HCl 1: 1 and heated, then filtered using filter paper Whatman No.41. Analytical method fat level of milk cracker and prawn cracker using soxhletation method with ether as solvent.The results showed that fat level contained in prawn cracker before fried was 4.32%, and fat level in prawn cracker after fried was 7.72%. Fat level in milk cracker before fried was 3.13%, and fat level in milk cracker after fried was 6.72%. The results showed that fat level in prawn cracker before and after fried was higher than milk cracker before and after fried.AbstrakKerupuk susu merupakan jenis makanan ringan yang disukai oleh anak-anak dan orang dewasa, yang terbuat dari bahan dasar susu sehingga mempunyai nilai gizi yang tinggi karena mengandung protein, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Zat- zat gizi yang terkandung di dalamnya mempunyai perbandingan yang sempurna, mudah dicerna dan tidak ada sisa yang terbuang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan kadar lemak sebelum dan sesudah digoreng pada kerupuk susu yang dibandingkan dengan kadar lemak pada kerupuk udang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kerupuk udang dan kerupuk susu sebelum digoreng dan sesudah digoreng yang sudah dihaluskan sehingga membentuk serbuk, sampel yang sudah berbentuk serbuk ditimbang dan ditambahkan dengan HCl 1:1 dan dipanaskan, kemudian disaring menggunakan kertas saring Whatman No.41. Metode analisis kadar lemak kerupuk susu dan kerupuk udang ini menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut eter.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lemak yang terdapat pada kerupuk udang sebelum digoreng adalah 4,32%, dan kadar lemak pada kerupuk udang sesudah digoreng 7,72%. Kadar lemak pada kerupuk susu sebelum digoreng adalah 3,13%, dan kadar lemak pada kerupuk susu sesudah digoreng adalah 6,72%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lemak pada kerupuk udang sebelum dan sesudah digoreng lebih tinggi daripada kerupuk susu sebelum dan sesudah digoreng
牛奶饼干是儿童和成人喜爱的一种零食,它是由乳制品原料制成的,含有人体所需的蛋白质、脂肪和维生素,具有很高的营养价值。其中所含营养物质比较完美,易消化,无残留废物。本研究旨在比较牛奶饼干油炸前后与对虾饼干的脂肪含量。本研究使用的样品采用对虾饼干和牛奶饼干,在油炸前和油炸后,将粉碎成粉的样品称重,加入1:1的盐酸加热,然后用Whatman No.41号滤纸过滤。以乙醚为溶剂,用索氏法测定牛奶饼干和对虾饼干的脂肪含量。结果表明,炸前虾片的脂肪含量为4.32%,炸后虾片的脂肪含量为7.72%。油炸前的脂肪含量为3.13%,油炸后的脂肪含量为6.72%。结果表明,炸前后对虾饼干的脂肪含量均高于牛奶饼干。苏苏AbstrakKerupuk merupakan jenis makanan ringan杨disukai oleh pokalchuk anak-anak丹猩猩dewasa,杨terbuat达里语bahan dasar苏苏人sehingga mempunyai汝gizi杨丁宜受困林嘉欣mengandung蛋白质,laksa丹维生素杨dibutuhkan oleh pokalchuk tubuh manusia。Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan kadar lemak kukupuk kukupuk kukupuk kukupuk。Sampel yang digunakan paada penelitian ini menggunakan kerupuk udang dan kerupuk susu sebelum digoreng yang sudah dihaluskan sehinga membentuk serbuk, Sampel yang sudah berbentuk serbuk ditimbang dan ditambahkan dengan HCl 1:1 dan dipanaskan, kemudian disaring menggunakan kertas拯救Whatman No.41。方法分析kadar lemak kerupuk susu dan kerupuk udang ini menggunakan方法soxhletas dengan pelarut eter。Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lemak yang terdapat pada kerupuk udang sebelum dioreng adalah 4,32%, dan kadar lemak pada kerupuk udang sesudah dioreng 7,72%。Kadar lemak pada kerupuk susu sebelum digoreng adalah 3,13%, dan Kadar lemak pada kerupuk susu sesudah digoreng adalah 6,72%。Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lemak pada kerupuk udang sebelum dan sesudah digoreng lebii daripada kerupuk susu sebelum dan sesudah digoreng
{"title":"Comparison of Fat Level in Milk Cracker and Prawn Cracker Before and After Fried","authors":"Dewy Susanti, D. A. Arif Wibawa","doi":"10.31001/jkireka.v3i2.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v3i2.49","url":null,"abstract":"Milk cracker is kind of snacks favored by children and adult, which are made from dairy ingredient so have high nutritional value because contains protein, fat and vitamin needed by human body. Nutritional substances contained in it have perfect comparison, easy to digest and no residual waste. This study was aimed to determine the content of fat level before and after fried in milk cracker compared to fat level in prawn cracker.The sample used in this study using prawn cracker and milk cracker before fried and after fried that had been mashed to form powder, the sample that has been form powder weighed and added with HCl 1: 1 and heated, then filtered using filter paper Whatman No.41. Analytical method fat level of milk cracker and prawn cracker using soxhletation method with ether as solvent.The results showed that fat level contained in prawn cracker before fried was 