{"title":"ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR SUNGAI JAING KABUPATEN TABALONG","authors":"Y. Yuniarti, D. Biyatmoko","doi":"10.20527/JUKUNG.V5I2.7319","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sungai Jaing merupakan salah satu sungai yang melintas di Kabupaten Tabalong dengan panjang 39 km yang bermuara di Sungai Tabalong. DAS Jaing memiliki luas area ± 298 km2bagian dari DAS Barito di Kalimantan Selatan. Sungai Jaing diklasifikasi sebagai sungai kelas I (satu). Alih fungsi lahan cukup besar terjadi disekitar daerah aliran sungai jaing, bagi sektor pertambangan batubara, sektor migas, sektor industri, perkebunan dan pertanian. Banyaknya aktivitas ini menyebabkan sungai jaing berpotensi cukup besar mengalami penurunan kualitas. Pengamatan lapangan menunjukkan bahwa beberapa kegiatan berpotensi memasukkan unsur pencemar ke Sungai Jaing yang mana kemungkinan membuang limbah produksi secara langsung ataupun run off (limpasan) limbah produksi kedalam sungai. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas Sungai Jaing melalui penentuan Status Mutu Air dari Sungai Jaing. Wilayah penelitian dilaksanakan di Sungai Jaing sejauh 39 Km di Kabupaten Tabalong, Kualitas air sungai diukur dan diamati pada 3 titik pengambilan sampel terhadap parameter fisika, kimia dan biologi. Analisis kualitas dan penentuan status mutu air menggunakan metode STORET dan metode indeks pencemaran. Hasilnya adalah (1) parameter DO, BOD, COD, Fecal coliform dan Total Coliform telah melebihi baku mutu air sungai Kelas I menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 5 Tahun 2007 sehingga menyatakan kualitas air sungai jaing menurun ( 2) Terjadi pergeseran status mutu air sungai jaing dari hulu ke hilir yang ditandai dengan nilai STORET dan nilai indeks pencemaran (IP) yang cenderung semakin meningkat berdasarkan kriteria sungai menurut PP nomor 82 Tahun 2001. Nilai STORET sungai jaing adalah antara -108 sampai dengan -110 dengan status mutu Cemar Berat dan nilai indeks pencemaran (IP) berkisar antara 4,027 sampai dengan 4,173 yang menyatakan bahwa status mutu air sungai jaing adalah cemar ringan. Kata Kunci: Indeks polusi, kualitas air, metode STORET, status kualitas. Sungai Jaing is one of the rivers that flows in Tabalong District which has length of 39 km and empties into the Tabalong River. The Jaing watershed has an area of ± 298 km2 of the Barito watershed in South Kalimantan. This river is classified as class I (one) river. Several activities for the coal mining sector, oil and gas sector, industrial sector, plantation and agriculture considered to take over the land function widely surrounding the river. Those activities actually have a potential to reduce the water quality of the river. Field observations found pollutants which are likely to dispose of production waste directly or run off (run off) of production waste into the river. Hence, the purpose of this study was to analyze the quality of Sungai Jaing through determining the status of water quality from Sungai Jaing. The research area was carried out in Sungai Jaing as far as 39 Km in Tabalong District where river water quality was measured and observed at 3 sampling points based on physical, chemical and biological parameters. Quality analysis and determination of water quality status using the STORET method and pollution index method. The results are (1) the parameters of DO, BOD, COD, Fecal coliform and Total Coliform have exceeded Class I river water quality standards according to Governor of South Kalimantan Regulation No. 5 of 2007 stating that the quality of river water is decreasing (2) There is a shift of the water quality status of the Sungai Jaing from upstream to downstream which is characterized by the STORET value and pollution index value which tends to increase based on a river criteria according to PP number 82 of 2001. In addition, STORET value of river jaing is between -108 to -110 with the status of Heavy Pollution quality and the pollution index value (IP) ranges from 4,027 to 4,173 which states that water quality status of the Sungai Jaing is mild pollution. Keywords : Water Quality, Quality Status, STORET Method, Pollution Index","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/JUKUNG.V5I2.7319","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR SUNGAI JAING KABUPATEN TABALONG
