数学和哲学的比较研究,分析“万物”概念的问题

Rilliandi Arindra Putawa
{"title":"数学和哲学的比较研究,分析“万物”概念的问题","authors":"Rilliandi Arindra Putawa","doi":"10.23887/jfi.v5i1.39727","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kata semua atau semesta sebagai konsep paling universal menjadi kajian dari berbagai keilmuan, tidak terkecuali keilmuan matematika dan filsafat. Permasalahan konsep segala sesuatu tidak hanya sekedar bagaimana memenuhi kelengkapan, melainkan apa yang akan terjadi apabila konsep tersebut berada pada kondisi lengkap. Pada bidang matematika, suatu himpunan yang dikatakan lengkap bertentangan dengan beberapa paradox. Adapun pada bidang filsafat masih jarang adanya penelitian berkaitan dengan Being sebagai konsep, sehingga perlu adanya penelitian lanjut untuk mengenalisis konsep ini menggunakan sudut pandang yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode komparatif untuk melakukan analisis dua arah, sehingga kedua keilmuan dapat berperan sebagai objek material, maupun objek formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem rekursivitas pada konsep segala sesuatu menjadi inti pokok dari himpunan universal. Pemisahan antara Pure Being dan Determinate Being merupakan salah satu bentuk penyelesaian solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Di sisi lain, analisis matematis atas konsep Being menemukan adanya celah dari pembagian Being menjadi tiga bagian, sehingga memungkinkan adanya himpunan yang berada di luar konsep Being. Adapun permasalahan kemudian dapat diselesaikan dengan metode simbolisasi yang memungkinkan adanya kelompok Being baru yang hanya akan berada ketika dilakukan simbolisasi. Penelitian ini juga memiliki relevansi dengan beberapa produk pemikiran dan kebudayaan modern yang telah ada, terutama berkaitan dengan konsep hyperreality.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Studi Komparatif Pendekatan Matematika dan Filsafat dalam Menganalisis Permasalahan Konsep “Segala Sesuatu”\",\"authors\":\"Rilliandi Arindra Putawa\",\"doi\":\"10.23887/jfi.v5i1.39727\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kata semua atau semesta sebagai konsep paling universal menjadi kajian dari berbagai keilmuan, tidak terkecuali keilmuan matematika dan filsafat. Permasalahan konsep segala sesuatu tidak hanya sekedar bagaimana memenuhi kelengkapan, melainkan apa yang akan terjadi apabila konsep tersebut berada pada kondisi lengkap. Pada bidang matematika, suatu himpunan yang dikatakan lengkap bertentangan dengan beberapa paradox. Adapun pada bidang filsafat masih jarang adanya penelitian berkaitan dengan Being sebagai konsep, sehingga perlu adanya penelitian lanjut untuk mengenalisis konsep ini menggunakan sudut pandang yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode komparatif untuk melakukan analisis dua arah, sehingga kedua keilmuan dapat berperan sebagai objek material, maupun objek formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem rekursivitas pada konsep segala sesuatu menjadi inti pokok dari himpunan universal. Pemisahan antara Pure Being dan Determinate Being merupakan salah satu bentuk penyelesaian solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Di sisi lain, analisis matematis atas konsep Being menemukan adanya celah dari pembagian Being menjadi tiga bagian, sehingga memungkinkan adanya himpunan yang berada di luar konsep Being. Adapun permasalahan kemudian dapat diselesaikan dengan metode simbolisasi yang memungkinkan adanya kelompok Being baru yang hanya akan berada ketika dilakukan simbolisasi. Penelitian ini juga memiliki relevansi dengan beberapa produk pemikiran dan kebudayaan modern yang telah ada, terutama berkaitan dengan konsep hyperreality.\",\"PeriodicalId\":344212,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Filsafat Indonesia\",\"volume\":\"67 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Filsafat Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.39727\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.39727","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

“所有的”或“宇宙”作为最普遍的概念成为了科学家的研究,数学和哲学也不例外。概念的问题不只是如何实现完整性,而是当概念完整时会发生什么。在数学领域,一个完整的集合与一些悖论相矛盾。至于哲学领域,很少有人把研究作为一种概念来研究,因此需要进一步的研究来用不同的观点来分析这个概念。该研究采用比较的方法进行双向分析,使这两种科学既可以是物质的对象,也可以是正式的对象。研究结果表明,对事物概念的递归问题是通用集合的核心。野生动物和野生动物之间的分离是解决这些问题的一种可行的解决方案。另一方面,对存在的数学分析发现了存在存在于存在的三个部分中的差距,从而允许存在存在于存在的概念之外。此外,问题可以通过一种具有象征意义的方法来解决,这种方法允许新的存在,只有在具有象征意义的情况下才会存在。这项研究还与一些现代思想和文化的产物有关,特别是与超现实概念有关。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Studi Komparatif Pendekatan Matematika dan Filsafat dalam Menganalisis Permasalahan Konsep “Segala Sesuatu”
Kata semua atau semesta sebagai konsep paling universal menjadi kajian dari berbagai keilmuan, tidak terkecuali keilmuan matematika dan filsafat. Permasalahan konsep segala sesuatu tidak hanya sekedar bagaimana memenuhi kelengkapan, melainkan apa yang akan terjadi apabila konsep tersebut berada pada kondisi lengkap. Pada bidang matematika, suatu himpunan yang dikatakan lengkap bertentangan dengan beberapa paradox. Adapun pada bidang filsafat masih jarang adanya penelitian berkaitan dengan Being sebagai konsep, sehingga perlu adanya penelitian lanjut untuk mengenalisis konsep ini menggunakan sudut pandang yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode komparatif untuk melakukan analisis dua arah, sehingga kedua keilmuan dapat berperan sebagai objek material, maupun objek formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem rekursivitas pada konsep segala sesuatu menjadi inti pokok dari himpunan universal. Pemisahan antara Pure Being dan Determinate Being merupakan salah satu bentuk penyelesaian solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Di sisi lain, analisis matematis atas konsep Being menemukan adanya celah dari pembagian Being menjadi tiga bagian, sehingga memungkinkan adanya himpunan yang berada di luar konsep Being. Adapun permasalahan kemudian dapat diselesaikan dengan metode simbolisasi yang memungkinkan adanya kelompok Being baru yang hanya akan berada ketika dilakukan simbolisasi. Penelitian ini juga memiliki relevansi dengan beberapa produk pemikiran dan kebudayaan modern yang telah ada, terutama berkaitan dengan konsep hyperreality.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Studi Pengenalan Pola untuk Tulisan Tangan dalam Pandangan Teori Kuhn & Popper Fenomena Kaunan dalam Masyarakat Toraja Dari Perspektif Emmanuel Levinas Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Humanisme Dilema Moral Teknik “Three-Parents-Baby” Pada Mitochondrial Replacement Therapy Urgensi Filsafat Bahasa dalam Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Berbasis Outcome Based Education
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1