4.32%, and fat level in prawn cracker after fried was 7.72%. Fat level in milk cracker before fried was 3.13%, and fat level in milk cracker after fried was 6.72%. The results showed that fat level in prawn cracker before and after fried was higher than milk cracker before and after fried.AbstrakKerupuk susu merupakan jenis makanan ringan yang disukai oleh anak-anak dan orang dewasa, yang terbuat dari bahan dasar susu sehingga mempunyai nilai gizi yang tinggi karena mengandung protein, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Zat- zat gizi yang terkandung di dalamnya mempunyai perbandingan yang sempurna, mudah dicerna dan tidak ada sisa yang terbuang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan kadar lemak sebelum dan sesudah digoreng pada kerupuk susu yang dibandingkan dengan kadar lemak pada kerupuk udang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kerupuk udang dan kerupuk susu sebelum digoreng dan sesudah digoreng yang sudah dihaluskan sehingga membentuk serbuk, sampel yang sudah berbentuk serbuk ditimbang dan ditambahkan dengan HCl 1:1 dan dipanaskan, kemudian disaring menggunakan kertas saring Whatman No.41. Metode analisis kadar lemak kerupuk susu dan kerupuk udang ini menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut eter.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lemak yang terdapat pada kerupuk udang sebelum digoreng adalah 4,32%, dan kadar lemak pada kerupuk udang sesudah digoreng 7,72%. Kadar lemak pada kerupuk susu sebelum digoreng adalah 3,13%, dan kadar lemak pada kerupuk susu sesudah digoreng adalah 6,72%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lemak pada kerupuk udang sebelum dan sesudah digoreng lebih tinggi daripada kerupuk susu sebelum dan sesudah digoreng","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133809608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-09DOI: 10.31001/jkireka.v3i2.47
Yu Hr, Abigael Todingbu’a, Dewi Astuti Herawati, Haera Setiawati, Andi Musfirah Adhar, Isma Ayu Ningsih Putri Zainal, Ida Adriani Idris
This study aims to determine the effect of KOH concentration on adsorbent performance in the form of adsorption capacity and the surface area of the kluwak shell carbon (CSK) on the uptake of methylene blue (MB). The research variables were variations of KOH 0, 1, 3 and 5M, MB concentrations 80,90,100,120, 130, 140 and 150 ppm at the adsorption process at 30 oC, MB volume 50 ml, the number of activated CSK and without activation 0.15 grams was shaken for 1.5 hours with speed 350 rpm. The solution was filtered to separate the filtrate and the CSK (adsorbent), the absorbance was then measured using the UV-VIS spectrometric at a wavelength of 662 nm, then the absorbance was obtained and then converted using a standard curve to obtain a balanced MB concentration. The test result data was calculated the surface area (A) of the MB adsorption method at 126 ppm and the adsorption capacity (qm) using the Langmuir equation. The results showed that activation could improve the adsorbent performance and the increasing KOH concentration would increase the adsorbent capacity and CSK surface area. CSK activation at 5 M was the highest results then others with A of 151.71m2/ g and qm of 47.05 mg /g compared to CSK without activation in the form of surface area of 70.37 m2/g and adsorption capacity of 15.27 mg /g.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi KOH terhadap kinerja adsorben berupa kapasitas adsorpsi dan luas permukaan karbon tempurung kluwak (KTK) pada penjerapan methylene blue (MB). Variabel penelitian yaitu variasi KOH 0, 1, 3 dan 5M, konsentrasi MB 80,90,100,120, 130, 140 dan 150 ppm pada proses adsorpsi suhu 30oC, volume MB 50 ml, jumlah KTK ativasi dan tanpa aktivasi 0.15 gram dishaker selama 1.5 jam dengan kecepatan 350 rpm. Larutan disaring untuk memisahkan filtrat dengan KTK (adsorben) selanjutnya filtranya diukur absorbansi menggunakan spekrometri UV-VIS pada Panjang gelombang 662 nm diperoleh absorbansi kemudian dikonversi mengguankan kurva standar didapatkan konsentrasi MB setimbang. Data hasil pengujian dihitung luas permukaan (A) metode adsorpsi MB pada 126 ppm dan kapasitas adsorpsi (qm) menggunakan persamaan Langmuir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi dapat meningkatkan kinerja adsorben dan semakin meningkatnya konsentrasi KOH maka kapasitas adsorpsi dan luas permukaan KTK meningkat. Aktivasi KTK pada 5 M merupakan hasil tertinggi dengan A sebesar 151.71m2/g dan qm yaitu 47.05 mg/g dibandingkan KTK tanpa aktivasi berupa luas permukaan 70.37 m2/g dan kapasitas adsorpsi senilai 15.27 mg/g.