Sungai Jaing merupakan salah satu sungai yang melintas di Kabupaten Tabalong dengan panjang 39 km yang bermuara di Sungai Tabalong. DAS Jaing memiliki luas area ± 298 km2bagian dari DAS Barito di Kalimantan Selatan. Sungai Jaing diklasifikasi sebagai sungai kelas I (satu). Alih fungsi lahan cukup besar terjadi disekitar daerah aliran sungai jaing, bagi sektor pertambangan batubara, sektor migas, sektor industri, perkebunan dan pertanian. Banyaknya aktivitas ini menyebabkan sungai jaing berpotensi cukup besar mengalami penurunan kualitas. Pengamatan lapangan menunjukkan bahwa beberapa kegiatan berpotensi memasukkan unsur pencemar ke Sungai Jaing yang mana kemungkinan membuang limbah produksi secara langsung ataupun run off (limpasan) limbah produksi kedalam sungai. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas Sungai Jaing melalui penentuan Status Mutu Air dari Sungai Jaing. Wilayah penelitian dilaksanakan di Sungai Jaing sejauh 39 Km di Kabupaten Tabalong, Kualitas air sungai diukur dan diamati pada 3 titik pengambilan sampel terhadap parameter fisika, kimia dan biologi. Analisis kualitas dan penentuan status mutu air menggunakan metode STORET dan metode indeks pencemaran. Hasilnya adalah (1) parameter DO, BOD, COD, Fecal coliform dan Total Coliform telah melebihi baku mutu air sungai Kelas I menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 5 Tahun 2007 sehingga menyatakan kualitas air sungai jaing menurun ( 2) Terjadi pergeseran status mutu air sungai jaing dari hulu ke hilir yang ditandai dengan nilai STORET dan nilai indeks pencemaran (IP) yang cenderung semakin meningkat berdasarkan kriteria sungai menurut PP nomor 82 Tahun 2001. Nilai STORET sungai jaing adalah antara -108 sampai dengan -110 dengan status mutu Cemar Berat dan nilai indeks pencemaran (IP) berkisar antara 4,027 sampai dengan 4,173 yang menyatakan bahwa status mutu air sungai jaing adalah cemar ringan. Kata Kunci: Indeks polusi, kualitas air, metode STORET, status kualitas. Sungai Jaing is one of the rivers that flows in Tabalong District which has length of 39 km and empties into the Tabalong River. The Jaing watershed has an area of ± 298 km2 of the Barito watershed in South Kalimantan. This river is classified as class I (one) river. Several activities for the coal mining sector, oil and gas sector, industrial sector, plantation and agriculture considered to take over the land function widely surrounding the river. Those activities actually have a potential to reduce the water quality of the river. Field observations found pollutants which are likely to dispose of production waste directly or run off (run off) of production waste into the river. Hence, the purpose of this study was to analyze the quality of Sungai Jaing through determining the status of water quality from Sungai Jaing. The research area was carried out in Sungai Jaing as far as 39 Km in Tabalong District where river water quality was measured and observed at 3 sampling points based on physical, chemical and biological parameters. Quality analysis and determination of water quality status using the STORET method and pollution index method. The results are (1) the parameters of DO, BOD, COD, Fecal coliform and Total Coliform have exceeded Class I river water quality standards according to Governor of South Kalimantan Regulation No. 5 of 2007 stating that the quality of river water is decreasing (2) There is a shift of the water quality status of the Sungai Jaing from upstream to downstream which is characterized by the STORET value and pollution index value which tends to increase based on a river criteria according to PP number 82 of 2001. In addition, STORET value of river jaing is between -108 to -110 with the status of Heavy Pollution quality and the pollution index value (IP) ranges from 4,027 to 4,173 which states that water quality status of the Sungai Jaing is mild pollution. Keywords : Water Quality, Quality Status, STORET Method, Pollution Index