Apang Djafar Shieddieque, C. Anwar, Eki M Yunus, Fherdy Febriyana
{"title":"由氯化化合物合成和分解的磁粉(BaFe12O19),采用凝胶永久磁体的方法","authors":"Apang Djafar Shieddieque, C. Anwar, Eki M Yunus, Fherdy Febriyana","doi":"10.32423/jmi.2022.v44.60-66","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis serbuk magnet barium heksaferit (BaFe12O19) dari senyawa klorida menggunakan metode sol-gel dengan variasi waktu aging selama 0 jam, 2 jam, 4 jam dan 6 jam. Karakterisasi yang dilakukan pada serbuk meliputi pengujian X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui fasa yang terbentuk, pengujian Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengetahui ukuran butir yang dihasilkan dan pengujian Vibrating Sample Magnetometer (VSM) untuk mengetahui nilai magnetik yang didapatkan pada serbuk yang telah disintesis. Berdasarkan pengujian XRD pada sampel dengan variasi waktu aging 0 jam ditemukan fasa pengotor Hematite (α-Fe2O3) sebanyak 88,4% dan fasa Barioferrite (BaFe12O19) sebanyak 11,6%, sedangkan pada sampel dengan variasi waktu aging 6 jam ditemukan fasa pengotor Hematite (α-Fe2O3) sebanyak 86,2% namun tidak terdapat fasa Barioferrite (BaFe12O19) melainkan hanya terbentuk fasa Magnetite (Ba2Fe3O8) sebanyak 13,8%, hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh reaksi yang belum sempurna pada proses sintesis ini. Untuk pengujian SEMsudah membentuk partikel Hexagonal, ukuran rata-rata ketebalan partikel serbuk barium heksaferit (BaFe12O19) yang terbentuk pada sampel dengan variasi waktu aging 0 jam sebesar 0,79 µm dan pada sampel dengan variasi waktu aging 6 jam sebesar 1,12 µm. Pada pengujian VSM diperlihatkan grafik kurva hysteresis loop, masing-masing sampel mendapatkan nilai kemagnetan sebesar 0,055 emu/g, 0,35 emu/g,0,024 emu/g dan 0,33 emu/g, nilai magnetik terbesar diperoleh pada sampel dengan variasi waktu aging 0 jam sebesar 0,055 emu/g dan nilai magnetik terkecil diperoleh pada sampel dengan variasi waktu aging 4 jam sebesar0,024 emu/g.","PeriodicalId":239927,"journal":{"name":"Metal Indonesia","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Sintesis dan Karakterisasi Serbuk Magnet Barium Heksaferit (BaFe12O19) dari Senyawa Klorida dengan Metode Sol-Gel untuk Bahan Magnet Permanen\",\"authors\":\"Apang Djafar Shieddieque, C. Anwar, Eki M Yunus, Fherdy Febriyana\",\"doi\":\"10.32423/jmi.2022.v44.60-66\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis serbuk magnet barium heksaferit (BaFe12O19) dari senyawa klorida menggunakan metode sol-gel dengan variasi waktu aging selama 0 jam, 2 jam, 4 jam dan 6 jam. Karakterisasi yang dilakukan pada serbuk meliputi pengujian X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui fasa yang terbentuk, pengujian Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengetahui ukuran butir yang dihasilkan dan pengujian Vibrating Sample Magnetometer (VSM) untuk mengetahui nilai magnetik yang didapatkan pada serbuk yang telah disintesis. Berdasarkan pengujian XRD pada sampel dengan variasi waktu aging 0 jam ditemukan fasa pengotor Hematite (α-Fe2O3) sebanyak 88,4% dan fasa Barioferrite (BaFe12O19) sebanyak 11,6%, sedangkan pada sampel dengan variasi waktu aging 6 jam ditemukan fasa pengotor Hematite (α-Fe2O3) sebanyak 86,2% namun tidak terdapat fasa Barioferrite (BaFe12O19) melainkan hanya terbentuk fasa Magnetite (Ba2Fe3O8) sebanyak 13,8%, hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh reaksi yang belum sempurna pada proses sintesis ini. Untuk pengujian SEMsudah membentuk partikel Hexagonal, ukuran rata-rata ketebalan partikel serbuk barium heksaferit (BaFe12O19) yang terbentuk pada sampel dengan variasi waktu aging 0 jam sebesar 0,79 µm dan pada sampel dengan variasi waktu aging 6 jam sebesar 1,12 µm. Pada pengujian VSM diperlihatkan grafik kurva hysteresis loop, masing-masing sampel mendapatkan nilai kemagnetan sebesar 0,055 emu/g, 0,35 emu/g,0,024 emu/g dan 0,33 emu/g, nilai magnetik terbesar diperoleh pada sampel dengan variasi waktu aging 0 jam sebesar 0,055 emu/g dan nilai magnetik terkecil diperoleh pada sampel dengan variasi waktu aging 4 jam sebesar0,024 emu/g.\",\"PeriodicalId\":239927,\"journal\":{\"name\":\"Metal Indonesia\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Metal Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32423/jmi.2022.v44.60-66\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Metal Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32423/jmi.2022.v44.60-66","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Sintesis dan Karakterisasi Serbuk Magnet Barium Heksaferit (BaFe12O19) dari Senyawa Klorida dengan Metode Sol-Gel untuk Bahan Magnet Permanen
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis serbuk magnet barium heksaferit (BaFe12O19) dari senyawa klorida menggunakan metode sol-gel dengan variasi waktu aging selama 0 jam, 2 jam, 4 jam dan 6 jam. Karakterisasi yang dilakukan pada serbuk meliputi pengujian X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui fasa yang terbentuk, pengujian Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengetahui ukuran butir yang dihasilkan dan pengujian Vibrating Sample Magnetometer (VSM) untuk mengetahui nilai magnetik yang didapatkan pada serbuk yang telah disintesis. Berdasarkan pengujian XRD pada sampel dengan variasi waktu aging 0 jam ditemukan fasa pengotor Hematite (α-Fe2O3) sebanyak 88,4% dan fasa Barioferrite (BaFe12O19) sebanyak 11,6%, sedangkan pada sampel dengan variasi waktu aging 6 jam ditemukan fasa pengotor Hematite (α-Fe2O3) sebanyak 86,2% namun tidak terdapat fasa Barioferrite (BaFe12O19) melainkan hanya terbentuk fasa Magnetite (Ba2Fe3O8) sebanyak 13,8%, hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh reaksi yang belum sempurna pada proses sintesis ini. Untuk pengujian SEMsudah membentuk partikel Hexagonal, ukuran rata-rata ketebalan partikel serbuk barium heksaferit (BaFe12O19) yang terbentuk pada sampel dengan variasi waktu aging 0 jam sebesar 0,79 µm dan pada sampel dengan variasi waktu aging 6 jam sebesar 1,12 µm. Pada pengujian VSM diperlihatkan grafik kurva hysteresis loop, masing-masing sampel mendapatkan nilai kemagnetan sebesar 0,055 emu/g, 0,35 emu/g,0,024 emu/g dan 0,33 emu/g, nilai magnetik terbesar diperoleh pada sampel dengan variasi waktu aging 0 jam sebesar 0,055 emu/g dan nilai magnetik terkecil diperoleh pada sampel dengan variasi waktu aging 4 jam sebesar0,024 emu/g.