本研究旨在确定KOH浓度对吸附剂性能的影响,主要表现为吸附量和kluwak壳碳(CSK)表面积对亚甲基蓝(MB)吸附的影响。研究变量为KOH 0、1、3和5M的变化,30℃下吸附过程中MB浓度为80、90、100、120、130、140和150 ppm, MB体积为50 ml,活化和未活化的CSK数量为0.15 g,转速为350 rpm,振荡1.5 h。对溶液进行过滤,分离滤液和吸附剂CSK,用紫外-可见光谱法在662 nm波长处测定吸光度,得到吸光度,用标准曲线换算得到平衡的MB浓度。实验结果数据采用Langmuir方程计算了126 ppm时MB吸附法的表面积(A)和吸附量(qm)。结果表明,活化可以提高吸附剂的性能,KOH浓度的增加会增加吸附剂的容量和CSK的表面积。与未活化的CSK相比,在5 M条件下CSK的活化效果最好,A为151.71m2/ g, qm为47.05 mg /g,比表面积为70.37 m2/g,吸附量为15.27 mg /g。摘要:penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi KOH terhadap kinerja吸附berupa kapasitas吸附danas permukaan碳tempurung kluwak (KTK)和penjerapan亚甲基蓝(MB)。Variabel penelitian yitu variasi KOH 0、1、3、5M, konsentrasi KOH 80、90、100、120、130、140、150 ppm, paada工艺吸附suhu 30℃,体积MB 50 ml, jumlah KTK ativasi dan tanpa aktivasi 0.15克搅拌锅selama 1.5 jam denan保温锅350 rpm。紫外光-可见光谱法测定紫外光-可见光谱法测定紫外光-可见光谱法测定紫外光-可见光谱法测定紫外光-可见光谱法测定紫外光-可见光谱法测定紫外光-可见光谱法测定紫外光-可见光谱法测定紫外光-可见光谱法测定紫外光-可见光谱法测定紫外光资料来源:penguin dihitung luas permukaan (A) mede absorpsi MB pada 126 ppm和kapasitas absorpsi (qm) menggunakan persamaan Langmuir。Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi dapat meningkatkan kinerja被吸附,但semakin脑膜炎katya konsentrasi KOH maka kapasitas吸附,但luas permukaan KTK脑膜炎。Aktivasi KTK - paada 5 M M可吸附紫杉醇151.71m2/g,紫杉醇47.05 mg/g,紫杉醇70.37 m2/g,紫杉醇15.27 mg/g。
{"title":"KOH Activator Concentration Study on The Capacity and Surface Area of Kluwak Carbon for Methylene Blue Adsorption","authors":"Yu Hr, Abigael Todingbu’a, Dewi Astuti Herawati, Haera Setiawati, Andi Musfirah Adhar, Isma Ayu Ningsih Putri Zainal, Ida Adriani Idris","doi":"10.31001/jkireka.v3i2.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v3i2.47","url":null,"abstract":"This study aims to determine the effect of KOH concentration on adsorbent performance in the form of adsorption capacity and the surface area of the kluwak shell carbon (CSK) on the uptake of methylene blue (MB). The research variables were variations of KOH 0, 1, 3 and 5M, MB concentrations 80,90,100,120, 130, 140 and 150 ppm at the adsorption process at 30 oC, MB volume 50 ml, the number of activated CSK and without activation 0.15 grams was shaken for 1.5 hours with speed 350 rpm. The solution was filtered to separate the filtrate and the CSK (adsorbent), the absorbance was then measured using the UV-VIS spectrometric at a wavelength of 662 nm, then the absorbance was obtained and then converted using a standard curve to obtain a balanced MB concentration. The test result data was calculated the surface area (A) of the MB adsorption method at 126 ppm and the adsorption capacity (qm) using the Langmuir equation. The results showed that activation could improve the adsorbent performance and the increasing KOH concentration would increase the adsorbent capacity and CSK surface area. CSK activation at 5 M was the highest results then others with A of 151.71m2/ g and qm of 47.05 mg /g compared to CSK without activation in the form of surface area of 70.37 m2/g and adsorption capacity of 15.27 mg /g.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi KOH terhadap kinerja adsorben berupa kapasitas adsorpsi dan luas permukaan karbon tempurung kluwak (KTK) pada penjerapan methylene blue (MB). Variabel penelitian yaitu variasi KOH 0, 1, 3 dan 5M, konsentrasi MB 80,90,100,120, 130, 140 dan 150 ppm pada proses adsorpsi suhu 30oC, volume MB 50 ml, jumlah KTK ativasi dan tanpa aktivasi 0.15 gram dishaker selama 1.5 jam dengan kecepatan 350 rpm. Larutan disaring untuk memisahkan filtrat dengan KTK (adsorben) selanjutnya filtranya diukur absorbansi menggunakan spekrometri UV-VIS pada Panjang gelombang 662 nm diperoleh absorbansi kemudian dikonversi mengguankan kurva standar didapatkan konsentrasi MB setimbang. Data hasil pengujian dihitung luas permukaan (A) metode adsorpsi MB pada 126 ppm dan kapasitas adsorpsi (qm) menggunakan persamaan Langmuir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi dapat meningkatkan kinerja adsorben dan semakin meningkatnya konsentrasi KOH maka kapasitas adsorpsi dan luas permukaan KTK meningkat. Aktivasi KTK pada 5 M merupakan hasil tertinggi dengan A sebesar 151.71m2/g dan qm yaitu 47.05 mg/g dibandingkan KTK tanpa aktivasi berupa luas permukaan 70.37 m2/g dan kapasitas adsorpsi senilai 15.27 mg/g.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132695145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-09DOI: 10.31001/jkireka.v3i2.51
Mareta Nur Shinta Dewi, Suseno
Industry Textile including in Industry big that produces many waste especially waste water with content ingredient organic big who has color thick , smelly , and high Chemical Oxygen Demand (COD) , so that the waste water the should need processed more formerly before released to body of water with Fulfill raw the quality that has been set . Study this aim for knowing wastewater quality _ industry textile A if compared with raw quality according to Regulation Minister Environment Life and Forestry Republic of Indonesia Number P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/ 2019 concerning Wastewater Quality Standards . Parameters studied is the color parameter with method spectrophotometry (SNI 6989.80:2011) and Chemical Oxygen Demand (COD) parameters with method spectrophotometry (SNI 6989.2:2019). After conducted study obtained score color of 4,277.5 Pt-Co and the value of Chemical Oxygen Demand (COD) is 1.640 mg O 2 /L. From result these two parameters , can be concluded that score color and the COD exceed raw quality according to Regulation Minister Environment Life and Forestry Republic of Indonesia Number P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/ 2019 concerning Wastewater Quality Standards.AbstrakIndustri Tekstil termasuk dalam Industri besar yang menghasilkan banyak limbah terutama air limbah dengan kandungan bahan organik besar yang memiliki warna pekat, berbau, serta Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi, sehingga air limbah tersebut sebaiknya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dilepas ke badan air dengan memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air limbah industri tekstil A jika dibandingkan dengan baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang Baku Mutu Air Limbah. Parameter yang diteliti ialah parameter warna dengan metode spektrofotometri (SNI 6989.80:2011) dan parameter Chemical Oxygen Demand (COD) dengan metode spektrofotometri (SNI 6989.2:2019). Setelah dilakukan penelitian didapatkan nilai warna sebesar 4.277,5 Pt-Co dan nilai Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 1.640 mg O2/L. Dari hasil kedua parameter tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai warna dan COD tersebut melebihi baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang Baku Mutu Air Limbah.
工业纺织业包括产生大量废水的工业大户,尤其是色差大、气味难闻、化学需氧量(COD)高的含有机成分大户的废水,因此废水在排放到水体之前应经过更严格的处理,以达到原规定的质量。根据印度尼西亚环境、生活和林业部法规第P.16/MENLHK/SETJEN/KUM号文件,研究了解工业纺织品A的废水质量与原厂质量的比较。1/4/ 2019关于污水水质标准。研究的参数是分光光度法(SNI 6989.80:2011)的颜色参数和分光光度法(SNI 6989.2:2019)的化学需氧量(COD)参数。经研究得到分数色为4277.5 Pt-Co,化学需氧量(COD)值为1.640 mg O 2 /L。根据印度尼西亚环境、生活和林业部法规P.16/MENLHK/SETJEN/KUM,从这两个参数的结果可以得出,分数颜色和COD超过了原始质量。1/4/ 2019关于污水水质标准。摘要:工业Tekstil termasuk dalam工业besar yang menghasilkan banyak limbah terutama air limbah dengan kandungan bahan有机besar yang memoriliki warna pekat, berbau, serta化学需氧量(COD) yang tinggi, sebaiknya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dilepas ke badan air dengan memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air limba industrii tekstil A jika dibandingkan dengan baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan republic Indonesia noor P.16/MENLHK/SETJEN/KUM。1/4/2019 tenang Baku Mutu Air Limbah。参数yang diteliti ialah参数warna dengan metotrotrofetri (SNI 6989.80:2011)和参数Chemical Oxygen Demand (COD) dengan metofetri (SNI 6989.2:2019)。Setelah dilakukan penelitian didapatkan nilai warna sebesar 4.277,5 Pt-Co dan nilai化学需氧量(COD) sebesar 1.640 mg O2/L。Dari hasil kedua parameter tersebut, dapat dispulkan bahwa nilai warna dan COD tersebut melebihi baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan republic Indonesia noor P.16/MENLHK/SETJEN/KUM。1/4/2019 tenang Baku Mutu Air Limbah。
{"title":"Analysis of Color and Chemical Oxygen Demand (COD) in Textile Industry Wastewater","authors":"Mareta Nur Shinta Dewi, Suseno","doi":"10.31001/jkireka.v3i2.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v3i2.51","url":null,"abstract":"Industry Textile including in Industry big that produces many waste especially waste water with content ingredient organic big who has color thick , smelly , and high Chemical Oxygen Demand (COD) , so that the waste water the should need processed more formerly before released to body of water with Fulfill raw the quality that has been set . Study this aim for knowing wastewater quality _ industry textile A if compared with raw quality according to Regulation Minister Environment Life and Forestry Republic of Indonesia Number P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/ 2019 concerning Wastewater Quality Standards . Parameters studied is the color parameter with method spectrophotometry (SNI 6989.80:2011) and Chemical Oxygen Demand (COD) parameters with method spectrophotometry (SNI 6989.2:2019). After conducted study obtained score color of 4,277.5 Pt-Co and the value of Chemical Oxygen Demand (COD) is 1.640 mg O 2 /L. From result these two parameters , can be concluded that score color and the COD exceed raw quality according to Regulation Minister Environment Life and Forestry Republic of Indonesia Number P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/ 2019 concerning Wastewater Quality Standards.AbstrakIndustri Tekstil termasuk dalam Industri besar yang menghasilkan banyak limbah terutama air limbah dengan kandungan bahan organik besar yang memiliki warna pekat, berbau, serta Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi, sehingga air limbah tersebut sebaiknya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dilepas ke badan air dengan memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air limbah industri tekstil A jika dibandingkan dengan baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang Baku Mutu Air Limbah. Parameter yang diteliti ialah parameter warna dengan metode spektrofotometri (SNI 6989.80:2011) dan parameter Chemical Oxygen Demand (COD) dengan metode spektrofotometri (SNI 6989.2:2019). Setelah dilakukan penelitian didapatkan nilai warna sebesar 4.277,5 Pt-Co dan nilai Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 1.640 mg O2/L. Dari hasil kedua parameter tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai warna dan COD tersebut melebihi baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang Baku Mutu Air Limbah.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124949946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-09DOI: 10.31001/jkireka.v3i2.50
Attasya Putri Aji, Argoto Mahayana
Ngringo River is one of the major rivers in Karanganyar Regency. There are various activities along the river, including domestic and industrial activities where waste discharges enter the river body, causing a decrease in water quality. One of the microorganisms contained in domestic waste that acts as an indicator of pollution in the Ngringo River is Fecal Coliform bacteria, so it is necessary to calculate the total Coliform to determine the presence of pollution in the Ngringo River. The purpose of this study was to determine the total abundance of Coliforms, BOD (biological Oxygen Demand) levels and water quality status based on PP RI No. 22 of 2021. Sampling method used in this study was a random sampling. Sampling consisted of 2 place, namely upstream and downstream. The results showed that the BOD (biological Oxygen Demand) value in the upstream part of the Ngringo river was 1.08 mg/l and 3.40 mg/l downstream, while the Fecal Coliform value in the upstream part of the Ngringo river was 16000 MPN/100ml. and in the downstream part of 5400 MPN/100ml. Based on research results that BOD still meets the quality standard according to PP RI Number 22 of 2021 while the Fecal Coliform value does not meet the quality standard according to PP RI Number 22 of 2021 which means there is pollution in the river Ngringo.AbstrakSungai Ngringo merupakan salah satu sungai besar di Kabupaten Karanganyar. Terdapat berbagai aktivitas di sepanjang aliran sungai tersebut, diantaranya aktivitas domestik dan industri dimana buangan limbah masuk ke dalam badan sungai sehingga menyebabkan penurunan kualitas perairan. Salah satu mikroorganisme yang terkandung dalam limbah domestik yang berperan sebagai indikator pencemaran di Sungai Ngringo yaitu bakteri Fecal Coliform sehingga perlu dilakukan perhitungan total Coliform guna mengetahui adanya pencemaran di Sungai Ngringo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetehui total kelimpahan Coliform, kadar BOD (Biological Oxygen Demand) dan status mutu air berdasarkan PP RI No 22 Tahun 2021. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode random sampling. Pengambilan sampel terdiri dari 2 tempat yaitu hulu dan hilir. Hasil penelitian menunjukan Nilai BOD (Biological Oxygen Demand) pada bagian hulu air sungai Ngringo sebesar 1,08 mg/l dan pada bagian hilir sebesar 3,40 mg/l, sedangkan Nilai Fecal Coliform pada bagian hulu air sungai Ngringo sebesar 16000 MPN/100ml dan pada bagian hilir sebesar 5400 MPN/100ml. Berdasarkan hasil penelitian bahwa BOD masih memenuhi baku mutu menurut PP RI Nomor 22 tahun 2021 sedangkan nilai Fecal Coliform tersebut tidak memenuhi baku mutu menurut PP RI Nomor 22 tahun 2021 yang berarti terjadi pencemaran di Sungai Ngringo.
Ngringo河是Karanganyar摄政的主要河流之一。河沿岸有各种各样的活动,包括家庭和工业活动,废物排放到河体内,导致水质下降。生活垃圾中含有的微生物之一是粪便大肠菌群,它是格林哥河污染的一个指标,因此有必要计算大肠菌群总数,以确定格林哥河是否存在污染。本研究的目的是根据PP RI No. 22 2021确定大肠菌群的总丰度、BOD(生物需氧量)水平和水质状况。本研究采用的抽样方法为随机抽样。采样分为上游和下游2个地方。结果表明,林果河上游的生物需氧量为1.08 mg/l,下游为3.40 mg/l,而林果河上游的粪便大肠菌群为16000 MPN/100ml。下游5400 MPN/100ml。根据研究结果,BOD仍符合2021年PP RI第22号的质量标准,而粪便大肠菌群值不符合2021年PP RI第22号的质量标准,说明Ngringo河存在污染。摘要:sungai Ngringo merupakan salah, sungai besar di Kabupaten Karanganyar。Terdapat berbagai aktivitas di sepanjang aliran sungaas tersebut, diantaranya aktivas国内和工业,dimana buangan limbba, masuk ke dalam badan sungai seinginga menuunan kualitas perairan。Salah satu微生物yang terkandung dalam limbah家畜yang berperan sebagai指标pencemaran di Sungai Ngringo yitu bakteri粪便大肠菌群sehinga perlu dilakukan perhitungan总大肠菌群guna mengetahui adanya pencemaran di Sungai Ngringo。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetehui总klimpahan大肠菌群,kadar BOD(生物需氧量)和状态mutu air berdasarkan PP RI 22号,Tahun 2021。方法抽样杨地纳坎达拉姆佩内利蒂尼雅图方法随机抽样。彭甘比兰样品terdiri dari 2 tempat yitu葫芦丹希尔。Hasil penelitian menunjukan Nilai BOD(生物需氧量)padbagian hulu air sungai Ngringo sebesar 1,08 mg/l padbagian hilir sebesar 3,40 mg/l, sedangkan Nilai粪大肠菌群padbagian hulu air sungai Ngringo sebesar 16000 MPN/100ml padbagian hilir sebesar 5400 MPN/100ml。Berdasarkan hasil penelitian bahwa BOD masih memenuhi baku mutu menurut PP RI Nomor 22 tahun 2021 sedangkan nilai粪大肠菌tersebut tidak memenuhi baku mutu menurut PP RI Nomor 22 tahun 2021 yang berarti terjadi pencemaran di Sungai Ngringo。
{"title":"Analysis of Biochemical Oxygen Demand (BOD) and Fecal Coliform Bacteria In Ngringo River Water, Karanganyar Regency","authors":"Attasya Putri Aji, Argoto Mahayana","doi":"10.31001/jkireka.v3i2.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v3i2.50","url":null,"abstract":"Ngringo River is one of the major rivers in Karanganyar Regency. There are various activities along the river, including domestic and industrial activities where waste discharges enter the river body, causing a decrease in water quality. One of the microorganisms contained in domestic waste that acts as an indicator of pollution in the Ngringo River is Fecal Coliform bacteria, so it is necessary to calculate the total Coliform to determine the presence of pollution in the Ngringo River. The purpose of this study was to determine the total abundance of Coliforms, BOD (biological Oxygen Demand) levels and water quality status based on PP RI No. 22 of 2021. Sampling method used in this study was a random sampling. Sampling consisted of 2 place, namely upstream and downstream. The results showed that the BOD (biological Oxygen Demand) value in the upstream part of the Ngringo river was 1.08 mg/l and 3.40 mg/l downstream, while the Fecal Coliform value in the upstream part of the Ngringo river was 16000 MPN/100ml. and in the downstream part of 5400 MPN/100ml. Based on research results that BOD still meets the quality standard according to PP RI Number 22 of 2021 while the Fecal Coliform value does not meet the quality standard according to PP RI Number 22 of 2021 which means there is pollution in the river Ngringo.AbstrakSungai Ngringo merupakan salah satu sungai besar di Kabupaten Karanganyar. Terdapat berbagai aktivitas di sepanjang aliran sungai tersebut, diantaranya aktivitas domestik dan industri dimana buangan limbah masuk ke dalam badan sungai sehingga menyebabkan penurunan kualitas perairan. Salah satu mikroorganisme yang terkandung dalam limbah domestik yang berperan sebagai indikator pencemaran di Sungai Ngringo yaitu bakteri Fecal Coliform sehingga perlu dilakukan perhitungan total Coliform guna mengetahui adanya pencemaran di Sungai Ngringo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetehui total kelimpahan Coliform, kadar BOD (Biological Oxygen Demand) dan status mutu air berdasarkan PP RI No 22 Tahun 2021. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode random sampling. Pengambilan sampel terdiri dari 2 tempat yaitu hulu dan hilir. Hasil penelitian menunjukan Nilai BOD (Biological Oxygen Demand) pada bagian hulu air sungai Ngringo sebesar 1,08 mg/l dan pada bagian hilir sebesar 3,40 mg/l, sedangkan Nilai Fecal Coliform pada bagian hulu air sungai Ngringo sebesar 16000 MPN/100ml dan pada bagian hilir sebesar 5400 MPN/100ml. Berdasarkan hasil penelitian bahwa BOD masih memenuhi baku mutu menurut PP RI Nomor 22 tahun 2021 sedangkan nilai Fecal Coliform tersebut tidak memenuhi baku mutu menurut PP RI Nomor 22 tahun 2021 yang berarti terjadi pencemaran di Sungai Ngringo.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127307625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}